KOMUNIKASI yang EFEKTIF Nanang Pamuji Mugasejati Tujuan Komunikasi

  • Slides: 30
Download presentation
KOMUNIKASI yang EFEKTIF Nanang Pamuji Mugasejati

KOMUNIKASI yang EFEKTIF Nanang Pamuji Mugasejati

Tujuan Komunikasi 1. Membangun hubungan yang berkualitas dengan pihak ketiga, dalam rangka memperkuat kerjasama

Tujuan Komunikasi 1. Membangun hubungan yang berkualitas dengan pihak ketiga, dalam rangka memperkuat kerjasama dan rasa saling percaya (trust) dan sekaligus menghindarkan konflik yang tidak perlu. 2. Memecahkan masalah bersama dalam negosiasi. 3. Membujuk, mem-persuasi, memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama, misalnya perdamaian (mediasi). 4. Melakukan klarifikasi atau investigasi.

TUJUAN UTAMA HINDARI MIS-KOMUNIKASI

TUJUAN UTAMA HINDARI MIS-KOMUNIKASI

Faktor apa yang mempengaruhi efektifitas komunikasi? 7 persen ditentukan oleh APA yang dibicarakan. 38

Faktor apa yang mempengaruhi efektifitas komunikasi? 7 persen ditentukan oleh APA yang dibicarakan. 38 persen ditentukan oleh BAGAIMANA cara menyusun dan mengucapkan kalimat. 55 persen ditentukan oleh BAGAIMANA sikap atau gesture fisik si pembicara ketika berbicara.

Bahasa, kalimat PGD Peta dalam memori internal PGD Pengalaman inderawi

Bahasa, kalimat PGD Peta dalam memori internal PGD Pengalaman inderawi

Filter DGD dalam Komunikasi Distortion (distorsi): membesar-besarkan atau menambahi salah satu aspek. Generalization (generalisasi):

Filter DGD dalam Komunikasi Distortion (distorsi): membesar-besarkan atau menambahi salah satu aspek. Generalization (generalisasi): menghilangkan detail dari realitas, membuatnya bersifat umum. Deletion (penghapusan): menghapus sebagian realitas.

DISTORSI • Membaca Pikiran Orang Lain (mind-reading) • Pak Camat itu pasti mengira, kalau

DISTORSI • Membaca Pikiran Orang Lain (mind-reading) • Pak Camat itu pasti mengira, kalau kita akan diam saja meskipun sudah diinjak-injak. • Si Anu itu pasti berpikir kita tidak bisa membalas serangan itu. • Dia itu kan pikirannya negatif terus dengan kelompok kita. • Dia sejak dulu kan anti ….

DISTORSI • Lost Performative: memberikan penilaian benar salah, tetapi si “penilai” menghilang; • kan

DISTORSI • Lost Performative: memberikan penilaian benar salah, tetapi si “penilai” menghilang; • kan nggak bener, kalau tokoh masyarakat kok berbuat seperti itu. • Birokrasi itu susah dan bertele-tele. • LSM itu memang lebih suka seenaknya, asal demo, asal ngomong! • Sejak dulu, polisi itu memang otaknya lemah

DISTORSI • Hubungan Sebab Akibat: A menyebabkan B (dimana penyebab munculnya masalah ada diluar

DISTORSI • Hubungan Sebab Akibat: A menyebabkan B (dimana penyebab munculnya masalah ada diluar diri kita) • Kebijakan pemerintah yang membuat kondisi ini semakin memburuk. • Kesombongan dia yang membuat konflik tidak terhindarkan.

DISTORSI • Complex Equivalence: A = B (dua peristiwa yang tidak selalu berhubungan, tetapi

DISTORSI • Complex Equivalence: A = B (dua peristiwa yang tidak selalu berhubungan, tetapi dianggap sama) • Dia sudah tidak datang ke pertemuan ini dua kali, dia mulai berpihak kepada kelompok lain • Dia tidak mau memberikan bantuan untuk kegiatan kita, dia tidak mendukung kita lagi • Seharian dia tidak menelpon, dia tidak sayang lagi

DISTORSI • Presuposisi: ada asumsi tersembunyi. • Korban mulai berjatuhan…. • Apakah kita akan

DISTORSI • Presuposisi: ada asumsi tersembunyi. • Korban mulai berjatuhan…. • Apakah kita akan membiarkan kondisi ini bertambah buruk? • Seandainya mereka bisa menahan diri, pasti kami tidak akan menyerang mereka.

GENERALISASI • Universal Quantifier: semua, banyak, setiap. • semua orang di kelompok itu memang

GENERALISASI • Universal Quantifier: semua, banyak, setiap. • semua orang di kelompok itu memang sudah sesat. • banyak orang tidak suka dengan anda. • Tidak ada satu pun yang bisa mengerti mengapa Anda memutuskan untuk…. .

GENERALISASI • Modal Operator : a. Of necessity a. b. Kita harus membalas. Kita

GENERALISASI • Modal Operator : a. Of necessity a. b. Kita harus membalas. Kita harus menolak RUU tersebut. b. Of impossibility a. b. Saya tidak bisa melakukan hal ini lagi. Saya tidak mungkin menyuruh mereka untuk berhenti menyerang. c. Saya tidak bisa mengerti mengapa …. .

GENERALISASI Perbandingan: Jelaslah sekarang, bahwa bangsa Indonesia ini memang lebih malas! Masyarakat tradisional memiliki

GENERALISASI Perbandingan: Jelaslah sekarang, bahwa bangsa Indonesia ini memang lebih malas! Masyarakat tradisional memiliki lebih banyak kearifan lokal.

DELETION • Nominalisasi: kata kerja (proses) yang berubah menjadi kata benda. • Kita perlu

DELETION • Nominalisasi: kata kerja (proses) yang berubah menjadi kata benda. • Kita perlu PERUBAHAN. • yang kita perjuangkan adalah DEMOKRASI. • TRANSPARANSI.

DELETION • Kata kerja yang tidak spesifik: • Kami sudah berbicara dengan dia, tapi

DELETION • Kata kerja yang tidak spesifik: • Kami sudah berbicara dengan dia, tapi dasar keras kepala. • Semua orang sudah mencoba membujuknya, tetapi tidak berhasil. • Saya sudah berusaha keras untuk mendamaikan mereka, tetapi….

RAPPORT! • • "Rapport is the ability to enter someone else's world, to make

RAPPORT! • • "Rapport is the ability to enter someone else's world, to make him feel that you understand him, that you have a strong common bond” “Rapport adalah kemampuan anda untuk memasuki dunia dan cara berpikir orang lain, agar orang tersebut merasa yakin bahwa anda memahami dia dan memiliki ikatan batin yang kuat”

PACING • Cara berbicara: intonasi, kecepatan, volume • Gerakan mata, tangan • Irama nafas

PACING • Cara berbicara: intonasi, kecepatan, volume • Gerakan mata, tangan • Irama nafas • Bahasa, dialek • Cross-over matching

Verbal Pacing=penyesuaian verbal • Mencari titik temu: Budaya Hobi Pengalaman

Verbal Pacing=penyesuaian verbal • Mencari titik temu: Budaya Hobi Pengalaman

Non-verbal pacing

Non-verbal pacing

 • (A) Di pantai. Betapa tenteram hatiku, melihat matahari keemasan yang hendak tenggelam

• (A) Di pantai. Betapa tenteram hatiku, melihat matahari keemasan yang hendak tenggelam tidur di peraduannya. Burung-burung yang terbang, dari kejauhan terlihat seperti anak-anak yang riang menari, bersama gulungan ombak yang berkejar-kejaran. Aku melihat masa kecilku yang ceria. • (B) Di pantai. Betapa tenteram hatiku, merasakan belaian sepoi angin senja. Menghangatkan tubuh dan jiwaku. Kehangatan pasir pantai dan kesegaran ombak mengusir lelah hatiku. Aku seperti merasakan belaian kasih ibuku, yang selalu kurindu. • (C) Di pantai. Betapa tenteram hatiku, mendengar desir ombak yang pecah menghantam tepian pantai. Suara angin dan nyanyian burung laut, seperti nyanyian alam yang meneduhkan hati. Seperti lagu ibu yang penuh kasih sayang.

Role-Play

Role-Play

Heuristik - Sistematik • Heuristik: • Sistematik:

Heuristik - Sistematik • Heuristik: • Sistematik:

Otak Kiri – Otak Kanan • Kiri: detail, penuh perhitungan, rasional. • Kanan: umum,

Otak Kiri – Otak Kanan • Kiri: detail, penuh perhitungan, rasional. • Kanan: umum, gestalt, intuitif, nekad.

Exercise

Exercise

3 Pola Intonasi Kalimat Dasar • Kalimat berita • Kalimat tanya • Kalimat perintah

3 Pola Intonasi Kalimat Dasar • Kalimat berita • Kalimat tanya • Kalimat perintah

Komunikasi Persuasif (1) Menggabungkan intonasi kalimat

Komunikasi Persuasif (1) Menggabungkan intonasi kalimat

Contoh: • Kalimat Berita: Anda akan menegosiasikan masalah ini dengan mereka. • Kalimat Tanya:

Contoh: • Kalimat Berita: Anda akan menegosiasikan masalah ini dengan mereka. • Kalimat Tanya: Apakah anda akan menegosiasikan masalah ini dengan mereka? • Kalimat Perintah: Negosiasikan masalah ini dengan mereka!

Contoh Penggabungan Intonasi

Contoh Penggabungan Intonasi