KONSEP DASAR MASTER FASILITATOR AMPL PRINSIP DAN RUANG

  • Slides: 55
Download presentation
KONSEP DASAR MASTER FASILITATOR AMPL PRINSIP DAN RUANG LINGKUP t

KONSEP DASAR MASTER FASILITATOR AMPL PRINSIP DAN RUANG LINGKUP t

Orang yang menabur keramahtamaan menuai pertemanan dan orang yang menanam kebaikan mengumpulkan cinta (Needles

Orang yang menabur keramahtamaan menuai pertemanan dan orang yang menanam kebaikan mengumpulkan cinta (Needles and Friends)

PENGERTIAN FASILITASI PEMBANGUNAN � Fasilitasi adalah ……………………. � Fasilitasi Pembangunan AMPL adalah: …………………. .

PENGERTIAN FASILITASI PEMBANGUNAN � Fasilitasi adalah ……………………. � Fasilitasi Pembangunan AMPL adalah: …………………. .

PENGERTIAN “FASILITASI” SUATU PROSES KEGIATAN MENGGERAKKAN SUATU KELOMPOK (MASYARAKAT, PEMERINTAH, LEMBAGA) UNTUK MENCAPAI SUATU

PENGERTIAN “FASILITASI” SUATU PROSES KEGIATAN MENGGERAKKAN SUATU KELOMPOK (MASYARAKAT, PEMERINTAH, LEMBAGA) UNTUK MENCAPAI SUATU TUJUAN 2. SUATU RANGKAIAN KEGIATAN UNTUK MEMUDAHKAN DALAM MEMPROLEH SESUATU SESUAI TUJUANNYA 3. PROSES MEDIASI KEPADA TARGET SASARAN UNTUK MEMPRMUDAH, MEMPERCEPAT DALAM MENCAPAI TUJUANTERTENTU 1.

Pengertian Fasilitasi SUATU KEGIATAN/PROSES MENDORONG DAN MEMOTIVASI SEBUAH KELOMPOK UNTUK MEMECAHKAN MASALAH, MEMUDAHKAN PERSOALAN

Pengertian Fasilitasi SUATU KEGIATAN/PROSES MENDORONG DAN MEMOTIVASI SEBUAH KELOMPOK UNTUK MEMECAHKAN MASALAH, MEMUDAHKAN PERSOALAN DAN MENCAPAI KONDISI YANG LEBIH BAIK (PERUBAHAN) � SEBUAH PROSES KEGIATAN YANG MEMBERIKAN RUANG EXPRESI SELUAS-LUASNYA KEPADA SEMUA YANG TERLIBAT DIDALAMMNYA UNTUK MENCAPAI SATU JUAN BERSAMA �

Pengertian Fasilitasi SERANGKAIAN PROSES YANG DILAKUKAN UNTUK MEMPRMUDAH UPAYA MENCAPAI TUJUAN BERSAMA � SUATU

Pengertian Fasilitasi SERANGKAIAN PROSES YANG DILAKUKAN UNTUK MEMPRMUDAH UPAYA MENCAPAI TUJUAN BERSAMA � SUATU TINDAKAN UNTUK MEMOTIVASI KELOMPOK ATAU MASYARAKAT GUNA MEMBANGUN SEMANGANT, TRUST, SOLIDARIITAS, YANG DIDASARKAN PADA KETULUSAN, KERELAWANAN, KEJUJURAN SERTA BERSIFAT ADAPTIF TANPA TERGANTUNG PADA FASILITAS �

PENGERTIAN FASILITASI PEMBANGUNAN � Carl Rogers (1983) dalam bukunya Freedom to Learn, menjelaskan bahwa

PENGERTIAN FASILITASI PEMBANGUNAN � Carl Rogers (1983) dalam bukunya Freedom to Learn, menjelaskan bahwa perkataan fasilitasi diambil dari bahasa Latin facilis. Arti dari kata ini adalah ’untuk mempermudah’. Sedangkan Trevor Bently (1994) menyebutkan fasilitasi sebagai menawarkan atau menyediakan peluang pembelajaran.

Beberapa kata kunci yang bisa dikaitkan dengan dunia fasilitator 1. 2. 3. 4. 5.

Beberapa kata kunci yang bisa dikaitkan dengan dunia fasilitator 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Untuk memudahkan Untuk bebas dari kesulitan dan hambatan Untuk mengurangi beban tugas yang sulit Untuk menyenangkan Untuk menggalakkan Membantu supaya menjadi yang terdepan Pemudah cara

Fasilitasi adalah Ilmu Sekaligus Seni � Seorang fasilitator bekerja dengan mengaplikasikan satu set keahlian

Fasilitasi adalah Ilmu Sekaligus Seni � Seorang fasilitator bekerja dengan mengaplikasikan satu set keahlian spesifik dan metode, teknologi kelompok, digabung dengan perhatian cermat dan sensitivitas pada orang lain. Dengan cara itu, maka seorang fasilitator akan membawa kelompok pada penampilan terbaiknya.

Fasilitasi adalah Ilmu Sekaligus Seni � Keahlian fasilitator meramu teknologi kelompok dengan gaya pribadinya,

Fasilitasi adalah Ilmu Sekaligus Seni � Keahlian fasilitator meramu teknologi kelompok dengan gaya pribadinya, diselingi dengan kreativitas dan energi, maka akan menciptakan sebuah seni fasilitasi. Dengan hal semacam ini, maka kelompok yang difasilitasi akan dapat beroperasi dengan fleksibilitas dan kreativitas maksimum dalam batasan yang realistik.

Tingkatan Fasilitasi � Ada tiga tahapan perkembangan fasilitator secara umum. Semakin tinggi tingkatannya, akan

Tingkatan Fasilitasi � Ada tiga tahapan perkembangan fasilitator secara umum. Semakin tinggi tingkatannya, akan semakin rumit tugas yang diembannya. Bisanya dibedakan menjadi: 1) Fasilitator pertemuan; 2) Fasilitator kelompok/tim; 3) Fasilitator organisasi/sistem.

Tingkatan Fasilitasi � Pada tingkatan dasar, atau fasilitator pertemuan, peran fasilitator lebih banyak berguna

Tingkatan Fasilitasi � Pada tingkatan dasar, atau fasilitator pertemuan, peran fasilitator lebih banyak berguna untuk mengarahkan sebuah diskusi atau pertemuan. Pada tahapan selanjutnya, fasilitator pada tingkat kelompok/tim diperlukan untuk bekerja dengan tim yang sudah berjalan, tim-tim mandiri, dan tim proyek lintas fungsi.

Tingkatan Fasilitasi � Sedangkan pada tingkatan berikutnya, yaitu fasilitator organisasi, memiliki keahlian yang tinggi,

Tingkatan Fasilitasi � Sedangkan pada tingkatan berikutnya, yaitu fasilitator organisasi, memiliki keahlian yang tinggi, berpengalaman dalam memfasilitasi berbagai pertemuan, mengerti secara benar topik yang menjadi bahasan dan kultur yang dihadapi oleh sebuah organisasi. Fasilitator pada tingkatan ini seringkali menghasilkan gagasan-gagasan besar perubahan kelompok.

4 nilai yang perlu diperhatikan fasilitator � Partisipasi Penuh � Kesepahaman Mutual � Solusi

4 nilai yang perlu diperhatikan fasilitator � Partisipasi Penuh � Kesepahaman Mutual � Solusi Inklusif � Berbagi Tanggungjawab

Beberapa peran yang bisa diemban oleh fasilitator � Substantively Neutral: Netral disini bukan berarti

Beberapa peran yang bisa diemban oleh fasilitator � Substantively Neutral: Netral disini bukan berarti tidak memiliki opini dalam proses diskusi kelompok. Jelas hal tersebut tidak humanis dan realistis. Hal ini berarti bahwa saat memfasilitasi diskusi, maka seorang fasilitator harus menyisihkan terlebih dahulu opini pribadinya sehingga anggota diskusi kelompok tidak hanya mengiyakan opini kita. Konsekuensinya, fasilitator tidak bisa mempengaruhi keputusan kelompok. Fasilitator dapat membantu kelompok dengan cara memberikan energi melalui panduan pertanyaan efektif dan percakapan yang produktif.

Beberapa peran yang bisa diemban oleh fasilitator � Third Party. Fasilitator perlu menjadi pihak

Beberapa peran yang bisa diemban oleh fasilitator � Third Party. Fasilitator perlu menjadi pihak ketiga agar bisa tetap netral dalam memandu sebuah proses diskusi. Bila kita juga anggota kelompok atau sang pemimpin, biasanya kita pun akan diminta untuk memberikan pendapat. Padahal sesungguhnya, saat kita diminta untuk memfasilitasi, maka kita harus menjadi pihak yang tidak berkepentingan terhadap keputusan yang diambil kelompok.

Beberapa peran yang bisa diemban oleh fasilitator � Process Expert. Seorang fasilitator memang content-neutral

Beberapa peran yang bisa diemban oleh fasilitator � Process Expert. Seorang fasilitator memang content-neutral tetapi ia juga ahli proses dan advokasi. Sebagai seorang ahli proses, fasilitator haruslah memahami kebiasaan, proses dan struktur untuk memberikan kontribusi terhadap penyelesaian masalah dan pembuatan keputusan berkualitas, dan tentu saja fasilitator harus tahu kontribusi masing bagian untuk membuat sebuah proses yang efektif.

Tanggung Jawab Fasilitator 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Selalu netral atas isi

Tanggung Jawab Fasilitator 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Selalu netral atas isi atau materi pertemuan; Merancang partisipasi; Memastikan keseimbangan partisipasi; Mendorong dialog di antara peserta; Menyediakan struktur dan proses untuk kerja kelompok; Mendorong perbedaan pandangan ke arah yang positif; Mendengarkan secara aktif dan mendorong peserta yang lain untuk melakukan hal yang sama;

Tanggung Jawab Fasilitator Mencatat, mengorganisir dan meringkas masukan dari anggota; 9. Mendorong kelompok untuk

Tanggung Jawab Fasilitator Mencatat, mengorganisir dan meringkas masukan dari anggota; 9. Mendorong kelompok untuk mengevaluasi sendiri perkembangan dan kemajuan kerja; 10. Melindungi anggota kelompok dan idenya dari serangan atau pengabaian perhatian; 11. Meyakinkan bahwa kelompok itu kumpulan pengetahuan, pengalaman dan kreativitas. Gunakan metode dan teknik fasilitasi untuk menggali sumberdaya ini. 8.

Master Fasilitator SIKAP DASAR

Master Fasilitator SIKAP DASAR

Jika seorang GURU mengajar dan mengajarkan suatu ilmu Seorang PELATIH melatih suatu keterampilan Apakah

Jika seorang GURU mengajar dan mengajarkan suatu ilmu Seorang PELATIH melatih suatu keterampilan Apakah yang dilakukan seorang FASILITATOR ? Mengajarkan sesuatu, ya Melatih sesuatu, ya TETAPI TIDAK DENGAN CARA MENGGURUI

Seorang Fasilitator harus mampu dan mempunyai : � Mempunyai EMPATHY Bersatu dan menyatu dengan

Seorang Fasilitator harus mampu dan mempunyai : � Mempunyai EMPATHY Bersatu dan menyatu dengan peserta Merasakan apa yang dirasakan peserta Memahami jalan pikiran peserta � Bersikap WAJAR Tidak mencoba tampil lebih pintar, lebih hebat, lebih ahli daripada diri yang sebenarnya

Seorang Fasilitator harus mampu dan mempunyai : � Menunjukkan RESPEK Pandangan positif terhadap peserta,

Seorang Fasilitator harus mampu dan mempunyai : � Menunjukkan RESPEK Pandangan positif terhadap peserta, menghargai pengetahuan, pengalaman, kedudukan, kemampuan, kelemahan dan tradisi peserta � HADIR secara utuh Walaupun kadang-kadang letih dan bosan tetap mengkonsentrasikan perhatian pada peserta dan situasi belajar

Seorang Fasilitator harus mampu dan mempunyai : � Mengakui KEHADIRAN TIAP PESERTA Setiap peserta

Seorang Fasilitator harus mampu dan mempunyai : � Mengakui KEHADIRAN TIAP PESERTA Setiap peserta itu “ada”, tua atau muda, miskin atau kaya. Semuanya sama. Punya hak dan kewajiban � Bersikap TERBUKA Dalam mendengarkan peserta tanpa penilaian kepagian dengan ukuran dan konsep diri sendiri, tidak ngotot, kalau timbul konsep atau pemikiran yang berbeda, dalam mengungkapkan diri, membagi dan berbagi dengan peserta

Seorang Fasilitator harus mampu dan mempunyai : � Tidak MENGGURUI Sebab orang dewasa sebal

Seorang Fasilitator harus mampu dan mempunyai : � Tidak MENGGURUI Sebab orang dewasa sebal digurui � Tidak menjadi AHLI Dalam segala bidang, kalau tidak tahu bilang tidak tahu, kalaupun tahu, mau memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengungkapkan pengetahuannya

Seorang Fasilitator harus mampu dan mempunyai : � Tidak MENGINTRUPSI Memutus pembicaraan peserta karena

Seorang Fasilitator harus mampu dan mempunyai : � Tidak MENGINTRUPSI Memutus pembicaraan peserta karena tidak sabar, kalau peserta bertele-tele, boleh diperingatkan secara “taktis” � Tidak BERDEBAT Dengan SATU orang peserta. Kalau ada peserta yang menyanggah jawaban fasilitator, jadikan hal tersebut sebagai bahan diskusi bersama

SIKAP BADAN FASILITATOR Tidak ubahnya dengan aktor pentas, fasilitator menjadi pusat perhatian dan pandangan

SIKAP BADAN FASILITATOR Tidak ubahnya dengan aktor pentas, fasilitator menjadi pusat perhatian dan pandangan seluruh peserta. Maka sikap tubuh dan gerakan mempunyai dampak terhadap kelangsungan fasilitasi

SIKAP BADAN FASILITATOR � VARIASI, sikap tubuh berusaha menghilangkan kebosanan, jangan duduk terus, atau

SIKAP BADAN FASILITATOR � VARIASI, sikap tubuh berusaha menghilangkan kebosanan, jangan duduk terus, atau berdiri di satu tempat � PANDANGAN MATA, harus penuh perhatian dan menghinggapi semua peserta secara bergantian. Jangan terlalu sering mengarahkan pandangan kepada peserta yang paling cantik/ganteng atau simpatik

SIKAP BADAN FASILITATOR � TANGAN, jangan digerakkan liar dan tanpa arti. Buat orang Indonesia

SIKAP BADAN FASILITATOR � TANGAN, jangan digerakkan liar dan tanpa arti. Buat orang Indonesia menuding atau menunjuk dengan telunjuk merupakan tindakan yang tidak sopan � LANGKAH, harus nampak mantap, bertujuan. Bukan gambaran orang yang sedang tegang

SIKAP BADAN FASILITATOR � SENYUM, berharga berjuta rupiah. Tahulah kapan menyungging senyum, kapan berwajah

SIKAP BADAN FASILITATOR � SENYUM, berharga berjuta rupiah. Tahulah kapan menyungging senyum, kapan berwajah serius, tak pernah bermuka masam dan marah � PAKAIAN, yang wajar dan sopan sesuai dengan lingkungan peserta. Jangan terlalu berbeda dengan peserta Sumber: AG Lunandi-POD Gramedia 1987

Teknik BERTANYA Tuhan menciptakan manusia dengan dua lembar telinga dan satu mulut Apa artinya

Teknik BERTANYA Tuhan menciptakan manusia dengan dua lembar telinga dan satu mulut Apa artinya itu? BERTANYA. . . ? . . ROH Fasilitasi

Bagaimana BERTANYA. . . Berhenti sejenak setelah bertanya, lalu lihat sekeliling � Berikan kesempatan

Bagaimana BERTANYA. . . Berhenti sejenak setelah bertanya, lalu lihat sekeliling � Berikan kesempatan bagi yang pertama atau menurut aturan � Bila tidak ada yang menjawab, tanya lagi gunakan kata-kata berbeda lalu tenang sejenak � Bila ada yang menjawab, jangan terburu ke pertanyaan lain atau ke orang lain. �

Prinsip BERTANYA Ø Yang MUDAH dulu, baru perlahan masuk yang agak sulit Ø TIDAK

Prinsip BERTANYA Ø Yang MUDAH dulu, baru perlahan masuk yang agak sulit Ø TIDAK LANGSUNG ke pokok masalah, tapi dengan visi Ø Bertanyalah yang SPESIFIK, jangan abstrak atau terlalu konseptual

Mirroring Menyampaikan kembali seperti disampaikan partisipan (Verbatim) yang �“Ibu suka dengan acaranya” (Ybs mengatakan

Mirroring Menyampaikan kembali seperti disampaikan partisipan (Verbatim) yang �“Ibu suka dengan acaranya” (Ybs mengatakan “saya suka dengan acaranya”) �“Karena Ibu suka musik” Fungsi • Menghargai • Sikap netral • Kecepatan bicara partisipan

Stacking Mengatur urutan yang bicara � “Menurut Ibu/Bapak, apa kriteria presiden yang tepat untuk

Stacking Mengatur urutan yang bicara � “Menurut Ibu/Bapak, apa kriteria presiden yang tepat untuk bangsa saat ini? ” “Ya, silahkan, Pak Amin dulu, lalu Bung Faisal, lalu. . ” � Setelah Pak Amin selesai bicara, “Siapa berikutnya? Pak Faisal ya…”

Tracking Memilah topik-topik ketika dalam diskusi muncul beragam topik � Langkah � Mundur dulu,

Tracking Memilah topik-topik ketika dalam diskusi muncul beragam topik � Langkah � Mundur dulu, untuk merangkum � Sampaikan topik-topik yang muncul � Check akurasi topik-topik (Betulkah? ) � Melanjutkan diskusi (memperdalam dll): Ada komentar lain? �

Encouraging Membuka ruang bagi yang lain untuk bicara �Siapa lagi yang ingin berpendapat? �Kalau

Encouraging Membuka ruang bagi yang lain untuk bicara �Siapa lagi yang ingin berpendapat? �Kalau sayap kiri, pendapatnya? �Dia bilang A, bisa kasih contoh?

Balancing Menyeimbangkan diskusi ketika ada beberapa yang dominan � Apakah Ibu/ Bapak setuju? �

Balancing Menyeimbangkan diskusi ketika ada beberapa yang dominan � Apakah Ibu/ Bapak setuju? � Ada pendapat yang berbeda? � Kita coba-coba berpikir yang berbeda, yuk? � Pendapat-pendapat tadi tentang A, kalau yang B ada? (Masuk ke kategori berbeda)

Linking Partisipan kadang ngomong ngalor-ngodul. Linking adalah untuk menyambungkan kembali dengan pertanyaan atau topik

Linking Partisipan kadang ngomong ngalor-ngodul. Linking adalah untuk menyambungkan kembali dengan pertanyaan atau topik yang didiskusikan Langkah-langkah: • Paraphrasing Tanyakan relevansi dengan topik secara halus. Kaitannya dengan …. . • Paraphrasing lagi untuk validasi

Teknik mendengar Tuhan menciptakan manusia dengan dua lembar telinga dan satu mulut Apa artinya

Teknik mendengar Tuhan menciptakan manusia dengan dua lembar telinga dan satu mulut Apa artinya itu?

Faktor PENGHAMBAT dalam MENDENGAR v v v v Punya pendapat berbeda Ingin bicara/ingin bereaksi

Faktor PENGHAMBAT dalam MENDENGAR v v v v Punya pendapat berbeda Ingin bicara/ingin bereaksi Prasangka Lelah Pikiran lagi kemana-mana Waktu terbatas ….

Mendengar Aktif Mendengarkan apa adanya, tidak menduga -duga Menerima/ memperhatikan sambil menandai hal-hal untuk

Mendengar Aktif Mendengarkan apa adanya, tidak menduga -duga Menerima/ memperhatikan sambil menandai hal-hal untuk ditanyakan/ digali lebih lanjut Yang perlu ditandai dari jawaban (Sayre, 2001) q Generalization yang terlalu umum q Deletion yang belum terungkap q Distortion sisi yang lain q Contradiction yang saling bertentangan

Mendengar Aktif � Generalization yang terlalu umum – Maksudnya…. . – SEBUT KATA ITU

Mendengar Aktif � Generalization yang terlalu umum – Maksudnya…. . – SEBUT KATA ITU � Deletion yang belum terungkap – Selain…. . ? – Ada lagi…. ? – Apa lagi…? � Distortion sisi yang lain – Itu yang disuka, kalau yang tidak disuka…? � Contradiction yang saling bertentangan – Tadi mengatakan A, kalau sekarang B…bagaimana?

Mendengar Empatik. . . Tuluskan hati Berikan kepedulian pada warga, bukan pada keahlian/ kehebatan/

Mendengar Empatik. . . Tuluskan hati Berikan kepedulian pada warga, bukan pada keahlian/ kehebatan/ tugas/ misi Anda Tangguhkan ingatan, hasrat dan penilaian. Cobalah berada pada diri warga. Ikuti arus, bukan memimpin arus; Tidak potong memotong Ungkapkan pengalaman yang sama tanpa mengganggu Gestures § Lihat titik di kedua alis § Tunjukkan gesture mendengarkan

KARAKTERISTI K FASILITATOR

KARAKTERISTI K FASILITATOR

Modal Fasilitator … !! SI SCIENCE/ METODOLOGI GE N ER NV KO I NS

Modal Fasilitator … !! SI SCIENCE/ METODOLOGI GE N ER NV KO I NS GE ER NV KO Metodologi Divergensi & Konvergensi DIVE RGE NSI DIVE SI N E RG

Divergensi/Merekah/ Bermunculan (sebaiknya individual) � Brainstorming/ Curang pendapat/ Bursa pendapat � Brain writing/ Brainstorming

Divergensi/Merekah/ Bermunculan (sebaiknya individual) � Brainstorming/ Curang pendapat/ Bursa pendapat � Brain writing/ Brainstorming melalui tulisan � Visually aided brainstorming/ Brainstorming dibantu dengan gambar � Meja bundar, pakai tiket, stik dll � Gunakan metaplan cards � Mencari fakta/ informasi lalu bercerita

Konvergensi/ Mengerucut Inductive clustering ○ Pengelompokkan secara induktif ○ Multivoting ○ Negative poll ○

Konvergensi/ Mengerucut Inductive clustering ○ Pengelompokkan secara induktif ○ Multivoting ○ Negative poll ○ Root cause – akar masalah – pohon masalah ○ Force field Deductive grouping kerangka harus disepakati ○ Decision grid/ matrix ○ Priority setting ○ Rank order ○ Pros-cons chart ○ The criteria check board

Konsensus melalui curah pendapat Langkah 1 • • • Kumpulkan ide-ide, Bebaskan warga untuk

Konsensus melalui curah pendapat Langkah 1 • • • Kumpulkan ide-ide, Bebaskan warga untuk mengeluarkan ide-ide Jangan ada siapapun termasuk fasilitator yang memberi penilaian atau indikasi Jangan khawatir terhadap ide liar Gunakan cara meja bundar, putar beberapa kali sampai jenuh Langkah 2 • Klarifikasi ide-ide menurut pandangan pemiliknya • Jadilah pembelajar!

Konsensus melalui curah pendapat Langkah 3 • • • Kelompokkan menurut persamaannya Pisahkan dari

Konsensus melalui curah pendapat Langkah 3 • • • Kelompokkan menurut persamaannya Pisahkan dari gagasan dari partisipan yang memberi nama Selanjutnya adalah diskusi ide, bukan orang yang mengeluarkan idenya Langkah 4 • Cari perbedaan • Adu mereka yang berbeda pendapat dan sembunyilah (ini bukan pertarungan Anda!) Langkah 5 • Cari persamaan-persamaan dan rajutlah kesepakatan

Kertas Flip Chart � � � � � Gunakan kata-kata partisipan Sebaiknya jangan menulis

Kertas Flip Chart � � � � � Gunakan kata-kata partisipan Sebaiknya jangan menulis sambil mendengarkan TULIS PENDEK/INTI Minta klarifikasi Gunakan spidol gelap Bila perlu, beri ornamen, warna-warnai sehingga menarik Juduli kertas flipchart Tidak dilipat (No flipped, please) Nomori kertas flipchart

metaplan card • Tulisan besar • Satu kartu satu ide kunci • Bukan ide

metaplan card • Tulisan besar • Satu kartu satu ide kunci • Bukan ide komplit, karena partisipan harus bicara. Hanya tiket bicara • Gunakan warna-warni • Gunakan kertas bekas atau tertipis • Biarkan partisipan menempel Usahakan partisipan menempel sendiri � Bila waktu memungkinkan jangan batasi kartu � Gunakan kartu baru untuk nama kelompok dari ide-ide/ kartu individual �

TEKNIK FASILITASI DASAR 5 W + 1 H FASILITASI 5 W + 1 H

TEKNIK FASILITASI DASAR 5 W + 1 H FASILITASI 5 W + 1 H KESIMPULAN PEMBELAJARAN GAGASAN PENERAPAN

Teknik Fasilitasi Dasar: 5 W + 1 H

Teknik Fasilitasi Dasar: 5 W + 1 H

TEKNIK MENGHADAPI SITUASI SULIT � Cek perasaan semua peserta, lemparkan pertanyaan untuk memperoleh pendapat

TEKNIK MENGHADAPI SITUASI SULIT � Cek perasaan semua peserta, lemparkan pertanyaan untuk memperoleh pendapat kelompok tentang masalah yang muncul, contoh : ”Bagaimana menurut yang lain? ” � Pusatkan kembali perhatian, misalnya : “ Oke Mas, saya rasa itu masalah yang berbeda dengan apa yang sedang kita bahas, boleh disimpan dulu untuk kemudian kita diskusikan? ” � Gunakan humor yang pantas untuk mengurangi ketegangan. � Ingatkan kembali akan norma kelompok, misalnya dengan mengatakan : “ Satu hal yang kita sepakati paa awal pertemuan adalah jangan ada diskusi swasta, bisakah kita mentaati norma ini? ” � Alihkan perhatian, misalnya : “ Minta minta waktu 2 menit lagi sebelum kita lanjjutkan ke kesimpulan? ” � Jangan mengabaikan atau menghindar dari resistensi yng terjadi, karena akan mengacaukan proses selanjutnya.