Konsep Dasar Mengajar Era New Normal 1 Pembelajaran
Konsep Dasar Mengajar Era New Normal 1
Pembelajaran Era Pandemi Covid 19 Merebaknya pandemi covid-19 membuat kita semua kesulitan dan terpaksa sehingga kita memulai pembelajaran melalui teknologi dengan cara unik dengan metode pembelajaran jarak jauh atau PJJ dalam sistem jaringan atau daring. Kendati terpaksa hal ini membuat roda inovasi menjadi lebih cepat
Pembelajaran online ini membuat kita sulit tetapi menjadikan kita lebih terbuka. Para orang tua murid mencoba membuka aplikasi baru. Disini terjadi inovasi, namun lebih dari itu timbul empati baru khususnya guru dengan orang tua dengan guru
Empati baru yaitu terjalin salin pengertian bahwa guru menyadari pentingnya peran orangtua berkontribusi menyukseskan pendidikan anak. Orang tua menjadi sadar betapa sesungguhnya tugas guru dalam mendidik anak mereka tidaklah mudah
Tahap Pra-Operasional (2 - 7 Tahun) Pre-operasional (2 - 4 tahun Teori Tahapan Perkembangan Kognitif Mampu mengelompokkan objek secara tunggal dan mencolok. mengumpulkan benda-benda berdasarkan kriteria. menyusun beberapa benda secara berderet. Self counter yang sangat menonjol. Intuitif (4 - 7 tahun): mulai mengenali hubungan secara logis atas hal-hal yang lebih rumit. mengkategorikan objek. Dapat mewujudkan ide yang ada di pikiran Tahap Operasional Konkret (7 -11 Tahun) 01 Tahap Sensorimotor (0 - 24 Bulan Suka memperhatikan sesuatu dengan waktu lama. Memperhatikan suatu objek sebagai hal yang tetap dan ingin merubah letaknya. Melihat dirinya sendiri sebagai makhluk yang berbeda dari objek di sekelilingnya. Sudah mampu mengelompokkan objek atau situasi tertentu dan mengurutkan sesuatu. Kemampuannya dalam mengingat dan berpikir logis juga semakin meningkat. Memahami konsep sebab-akibat secara rasional dan sistematis. Mulai dapat belajar membaca dan matematika Tahap Operasional Formal (Mulai 11 Tahun) Sudah menguasai penalaran dan berpikir secara abstrak. Mampu menarik kesimpulan dari informasi yang ia dapat. Memahami konsep yang bersifat abstrak, seperti nilai dan cinta. Sudah dapat melihat realitas yang terkadang bisa abu-abu, tidak melulu hitam dan putih.
Dalam Pembelajaran tidak mungkin berhasil tanpa teknologi, namun demikian teknologi bukan sekedar model pembelajaran online namun kita juga harus kreatif dalam mengembangkan Learning Manajemen System (LMS) Jadi sarana pembelajaran dengan teknologi kita gunakan dalam belajar akan tetapi strategi pembelajaran kita tidak keluar dari esensi pendidikan karena peran guru tidak tergantikan oleh teknologi
Praktik Pembelajaran Berfihak Pada Siswa Guru yang dapat mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda. Guru yang mampu mengelola emosi dan mengembangkan keterampilan sosial yang menunjang pembelajaran. Guru yang dapat melakukan praktik komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar seorang coach. Guru yang dapat mampu menerapkan praktik coaching sebagai pemimpin pembelajaran.
Pemipin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah Guru mampu melakukan praktik pengambilan keputusan yang berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran. melakukan strategi pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, waktu, dan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada murid. Guru mampu merencanakan, mengorganisasikan, dan mengarahkan program perbaikan dan perubahan sekolah, serta memantaunya agar berjalan sesuai rencana dan mengarah pada tujuan. Guru mampu mengembangkan kegiatan berkala yang memfasilitasi komunikasi murid, orangtua dan guru serta menyediakan peran bagi orangtua terlibat dalam proses belajar yang berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.
- Slides: 8