Konsep Konsep Motivasi Dasar Definisi Motivasi Proses yang

  • Slides: 30
Download presentation
Konsep - Konsep Motivasi Dasar

Konsep - Konsep Motivasi Dasar

Definisi Motivasi Proses yang menghasilkan intensitas, arah dan ketekunan individu dalam usaha untuk mencapai

Definisi Motivasi Proses yang menghasilkan intensitas, arah dan ketekunan individu dalam usaha untuk mencapai tujuan. Elemen Kunci : 1. Intensitas : Seberapa keras usaha seseorang 2. Arah : Tujuan yang menguntungkan organisasi 3. Ketekunan : Berapa lama usaha seseorang “Individu yang termotivasi bertahan melakukan suatu tugas dalam waktu yang cukup lama demi mencapai tujuan”

TEORI AWAL MOTIVASI

TEORI AWAL MOTIVASI

Teori Hirarki Kebutuhan (Maslow) Dalam diri manusia ada lima hirarki kebutuhan yaitu fisik, keamanan,

Teori Hirarki Kebutuhan (Maslow) Dalam diri manusia ada lima hirarki kebutuhan yaitu fisik, keamanan, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri; jika setiap kebutuhan ini banyak dipuaskan maka kebutuhan yang berikutnya akan menjadi dominan. Kebutuhan Tk. Rendah : Kebutuhan yang dipenuhi secara eksternal yaitu kebutuhan fisik dan keamanan. Kebutuhan Tk. Tinggi : Kebutuhan yang dipenuhi secara internal, yaitu kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri.

Teori X and Teori Y (Douglas Mc. Gregor) Teori X Diasumsikan bahwa karyawan tidak

Teori X and Teori Y (Douglas Mc. Gregor) Teori X Diasumsikan bahwa karyawan tidak menyukai kerja, kurang berambisi, menghindari tanggung jawab dan harus diarahkan dipaksa untuk berprestasi Teori Y Diasumsikan bahwa karyawan menyukai kerja, bertanggung jawab, mampu membuat keputusan, mengarahkan diri sendiri dan mampu mengendalikan diri.

Teori Dua Faktor (Frederick Herzberg) Teori Dua Faktor (Motivation-Hygiene) Faktor-faktor intrinsik yang berhubungan dengan

Teori Dua Faktor (Frederick Herzberg) Teori Dua Faktor (Motivation-Hygiene) Faktor-faktor intrinsik yang berhubungan dengan kepuasan kerja, sedangkan faktor-faktor ekstrinsik dihubungkan dengan ketidakpuasan. Faktor Hygiene Faktor-faktor seperti kebijakan perusahaan dan administrasi, pengawasan dan gaji – dimana ketika sesuai dalam suatu pekerjaan akan menentramkan pekerja. Jika tidak sesuai, orang tidak akan terpuaskan

Pandangan yang Kontras dari Kepuasan dan Ketidakpuasan

Pandangan yang Kontras dari Kepuasan dan Ketidakpuasan

Comparison of Satisfiers and Dissatisfiers Factors characterizing events on the job that led to

Comparison of Satisfiers and Dissatisfiers Factors characterizing events on the job that led to extreme job dissatisfaction Source: Reprinted by permission of Harvard Business Review. An exhibit from One More Time: How Do You Motivate Employees? by Frederick Herzberg, September–October 1987. Copyright © 1987 by the President and Fellows of Harvard College: All rights reserved. Factors characterizing events on the job that led to extreme job satisfaction

Teori ERG (Clayton Alderfer) Ada tiga kelompok kebutuhan inti yaitu eksistensi (existence), hubungan (relatedness)

Teori ERG (Clayton Alderfer) Ada tiga kelompok kebutuhan inti yaitu eksistensi (existence), hubungan (relatedness) dan pertumbuhan (growth) Kebutuhan Inti Eksistensi : pemenuhan kebutuhan dasar. Hubungan: Keinginan untuk menjalin hubungan antar pribadi Pertumbuhan : Keinginan untuk pengembangan diri Konsep Lebih dari satu kebutuhan dapat beroperasi pada saat yang bersamaan. Jika kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak dapat dipenuhi maka keinginan untuk memuaskan kebutuhan dibawahnya akan meningkat.

TEORI KONTEMPORER MOTIVASI

TEORI KONTEMPORER MOTIVASI

Teori Kebutuhan David Mc. Clelland Kebutuhan akan Prestasi Kebutuhan akan Afiliasi Dorongan untuk mengungguli,

Teori Kebutuhan David Mc. Clelland Kebutuhan akan Prestasi Kebutuhan akan Afiliasi Dorongan untuk mengungguli, berprestasi dalam seperangkat standar, berusaha keras untuk sukses Keinginan untuk berhubungan antar pribadi secara ramah dan dekat Kebutuhan akan Kekuasaan Kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang tersebut tidak akan berperilaku demikian n. Pow n. Ach n. Aff

Teori Evaluasi Kognitif Penyediaan penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya hanya secara intrinsik telah

Teori Evaluasi Kognitif Penyediaan penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya hanya secara intrinsik telah diberi penghargaan cenderung menurunkan tingkat motivasi. Intrinsik: tgg jawab, kompetensi Ekstrinsik: gaji, promosi

Teori Penetapan Tujuan (Edwin Locke) Teori yang menyatakan bahwa tujuan yang khusus dan sulit,

Teori Penetapan Tujuan (Edwin Locke) Teori yang menyatakan bahwa tujuan yang khusus dan sulit, dengan umpan balik akan menimbulkan kinerja yang lebih tinggi. Faktor yang mempengaruhi tujuan-kinerja: Komitmen tujuan, keefektifan diri yang memadai, karakteristik tugas dan budaya nasional Keefektifan Diri Kepercayaan individu bahwa mereka mampu melakukan suatu tugas.

Teori Penguatan bahwa perilaku adalah fungsi dari konsekuensinya. Konsep : Perilaku disebabkan oleh lingkungan.

Teori Penguatan bahwa perilaku adalah fungsi dari konsekuensinya. Konsep : Perilaku disebabkan oleh lingkungan. Perilaku dikendalikan oleh pemerkuat. Penguatan memungkinkan perilaku untuk diulang.

Teori Keadilan (Stacy Adams) Individu-individu membandingkan masukan dan keluaran pekerjaan mereka dengan orang lain

Teori Keadilan (Stacy Adams) Individu-individu membandingkan masukan dan keluaran pekerjaan mereka dengan orang lain dan kemudian akan merespon untuk menghilangkan ketidakadilan. Acuan Pembanding: 1. Diri – Di dalam 2. Diri – Di luar 3. Individu lain – Di dalam 4. Individu lain – Di Luar

Bila muncul ketidakadilan maka karyawan akan melakukan: • Mengubah (I) ex: mengurangi upaya •

Bila muncul ketidakadilan maka karyawan akan melakukan: • Mengubah (I) ex: mengurangi upaya • Mengubah (O) ex: memproduksi dgn kuantitas tinggi, tp menurunkan kualitas • Mengubah (Pembanding) ex: mungkin gaji saya tidak sebaik X tapi lebih baik dari Y • Mendistorsikan persepsi mengenai diri ex: saya merasa bekerja dengan normal tapi skrg saya sadar saya bekerja terlalu keras dibandingkan orang lain. • Mendistorsikan persepsi mengenai orang lain ex: pekerjaan X tidaklah begitu penting seperti pekerjaan saya. • Mengubah situasi ex: keluar dari pekerjaan

Teori Harapan / Expectancy theory (Victor Vroom) Kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu tergantung

Teori Harapan / Expectancy theory (Victor Vroom) Kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu tergantung pada harapan bahwa tindakan diikuti oleh keluaran tertentu dan daya tarik keluaran tersebut bagi individu. 1. 2. 3. Apakah saya memberikan upaya maksimum, akankah usaha tersebut diakui? Jika saya memberikan kinerja terbaik, akankah saya mendapatkan penghargaan dari organisasi? Bila saya diberi penghargaan, apakah penghargaan tersebut menarik bagi saya?

Dimensi Kinerja P = f (A x M x O)

Dimensi Kinerja P = f (A x M x O)

NILAI, SIKAP DAN KEPUASAN KERJA

NILAI, SIKAP DAN KEPUASAN KERJA

NILAI Nilai nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku yang diinginkan individu dan

NILAI Nilai nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku yang diinginkan individu dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya. Sistem Nilai Suatu tingkatan berdasarkan peringkat nilai seorang individu dalam hal intensitasnya.

Pentingnya Nilai • Memahami sikap, motivasi dan perilaku dari seorang individu dan budaya. •

Pentingnya Nilai • Memahami sikap, motivasi dan perilaku dari seorang individu dan budaya. • Mempengaruhi persepsi tentang segala sesuatu yang ada di sekitar kita. • Gambaran mengenai yang “benar” dan “salah”. • Menyiratkan bahwa beberapa perilaku atau keluaran tertentu lebih disukai daripada yang lain.

Tipe Nilai (Survei Nilai Rokeach) Nilai Terminal; Keadaan akhir eksistensi yang diinginkan; tujuan yang

Tipe Nilai (Survei Nilai Rokeach) Nilai Terminal; Keadaan akhir eksistensi yang diinginkan; tujuan yang ingin dicapai seseorang selama hidupnya. Nilai Instrumental; Cara berperilaku yang lebih disukai dalam mencapai satu nilai terminal. Mean Value Rankings of Executives, Union Members, and Activists

Dominant Work Values in Today’s Workforce

Dominant Work Values in Today’s Workforce

Nilai, Kesetiaan, dan Perilaku Etis Nilai dan Perilaku Etis Pemimpin Perilaku Etis dalam Organisasi

Nilai, Kesetiaan, dan Perilaku Etis Nilai dan Perilaku Etis Pemimpin Perilaku Etis dalam Organisasi

Sikap Pernyataan evaluatif mengenai suatu objek, orang atau peristiwa. Komponen Kognitif Segmen pendapat atau

Sikap Pernyataan evaluatif mengenai suatu objek, orang atau peristiwa. Komponen Kognitif Segmen pendapat atau kepercayaan dari suatu sikap Komponen Afektif Segmen emosional atau perasaan dari suatu sikap Komponen Perilaku Suatu maksud untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.

Tipe-Tipe Sikap Kepuasan Kerja Suatu sikap positif yang ditunjukkan oleh seseorang mengenai pekerjaannya. Keterlibatan

Tipe-Tipe Sikap Kepuasan Kerja Suatu sikap positif yang ditunjukkan oleh seseorang mengenai pekerjaannya. Keterlibatan Kerja Sampai tingkat mana seseorang memihak kepada pekerjaannya, aktif berpartisipasi di dalamnya, dan menganggap kinerjanya penting bagi harga diri. Komitmen terhadap Organisasi Sampai tingkat mana seorang karyawan memihak kepada organisasi tertentu dan tujuannya, dan berniat memelihara keanggotaannya dalam organisasi tersebut.

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan • Kepuasan dan Produktivitas • Karyawan yang puas

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan • Kepuasan dan Produktivitas • Karyawan yang puas tidak selalu pekerja yang produktif. • Kepuasan dan Kemangkiran • Karyawan yang tidak puas cenderung lebih besar kemungkinannya untuk tidak kerja. • Kepuasan dan Keluar masuknya karyawan • Karyawan yang puas lebih besar

Respon terhadap Ketidakpuasan Kerja Source: C. Rusbult and D. Lowery, “When Bureaucrats Get the

Respon terhadap Ketidakpuasan Kerja Source: C. Rusbult and D. Lowery, “When Bureaucrats Get the Blues, ” Journal of Applied Social Psychology. 15, no. 1, 1985: 83. Reprinted with permission.

Respon terhadap Ketidakpuasan Kerja Behavior directed toward leaving the organization. Allowing conditions to worsen.

Respon terhadap Ketidakpuasan Kerja Behavior directed toward leaving the organization. Allowing conditions to worsen. Active and constructive attempts to improve conditions. Passively waiting for conditions to improve. Source: C. Rusbult and D. Lowery, “When Bureaucrats Get the Blues, ” Journal of Applied Social Psychology. 15, no. 1, 1985: 83. Reprinted with permission.