KONSEP OBSERVASI Febi Herdajani Menurut JEHODA dkk Observasi
KONSEP OBSERVASI Febi Herdajani
Menurut JEHODA, dkk, Observasi sebagai Alat Ilmiah jika : 1. 2. 3. 4. Mengabdi pada tujuan-tujuan penelitian yang telah ditetapkan Direncanakan secara sistematik, bukan terjadi secara tidak teratur Dicatat dan dihubungkan secara sistematik dengan proposisi-proposisi yang lebih umum, tidak semata dilakukan sekedar untuk memenuhi rasa ingin tahu. Dapat dicek dan dikontrol validitas, reliabilitas dan ketelitiannya sebagaimana data ilmiah lainnya.
6 Ciri Observasi sebagai Metodologi Penelitian 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mempunyai arah yang khusus Sistematis Kuantitatif Mengadakan pencatatan dengan segera Menuntut keahlian dari seseorang yang terlatih Dapat dicek dan dibuktikan untuk menjamin validitas dan reliabilitas.
�Jadi. . . dalam observasi tidak sekadar ingin melihat suatu perilaku lalu disimpulkan, akan tetapi sebelumnya ada perencanaan-perencanaan dan juga tertstruktur mengenai perilaku apa yang akan diamati, yang tentunya berdasarkan teori sehingga tidak salah dalam mengambil kesimpulan dari ciri -ciri perilaku yang muncul.
Metode Pendekatan Observasi 1. 2. 3. 4. Dimana observasi dilakukan (Where) Apa yang diobservasi (What) Bagaimana observasi dilakukan (How) Bilamana observasi dilakukan (When) (Sundberg, 1977)
Agar observasi terstruktur maka harus dapat menjawab 4 W
Setting (tempat) Observasi (Where) 1. 2. 3. Field setting/ Natural setting, yaitu situasi alamiah di lapangan. Simulated setting, yaitu situasi observasi bila individu mendapat suatu simulasi/rangsangan untuk menghasilkan tingkah laku tertentu, dengan situasi yang tidak sepenuhnya dikendalikan Laboratory setting, yaitu situasi di laboratorium, sepenuhnya dikendalikan oleh observer.
Apa yang diobservasi(What) 1. 2. Event-sampling, yaitu mengamati hanya beberapa aspek tingkah laku pada suatu saat tertentu Time-sampling, yaitu mengamati dan mencatat apa saja yang dilakukan individu dalam waktu tertentu.
Cara melakukan observasi (How) (jenis observasi) 1. Observasi Partisipasi, yaitu suatu cara observasi dimana observer ikut serta dalam kegiatan yang diamati Observasi Non-partisipasi, yaitu observer tidak ikut serta dalam kegiatan individu yang diamati, hanya berfungsi sebagai penonton, pengamat dan pencatat tingkah laku individu yang diobservasi.
Cara melakukan observasi (How) 2. Observasi Sistematis, yaitu suatu cara observasi berkerangka/berstruktur Observasi Non-Sistematis 3. Observasi Eksperimental, yaitu observer dihadapkan pada stimulus yang dibuat seragam untuk semua observee Observasi Non-Eksperimental
Waktu Pencatatan observasi (When) encatatan langsung (immediate recording), segera setelah pengamatan dilakukan atau ketika pengamatan sedang berlangsung. �Pencatatan retrospektif (retrospective recording), yaitu pencatatan dilakukan setelah observasi selesai dilakukan, dengan resiko faktor lupa yang sangat besar pengaruhnya. �P
� Penjelasan tentang jenis Observasi
Observasi Partisipasi Umumnya digunakan untuk riset yang eksploratif Observer ikut ambil bagian dalam kehidupan observee Bila pura-pura, maka Quasi participant observation
Bentuk pencatatan : Tidak dapat Immediate Recording, karena: §Situasi normal bisa terganggu §Menimbulkan kecurigaan dari observee §Observer bisa tidak teliti karena membagi perhatian
Bentuk pencatatan Retrospektive Recording §Kelemahan : lupa Jenis pencatatan §Kronologik §Sistematik Bedakan pencatatan Faktual & Interpretatif
Hubungan observer dan observee Cegah adanya kecurigaan Adakan good rapport Menjaga agar situasi yang diamati tetap wajar Siapkan alasan Intensi dan ekstensi partisipasi (totalitas) Ø observer terlibat : ―Partial participation/Full ―Intensive/Minimal - surface
Observasi Sistematik Observasi berkerangka/ berstruktur Sistematik: lebih menekankan pada segi frekuensi dan interval waktu ttt (mis: setiap 10 mnt) Kerangka berisi faktor-faktor telah diatur Materi lebih terbatas, khusus. Wilayah observasi sudah dibatasi sebelumnya. Dapat menggunakan one way screen
Cara pencatatan: Dapat dibuat tabulasi untuk mencatat respon/TL, dapat dikuantifikasikan Waktu lebih pendek Observer bisa lebih dari 1 orang Hubungan observer dan observee Siapkan keadaan, biasakan kehadiran observer
Observasi Eksperimental Ciri-ciri penting : v observer dihadapkan pada stimulus yang dibuat seragam untuk semua observee v Situasi dibuat sedemikian rupa untuk memunculkan variasi tingkah laku yang akan diamati v Situasi diatur agar observee tidak mengetahui adanya + maksud observasi v Catat tentang cara-cara observee bereaksi + jumlah aksi-reaksi
Kelebihan observasi Eksperimental: v. Tersedianya kesempatan untuk mengamati sifat tertentu yang jarang muncul v. Waktu efektif v. Bisa untuk membedakan 1 orang dengan orang lain
- Slides: 20