Konsep Konsumsi Konsumen Konsumtif Dan Konsumerisme KONSUMSI Pengertian

  • Slides: 17
Download presentation
Konsep Konsumsi, Konsumen, Konsumtif Dan Konsumerisme

Konsep Konsumsi, Konsumen, Konsumtif Dan Konsumerisme

KONSUMSI Pengertian Konsumsi q Artinya memakai, menggunakan atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau

KONSUMSI Pengertian Konsumsi q Artinya memakai, menggunakan atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. q pemakaian kegunaan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sehingga kegunaan barang atau jasa itu secara berangsur-angsur habis atau sekaligus habis. Tujuan orang melakukan proses konsumsi ->> agar kebutuhan hidupnya terpenuhi sehingga memperoleh kepuasan hidup.

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi: Faktor intern Pendapatan Gaya hidup Kepribadian Motivasi Faktor ekstern: Lingkungan

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi: Faktor intern Pendapatan Gaya hidup Kepribadian Motivasi Faktor ekstern: Lingkungan Adat istiadat Kebudayaan

Jumlah anggota keluarga Keadaan/situa si tak terduga. Keinginan berkompetisi dengan orang lain Kemajuan ilmu

Jumlah anggota keluarga Keadaan/situa si tak terduga. Keinginan berkompetisi dengan orang lain Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Tingkat pendapatan Faktor yg mempengaru hi tingkat konsumsi Harga barang Persediaan barang Agama dan sosial budaya (adat istiadat) Lingkungan tempat tinggal.

Ciri – ciri benda konsumsi adalah : § Untuk mendapatkannya membutuhkan pengorbanan § Benda

Ciri – ciri benda konsumsi adalah : § Untuk mendapatkannya membutuhkan pengorbanan § Benda tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup § Jika dipakai maka nilai barang dan manfaatnya akan habis / berangsur – angsur habis Benda konsumsi dapat dibedakan menjadi : § Sekali pakai ( sabun, makanan, shampo ) § Berkali – kali pakai ( pakaian, buku)

Teori Konsumsi Teori Konsum si Herman Heinrich Gossen Konsumsi Vertikal : orang melakukan konsumsi

Teori Konsumsi Teori Konsum si Herman Heinrich Gossen Konsumsi Vertikal : orang melakukan konsumsi dengan menitikberatkan pada pemenuhan satu kebutuhan tertentu hingga mencapai tingkat kepuasaan yang tinggi, sedangkan kebutuhan yang lain kurang diperhatikan sehingga tingkat kepuasaannya rendah Konsumsi Horizontal : orang melakukan konsumsi dengan memperhatikan berbagai macam kebutuhannya, dan berusaha mencapai tingkat kepuasan yang mendekati sama dari berbagai macam pemenuhan kebutuhan tersebut.

Dari konsumsi yang bersifat vertikal melahirkan Hukum Gossen I yang berbunyi : § “Jika

Dari konsumsi yang bersifat vertikal melahirkan Hukum Gossen I yang berbunyi : § “Jika pemenuhan satu kebutuhan dilakukan secara terus menerus, tingkat kenikmatan atas pemenuhan itu semakin lama akan semakin berkurang hingga akirnya mencapai titik kepuasan tertentu “. Contoh : Dari konsumsi yang bersifat horizontal melahirkan Hukum Gossen II yang berbunyi : § “Pada dasarnya, manusia cenderung memenuhi berbagai macam kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas / kepuasaan yang sama “. Contoh :

KONSUMEN Semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk

KONSUMEN Semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk di konsumsi pribadi (Kotler, 2000). menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK), Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Jenis Konsume n Konsumen individu atau konsumen perseorangan atau konsumen perorangan. Contoh: seorang ibu

Jenis Konsume n Konsumen individu atau konsumen perseorangan atau konsumen perorangan. Contoh: seorang ibu yang sedang berbelanja di pasar, seorang dosen yang ketika berangkat ke kampus untuk mengajar menggunakan kendaraan. Konsumen institusi atau konsumen organisasi atau konsumen kelompok. Contoh: bagian perlengkapan sebuah klub sepak bola yang membeli peralatan olah raga seperti bola, sepatu, pakaian seragam untuk tim disebut sebagai konsumen institusi.

Hak dan Kewajiban Konsumen Pasal 5 Undang-undang Perlindungan Konsumen, Konsumen Hak-hak Konsumen Hak atas

Hak dan Kewajiban Konsumen Pasal 5 Undang-undang Perlindungan Konsumen, Konsumen Hak-hak Konsumen Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsum si barang dan/atau jasa Hak untuk memilih barang Hak atas Hak untuk dan/atau jasa informasi Hak untuk mendapatkan serta yang benar, didengar advokasi, mendapatkan pendapat dan perlindungan, jelas dan barang jujur keluhannya dan upaya dan/atau jasa mengenai atas barang penyelesaian tersebut kondisi dan/atau jasa sengketa sesuai jaminan yang perlindungan dengan nilai barang digunakan konsumen tukar dan/atau jasa secara patut kondisi serta jaminan yang dijanjikan Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundangan lainnya

Pasal 5 Undang-undang Perlindungan Konsumen, Konsumen Kewajiban Konsumen membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan

Pasal 5 Undang-undang Perlindungan Konsumen, Konsumen Kewajiban Konsumen membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa membayar dengan nilai tukar yang disepakati mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut

KONSUMTIF Pengertian Konsumtif § Konsumtif diartikan sebagai pemakaian (pembelian) atau pengonsumsian barang-barang yang sifatnya

KONSUMTIF Pengertian Konsumtif § Konsumtif diartikan sebagai pemakaian (pembelian) atau pengonsumsian barang-barang yang sifatnya karena tuntutan gengsi semata dan bukan menurut tuntutan kebutuhan yang dipentingkan (Barry, 1994). § Menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (Al. Ghifari, 2003, h. 144) memberikan batasan perilaku konsumtif sebagai kecenderungan konsumsi tiada batas dan lebih mementingkan faktor keinginan daripada kebutuhan. § Perilaku konsumtif adalah kepercayaan, sikap, dan keinginan yang tidak terkontrol dan terbentuk dalam diri konsumen (Peter dan Olson, 1995).

Lanjutan. . . Perilaku konsumtif merupakan suatu perilaku membeli barang-barang dan jasa yang sifatnya

Lanjutan. . . Perilaku konsumtif merupakan suatu perilaku membeli barang-barang dan jasa yang sifatnya kurang diperlukan dan hanya mementingkan faktor keinginan dan kesenangan dibandingkan dengan faktor kebutuhan. Contohnya: ibu rumah tangga yang ingin belanja bulanan di swalayan atau pasar untuk kepentingan pangan, tiba-tiba melihat baju yang diskonnya tinggi maka ia tergiur untuk membelinya.

Budaya konsumtivisme menimbulkan shopilimia. Dalam psikologi ini dikenal sebagai compulsive buying disorder (penyakit kecanduan

Budaya konsumtivisme menimbulkan shopilimia. Dalam psikologi ini dikenal sebagai compulsive buying disorder (penyakit kecanduan belanja). Penderitanya tidak menyadari dirinya terjebak dalam kubangan metamorfosa antara keinginan dan kebutuhan. Ini bisa menyerang siapa saja, perempuan atau laki -laki. Contohnya: membeli handphone jenis terbaru, mengikuti trend dan membeli gadget yang sedang up to date

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Assuari (1987) mengemukakan bahwa perilaku konsumtif dapat terjadi karena

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Assuari (1987) mengemukakan bahwa perilaku konsumtif dapat terjadi karena hal-hal sebagai berikut: Ingin tampak berbeda dari yang lain : membeli barang yg langka atau limited edition Ikut-ikutan : mengikuti tren Stanton (1996) mengatakan bahwa ada kekuatan-kekuatan psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumtif: Pengalaman belajar : proses pembelian merupakan suatu proses belajar Kepribadian : Sifat Konsep diri atau citra diri : Konsep diri yang berbeda pada setiap orang menyebabkan pandangan seseorang dalam membeli produk juga berbeda.

Lina dan Rasyid (1997) menyebutkan ada 3 aspek dalam perilaku konsumtif, yaitu: Aspek pembeli

Lina dan Rasyid (1997) menyebutkan ada 3 aspek dalam perilaku konsumtif, yaitu: Aspek pembeli impulsive pembelian yang didasarkan pada dorongan dalam diri individu yang muncul tiba-tiba Aspek pembelian boros atau berlebihan pembelian suatu produk secara berlebihan yang dilakukan oleh konsumen. Aspekaspek Perilaku Konsumt if Aspek pembelian tidak rasional pembelian yang dilakukan tidak karena kebutuhan, tetapi karena gengsi agar dapat dikesankan sebagai orang yang modern atau mengikuti mode.

KONSUMERISME Pengertian Konsumerisme merupakan suatu paham dimana seseorang atau kelompok melakukan dan menjalankan proses

KONSUMERISME Pengertian Konsumerisme merupakan suatu paham dimana seseorang atau kelompok melakukan dan menjalankan proses pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan, tidak sadar dan berkelanjutan. Apabila seorang konsumtif menjadikan kekonsumtifannya sebagai gaya hidup, maka orang tersebut menganut paham konsumerisme. Contoh perilaku konsumerisme : seorang remaja yang sangat hobi berbelanja (pakaian, sepatu, tas, perhiasan, aksesoris) namun ia jarang atau bahkan tidak pernah memakai barang-barang tersebut. Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard dalam Saladin (2003) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu : 1. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. 2. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. 3. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap