Konsep Dasar Keperawatan 1 NSA 104 Yayah Karyanah
- Slides: 34
Konsep Dasar Keperawatan 1 NSA 104 Yayah Karyanah B. Sc, S. Sos, MM
A. Konsep Caring 1. Pengertian Caring Secara Umum. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi yang merupakan kehendak keperawatan. (Potter, P. A. & Perry A. G. (2005
� Caring adalah sentral untuk praktik keperawatan karena caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien.
Konsep Caring menurut Pakar 1. Watson (1979), yang terkenal dengan Theory of Human Caring, mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.
2. Marriner dan Tomey (1994), menyatakan bahwa caring merupakan pengetahuan kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan yang bersifat etik dan filosofikal. Caring bukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien (Carruth et all, 1999).
3. Griffin (1983), membagi konsep caring kedalam dua domain utama. Salah satu konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi perawat, sementara konsep caring yang lain terfokus pada aktivitas yang dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi keperawatannya. Griffin menggambarkan caring dalam keperawatan sebagai sebuah proses interpersonal esensial yang mengharuskan perawat melakukan aktivitas peran yang spesifik dalam sebuah cara dengan menyampaikan ekspresi emosi tertentu kepada resepien. Aktivitas tersebut menurut Griffin meliputi membantu, menolong, dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus. Proses ini dipengaruhi oleh hubungan antara perawat dengan pasien.
3. Griffin (1983), membagi konsep caring kedalam dua domain utama. Salah satu konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi perawat, sementara konsep caring yang lain terfokus pada aktivitas yang dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi keperawatannya. Griffin menggambarkan caring dalam keperawatan sebagai sebuah proses interpersonal esensial yang mengharuskan perawat melakukan aktivitas peran yang spesifik dalam sebuah cara dengan menyampaikan ekspresi emosi tertentu kepada resepien. Aktivitas tersebut menurut Griffin meliputi membantu, menolong, dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus. Proses ini dipengaruhi oleh hubungan antara perawat dengan pasien.
4. Lydia Hall (1969) , mengemukakan perpaduan tiga aspek dalam teorinya. Sebagai seorang perawat, kemampuan care, core, dan cure harus dipadukan secara seimbang sehingga menghasilkan asuhan keperawatan yang optimal untuk klien. Care merupakan komponen penting yang berasal dari naluri seorang ibu. Core merupakan dasar dari ilmu sosial yang terdiri dari kemampuan terapeutik, dan kemampuan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain. Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan terapeutik. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara total kepada klien, maka ketiga unsur ini harus dipadukan (Julia, 1995).
5. Florence Nightingale (1860), caring adalah tindakan yang menunjukkan pemanfaatan lingkungan pasien dalam membantu penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, verifikasi yang baik dan tenang kepada klien.
6. Leinginger (1981), caring merupakan aktifitas, proses dan pengambilan keputusan yang bersifat memelihara baik secara langsung maupun tidak langsung untuk meningkatkan status kesehatan
7. Barnum (1994), caring memiliki mana yang bersifat aktivitas, sikap (emosional) dan kehati-hatian. Secara garis besar, dapat dikatakan caring adalah sentral praktik keperawatan berupa tindakan yang memperhatikan kesehatan klien dengan menunjukkan perhatian, empati maupun rasa menyayangi yang berupaya untuk meningkatkan kesehatan klien.
2. Persepsi Klien Tentang Caring � Penilaian terhadap seorang perawat dapat terlihat dari perilaku Caring yang dimiliki perawat � Teori Caring Swanson menyajikan permulaan yang baik untuk memahami kebiasaan dan proses karakteristik pelayanan
Caring Swanson (1991) menjelaskan tentang proses Caring yang terdiri dari � Teori bagaimana perawat mengerti kejadian yang berarti di dalam hidup seseorang, hadir secara emosional, melakukan suatu hal kepada orang lain sama seperti melakukan terhadap diri sendiri, memberi informasi dan memudahkan jalan seseorang dalam menjalani transisi kehidupan serta menaruh kepercayaan seseorang dalam menjalani hidup. (Potter & Perry, 2005 : 110).
� Mengenali kebiasaan perawat yang dirasakan klien sebagai Caring menegaskan apa yang klien harapkan dari pemberi pelayanan. Kemudian, klien menilai efektivitas perawat dalam menjalankan tugasnya. Klien juga menilai pengaruh dari pelayanan keperawatan. Sikap pelayanan yang dinilai klien terdiri dari bagaimana perawat menjadikan pertemuan yang bermakna bagi klien, menjaga kebersamaan, dan bagaimana memberikan perhatian penuh.
� Perbedaan persepsi klien dapat terlihat dari contoh berikut. Contoh pertama, perawat masuk ke kamar klien dengan memberi salam dan senyuman, lalu melakukan kontak mata, kemudian duduk, menyentuh klien dan bertanya tentang apa yang ada dipikiran klien lalu mendengarkannya, kemudian memeriksa cairan intravena, mengkaji, dan memeriksa rangkuman tanda vital klien sebelum meninggalkan ruangan. � Contoh kedua, perawat masuk ke kamar klien kemudian memeriksa cairan intravena, memeriksa rangkuman tanda vital, melakukan salam tanpa duduk dan menyentuh klien, perawat bertanya tentang keadaan klien kemudian pergi.
� Pada contoh pertama terlihat kepedulian dan keramahan perawat sehingga klien merasa nyaman. Contoh kedua mengekspresikan ketidakpedulian terhadap masalah klien sehingga klien merasa kurang nyaman. Persepsi klien dapat berbeda-beda karena semua klien memiliki ciri khas. Persepsi klien menjadi hal yang penting bagi perawat dalam meningkatkan kemampuan
� Penelitian terhadap persepi klien penting karena pelayanan merupakan fokus terbesar dari tingkat kepuasan klien. Tingkat kepuasan klien dapat dinilai dari bagaimana klien menggunakan sistem pelayanan kesehatan. Apa keuntungan yang klien dapat juga sebagai indikator tingkat kepuasan klien.
� Jika perawat memili sikap sensitif, simpatik, melindungi klien, memberi kenyamanan, menunjukkan kemampuan, maka klien merasa lebih dekat serta mudah berbagi perasaan yang dimilikinya. � Klien merasa semakin puas saat perawat melakukan tindakan Caring. � Pelayanan keperawatan yang baik terdiri dari perhatian yang penuh, hubungan kerja yang baik, serta perilaku Caring. � Kepuasan klien tidak hanya terlihat dari kepuasan pelayanan kesehatan tetapi juga kepuasan terhadap tindakan keperawatan yang dilakukan.
� Kepuasan klien juga merupakan faktor penting dalam memutuskan kembali untuk berobat atau menjalani tindakan keperawatan. Tindakan Caring membangun kepercayaan klien terhadap kemampuan perawat dalam memberikan pelayanan. Kepercayaan pada tindakan keperawatan juga memunculkan kepercayaan terhadap institusi kesehatan
Hal yang penting adalah mengetahui bagaimana klien menerima Caring dan pendekatan apa yang paling baik dalam menyelenggarakan pelayanan. � Sikap Caring merupakan permulaan yang baik. Hal ini juga penting untuk menjelaskan persepsi dan harapan khusus klien. � Membangun suatu hubungan yang baik terhadap klien dapat membantu perawat mengetahui apa yang penting bagi klien. � Sikap ini juga membantu perawat mengatasi perbedaan antara persepsi perawat dan klien tentang Caring. � Perawat harus mengetahui siapa klien dan mengenali klien agar suatu hubungan yang baik terwujud dan perawat mampu memilih pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan klien. �
Sikap ini juga membantu perawat mengatasi perbedaan antara persepsi perawat dan klien tentang Caring. � Perawat harus mengetahui siapa klien dan mengenali klien agar suatu hubungan yang baik terwujud dan perawat mampu memilih pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan klien. �
3. Teori Caring Menurut Watson � Watson menjelaskan bahwa konsep dia didefinisikan untuk membawa arti baru untuk paradigma keperawatan adalah “berasal dari pengalaman empiris klinis dilantik dikombinasikan dengan latar belakang filsafat saya, intelektual dan experiental : dengan demikian pekerjaan awal saya muncul dari nila sendiri-sendiri, keyakinan, dan persepsi tentang kepribadian, kehidupan, kesehatan, dan penyembuhan. ( Watson, 1997, P. 49). (Tomey, AM, Alligood, MR. 2006).
� Jean Watson mendefinisikan sehat sebagai kondisi yang utuh dan selaras antara badan, pikiran, dan jiwa, ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan diri yang diwujudkan.
. Dari beberapa konsep sehat sakit di atas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip, antara lain:
1. Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara faktor yang mempengaruhi. 2. Kondisi sehat dapat dicapai, karena adanya kemampuan seseorang untuk beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
3. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang terhenti pada titik tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada lingkungan yang dinamis.
sepuluh faktor carativ, yang meliputi a. Pembentukan sistem humanistic dan altruistic Nilai-niai humanistic dan altruistic dipelajari sejak awal kehidupan tetapi dapat dipengaruhi dengan sangat oleh para pendidik perawat. Faktor ini dapat didefinisikan sebagai kepuasan melalui pemberian dan perpanjangan dari kesadaran diri
b. Penanaman (melalui pendidikan) Faith-Hope Merupakan hal yang sangat penting dalam caratif dan curatif. Perawat perlu selalu memiliki positif thingking sehingga dapat menularkan kepada klien yang akan membantu meningkatkan kesembuhan dan kesejahteraan klien
c. Pengembangan sensisitifitas atau kepekaan diri kepada orang lain Karena pikiran dan emosi seseorang adalah jendela jiwa. d. Pengembangan hubungan yang bersifat membantu dan saling percaya Sebuah hubungan saling percaya digambarkan sebagai hubungan yang memfasilitasi untuk penerimaan perasaan positif dan negatif yang termasuk dalam hal ini, kejujuran, empati, kehangatan dan komunikasi efektif
e. Meningkatkan dan saling menerima pengungkapan ekspresi perasaan baik ekpresi perasaan positif maupun negatif f. Menggunakan metode ilmiah dan menyelesaikan masalah dan pengambilan keputusan g. Meningkatkan dan memfasilitasi proses belajar mengajar yang bersifat interpersonal h. Menciptakan lingkungan yang mendukung, melindungi dan meningkatkan atau memperbaiki keadaan mental, sosial, kultural dan lingkungan spiritual
i. Membantu pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan antusias (kebutuhan survival, fungsional, integratif dan grup) j. Mengembangkan kekuatan faktor excistensial phenomenologic Dalam praktek keperawatan “caring” ditujukan untuk perawatan kesehatan yang holistik dalam meningkatkan kontrol, pengetahuan dan promosi kesehatan
- Askep gawat darurat
- Matriakal
- Sejarah konsep dasar keperawatan
- Konsep keperawatan kritis
- Makalah konsep keperawatan keluarga
- Prinsip dasar keperawatan komunitas
- Makalah konsep dasar keperawatan anak
- Peta konsep sistem komputer
- Konsep dasar unit pemrosesan dan dasar datapath
- Antarmuka memori utama
- Konsep esensial dasar-dasar desain grafis
- Konsep dasar guru
- Konsep dasar kewirausahaan
- Peta konsep materi peluang kelas 12
- Konsep dasar komunikasi
- Perbedaan fbm dan abm
- Materi keperawatan dasar 2
- Building 17 walter reed
- Hsd-nsa-cf-1-
- Aes winner, cryptrec, nessie, nsa
- Nsa router security configuration guide
- Nsa 580
- Nsa mathematics proficiency test practice test
- Security clearance process
- Codebreaker challenge
- Pizzolato prosecco spumante
- Nsa iam certification
- Ladies seeking nsa north collins newyork 14111
- Nsa240
- Flusso fisico e flusso informativo
- National security agency careers
- Modul keperawatan paliatif
- Suatu kegiatan yang
- Konsep diagnosa keperawatan
- Jelaskan komponen keperawatan medikal bedah