KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN Dr Suharjo M S
KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN Dr. Suharjo, M. S. , M. A. PGSD – Universitas Negeri Malang
Capaian Pembelajaran Mahasiswa diharapkan dapat : 1. menjelaskan pengertian penilaian pembelajaran, 2. membedakan pengertian penilaian pembelajaran, asesmen pendidikan, pengukuran, dan tes. 3. menjelaskan fungsi evaluasi pemebelajaran, 4. menjelaskan tujuan evaluasi pembelajaran, 5. mengidentifikasi prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran, 6. menjelaskan ruang lingkup evaluasi pembelajaran, 7. menjelaskan jenis-jenis evaluasi pembelajaran, 8. menjelaskan taksonomi hasil belajar.
KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN Dalam bidang penilaian pendidikan, kita kenal istilah: 1. Evaluasi pembelajaran 2. Asesmen pembelajaran Linn & Miller (2005) memandang asesmen sebagai suatu istilah paling umum, termasuk berbagai macam proses di mana guru mengumpulkan informasi mengenai belajar siswa.
KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN Linn dan Gronlund (1995: 5) memberikan definisi asesmen sebagai: “ any of a variety of procedures used to obtain information about student performance. Assessment answers the question “How well does the individual perform? ”. (“segala macam prosedur yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang unjuk kerja siswa. Asesmen menjawab pertanyaan “seberapa baikkah unjuk kerja individu? ”)
KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN • Sedangkan evaluasi pembelajaran merupakan proses penafsiran serta pembuatan keputusan berkenaan dengan informasi asesmen (Hart 1994). • Evaluasi adalah proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu.
• Pengukuran “ kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka”. • Tes Adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu.
• Dengan uraian di atas, nampak jelas hubungan antara ketiga pengertian tersebut dalam kegiatan asesmen pembelajaran, meskipun sering dilakukan oleh guru secara simultan. Melakukan asesmen selalu diawali dengan menyusun tes atau nontes sebagai alat ukur, hasil pengukuran berupa angka bersifat kuantitatif belum bermakna bila tidak dilanjutkan dengan proses penilaian dengan membandingkan hasil pengukuran dengan kriteria tertentu sebagai landasan pengambilan keputusan dalam pembelajaran. Sebaliknya, penilaian (penentuan kualitas) tidak dapat dilakukan tanpa didahului dengan proses pengukuran.
- Slides: 12