KONSEP DASAR ASUHAN MASA NIFAS By Faradilla Safitri
KONSEP DASAR ASUHAN MASA NIFAS By. Faradilla Safitri, S. ST
� Berasal dari bahasa latin, yaitu puer (bayi) dan parous (melahirkan), atau yang berarti masa sesudah melahirkan. � Asuhan kebidanan masa nifas adalah penatalaksanaan asuhan yang diberikan pada ibu mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai dengan kembalinya tubuh dalam keadaan seperti sebelum hamil atau mendekati keadaan sebelum hamil
� Periode masa nifas (puerperium) adalah periode waktu selama 6 -8 minggu setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah selesainya persalinan dan berakhir setelah alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan sebelum hamil/tidak hamil sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologis dan psikologis karena proses persalinan. � Involusi adalah perubahan uterus setelah persalinan, yang berangsur-angsur kembali seperti keadaan semula yang sama dengan kondisi dan ukuran dalam keadaan tidak hamil.
3 proses penting dimasa nifas : � Pengecilan rahim atau involusi Secara alamiah rahim akan kembali mengecil perlahan-lahan ke bentuk semula. Setelah 6 minggu beratnya sudah 40 -60 gram. Namun, berat rahim akan kembali ke posisi normalnya dengan berat 30 gram dalam waktu 3 bulan setelah masa nifas. Selama masa pemulihan 3 bulan ini, kondisi tubuh ibu secara keseluruhan akan kembali normal.
� Kekentalan Darah (hemokonsentrasi) Selama hamil, darah ibu relatif lebih encer, karena cairan darah ibu banyak, sementara sel darahnya berkurang. Setelah melahirkan, sistem sirkulasi darah ibu akan kembali seperti semula. Darah kembali mengental, dimana kadar perbandingan sel darah dan cairan darah kembali normal. Umunya hal ini terjadi pada hari ke-3 sampai ke-15 pascapersalinan.
� Proses Laktasi (menyusui) proses ini timbul setelah plasenta lepas. Plasenta mengandung hormon penghambat prolaktin yang menghambat pembentukan ASI. Setelah plasenta lepas, terjadilah produksi ASI keluar 2 -3 hari setelah melahirkan. Namun, hal yang keluar biasa adalah sebelumnya dipayudara sudah terbentuk kolostrum yang mengandung zat kaya gizi dan antibodi pembunuh kuman.
Konsep Dasar � Apa tujuan asuhan masa nifas � Apa peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas � Apa saja tahapan-tahapan masa nifas � Apa kebijakan program nasional masa nifas
Tujuan Asuhan Masa Nifas � Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis. � Mendeteksi masalah, mengobati dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya. � Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, imunisasi, serta perawat bayi sehari-hari. � Memberikan pelayanan KB
Peran Bidan pada Masa Nifas � Memberi dukungan yang terus-menerus selama masa nifas yang baik sesuai dengan kebutuhan ibu agar mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama persalinan dan nifas. � Sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan bayi secara fisik dan psikologis. � Mengondisikan ibu untuk menyusui bayinya dengan cara meningkatkan rasa nyaman.
Periode Masa Nifas � Periode immediate postpartum Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnya perdarahan karena atonia uteri. Oleh karena itu, bidan dengan teratur harus melakukan pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lokia, tekanan darah dan suhu.
� Periode early postpartum Pada fase ini, bidan memastikan involusi uterus dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik. � Periode late postpartum (1 -5 minggu) Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB.
Tahap Pemulihan Masa Nifas � Puerperium Dini (Kepuliahan dimana ibu diperbolehkan berdiri, berjalan, serta menjalankan aktivitas layaknya wanita normal lainnya). � Puerperium Intermediate (Kepulihan menyeluruh alat-alat genelatia yang lamanya sekitar 6 -8 minggu) � Puerperium Remote (Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasi.
Kebijakan Program Nasional Masa Nifas Tujuan Kebijakan : � Untuk menilai kesehatan ibu dan kesehatan bayi baru lahir. � Pencegahan terhadap kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya. � Mendeteksi adanya kejadian-kejadian pada masa nifas. � Menangani berbagai masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu maupun bayinya pada masa nifas.
6 -8 jam setelah persalinan � � � � Mencegah perdarahan pada masa nifas karena atonia uteri. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk bila perdarahan berlanjut. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri Pemberian ASI pada masa awal menjadi ibu. Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara pencegahan hipotermi. Jika bidan menolong persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi dalam keadaan stabil
6 hari setelah persalinan Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilikus tidak ada perdarahan abnormal, dan tidak ada bau. � Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan abnormal. � Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat. � Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit. � Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi dan tali pusat, serta menjaga bayi tetap hangat. �
2 Minggu setelah persalinan � Memastikan rahim sudah kembali normal dengan mengukur dan meraba bagian rahim. � Sama seperti diatas (enam hari setelah persalinan)
6 minggu setelah persalinan � Menanyakan pada ibu tentang penyulit yang ia atau bayinya alami. � Memberikan konseling KB secara dini.
Isu Terbaru Perawatan Masa Nifas � Mobilisasi Dini Senam nifas bertujuan untuk mengurangi bendungan lokia dalam rahim, memperlancar peredaran darah sekitar alat kelamin, dan mempercepat normalisasi alat kelamin.
� Rooming in Meningkatkan pemberian ASI, bounding attachment, mengajari ibu, cara perawat bayi terutama pada ibu primipara, dimulai dengan penerapan inisiasi menyusu dini. � Pemberian ASI Untuk meningkatkan volume ASI pada masa nifas, ibu dapat memberikan terapi pijat bayi.
SELESAI
- Slides: 20