KONSEP DASAR ASUHAN MASA NIFAS MASA NIFAS Masa

  • Slides: 16
Download presentation
KONSEP DASAR ASUHAN MASA NIFAS

KONSEP DASAR ASUHAN MASA NIFAS

MASA NIFAS Masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari menurut hitungan awam

MASA NIFAS Masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari menurut hitungan awam merupakan masa nifas.

MASA NIFAS ( peurperium ) Yaitu masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat

MASA NIFAS ( peurperium ) Yaitu masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. v Masa nifas atau purperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu ( 42 hari ) setelah itu.

Dalam bahasa latin, waktu mulai tertentu setelah melahirkan anak disebut juga Peurperium. Yaitu dari

Dalam bahasa latin, waktu mulai tertentu setelah melahirkan anak disebut juga Peurperium. Yaitu dari kata Puer : bayi Parous : melahirkan Jadi purperium berarti masa setelah melahirkan bayi.

Secara garis besar teradpat 3 proses penting di masa nifas, yaitu sbb : 1.

Secara garis besar teradpat 3 proses penting di masa nifas, yaitu sbb : 1. Pengecilan rahim atau involusi 2. Kekentalan darah ( hemokonsentrasi ) kembali normal 3. Proses laktasi atau menyusui

Asuhan kebidanan masa nifas adl penatalaksaan asuhan yang diberikan pada pasien mulai dari saat

Asuhan kebidanan masa nifas adl penatalaksaan asuhan yang diberikan pada pasien mulai dari saat setelah lahir bayi sampai dengan kembalinya tubuh dalam keadaan seperti sebelum hamil atau mendeteksi keadaan sebelum hamil.

Periode masa nifas Peiode waktu selama 6 -8 minggu setelah persalinan. Involusi adl perubahan

Periode masa nifas Peiode waktu selama 6 -8 minggu setelah persalinan. Involusi adl perubahan uterus setelah persalinan, yang berangsur-angsur kembali seperti keadaan semula yang sama dengan kondisi dan ukuran dalam keadaan tidak hamil.

TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS ü Mendeteksi adanya perdarahan masa nifas üMenjaga kesehatan ibu dan

TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS ü Mendeteksi adanya perdarahan masa nifas üMenjaga kesehatan ibu dan bayinya üMelaksanakan skrining secara komprehensif üMemberikan pendidikan kesehatan diri üMemberikan pendidikan mengenai laktasi dan perawatan payudara. üKonseling mengenai KB

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DALAM ASUAHAN MASA NIFAS 1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DALAM ASUAHAN MASA NIFAS 1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologi selam masa nifas 2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi, serta keluarga 3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman 4. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak , serta mamapu melakukan kegiatan administrasi.

Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan. 6. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarga mengenai cara

Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan. 6. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarga mengenai cara mencengah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahay, menjaga gizi yang baik, serta memprakyikan kebersihan yang aman. 7. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosis dan rencana tindakan juga melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, serta mencengah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas. 8. Memberikan asuhan secara profesional. 5.

TAHAPAN ASUHAN MASA NIFAS 1. Puerperium Dini Yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan

TAHAPAN ASUHAN MASA NIFAS 1. Puerperium Dini Yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan, serta menjalankan aktivitas layaknya wanita normal lainnya. 2. Puerperium Intermediate Yaitu suatu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya sekitar 6 -8 minggu. 3. Puerperium Remote Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasi.

KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL MASA NIFAS Ø kunjungan 1 6 -8 jam setelah persalinan a.

KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL MASA NIFAS Ø kunjungan 1 6 -8 jam setelah persalinan a. Mencengah pendarahan masa nifas karena atonia uteri b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain dari perdarahan, rujuk bila perdarahan berlanjut. c. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencengah perdarahan masa nifas karena atonia uteri. d. Pemberian ASI awal e. Melakukan hubunngan antar ibu dan bayi baru lahir.

f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencengah hipotermi. Catatan : jika petugas kesehatan

f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencengah hipotermi. Catatan : jika petugas kesehatan menolong persalinan ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam kaedaan stabil. Ø Kunjungan 2 6 hari setelah persalinan a. Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.

b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, dan pendarahan abnormal. c. Memastikan ibu mendapatkan cukup

b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, dan pendarahan abnormal. c. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan, dan istirahat. d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit. e. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi dan tali pusat, serta menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.

Ø Kunjungan 3 2 minggu setelah persalinan o Memastikan rahim sudah kembali normal dengan

Ø Kunjungan 3 2 minggu setelah persalinan o Memastikan rahim sudah kembali normal dengan mengukur dan meraba bagian rahim. Ø Kunjungan 4 6 minggu setelah persalinan a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi alami. b. Memberikan konseling untuk KB secara dini.