KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK By Faradilla Safitri S
KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK By. Faradilla Safitri, S. ST. , M. Kes
KONSEP TUMBUH KEMBANG �Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. �Perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar. �Pertumbuhan dan perkembangan secara fisik berupa perubahan besar kecilnya fungsi organ mulai dari tingkat sel hingga perubahan organ tubuh
�Pertumbuhan dan perkembangan intelektual anak dapat dilihat dari kemampuan secara simbolik maupun abstrak, seperti berbicara, bermain, berhitung, membaca, dll. �Pertumbuhan dan perkembangan emosional anak dapat dilihat dari perilaku sosial lingkungan anak.
Prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan �Proses pertumbuhan dan perkembangan sangat bergantung pada aspek kematangan susunan saraf pada manusia, dimana semakin sempurna atau kompleks kematangan saraf maka semakin sempurna pula proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi mulai dari proses kosepsi sampai dengan dewasa �Proses pertumbuhan dan perkembangan setiap individu sama, yaitu mencapai proses kematangan, meskipun dalam proses pencapaian tersebut tidak memiliki kecepatan yang sama antara individu yang satu dengan yang lain.
Lanjutan… �Proses pertumbuhan dan perkembangan memiliki pola khas yang dapat terjadi mulai dari kepala hingga keseluruh bagian tubuh atau juga mulai dari kemampuan yang sederhana hingga mencapai kemampuan yang lebih kompleks sampai mencapai kesempurnaan tahap pertumbuhan dan perkembangan.
Pola Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Pola pertumbuhan fisik yang terarah �Cephalocaudal atau head to tail direction (dari arah kepala kemudian ke kaki). Ditandai dengan perubahan ukuran kepala yang lebih besar, kemudian berkembang kemampuan untuk menggerakkan lebih cepat dengan menggelengkan kepala dan dilanjutkan ke bagian ekstremitas bawah lengan, tangan dan kaki. �Proximodistal atau near for directio. Dimulai dengan menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat kemudian menggerakkan anggota gerak yang lebih jauh atau kearah bagian tepi, seperti menggerakkan bahu terlebih dahulu lalu jai-jari.
Lanjutan… 2. Pola perkembangan dari umum ke khusus �Pola mass to specific atau to complex �Dimulai dengan menggerakkan daerah yang lebih umum (sederhana) dahulu baru kemudian daerah yang lebih kompleks (khusus), seperti melambaikan tangan kemudian baru memainkan jarinya atau menggerakkan lengan atas, bawah telapak tangan sebelum menggerakkan jari tangan atau menggerakkan badan sebelum mempergunakan kedua tungkainya untuk menyangga, melangkah atau berjalan.
3. Pola perkembangan berlangsung dalam tahapan perkembanggan � Masa pralahir, terjadi pertumbuhan yang sangat cepat pada alat dan jaringan tubuh. � Masa neonatus, terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan diluar rahim dan hampir sedikit aspek pertumbuhan fisik dalam perubahan. � Masa bayi, terjadi perkembangan sesuai dengan lingkungan yang memengaruhinya serta memiliki kemampuan untuk melindungi dan menghindar dari hal yang mengancam dirinya. � Masa anak, terjadi perkembangan yang cepat salam aspek sifat, sikap, minat dan cara penyesuaian dengan lingkungan, dalam hal ini keluarga dan teman sebaya. � Masa remaja, terjadi perubahan ke arah dewasa sehingga kematangan ditandai dengan tanda-tanda pubertas
4. Pola perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan latihan (belajar) �Proses kematangan dan belajar selalu memengaruhi perubahan dalam perkembangan anak. �Terdapat saat yang siap untuk menerima sesuatu dari luar untuk mencapai proses kematangan. �Kematangan yang dicapainya dapat disempurnakan melalui rangsangan yang tepat, masa itulah dikatakan masa kritis yang harus dirangsang agar mengalami pencapaian perkembangan selanjutnya melalui proses belajar.
Ciri-ciri Pertumbuhan �Perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti BB, TB, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada. �Perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa. �Hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenja timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks tertentu �Terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.
Ciri-ciri Perkembangan �Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, spt : perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin. �Memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju kearah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal �Memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna. �Memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda. �Dapat mementukan pertumbuhan tahap selanjutnya, tahapan perkembangan harus dilewati tahap demi tahap.
Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak 1. Faktor Herediter - Bawaan - Jenis kelamin - Ras dan suku bangsa 3. Faktor Hormonal - Hormon somatotropin - Hormon Tiroid - Hormon Glukokortikoid 2. Faktor Lingkungan - Lingkungan Prenatal - Lingkungan Mekanis - Zat Kimia atau Toksin - Hormonal - Lingkungan Postnatal - Budaya Lingkungan - Status Sosial Ekonomi - Nutrisi - Iklim dan Cuaca - Olahraga atau Latihan Fisik - Posisi anak dalam keluarga - Status Kesehatan
Tahapan Tumbuh Kembang Anak Masa Prenatal 1. Fase Embrio (mulai dari konsepsi hingga 8 minggu pertama yang dapat terjadi perubahan yang cepat dari ovum menjadi organisme dan terbentuknya manusia). 2. Fase Fetus (mulai usia 9 minggu hingga kelahiran, terjadi peningkatan fungsi organ yaitu bertambah ukuran panjang dan berat badan terutama pertumbuhan serta penambahan jaringan subkutan dan jaringan otot). Masa Postnatal 1. Masa Neonatus (0 -28 hari) 2. Masa Bayi (1 -12 bulan) 3. Masa Prasekolah 4. Masa Sekolah 5. Masa Remaja
Pertumbuhan pada Anak BERAT BADAN 1. Usia 0 -6 Bulan ØMengalami penambahan setiap minggu sekitar 140 -200 gram dan berat badannya akan menjadi dua kali berat badan lahir pada akhir bulan ke-6. 2. Usia 6 -12 Bulan ØMengalami penambahan setiap minggu sekitar 25 -40 gram dan pada akhir bulan ke-12 akan terjadi penambahan tiga kali lipat berat badan lahir 3. Pada Masa Bermain ØTerjadi penambahan berat badan sekitar empat kali lipat dari berat badan lahir pada usia kurang lebih 2, 5 tahun serta penambahan berat badan setiap tahunnya adalah 2 -3 kg. 4. Pada Masa Prasekolah dan Sekolah ØTerjadi penambahan berat badan setiap tahunnya kurang 2 -3 kg.
Pertumbuhan pada Anak TINGGI BADAN 1. Usia 0 -6 Bulan ØMengalami penambahan tinggi badan sekitar 2, 5 cm setiap bulannya. 2. Usia 6 -12 Bulan ØMengalami penambahan tinggi badan hanya sekitar 1, 25 cm setiap bulannya. Pada akhir tahun pertama akan meningkat kira-kira 50% dari tinggi badan waktu lahir. 3. Pada Masa Bermain ØPenambahan selama tahun ke 2 kurang lebih 12 cm, sedangkan penambahan untuk tahun ke 3 rata-rata 4 -6 cm. 4. Pada Masa Prasekolah ØKhususnya diakhir usia 4 tahun, terjadi penambahan rata-rata dua kali lipat dari tinggi badan waktu lahir dan mengalami penambahan setiap tahunnya kurang lebih 6 -8 cm 5. Pada Masa Sekolah ØAkan mengalami penambahan setiap tahunnya. Setelah usia 6 tahun tinggi bandan bertambah rata-rata 5 cm, kemudian pada usia 13 tahun bertambah lagi menjadi rata-rata tiga kali lipat dari tinggi badan waktu lahir.
Pertumbuhan pada Anak LINGKAR KEPALA q Pertumbuhan pada lingkar kepada terjadi dengan sangat cepat sekitar enam bulan pertama, yaitu dari 35 -43 cm. q Pada usia-usia selanjutnya pertumbuhan lingkar kepada mengalami perlambatan. q Pada usia 1 tahun hanya mengalami pertumbuhan kurang lebih 46, 5 cm. q Pada usia 2 tahun mengalami pertumbuhan kurang lebih 49 cm, kemudian akan bertambah 1 cm sampai dengan usia tahun ke-3 dan bertambah lagi kurang lebih 5 cm sampai dengan usia remaja.
Pertumbuhan pada Anak GIGI 1. Pertumbuhan gigi bagian rahang atas o Gigi insisi sentral pada usia 8 -12 bulan o Gigi insisi lateral pada usia 9 -13 bulan o Gigi taring (kaninus) pada usia 16 -22 bulan o Molar pertama anak laki-laki pada usia 13 -19 bulan. o Molar pertama anak perempuan pada usia 14 -18 bulan, sedangkan molar kedua pada usia 25 -33 bulan. 2. Pertumbuhan gigi bagian rahang bawah o Gigi insisi sentral pada usia 6 -10 bulan o Gigi insisi lateral pada usia 10 -16 bulan o Gigi taring (kaninus) pada usia 17 -23 bulan o Molar pertama pada usia 14 -18 bulan. o Molar kedua anak perempuan pada usia 24 -30 bulan, sedangkan anak laki-laki pada usia 29 -31 bulan.
Pertumbuhan pada Anak ORGAN PENGLIHATAN 1. Saat lahir v Terjadi perkembangan ketajaman penglihatan antara 20/100, adanya refleks pupil dan kornea, memiliki kemampuan fiksasi pada objek yang bergerak dalam rentang 45 derajat. 2. Usia 1 bulan v Adanya kemampuan melihat untuk mengikuti gerakan dalam rentang 90 derajat, dapat melihat secara terus-menerus dan kelenjar air mata sudah mulai berfungsi. 3. Usia 2 -3 bulan v Memiliki penglihatan perifer hingga 180 derajat. 4. Usia 4 -5 bulan v Kemampuan bayi untuk memfiksasi sudah mulai pada hambatan 1, 25 cm, dapat mengenali botol susu, melihat tangan saat duduk atau berbaring, melihat bayangan di cermin dan mampu mengakomodasi objek.
Pertumbuhan pada Anak ORGAN PENGLIHATAN 5. Usia 5 -7 bulan v Dapat menyesuaikan postur untuk melihat objek, mampu mengembangkan warna kesukaan kuning dan merah, menyukai rangsangan visual kompleks, serta mengembangkan koordinasi mata dan tangan. 6. Usia 11 -12 bulan v Ketajaman penglihatan mendekati 20/20, dapat mengikuti objek yang dapat bergerak. 7. Usia 12 -14 bulan v Mampu mengidentifikasi bentuk geometrik. 8. Usia 18 -24 bulan v Mampu berakomodasi dengan baik
Pertumbuhan pada Anak ORGAN PENDENGARAN 1. Setelah Lahir v Bayi sudah dapat merespons terhadap bunyi yang keras dengan refleks. 2. Usia 2 -3 bulan v Mampu memalingkan kepala ke samping bila bunyi dibuat setinggi telinga. 3. Usia 3 -4 bulan v Anak memiliki kemampuan dalam melokalisasi bunyi dengan memalingkan kepala ke arah bunyi. 4. Usia 4 -6 bulan v Kemampuan melokalisasi bunyi makin kuat dan mampu membuat bunyi tiruan. 5. Usia 6 -8 bulan v Mampu berespons pada nama sendiri.
Pertumbuhan pada Anak ORGAN PENDENGARAN 6. Usia 10 -12 Bulan v Bayi mampu mengenal beberapa kata dan artinya. 7. Usia 18 bulan v Mulai dapat membedakan bunyi. 8. Usia 36 bulan v Mampu membedakan bunyi yang halus dalam bicara 9. Usia 48 bulan v Mampu membedakan bunyi yang serupa dan mampu mendengarkan yang lebih halus
Pertumbuhan pada Anak ORGAN SEKSUAL 1. Perkembangan organ seksual laki-laki v Terjadi pertumbuhan yang cepat pada penis (usia 12 -15 tahun). v. Testis (11 -15 tahun) v. Rambut Pubis (12 -15 tahun) 2. Perkembangan organ seksual perempuan v Terjadi pertumbuhan payudara (usia 10 -15 tahun). v Rambut Pubis (11 -14 tahun)
- Slides: 23