Konsep Dasar Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan ULFA HUSNA
Konsep Dasar Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan ULFA HUSNA DHIRAH, SST. , MKM
� Accident vs Injury : � Accident vs Injury Accident: kejadian yang tidak diperkirakan, keadaan bad luck/sial/musibah sebagai keinginan Tuhan, ada unsur tidak dapat dicegah Injury: keadaan yang tidak diinginkan, merupakan kejadian yang sering diakibatkan oleh kelalaian, yang sebenarnya dapat diduga dan dapat dicegah � Contoh-contoh injury : � Contoh-contoh injury Anak tenggelam, kesetrum di rumah, Jari tertusuk jarum suntik, jarum jahit di malam hari, Anak-anak menelan benda asing
� Keamanan : � Keamanan Aktif : melibatkan perilaku individu, seperti imunisasi, istirahat cukup, tidak mengendarai kendaraan dalam keadaan mengantuk atau mabuk. Pasif: Alat-alat yang dipilih dan digunakan untuk menjaga keamanan Contoh: smoke alarm, pagar, airbag, teralis jendela � Keamanan Level ke 2 dari Maslow Membuat individu merasa aman sehingga mendorong individu mencapai kesehatan secara general
� Karakteristik Keamanan : Keamanan Pervasiveness/karakteristik umum Secara sadar mempengaruhi seluruh aktivitas individu Bila individu kehilangan kesadarannya maka ia tidak dapat bertanggungjawab atas keselamatan dan keamanan dirinya sendiri � Perception Pandangan individu terhadap bahaya yang mengancam dirinya menentukan bentuk keamanan yang diterapkan Pengenalan akan bahaya dan cara meningkatkan keamanan berkembang sejalan dengan maturitas seseorang Penanganan Keamanan Bila melihat adanya bahaya, maka praktek keamanan dilakukan Pencegahan merupakan hal utama dalam keamanan
� Keamanan dan keselamatan kehidupan manusia : � Bayi dan infan � Toddler dan preshcool � Anak dan remaja � Dewasa dan dewasa akhir � sepanjang daur Faktor-faktor yang mempengaruhi keamanan dan keselamatan : � Faktor fisiologis � Sistem muskuloskeletal � Sistem neurologis � Sistem pernapasan kardiovaskular � Latihan dan aktifitas � Kelelahan Stres � toleransi terhadap stres � koping
� Faktor lingkungan : Rumah, Tempat kerja, Komunitas, Pusat pelayanan kesehatan, Polusi Bahaya listrik Radiasi, penyakit Penyebab kesalahan pada yankes : � Penyebab kesalahan pada yankes Faktor manusia (to err is human) Beragam pengalaman dan training, kelelahan, Berbagai kasus, lingkungan baru, tekanan waktu Gagal mengenali adanya bahaya Kompleksitas medis Gap tech, powerful drug Intensive care, perawatan yang lama
� Kegagalan sistem rumah sakit Poor communication among staffs Ratio pasien: perawat tinggi, Kemiripan nama, dan bentuk obat, Operator tidak trampil Lingkungan yang tidak aman � Apa dampak dari individu yang tidak memperhatikan keamanan? Dampak bagi dirinya sendiri, Dampak bagi orang lain Gangguan Keamanan : � Bentuk-bentuk gangguan keamanan : Kejadian berkendara motor Jatuh, Keracunan, Tenggelam, Kebakaran, Luka bakar, Penembakan dan bunuh diri dengan senjata api, Kesetrum, Radiasi, Infeksi, Stres akibat penyakit
Berikut adalah tindakan pencegahan terhadap bahaya cedera: � � � 1. Bayi Upaya melindungi keselamatan bayi antara lain dengan menyediakan alat permainan yang besar, lunak, tidak beujung tajam; tidak meninggalkan botol bayi yang masih penuh saat bayi masih menyusu; menjauhkan benda-benda kecil, tajam, beracun dari jangkauan bayi; menutup stop kontak dan kabel dengan penbungkus khusus. 2. Anak-anak Upaya perlindungingan bagi anak antara lain: dengan menggunakan pengaman pada sisi tempat tidur , tidak meninggalkan anak sendiri saat duduk, berjalan, mandi dan lain-lain; memasang pengaman pintu yang kokoh dan aman; mengajari anak berenang sedini mungkin tetapi tetap dalam pengawasan. 3. Prasekolah Ajarkan anak untuk tidak berbicara atau menerima apapun dari orang asing. Ajarkan anak selalu berjalan di pinggir dan meminta bantuan bila hendak menyeberang. Tegaskan anak untuk tidak memakanan yang tergeketak di piggir jalan. Gunakan pengaman pada kompor.
� 4. Usia sekolah � Ajarkan anak cara menggunakan alat bermain/beraktivitas. Ajarkan anak cara bersepeda yang aman dan ingatkan mereka untuk selalu menggunakan helm dan pelindung sendi kaki atau tangan. Jauhkan ala-alat elektrik dari jangkauan anak. Tekankan rasa bertanggung jawab pada anak selama bermain atau berpergian. � 5. Remaja � Ajarkan remaja cara mengendarai mobil/ sepeda motor secara terstruktur serta cara mengatasi masalah mesin. Ingatkan remaja untuk mengendarai mobil dalam batas kecepatan, selalu menggunakan sabuk keselamatan, dan tidak mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. Tekankan bahaya penggunaan obat-obatan dan alkohol. Kenali setiap perubahan pada perilaku dan kebiasaan dengarkan argumen mereka.
� Tindakan Pencegahan Kecelakaan di Rumah Sakit � a) Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri sendiri dari kecelakaan. � b) Menjaga keselamatan pasien yang gelisah selama berada di tempat tidur � c) Menjaga keselamatan klien dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptik, menggunakan alat kesehatan sesuai tujuan. � d) Menjaga keselamatan klien yang dibawa dengan kursi roda � e) Menghindari kecelakaan : � Mengunci roda kereta dorong saat berhenti �· Tempat tidur dalam keadaan rendah dan ada penghalang pada pasien yang gelisah �· Bel berada pada tempat yang mudah dijangkau �· Meja yang mudah dijangkau �· Kereta dorong ada penghalangnya
� f) Mencegah kecelakaan pada pasien yang menggunakan alat listrik misalnya suction, kipas angin, dan lain-lain. � g) Mencegah kecelakaan pada klien yang menggunakan alat yang mudah meledak seperti tabung oksigen dan termos. � h) Memasang lebel pada obat, botol, dan obat-obatan yang mudah terbakar � i) Melindungi semaksimal mungkin klien dari infeksi nosokomial seperti penempatan klien terpisah antara infeksi dan non-infeksi � j) Mempertahankan ventilasi dan cahaya yang adekuat � k) Mencegah terjadinya kebakaran akibat pemasangan alat bantu penerangan � l) Mempertahankan kebersihan lantai ruangan dan kamar mandi � m) Menyiapkan alat pemadam kebakaran dalam keadaan siap pakai dan mampu menggunakannya. � n) Mencegah kesalahan prosedur : identitas klien harus jelas.
� Kebijakan Rumah Sakit Terkait Keselamatan Klien meliputi: � 1) Kecelakaan yang disebabkan oleh klien (client -inherent accident) � Contoh kecelakaan ini antara lain: cedera, terbakar, memakan atau menyuntikan zat asing, mencedarai diri sendiri dan lain-lain. Peran perawat dalam kasusu ini antara lain mencatat dan mendokumentasikan kecelakaan yang terjadi secara akurat dan komplet serta berkoordinasi dengan tim kesehatan lain untuk membuat perlindungan hukum bagi profesi dan institusi yang bersangkutan dari tuntutan klien.
Kecelakaan terkait prosedur (procedurerelated accident) � Jenis kecelakaan ini biaasanya terjadi pada saat terapi sebagai akibat kesalahan prosedur. Contohnya adalah kesalahan dalam pemberian cairan, penggunaan peralatan eksternal, atau ketika melakukan tindakan perawatan (misal: penggantian balutan). Peran perawat dalam hal ini antara lain memberikan obat dengan prinsip lima benar, mencegah kesalahan dalam pemberian cairan IV (kelebihan atau kekurangan), serta mencegah paparan kuman patogen pada saat mengganti balutan. � 2)
Kecelakaan terkait peralatan (equipmentrelated accident) � Kecelakaan ini biasanya di sebabkan oleh tidak berfungsinya atau rusaknya alat-alat elektronik (misal: tersengat arus listrik saat menggunakan peralatan elektronik, baterai tidak bekerja dan lain-lain). Peran perawat dalam hal ini adalah memeriksa peralatan sebelum dan sesudah di gunakan, tidak melakukan pemantauan atau terapi dengan peralatan elektronik jika tidak ada instruksi, serta mengkaji adanya kemungkinan bahaya tersengat listrik. � 3)
�TERIMA KASIH
- Slides: 15