KONSEP DAN PRINSIP PROMOSI KESEHATAN By Asmaul Husna
KONSEP DAN PRINSIP PROMOSI KESEHATAN By Asmaul Husna, S. ST. , M. Kes
Pengertian Promosi kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik.
LANJUTAN. . . v. Menurut WHO, merevitalisasi pendidikan kesehatan dengan istilah promosi kesehatan, kalau pendidikan kesehatan diartikan sebagai upaya perubahan perilaku maka promosi kesehatan tidak hanya untuk perubahan perilaku tetapi juga perubahan lingkungan yang memfasilitasi perubahan perilaku tersebut. v. Menurut Green (1984), Promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
TUJUAN PROMKES Green, 1991 dalam Maulana, 2009, tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga tingkatan yaitu: A. Tujuan Program Refleksi dari fase social dan epidemiologi berupa pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan. Tujuan program ini juga disebut tujuan jangka panjang, contohnya mortalitas akibat kecelakaan kerja di puskesmas dan BPM pada pekerja menurun 50 % setelah promosi kesehatan berjalan lima tahun. B. Tujuan Pendidikan Pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan. Tujuan ini merupakan tujuan jangka menengah, contohnya : cakupan angka kunjungan ke klinik perusahaan meningkat 75% setelah promosi kesehatan berjalan tiga tahun. C. Tujuan Perilaku Gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah kesehatan. Tujuan ini bersifat jangka pendek, berhubungan dengan pengetahuan, sikap, tindakan, contohnya: pengetahuan pekerja tentang tanda-tanda bahaya di tempat kerja meningkat 60% setelah promosi kesehatan berjalan 6 bulan
LANJUTAN. . . Adapun tujuan Promkes : 1. Memampukan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka. 2. Menciptakan suatu keadaan, yakni perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
RUANG LINGKUP PROMKES Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan menurut Notoatmodjo (2007), meliputi : a) Promosi kesehatan pada tingkat promotif. Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan promotif adalah pada kelompok orang sehat, dengan tujuan agar mereka mampu meningkatkan kesehatannya. b) Promosi kesehatan pada tingkat preventif. Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini selain pada orang yang sehat juga bagi kelompok yang beresiko. Misalnya, ibu hamil, para perokok, para pekerja seks, keturunan diabetes dan sebagainya. Tujuan utama dari promosi kesehatan pada tingkat ini adalah untuk mencegah kelompok-kelompok tersebut agar tidak jatuh sakit (primary prevention).
LANJUTAN. . . . c). Promosi kesehatan pada tingkat kuratif. Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini adalah para penderita penyakit, terutama yang menderita penyakit kronis seperti asma, diabetes mellitus, tuberculosis, hipertensi dan sebagainya. Tujuan dari promosi kesehatan pada tingkat ini agar kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut tidak menjadi lebih parah (secondary prevention). d) Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitatif. Sasaran pokok pada promosi kesehatan tingkat ini adalah pada kelompok penderita atau pasien yang baru sembuh dari suatu penyakit. Tujuan utama promosi kesehatan pada tingkat ini adalah mengurangi kecacatan seminimal mungkin. Dengan kata lain, promosi kesehatan pada tahap ini adalah pemulihan dan mencegah kecacatan akibat dari suatu penyakit (tertiary
SASARAN PROMKES Secara prinsipil, sasaran promosi kesehatan adalah masyarakat. Masyarakat dapat dilihat dalam konteks komunitas, keluarga maupun individu. Sasaran promosi kesehatan juga dapat dikelompokkan menurut ruang lingkupnya, yakni tatanan rumah tangga, tatanan sekolah, tatanan tempat kerja, tatanan tempat-tempat umum, dan institusi pelayanan kesehatan.
PRINSIP-PRINSIP PROMKES 1. Promosi Kesehatan (Health Promotion), yang diberi definisi : Proses pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (the process of enabling people to control over and improve their health), lebih luas dari Pendidikan atau Penyuluhan Kesehatan. Promosi Kesehatan meliputi Pendidikan/ Penyuluhan Kesehatan, dan di pihak lain Penyuluh/Pendidikan Kesehatan merupakan bagian penting (core) dari Promosi Kesehatan.
LANJUTAN. . . 2. Promosi Kesehatan adalah upaya perubahan/perbaikan perilaku di bidang kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal-hal lain yang sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan. 3. Promosi Kesehatan juga berarti upaya yang bersifat promotif (peningkatan) sebagai perpaduan dari upaya preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian upaya kesehatan yang komprehensif. 4. Promosi kesehatan, selain tetap menekankan pentingnya pendekatan edukatif yang selanjutnya disebut gerakan pemberdayaan masyarakat, juga perlu dengan upaya advokasi dan bina suasana (social support).
LANJUTAN. . . . 5. Promosi kesehatan berpatokan pada PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) yang dikembangkan dalam 5 tatanan yaitu: a. where we live), b. where we learn, c. where we work, d. where we play and do everything e. where we get health services
LANJUTAN. . . 6. Pada promosi kesehatan, peran kemitraan lebih ditekankan lagi, yang dilandasi oleh kesamaan (equity), keterbukaan (transparancy) dan saling memberi manfaat (mutual benefit). Kemitraan ini dikembangkan antara pemerintah dengan masyarakat termasuk swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat, juga secara lintas program dan lintas sektor. 7. Promosi Kesehatan sebenarnya juga lebih menekankan pada proses atau upaya, dengan tanpa mengecilkan arti hasil apalagi dampak kegiatan. Jadi sebenarnya sangat susah untuk mengukur hasil kegiatan, yaitu perubahan atau peningkatan perilaku individu dan masyarakat. Yang lebih sesuai untuk diukur: adalah mutu dan frekwensi kegiatan seperti: advokasi,
METODE DAN MEDIA PROMKES Metode a. Metode Promosi Individual a). Bimbingan dan penyuluhan b). Interview (wawancara) b. Metode Promosi Kelompok Besar a) Ceramah b) Seminar Kelompok Kecil a) Diskusi b) Brain Storming c) Snow Ball d) Buzz Group e) Role Play Permainan Simulasi Metode Promosi Kesehatan Massal – Public Speaking – Media Massa Media : Lihat Sukidjo (2005) halaman 290. 1.
SEJARAH PROMKES Era propaganda dan Pendidikan Kesehatan Rakyat (masa kemerdekaan sampai 1960 an) – Pada tahun 1924 oleh pemerintah Hindia Belanda dibentuk Dinas Higiene. Kegiatan pertamanya berupa pemberantasan cacing tambang di daerah Banten, Jawa Barat. Bentuk usahanya dengan mendorong rakyat untuk membuat kakus/jamban sederhana dan mempergunakannya. Lambat laun pemberantasan cacing tambang tumbuh menjadi apa yang dinamakan “Medisch Hygienische Propaganda”. Propaganda ini kemudian meluas pada penyakit perut lainnya, bahkan melangkah pula dengan penyuluhan di sekolah-sekolah dan pengobatan kepada anak-anak sekolah yang sakit. Timbullah gerakan, untuk mendirikan “brigade sekolah”
Perintisan Pendidikan Kesehatan Rakyat oleh Dr. R. Mohtar Era Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan (1960 -1980) – Munculnya istilah Pendidikan Kesehatan diterbitkannya UU Kesehatan 1960 – Ditetapkannya Hari Kesehatan Nasional (12 November 1964) Era PKMD, Posyandu dan Penyuluhan Kesehatan melalui Media Elektronik (1975 -1995) – Peran serta dan pemberdayaan masyarakat (Deklarasi Alma Ata, 1978) – Munculnya PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa) – Munculnya Posyandu – Penyuluhan kesehatan melalui media elektronik (dialog interaktif, sinetron dll) Era Promosi dan Paradigma Kesehatan (1995 -2005) Konferensi Internasional Promosi Kesehatan I di Ottawa, Kanada, munculnya istilah promosi kesehatan (Ottawa
Memuat 5 strategi pokok Promosi Kesehatan, yaitu : 1. Mengembangkan kebijakan yang berwawasan kesehatan (healthy public policy); 2. Menciptakan lingkungan yang mendukung (supportive environment); 3. Memperkuat gerakan masyarakat (community action); 4. Mengembangkan kemampuan perorangan (personnal skills) ; dan 5. Menata kembali arah pelayanan kesehatan (reoriented health services). 5. Konferensi Internasional Promosi Kesehatan II di Adelaide, Australia (1988) Konferensi ini menekankan 4 bidang prioritas, yaitu: (1) Mendukung kesehatan wanita; (2) Makanan dan gizi; (3) Rokok dan alkohol; dan (4) Menciptakan lingkungan sehat. Konferensi Internasional Promosi Kesehatan III di
Promosi Kesehatan abad 21 adalah : Meningkatkan tanggungjawab sosial dalam kesehatan; Meningkatkan investasi untuk pembangunan kesehatan; Meningkatkan kemitraan untuk kesehatan; Meningkatkan kemampuan perorangan dan memberdayakan masyarakat; Mengembangkan infra struktur promosi kesehatan.
TERIMAKASIH. . .
- Slides: 18