KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN NUTRISI SERTA TEKNIK DAN
KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN NUTRISI SERTA TEKNIK DAN PROSEDUR UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN NUTRISI PERTEMUAN 9 NAMA DOSEN : ETY NURHAYATI, S. Kp. , M. Kep. , Ns. Sp. Kep. Mat PRODI KEPERAWATAN & FAKULTAS ILMU KESEHATAN
VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Konsep dan prinsip kebutuhan nutrisi serta teknik dan prosedur untuk memenuhi kebutuhan nutrisi 1. PENGERTIAN KEBUTUHAN NUTRISI 2. KOMPONEN-KOMPONEN ZAT GIZI 3. PROSEDUR PEMENUHAN NUTRISI PERORAL 4. PEMBERIAN NUTRISI MELALUI PIPA LAMBUNG (ENTERAL) 5. PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL 6. CONTOH KASUS
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN 1. Mahasiswa diharapkan mampu dalam melakukan pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, melakukan perencanaan tindakan keperawatan, intervensi keperawatan serta mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan dalam konsep dan tindakan pemenuhan nutrisi. 2. Mahasiswa mampu mengambil langkah-langkah asuhan keperawatan dalam upaya peningkatan mulu pelayanan keperawatan khususnya dalam pemenuhan nutrisi sesuai demgan standar operasional prosedur.
KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN NUTRISI PENGERTIAN KEBUTUHAN NUTRISI • Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kekurangan nutrisi dalam tubuh. • Selain itu kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi juga sebagai sumber tenaga yang dibutuhkan. (fundamental of nursing, 2008)
KOMPONEN ZAT GIZI A. Karbohidrat • Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Selain sebagai sumber energi fungsi karbohidrat adalah pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein dan pengatur metabolisme lemak. Kelebihan karbohidrat dapat menyebabkan terjadinya kegemukan dan obesitas. (Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika) • Contoh makanan yang mengandung karbohidrat : Gandum, nasi dan kentang. Sumber Gambar : id. kisspng. com
B. Lemak • Merupakan zat gizi yang berperan sebagai pengangkut vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak. Fungsi lemak adalah membuat rasa kenyang lebih lama, pemberi cita rasa dan sumber energi. Akibat dari kekurangan lemak menimbulkan gangguan saraf , penglihatan, gangguan kulit. Sedangkan kelebihan lemak mengakibatkan obesitas. (Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika) • Contoh makanan yang mengandung lemak : Ikan dan susu Sumber gambar : id. kisspng. com
C. Protein • Merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam protoplasmasel. Fungsi protein yaitu membentuk jaringan baru, memelihara jaringan tubuh dan mempertahankan kenetralan asam basa tubuh. Kekurangan protein dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, kurus, serta lemah. Kelebihan protein dapat memberatkan hati dan ginjal, diare, kekurangan cairan serta demam. (Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika) • Contoh makanan yang mengandung protein : Ikan dan telur Sumber : id. kisspng. com
D. Vitamin • Merupakan senyawa organik yang digunakan untuk mengkatalisator metabolisme sel yang dapat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan vitamin dalam tubuh berupa terhentinya pertumbuhan dan gangguan kesehatan. (Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika) • Contoh makanan yang mengandung vitamin : Salmon, alpukat, kuning telur dan semangka Sumber : id. kisspng. com
PELAKSANAAN KEPERAWATAN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN NUTRISI A. PEMBERIAN NUTRISI MELALUI ORAL B. PEMBERIAN NUTRISI MELALUI PIPA PENDUGA/LAMBUNG C. PEMBERIAN NUTRISI MELALUI PARENTERAL
TEKNIK DAN PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIK KEPERAWATAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN NUTRISI A. Prosedur Pemenuhan Nutrisi Peroral Ø Tindakan ini dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi per-oral secara mandiri. (Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien) Ø Alat dan bahan : • • Piring berisi makanan Mangkok untuk cuci tangan Garpu Pengalas Gelas berisi air hangat Sedotan Serbet Tissue
Ø Prosedur : • Memberikan penjelasan prosedur dan tujuan pada pasien dan meminta persetujuan pasien. • Cuci tangan • Memasang pengalas • Berdoa sebelum makan • Bantu aktivitas dengan cara menyuap makan sedikit demi sedikit dan berikan minum sesudah makan. • Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar. • Catat tindakan dan hasil atau respon pasien terhadap tindakan • Cuci tangan setelah prosedur dilakukan Sumber gambar : pjj_kemenkes
B. Pemberian nutrisi melalui pipa lambung (Enteral) Ø Tindakan ini dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi oral atau adanya gangguan fungsi menelan. Diberikan melalui tube kedalam lambung dapat secara manual maupun dengan bantuan pompa mesin. (Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien) Ø Alat dan Bahan : • Pipa penduga • Makanan dalam bentuk cair • Spuit 20 cc • Air matang • Pengalas • Obat • Bengkok • Stetoskop • Plester, gunting, Klem • Vaselin
Ø • • • • Prosedur Kerja : Cuci tangan Persiapan alat dan dekatkan pada pasien Beritahu dan jelaskan prosedur pada pasien Atur posisi pasien dalam keadaan fowler Letakan handuk pada dada pasien Cek hidung pasien Ukur panjang tanpa menyentuh organ tubuh pasien Tube diolesi lubricant Minta pasien untuk mengangkat kepalanya dan masukan tube kedalam lubang hidung pasien. Anjurkan pasien untuk menelan ketika petugas memasukan tube tersebut Periksa apakah tube benar-benar masuk lambung/tidak Klem kembali tube untuk encegah udara masuk kedalam lambung Fiksasi tube dengan menggunakan plester pada hidung pasien. Bereskan alat, atur posisi pasien, dekontaminasi dan cuci tangan Observasi keadaan pasien
Sumber : Kisspng. id
C. PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL Ø Merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infus yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui darah vena. Dilakukan pada pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi oral atau enteral. (Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien) Ø Alat dan Bahan : • Baki dengan pengalas/troly • Cairan dan obat-obatan sesuai program terapi pasien • Abbocath sesuai ukuran • Karet pembendung • Kasa steril ukuran kecil • Plester, gunting verband, bengkok, pisau cukur • Standar infus, kapas kering, alkohol 70% • Salep bethadine • Sarung tangan steril • Lidi kapas • Infus set atau tranfusi set • Larutan dekontaminasi clorin 0, 5%
Ø • • • • Prosedur : Mempersiapkan, menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada pasien Mengatur posisi pasien Mencuci tangan Dekatkan peralatan dengan pasien Tusukan infus set ke botol cairan dan gantungkan di standar infus Isi selang infus dengan cairan kemudian secara perlahan alirkan cairan Lakukan klem dan gantungkan pada tiang infus Pasang sarung tangan steril, pilih vena, pasang pengalas di bawah area vena Pasang karet pembendung di atas vena Lakukan desinfektan dengan alkohol secara memutar dari arah dalam keluar Tusukan jarum pada vena Tarik jarum sampai darah terlihat ke canule, dan masukan sedikit demi sedikit kemudian lepaskan manset pembendung Tekan ujung canul didalam vena, lepaskan jarum kemudian sambungkan ke infus set.
• • Lakukan desinfeksi dengan bethadine dan tutup dengan kassa steril Atur tetesan infus sesuai program terapi Rapikan pasien dan peralatan lalu cuci tangan Dokumentasikan lokasi vena, jenis cairan, obat, dan jumlah tetesan Sumber gambar : Anestesi Unhas
Sumber gambar : Anestesi unhas
KASUS DAN PEMBAHASAN Ø Kasus Seorang perempuan berumur 25 tahun sedang memeriksakan diri di poli kebidanan dengan keluhan mual-mual dan muntah. Hasil pemeriksaan didapatkan, ekspresi muka sedih, terlihat pasien mau muntah, hasil test pack didapatkan positif hamil, dari hasil wawancara pasien mengeluh tidak nafsu makan, makan hanya 3 sendok makan. Ditentukan kehamilan pasien 8 minggu. 1. Pembahasan 2. Pengkajian 3. Identitas Pasien • Nama : Ny. Nurul • Umur : 25 tahun • Jenis Kelamin : Perempuan • Agama : Islam • Alamat : Jalan Kiwi 1 No. 26
Ø § • • Ø Ø Analisa Data Subjektif : Pasien mengeluh mual dan muntah. Pasien mengeluh tidak nafsu makan dan makan hanya 3 sendok makan. Data Objektif : Ekspresi muka pasien terlihat sedih. Pasien terlihat mau muntah. Hasil test pack pasien positif hamil. Pasien ditentukan hamil 8 minggu. Diagnosa Keperawatan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan nutrient yang tidak adekuat. Ø Mual dan muntah berhubungan dengan kurangnya intake makanan. Ø Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kecemasan kehamilan.
i Ø Intervensi No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil 1. Berikan penkes mengenai pentingnya Tujuan: memenuhi kebutuhan Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi. Ketidakseimbangan Kriteria Hasil: 2. Monitor kalori nutrisi kurang dari dan intake nutrisi 1. Pasien kebutuhan tubuh mengetahui pentingnya pasien berhubungan memenuhi kebutuhan dengan masukan nutrisi nutrient yang tidak 2. Nafsu makan 3. Kolaborasi adekuat. pasien meningkat dengan ahli gizi untuk 3. Nutrisi pasien menentukan jumlah terpenuhi kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien Intervensi Rasional 1. Agar pasien mengetahui pentingnya nutrisi terutama bagi ibu hamil 2. Untuk mengetahui kalori dan nutrisi pasien terpenuhi atau tidak 3. Untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
. 2. Mual dan muntah berhubungan dengan kurangnya intake makanan Tujuan: Mual dan muntah pasien teratasi. Kriteria Hasil: 1. Pasien mengetahui tentang kebutuhan nutrisi 2. Pasien sudah tidak mual dan muntah 3. Intake makan pasien tercukupi 1. Berikan informasi 1. Agar pasien tentang kebutuhan nutrisi mengetahui tentang kebutuhan nutrisi 2. Anjurkan pasien 2. Untuk meringankan untuk makan dalam porsi gejala mual dan muntah kecil tapi sering pasien 3. Monitor kalori dan 3. Untuk mengetahui intake nutrisi pasien kalori dan nutrisi pasien terpenuhi atau tidak 4. Untuk menentukan 4. Kolaborasi dengan jumlah kalori dan nutrisi ahli gizi untuk menentukan yang dibutuhkan pasien. jumlah kalori dan nutrisi 5. Untuk meredakan yang dibutuhkan pasien gejala mual dan muntah 5. Kolaborasi dengan pasien jiika pasien masih dokter untuk pemberian merasa mual dan obat anti emetic muntah
1. Gunakan pendekatan yang menenangkan 2. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut 3. Dengarkan dengan penuh perhatian 3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kecemasan kehamilan. Tujuan: 4. Identifikasi tingkat Gangguan rasa nyaman teratasi kecemasan Kriteria Hasil: 1. Mampu mengontrol kecemasan 2. Dapat mengontrol ketakutan 3. Status kenyamanan meningkat 5. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan 6. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi 1. Agar pasien dapat tenang dan nyaman saat berkomunikasi 2. Agar pasien merasa aman dan tidak takut lagi 3. Untuk mendapatkan kepercayaan pasien 4. Untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien dan agar tidak salah dalam penanganan 5. Agar pasien memahami situasi seperti apa yang dapat menimbulkan kecemasan dan bagaimana cara mengatasinya 6. Untuk membantu pasien mengatasi rasa takutnya
Ø Implementasi Hari/Tgl/Jam Minggu/ 25 September 2016 Pkl. 08. 00 Pkl. 08. 15 Pkl. 08. 30 No. D Intervensi x 1. Berikan penkes mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi 2. Monitor kalori dan intake nutrisi pasien 3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien Hasil 1. Pasien mengetahui pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi 2. Intake nutrisi pasien belum tercukupi 3. Jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien dapat ditentukan TTD
Minggu/ 25 September 2016 Pkl 09: 00 Pkl 10: 00 1. Anjurkan pasien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering 2. Pkl 10: 30 Minggu/ 25 September 2016 Pkl 11: 00 Pkl 11: 15 Pkl 11: 30 Pkl 12: 05 Pkl 12: 20 2. Monitor kalori dan intake nutrisi pasien 3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti emetic 1. Gunakan pendekatan yang menenangkan 3. 2. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut 3. Dengarkan dengan penuh perhatian 4. Identifikasi tingkat kecemasan 5. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan 6. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi 1. Mual pasien telah berkurang 2. Intake nutrisi pasien telah meningkat 3. Pasien sudah tidak mual dan muntah lagi 1. Pasien merasa tenang 2. Pasien merasa aman dan takutnya telah berkurang 3. 4. Pasien merasa nyaman Pasien berada di skala 3 dari 0 -4 5. Pasien telah mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan 6. Pasien terdorong untuk mengungkapkan perasaannya menurut persepsinya.
Ø Evaluasi Hari/Tgl/Jam Selasa/ 27 September 2016/ pkl. 10. 00 No. Dx Evaluasi 1 S : Pasien mengatakan nafsu makannya sudah meningkat. O : Klien terlihat A : Masalah teratasi. P : Rencana tindakan dihentikan. 2. S : Pasien mengatakan sudah tidak mual dan muntah lagi. O : Pasien terlihat sudah tidak mual dan muntah lagi A : Masalah teratasi. P : Rencana tindakan dihentikan. 3. S : Pasien mengatakan sudah tidak cemas lagi O : Ekspresi pasien terlihat tenang dan tidak sedih lagi A : Masalah teratasi. P : Rencana tindakan dihentikan. TTD
KESIMPULAN Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dapat dicapai jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
DAFTAR PUSTAKA Aziz Alimul Hidayat, S. Kp, “Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia”Penulis: A. Aziz Alimul Hidayat, S. Kp, Musrifatul Uliyah, S. Kp; Editor: Monica Ester. - Jakarta : EGC : 2004 Gale. D & Charette. J (2000) ; Rencana asuhan keperawatan oncology : alih bahasa I Made Kariasa. SKp , EGC, Jakarta. Smith. S, Duell. d & Martin. B ( 2000) ; Clinical Nursing Skills Basic To Advance Skills: Third Edition. United Stated of America Yulaikhah, Lily. 2008. KEHAMILAN: SERI ASUHAN KEBIDANAN. Jakarta: EGC.
- Slides: 30