Konsep Risk Return dalam Investasi MATERI 1 Materi
- Slides: 21
Konsep Risk & Return dalam Investasi MATERI 1
Materi Pembelajaran Risiko Sistematis (Systematic Risk) & Risiko Tidak Sistematis (Non-Systematic Risk) Contoh-contoh risiko Risk & Return dalam Aset Tunggal + model penilaiannya Risk & Return dalam Suatu Portofolio + model penilaiannya
Section 1: Jenis-Jenis Risiko
Pendahuluan: Return Prinsip dasar: Investor menyukai return dan membenci risiko. High Risk-High Return, Low Risk-Low Return Konsep return bagi investor adalah, seberapa bagus kinerja keuangan dari sebuah investasi. Return (dalam mata uang) Investasi Rp 100 juta, tumbuh menjadi Rp 110 juta, untung/return sebesar Rp 10 juta. Return (dalam %) Rp 10 juta ÷ Rp 100 juta = 10% Mana yang lebih menguntungkan: 10% return dalam waktu 1 tahun atau 10% return dalam waktu 10 tahun?
Pendahuluan: Risk Risiko dalam investasi adalah seberapa besar peluang hasil investasi yang senyatanya akan berbeda dari yang diharapkan. Secara umum (Total) Risiko dapat dibedakan menjadi dua, yaitu risiko sistematis dan risiko non sistematis. Risiko Sistematis = risiko yang sulit (hampir mustahil) untuk dihindari, tidak bisa dihilangkan dengan aktivitas diversifikasi dan pembentukan portofolio sesempurna apapun. Risiko Tidak Sistematis = risiko yang bisa diturunkan dengan melakukan diversifikasi dan pembentukan portofolio yang optimal (contoh produk Reksadana)
Aset Tunggal vs Portofolio Stand-Alone Asset Portfolio Asset
Section 2: Stand-Alone Return & Risk
Risiko Aset Tunggal (Stand-Alone Risk) Stand-Alone Risk = risiko yang harus dihadapi oleh investor yang hanya membeli satu aset. Skenario 1 = Deposito Bank Rp 100 juta dengan bunga 5% per tahun, akan mendapatkan Rp 5 juta tahun depan dengan PASTI Selama bank tersebut dijamin oleh LPS, artinya investasi di Deposito Bank akan menjadi Risk-Free (bebas atau nihil risiko) Skenario 2 = Membeli saham pengeboran minyak lepas pantai BIPI Rp 100 juta, dengan HARAPAN tahun depan valuasi sahamnya akan memberikan kita tambahan nilai Rp 5 juta. Yang mana yang lebih mudah diprediksi return-nya? Mana yang lebih berisiko?
Rule of Thumb (Golden Rule) #1 “Tidak boleh ada investasi yang diambil, sebelum memastikan persentase return yang kita harapkan terjadi memang cukup/lebih tinggi daripada risiko yang harus dihadapi”
Return Yang Diharapkan (Expected Rate of Return) Jika sa mana ma-sama 15 yang a % kan ka lian pilih?
Stand-Alone Risk: Standard Deviation Menyambung slide sebelumnya, ada sebuah prinsip bahwa “Semakin rapat distribusi probabilitas persentase return yang ada, semakin kecil pula risiko investasinya” PT XYZ lebih rapat distribusi probabilitasnya, maka itulah yang lebih bijak dipilih. Namun kita butuh ukuran yang lebih pasti untuk menggambarkan risiko, yaitu dalam wujud Deviasi Standar / Simpangan Baku (Standard Deviation) dengan simbol σ (Sigma) Rumus:
Stand-Alone Risk: Standard Deviation
Stand-Alone Risk: The Coefficient of Variation
Section 3: Portfolio Return & Risk
Return Yang Diharapkan (Expected Rate of Return) Return yang diharapkan dari sebuah portofolio atau E(rp) adalah sama dengan rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan pada semua aset yang ada di dalam sebuah portofolio.
Portofolio Risk: The Coefficient of Correlation Mencari Deviasi Standar atau Sigma tetap menjadi bagian penting dalam Portofolio (lihat slide berikut) Koefisien Korelasi (ρ, dibaca “rho”) adalah tendensi / kecenderungan dua variabel untuk bergerak bersama-sama; dalam konteks ini variabel adalah aset investasi. Jika ρ = 0 maka disebut “tidak memiliki korelasi” Jika ρ < 0 maka disebut “memiliki korelasi negatif” Jika ρ = -1 maka disebut “memiliki korelasi negatif yang sempurna” Jika ρ > 0 maka disebut “memiliki korelasi positif” Jika ρ = 1 maka disebut “memiliki korelasi positif yang sempurna”
Hubungan Koefisien Korelasi dengan Varians & Standar Deviasi Portofolio σ2 p = w 2 i. σ2 i + w 2 j. σ2 j + 2. w 2 i. w 2 j. Cov(ri , rj) = σi. σj. ρij σ2 p = w 2 i. σ2 i + w 2 j. σ2 j + 2. wi. wj. σi. σj. ρij Ingat! Varians = Deviasi Standar yang di-kuadrat-kan saja
Contoh soal: Saham A Imbal hasil yang diharapkan, E(r) 8% 13% Bobot Investasi / Weight (w) 0, 4 0, 6 12% 20% Standar Deviasi , σ Saham B Covarian, Cov(r. A, r. B) 72 Koefisien korelasi, ρAB 0, 3 Maka: σ2 p = w 2 A. σ2 A + w 2 B. σ2 B + 2. w. A. w. B. σA. σB. ρAB σ2 p = (0, 4)2. (12%)2 + (0, 6)2. (20%)2 + 2. (0, 4). (0, 6). (12%)(20%)(0, 3) σ2 p = 0, 23% + 1, 44% + 0, 35% Varians (σ2 p) = 2, 02% atau Deviasi Standar (σp) = 14, 19%
SELESAI
- Konsep risk and return
- Konsep risk and return
- Credit risk market risk operational risk
- Investasi saham jangka panjang
- Konsep dasar investasi
- Konsep ekonomi internasional
- Rumus mirr
- Teori dan konsep investasi
- Contoh keputusan investasi
- Metode pencatatan investasi dalam saham
- Pengertian investasi sumber daya manusia
- Contoh soal dan jawaban tentang obligasi
- Kriteria kelayakan proyek
- Cara menghitung nilai buku obligasi
- Resiko portofolio
- Risk and return
- The risk per unit of return is measured by the
- Markowitz model of risk return optimization
- Risk and return
- Multifactor models of risk and return
- Financial management chapter 8 risk and return
- Chapter 13 return risk and the security market line