Konseling Perubahan Perilaku dan Menata Goal 1 Konseling
Konseling, Perubahan Perilaku dan Menata Goal 1
Konseling • Tujuannya memengaruhi perilaku dan membantu individu mengadopsi gaya hisup sehat dan aktif atau memotivasi individu agar memertahankan gaya hidup sehat. • Bujka wawasan , melihatr faktor 2 yang memengaruhi setiap individu: · · · status kesehatannya sekarang latar belakang (olahraga, kesehatan, kerja dsb) desired goals mind-set and motivation accessibility and availability (facilities, costs, time commitment) · individual interests and abilities · values and beliefs · support systems (individual, group, and social) 2
Konseling • Perlu pengetahuan luas, ketrampilan: sosiologi, psikologi, komunikasi interpersonal , marketing, public relations, kinesiology, dsb. Dua problem umum pada kesehatan dan kebugaran adalah: • Kurangnya dasar ilmu mengkombinasikanmarketing yag berkembang dan kemampuan promosi dalam bidang adiksi. • Individu terdidik yang kurang mempunyai ketrampilan menyampaikan informasi pada potensial pelanggan klien. 3
Fungsi konselor Kesehatan • 1. Membangun rapport dan memberikan empati untuk menghadapi perubahan • 2. Ases kesehatan terkait perilaku dan status kesiapan untuk berubah – Memahami kemampuan klien menerima dampak perilakunya pada kesehatan dan kualitas hidupnya • 3. Memfasilitasi perubahan – Diskusi keuntungan potensial dan problem terkait penerapan perubahan gaya hidup 4
1. Membangun Rapport • Acceptance - buat nuansa layanan terbuka dan menerima selama pembicaraan permulaan – Hati-hati membuat judgments • Unconditional acceptance - Terima klien sebagaimana adanya tanpa praduga – Penting dalam membangun positive self esteem • Conditional acceptance - Kondisi atau “standards” perlu dipenuhi agar bernilai. – Mari kita melihatnya. . . – Perilaku, tiundakan, kinerja Baik respon Verbal dan Non-verbal empati dari Konselor sangat penting 5
6
Menunjukan Empati • Empati - kemampuan memahami orang dari kerangka pikir klien tersebut, bukan dari konselor – Bantu membentuk persepsi unconditional acceptance – Fasilitasi pembukaan informasi penting dalam mengembangkan program yang efektif • Mendengar aktif teknik ini membantu menyampaikan empati – Rephrasing - merefleksikan isi emosi, membangun rapport, memastikan ketepatan interpretasi dan bahwa konselor mendengar dan memahami – Pertanyaan untuk mengklarifikasi atau meningkatkan lebih banyak informasi • Komunikasi Non verbal – kontak mata, gerak tubuh, infleksi suara, proksimitas dan jarak interpersonal 7
8
Self Esteem • Perasaan orang tentang dirinya dan karakteristiknya • Self esteem penting untuk perubahan perilakudan mengadopsi lebih banyak gaya hidup sehat. • Self esteem tinggi - secara positif terkait dengan penerimaan oleh dan dari orang lain , efektivitas sosial lebih besar, kurang perilaku menyimpang dalam kegiatan fisik dan makanan sehat. • Menjadi negatif bila terkait alkohol, rokok dan penggunaan napza. 9
Level dari Self-Esteem Superordinate Dimension/Domain Subdomaine Facet Subfacet State (feelings of self-efficacy) 10
11
Distorsi Persepsi • Distorsi persepsi dapat memengaruhi self-esteem dan motivasi, (misal saya gemuk, BB berlebihan). • Semua orang punya problem, (“Saya dalam ukuran baik”). • Orang dengan self esteem buruk akan mempunyai citra diri jelak dan harapan sesuai realita, ia membentuk ideal self-image (misal seperti model iklan). • Alat tes obyektif dan umpan balik membentuk – gambaran realistik diri – tampilan realistik – aspirasi dan goal realistuik 12
2. Ases Perilaku terkait Kesehatan • Asesmen perilaku - riwayat, laporan diri, memantau diri sendiri - keluarga juga memberi informasi berharga – Banyak tools dapat digunakan • Asesmen motivasi - meski kita tidak dapat memotivasi secara langsung, kita dapat menunjukan kehendak memotivasi – Bantu mereka menemukan aspek yang dapat membangkitakan kesadaran akan nilai kebugaran – Lalu mengembangkangoal yang jelas dan program untuk mencapainya 13
3. Fasilitasi Perubahan • Peran Konselor memfasilitasi perubahan bukan mengatakan harus berubah diskusikan dengan klien, kembangkan dan setujui rencana perubahan • Ultimate goal - klien menerima dan memertahankan tanggung jawab untuk perilaku personal • Bantu klien mengenali keuntungan dan nilai yang harus dibayar untuk perubahan perilaku - semua aspek kesehatan - Konselor dapat meluaskan ruang lingkup 14
Faktor yang memengaruhi Klien • Tiga alasan utama menemui konselor – Keuntungan peningkatan kesehatan • kuat, bb turun, turunkan stres atau risiko penyakit – Kesenangan atau kenikmatan – Citra diri • Semua alsan membutuhkan adanya hal dibawah ini • Keyakinan – bahwa aktivitas fisik akan menguntungkan – kemempuan diri bertahan dalam program • Sikap – nilai yang melekat pada keyakinan • Intensi – Pendekatan dan rencana realistik - SMART goal setting – Penguatan - dipilih oleh klien 15
Gaya membantu Klien · Setiap gaya efektif pada situasi tertentu dan tidak efektif di situasi lainnya · Seorang penilai mesti menggunakan apa yang paling cocok untuk kien tertentu · gaya dapat berubah sepanjang diskusi 16
17
The Preacher- Pendoa "Semoga Tuhan Membantu" Advantages/Disadvantages • beberapa orang perlu diberitahu (Ad) • beberapa orang berespon negatif terhadap perintah (Disad) • diskusi atau asupan dari klien sangat minim (Disad) • tak ada alternatif rencana tindak (Disad) • Klien tidak berpartisipasi penuh dalam kegiatan (Disad) • tidak ada asumsi klien tentang kesertaannya dalam aktivitas yang dipilih (Disad) 18
The Expert “Riset membuktikan bahwa jogging pada debar jantung 70 - 85% dari nilai maksimum anda, 3 -5 kali per minggu selama 20 - 30 menit berkesinambungan akan menaikan kapasitas aerobik. ” Advantages/Disadvantages • beberapa orang perlu fakta (Ad) • gaya ini memerlukan bukti rasional untuk asesmen dan rekomendasi (Ad) • orang tak mau berubah karena informasi ilmiah mengharuskan mereka (Disad) • beberapa orang merasa diintimidasi oleh informasi dan tidak akan mengekspresikan opini atau mengajukan pertanyaan karena takuit tidak ilmiah (Disad) 19
Gaya Konselor "Saya tahu tentang fitness, anda tahu apa yang anda inginkan , mari kita bicarakan " Advantages Disadvantages • fokus pada individu (Ad) • dialog bertahap (Ad) • goal ditentukan klien dengan buimbingan dari penilai bukan sebaliknya (Ad) • tantangannya permanen, perubahan menguntungkan meningkat (Ad) • banyak klien menyukai gaya ini (Ad) • beberapa orang maunya diberitahu (Disad) 20
21
Strategi untuk Konseling Efektif • • • 1. Pahami klien anda: 2. Buat klien merupakan orang penting: 3. Bantu klien membuat program untuk mencapai kebutuhan individualnya : 4. Siapkan informasi yang dibutuhkan : 5. Bantu klien memahami kebugaran dirinya mencapai tujuan 6. Kurangi penghambat: 7. Bantu klien menggunakan dukungan dorongan dari pihak lain : 8. Siapkan kesempatan untuk asesmen secara teratur: 9. Buat kebugaran menyenangkan: 10. Siapkan model yang aman dan efektif kertika praktek : 11. Jadilah pemimpin bagi diri: 12. pasarkan "product": 22
Perubahan Perilaku • Transtheoretical Model - Prochaska and Di. Climente - dari teori proses pembelajaran • Perubahan perilaku berjalan sesuai tahapan – – – 1. Pra kontemplasi - tak berbuat apa-apa 2. Kontemplasi - berpikir, tidak berbuat 3. Preparasi - berpikir, bersiap 4. Bertindak - melakukan secara teratur 5. Memertahankan - selama 6 bulan atau lebih • Kecepatan kemajuan terkait dengan penggunaan strategi, harapan akan hasil dan percaya diri 23
24
25
Perilaku Sehat Model Perubahan • Konsepnya pada tiga tahap – 1. Antecedent - termasuk fase pre-kontemplasi, kontemplasi dan persiapan model transteoritikal – 2. Adoption - (Action) - fase awal p[erubbahan – 3. Maintenance - fase akhir perubahan • Antecedents - merujuk pada semua kondisi yang dapat membantu, memulai, mendorong perubahan perilaku – Tanyakan pada klien seberapa besar pada penggaris dengan angka 0 -10 – Intensi dapat berubah dan mungkin dipengaruhi oleh banyak faktor 26
27
Antecedents • Informasi -sering memerlukan sebuah stimulus untuk memulai – Jelas dan sederhana - sangat efektif jika dikombinasi dengan instruksi tentang bagaimana melakukan perubahan – Tekankan keuntungan, bukan risiko – Uji pengetahuan kritis perubahan perilaku sebelum program - luruskan mitos dan kesalahan persepsi • Instruksi tegas, lembut, buang jkeraguan – Tanya klien untuk mengulangi informasi penting mengubah perilaku 28
Antecedents • Model - keluarga, kawan… – Buat peserta melihat bagaimana orang berubah – Tanyakan orang yang mereka kenal atau hormati yang telah berhasil berubah • Pengalaman - orang cenderug melakukan pengulangan keberhasilan masa lalu. Minta klien menjawab pertanyaan : – “Bagaimana memastikan saya akan berhasil mencapai program ini ? ” 29
Adoption • Ketika klien didorong atau didukung untuk mengadopsi perilaku baru perlu dipimpin oleh pengalaman • Tanyakan “ apakah sudah siap…. ” • Buat goal merupakan bagian penting dari fase adopsi – Fleksibel, sesuai kebutuhan klien, dapat dikerjakan – sesuai kebutuhan dan kesenangannya – Rate confidence 0 -100% - 70%+ menunjukan akan sukses • Fase awal , memulai memang sulit – puji (segera dan spesifik), klien aktif berproses degan dukungan sosialnya, akan menunjukan 2 -3 keberhasilan 30
SMART GOAL SETTING Specific • Perlu tahu how, where, when, with whom, and how long dikerjakan? Action-oriented Measurable • Kapan dikerjakan? Acceptable Apakah anda merasa nyaman mengerjakannya? • Berarti -- goal personal atau. . . ? Realistik Dapat dilakukan? • Karakteristik genetik, pilihan personal, waktu, uang Timely Kapan berakhir? • Buat goal jangka pendek dan jangka panjang • Buat goal baru untuk melanjutkan langkahketika goal lama dicapai * Maslow's Theory: once a need (or goal) is satisfied, it no longer motivates. * 31
Maintenance • Perilaku menyenangkan atau mengurangkan ketidak nyamanan biasanya dipertahankan • Empat strategi • Monitoring Umpan Balik – Buat catatan harian dan umpan balik • Buat aktivitas menyenangkan • Penguatan - sangat individual • Pencegahan kambuh - dan antisipasi putuskan ketika kambuh • Buat komitmen formal - Kontrak – Realistik dan dapat dicapai, revissi bila perlu – Problem solving untuk goal jika tidak tercapai 32
Membuat Program • Tanyakan apa yang iungin diubah – Butuh self esteem, confidence, keyakinan, sikap, dan intensi yang baik, juga rapport konselor-klien • Siapkan informasi, instruksi, dan model untuk berubah – Bangun confidence, kurangi hambatan, tingkatkan penghargaan - siapkan pilihan yang berbasis pengetahuan • Request komitmen – SMART goals, pencegahan kambuhan, kontrak dan rewards - lakukan monitoring dan reevaluasi kriteria 33
34
Tujuh Langkah Pendekatan • Proses selangkah demi selangkah agar program efektif – Langkah 1 - BANGUN rapport dan struktur – Langkah 2 - Kumpulkan informasi – Langkah 3 - Lakukan penilaian – Langkah 4 - Interpretasikan makna hasil penilaian – Langkah 5 - Tingkatkan alternatif untuk berubah – Langkah 6 - Kembangkan rencana tindak – Langkah 7 - Follow up 35
36
Konseling dan Terapi Perilaku Lainnya Drug Resistance Skills Replace Drug Using Activities Motivation Problem Solving Skills Interpersonal Relationships 37 www. drugabuse. gov
- Slides: 37