KOMUNIKASI PUBLIK KOMUNIKASI MASSA MK Komunikasi dan Perilaku
KOMUNIKASI PUBLIK & KOMUNIKASI MASSA MK “Komunikasi dan Perilaku Manusia” Nathaniel Antonio Parulian, S. Psi, M. I. Kom
Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa (1) Bentuk komunikasi publik dan komunikasi massa berbeda dari bentuk komunikasi yang bersifat pribadi dan perseorangan. Komunikasi publik & komunikasi massa merujuk kepada: situasi dimana pesan dibuat, disebarkan ke sejumlah penerima yang relatif besar, dan dalam keadaan yang relatif impersonal. Tidak ada alat uji ambang batas yang pasti untuk menunjukkan apakah situasi komunikasi tertentu tergolong “komunikasi publik” atau “komunikasi massa”
Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa (2) Untuk mengetahui & memahami perbedaan antara “Komunikasi Publik” dan “Komunikasi Massa” dibagi 2 (jenis) bentuk komunikasi: › Bentuk komunikasi publik antara lain: berbicara didepan umum, konser teater dan debat publik. › Bentuk komunikasi massa adalah: bentuk komunikasi yang melibatkan media komunikasi massa artikel koran & majalah, program televisi dan radio, film dan iklan.
Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa (3) Beberapa petunjuk umum dalam membedakan situasi-situasi komunikasi (publik dan massa), melalui ciri-ciri: › Khalayak – sejumlah besar orang (individu) yang terlibat dalam suatu peristiwa komunikasi atau dalam istilah yang lain berperan sebagai audiens/kumpulan/agregat. › Impersonal – sumber pesan sering kali tidak mengetahui keseluruhan peserta secara pribadi sehingga menyulitkan komunikator untuk memproses pengiriman pesan secara lebih pribadi & menggunakan pendekatan “pukul rata” untuk semua pihak yang berkepentingan.
Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa (4) › Direncanakan, dapat diprediksi & resmi – terdiri dari situasi fisik tempat peristiwa komunikasi (pidato/orasi/program jaringan berita) berlangsung dan diatur dengan cara tertentu & mengikuti agenda yang telah ditetapkan. › Kontrol oleh sumber – kontrol tak terbatas tehadap: penentuan pesan apa yang dibuat & disebarluaskan, seperti: mengatur & mengelola agenda & menentukan content (isi) komunikasinya.
Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa (5) › Interaktivitas (feed-back) yang terbatas – Sarana yang terbatas untuk bisa memberi reaksi terhadap sumber pesan & pesan yang diterimanya. Kemampuan kecil dalam membentuk arah peristiwa komunikasi. Tidak bisa terjadi “Negosiasi isi” seperti pada peristiwa komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok. Keterlambatan pengiriman dan penerimaan pesan dari segi: waktu, ruang dan jarak akibatnya sulitnya interaksi & umpan balik. Menghidupkan kembali situasi pembicaraan akibat audiens yang mengantuk pada pidato yang disampaikan oleh pembicara.
Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa (6) › Sentralitas sumber – sumber pesan memiliki kemudahan & akses langsung kepada seluruh penerima pesannya & penerima pesan tidak memiliki akses yang serupa. Contoh: penyiar televisi yang mampu menjangkau seluruh pemirsa & pemirsa tidak memiliki akses untuk menjangkau penyiar televisi & penonton yang lain. › Keterlibatan media komunikasi massa - media komunikasi massa tradisional (radio, televisi, film, koran, majalah dan buku) & media baru (internet, e-mail, chat room)
Peran Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa Komunikasi publik dan komunikasi massa berperan penting dalam membentuk budaya kita. Institusi (sekolah, pemerintah, komunitas bisnis, dsb) memberikan sumbangsih terhadap: pembentukan/penciptaan, pelestarian, perubahan, penyebaran, dan pemilikian bersama suatu budaya.
Memahami Komunikasi Publik Komunikasi publik terdiri dari dua kajian secara terpisah: pidato dan presentasi. Letak perbedaan diantara keduanya terdapat pada: proses persiapannya.
Pidato (1) 4 (empat) langkah dalam mempersiapkan sebuah pidato: › Persiapan untuk membuat pidato: Menemukan ide dan bukti. Mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi. Mengukur khalayak. Menguraikan dan memfokuskan topik. Mengembangkan gagasan inti. Merumuskan kesimpulan.
Pidato (2) › Penyusunan naskah (draft) pidato: Membuat struktur dan bentuk presentasi. Pembuatan pengantar dan kesimpulan. Penggunaan bukti untuk mendukung kesimpulan utama. Pengembangan dan penempatan contoh-contoh khusus. Mengembangkan alat bantu visual.
Pidato (3) › Perbaikan atau revisi: Perhatian khusus terhadap struktur, logika, bukti dan contoh. Mengembangkan lebih lanjut. Memastikan informasi yang dibutuhkan khalayak. Meyakinkan khalayak. Mewujudkan tujuan komunikasi pribadi.
Pidato (4) › Mengedit: Memberikan perhatian khusus seperti transisi pokok-pokok pikiran. Penampilan. Kutipan sumber-sumber. Gaya pemaparan.
Presentasi (1) 4 (empat) tahap mempersiapkan presentasi: › Mempersiapkan pidato persiapan presentasi. › Latihan Simulasi melakukan hal yang semirip mungkin dengan peristiwa yang sebenarnya dari awal hingga akhir acara. Membiasakan diri dengan kondisi dan teknologi yang akan digunakan membantu perencanaan waktu penyelenggaraan/pemaparan.
Presentasi (2) › Persiapan tingkat lanjut Pengembangan strategi presentasi perubahan durasi presentasi atau penggunaan gerakan/isyarat tambahan. Menjelaskan topik-topik utama dengan lebih rinci. Menampilkan contoh-contoh tambahan. Mengurangi bagian-bagian tententu. Mengolah nada bicara secara berbeda. Berbicara secara spontan mengenai tema. Menampilkan grafik-grafik. › Tujuan: merebut kembali perhatian audiens.
Presentasi (3) › Elemen presentasi lain Baju kekuatan pemersatu antara pembicara dan audiens. Pesan non-verbal yang tampak ada kesetaraan dan kesepahaman dengan audiens “pembicara adalah bagian dari audiens” Kostum memperkuat peran pembicara. Contoh peristiwa: pelayanan dalam acara-acara keagamaan atau spiritual.
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (1) 1. Analisis Khalayak dan Adaptasi › Mempertimbangkan kondisi audiens. › Kondisi demografis: usia, jenis kelamin, ras, suku, agama, status sosial ekonomi, level pendidikan, orientasi seksual, dan lokasi geografis. › Pemaparan yang baik mampu menyesuaikan tema pembicaraan dengan kondisi demografis audiens. › Penyesuaian dalam bentuk: pemilihan kata-kata dan penjabaran contoh.
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (2) 2. Mengembangkan Tujuan › Mengetahui siapa yang menjadi khalayaknya. › Nilai lebih yang harus mereka dapatkan setelah mendengar pemaparan kita (pembicara) – transfer knowledge. › Strategi apa yang digunakan untuk meraih tujuan – dari penyusunan dan penyajiannya. Untuk memperjelas tujuan pemaparan mengembangkan pernyataan khusus tentang tujuan.
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (3) › Terbatas membatasi ruang lingkup pembahasan dari durasi waktu yang disediakan untuk melakukan pemaparan. › Tunggal mampu merumuskan beberapa gagasan dan menyajikan beberapa gagasan menjadi satu gagasan dominan. › Tepat meminimalisir terjadinya makna ganda atau samar-samar menjadi satu kemungkinan penafsiran.
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (4) 3. Membuat argumen (1) › Persuasi meyakinkan audiens agar mereka melakukan serangkaian tindakan tertentu. › Membuat argumen, menggunakan pendekatan emosional dan rasional. › Emosional kepercayaan (belief), rasional keyakinan (conviction).
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (5) 3. Membuat argumen (2) › Contoh: v Penjelasan terhadap kecelakaan yang terjadi akibat pengemudi mabuk mempengaruhi audiens agar tidak mabuk dan tidak mengemudi dalam keadaan mabuk (emosional). v Penyajian fakta yang menunjukkan konsekuensi negatif penggunaan kartu kredit mempengaruhi audiens agar tidak semena-mena terhadap penggunaan kartu kredit (rasional).
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (6) 3. Membuat argumen (3) v Bentuk-bentuk upaya mempengaruhi (mempersuasi) khalayak: Menggunakan penalaran dan bukti. Menghubungkan dengan hal yang positif dan menentang hal yang negatif. Mengaitkan pemaparan dengan kebutuhan manusia pemuasan ego, penghargaan, keamanan, cinta, dan kreativitas. Menyambungkan dengan nilai-nilai kebudayaan.
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (7) 3. Membuat argumen (4) › Terhadap audiens yang tidak sejalan pembicara mampu mengontrol emosi akan memperdalam sikap permusuhan. › Menggunakan argumentasi dua sisi argumen positif (yang mendukung) dan argumen negatif (pembuktian salahnya argumen).
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (8) 3. Membuat argumen (5) v Cara-cara mengembangkan argumen yang efektif: Hindari pernyataan yang berlebihan: “tidak pernah”, “tidak ada seorangpun” atau “semua orang” Kendalikan nada bicara dan menghindari emosional berlebih. Jauhi penggunaan kalimat sarkasme. Gunakan perumpamaan, humor untuk tetap mempertahankan perhatian dan simpati audiens. Pastikan struktur presentasi: jelas dan logis.
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (9) 4. Penggunaan bukti (1) › Bukti untuk mendukung sebuah argumen meliputi: alasan, fakta, rincian, contoh, referensi, atau kutipan. › Bukti berupa fakta ketika: fakta tidak berbicara untuk diri mereka sendiri. › Penggunaan bukti berupa fakta dipakai pada: penjelasan-penjelasan strategis dan mengetahui arti pentingnya.
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (10) 4. Penggunaan bukti (2) › Seorang pembicara dalam memberikan pernyataan khusus berdasarkan dukungan/bukti tertentu. › Bukti tidak perlu digunakan untuk mendukung pernyataan yang sudah diduga.
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (11) 5. Alat Bantu Visual (1) › 4 (empat) jenis alat bantu visual membantu komunikator publik dalam menyampaikan pesan kepada pendengar: Objek aktual Model objek replika pesawat terbang, gedung, kupu-kupu langka, dsb. Objek yang dimediasikan film, audio-video, gambar, aplikasi, program komputer, dsb Model yang dimediasikan slide, grafik, bagan atau diagram.
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (12) 5. Alat Bantu Visual (2) › Panduan menyiapkan alat bantu visual: Terlihat memastikan alat bantu visual cukup besar untuk dilihat. Sederhana buang informasi yang tidak memiliki relevansi. Lengkap menyajikan seluruh informasi visual yang dibutuhkan. Sesuai sesuaikan dengan tujuan, nada dan konten materi. Komunikatif mampu menambahkan “sesuatu”. Relevan kesesuaian penjelasan dengan visualisasi yang ditampilkan.
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (13) 5. Alat Bantu Visual (3) › Fungsi sarana bantu visual: Menambah daya tarik presentasi. Memberikan sesuatu yang bisa dikaji oleh audiens. Mempertegas kalimat-kalimat yang dikatakan pembicara. Membangun sebuah titik pandang (perspektif). Sebagai sarana catatan visual pembicara menggerakan memori pembicara.
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (14) 6. Kekhawatiran Komunikasi (1) › Kecemasan adalah bagian alami ketika ingin tampil didepan audiens dalam jumlah yang besar. › Tapi, sedikit kecemasan akan membawa pengaruh terhadap penampilan yang lebih baik. › Orang yang tidak memiliki kecemasan komunikasi punya potensi kegagalan yang lebih besar. › Dibutuhkan kecemasan yang terkendali demi sebuah penampilan yang efektif.
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (15) 6. Kekhawatiran Komunikasi (2) › Kekhawatiran Komunikasi dapat dikontrol melalui beberapa teknik berikut: Sikap jadikan peristiwa sebagai suatu kesempatan bukan sebagai hambatan. Pengalaman tingkatkan pengalaman dengan menambah intensitas komunikasi publik. Persiapan pikirkan secara mendalam proses persiapannya akan memperbaiki performa kita sebagai pembicara.
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (16) 6. Kekhawatiran Komunikasi (3) Gerak isyarat mengubah atau memperbanyak daftar gestur alami mampu mengelola kecemasan komunikasi. Gerak isyarat bermanfaat sebagai energi tambahan. Memperhatikan reaksi fisiologis seperti suara bergelombang & tangan yang bergetar. Interaksi dengan audiens menyapa perwakilan audiens yang hadir, membangun kontak mata, dan menerima umpan balik audiens.
Faktor Penentu dalam Melakukan Presentasi (17) 6. Kekhawatiran Komunikasi (4) Audiens menginginkan kesuksesan pembicara walaupun ada perbedaan pendapat antara pembicara dan audiens tetap menginginkan pembicara yang mampu menyajikan presentasi yang baik.
Memahami Komunikasi Massa (1) Komunikasi massa adalah perluasan komunikasi publik. Pesan yang terkandung dalam komunikasi publik (seminar dan ruang kuliah) diperkuat, dilipat-gandakan, dan didistribusikan lebih jauh dengan bantuan teknologi komunikasi. Pada komunikasi massa terdapat pertimbangan ekonomi dalam proses produksi.
Memahami Komunikasi Massa (2) Pada komunikasi massa terdapat pertimbangan ekonomi dalam proses produksi. Produksi program berita, iklan televisi, kampanye politik, newsletter, iklan baris contoh produksi komunikasi massa. Dampak sosial komunikasi massa (media massa tradisional maupun media massa baru) terdapat potensi kecepatan dan luasnya distribusi pesan.
Produksi, Distribusi dan Konsumsi (1) Revolusi komunikasi komoditi dasarnya adalah informasi. Organisasi komunikasi massa memproduksi, mendistribusikan, dan memasarkan produk dan jasa informasi. Produksi penciptaan, pencarian, pengemasan dan pengemasan ulang informasi. Distribusi perpindahan produk komunikasi massa dari produksi ke konsumsi. › Distribusi cepat siaran langsung televisi. › Distribusi penundaan majalah, buku, film atau rekaman.
Produksi, Distribusi dan Konsumsi (2) Konsumsi mengacu kepada pemanfaatan, dampak dan efek dari komunikasi massa terhadap: individu, kelompok, organisasi, atau masyarakat. Contoh perilaku yang tampak akibat manfaat, dampak atau efek dari media massa: diberi informasi, dihibur, dibujuk, dididik , diberi humor, dimotivasi atau ditipu. Pengaruh komunikasi massa bagi masyarakat: sosial, politik, budaya, ekonomi atau teknologi.
Produksi, Distribusi dan Konsumsi (3) Bentuk dukungan ekonomi antara konsumen dan produsen: secara langsung, tidak langsung dan gabungan keduanya. Bentuk dukungan langsung konsumen membiayai ongkos produksi film lewat pembelian tiket. Bentuk dukungan tidak langsung konsumen memberi dukungan keuangan terhadap produksi dan distribusi informasi setiap kali mereka membeli produk pengiklan.
Produksi, Distribusi dan Konsumsi (4) Bentuk dukungan sebagian langsung, dan sebagian tidak langsung pembayaran biaya berlangganan (koran, majalah, TV dan radio kabel) dan pembelian produk pengiklan.
Produk Informasi Produk informasi adalah kumpulan pesan (tekstual, visual atau vokal) yang diorganisasi dalam cara, tujuan dan manfaat tertentu. Produk informasi meliputi: berita, hiburan, humas, iklan, basis data komputer, bahkan pameran musium atau pertunjukan teater.
Jasa Informasi Jasa informasi kegiatan yang terkait persiapan, penyebaran, pengorganisasian, penyimpanan dan penemuan kembali informasi yang disimpan. Jasa informasi meliputi: berita editorial, konsultan kehumasan, pengiriman informasi elektronis.
Khalayak atau Audien (1) Khalayak kelompok individu yang menggunakan produk dan jasa informasi atau kelompok pengguna. Audien aneka ragam kelompok pemirsa atau pembaca yang terkena informasi yang sama pada waktu yang relatif sama.
Khalayak atau Audien (2) Perluasan nilai dari konsep audien akibat hadirnya media baru membuat pesan mengarahkan lebih langsung kepada segmen audien tertentu. Pandangan tentang audien mengalami perubahan, menjadi tidak harus berukuran atau memiliki keragaman tertentu, tidak pula menganggap bahwa semua anggota audien terkena informasi yang sama pada waktu yang sama.
Fungsi Dasar Komunikasi Massa (1) 4 (empat) fungsi dasar komunikasi massa menurut Charles Wright: 1. Pengawasan – media massa berfungsi sebagai saluran arus pemberitaan untuk memberikan kesadaran dilingkungannya dalam memperingatkan dan menyiagakan audien terhadap bahaya (badai, polusi air dan udara & ancaman teroris).
Fungsi Dasar Komunikasi Massa (2) Fungsi penganugerahan status (status conferral function) – pemberitaan yang diberitakan di media massa cenderung dianggap penting oleh audien. Fungsi pengaturan agenda (agenda-setting function) – terjadi pengaturan agenda publik mengenai tema atau topik yang menjadi perhatian audien.
Fungsi Dasar Komunikasi Massa (3) 2. Korelasi – media massa menunjukkan keterkaitan informasi berbagai peristiwa yang terjadi hari itu. 3. Sosialisasi v Mensosialisasikan kepada individu agar dapat berpartisipasi dalam masyarakat. v Memupuk harapan bersama tentang perilaku yang sesuai dan tidak cocok dengan masyarakat. v Mentransmisikan warisan budaya dari generasi ke generasi.
Fungsi Dasar Komunikasi Massa (4) 4. Hiburan – media massa merupakan sumber hiburan massal yang ‘meresap’ di tengah audien, mengalihkan perhatian dan melepaskan audien dari tanggung jawab sosial.
Fungsi Komunikasi Massa yang Lebih Luas (1) 1. Pengemasan dan penyebaran budaya v Institusi komunikasi massa mengemas dan menyebarkan budaya: berbasis pengetahuan. v Basis pengetahuan terdiri dari: program berita dan hiburan, humas, periklanan, produk dan jasa informasi bertema khusus TV kabel dan satelit, perpustakaan, museum, taman hiburan.
Fungsi Komunikasi Massa yang Lebih Luas (2) 2. Fungsi mempopulerkan & mengabsahkan (1) v Program-program berita, hiburan, olahraga dan iklan memberitahukan kisah tentang orang-orang, bagaimana mereka hidup, bagaimana orang berpikir, dan menggambarkan konsekuensi dari perilaku tersebut. v Menyediakan pelajaran-pelajaran mengenai: hubungan, kehidupan keluarga, perang, kriminalitas, musik, agama dan politik.
Fungsi Komunikasi Massa yang Lebih Luas (3) 2. Fungsi mempopulerkan & mengabsahkan (2) v Didistribusikan dari satu tempat ke tempat yang lain tentang apa yang nyata & dapat dipercaya, tentang apa yang baik dan benar dipopulerkan & disertai sanksi-sanksi tertentu dari generasi ke generasi. v Jika topiknya tentang seks, kekejaman, kesehatan, obat terlarang, atau isu rasial akan berkontribusi pada kenyataan, aktualita dan validitas dari topik yang disampaikan.
Fungsi Komunikasi Massa yang Lebih Luas (4) 2. Fungsi mempopulerkan & mengabsahkan (3) v Berita dan informasi – program berita dan informasi memiliki efek mempopulerkan dan mengabsahkan perhatian dan ideologi (cara berpikir) dengan memfokuskan kepada beberapa isu dan mengabaikan isu lainnya. v Wawancara lewat jajak pendapat opini publik – menyumbang kepada popularitas dan keabsahan isu tertentu melalui pilihan-pilihan yang dibuat oleh produsen informasi.
Fungsi Komunikasi Massa yang Lebih Luas (5) 2. Fungsi mempopulerkan & mengabsahkan (4) v Program berita dan informasi melalui komunikasi massa berkontribusi terhadap popularitas dan keabsahan budaya melalui seleksi apa yang disebut berita dan mana yang bukan berita. v Seleksi tersebut akan mempengaruhi kenaikan kelayakan dan kemapanan.
Fungsi Komunikasi Massa yang Lebih Luas (6) 3. Hiburan dan periklanan v Program hiburan banyak menyumbang kepada jaringan budaya dalam cara yang “halus” v Program hiburan memberikan penjelasan tentang bagaimana harus hidup, memandang, berpikir, berbicara dan berhubungan satu sama lain. v Iklan menyajikan pesan-pesan budaya yang kuat terkait ekonomi dan konsumsi karena mendorong kita untuk menjadi konsumen. v Mendorong konsumen dalam iklan sudah menjadi tema universal.
Fungsi Komunikasi Massa yang Lebih Luas (7) 4. Olahraga: Pahlawan dan Penjahat (1) v Komunikasi massa berfungsi sebagai pembawa pesan budaya. v Program olahraga menyiapkan pemirsa untuk berpartisipasi politik dalam masyarakat. v Peristiwa olahraga disajikan sebagai pertandingan yang penuh ketegangan, kemenangan balasan, faktor keberuntungan, tindakan kepahlawanan, tindakan kesalahan, kebanggaan pemenang, dan kemurungan pihak yang kalah.
Fungsi Komunikasi Massa yang Lebih Luas (8) 4. Olahraga: Pahlawan dan Penjahat (2) v Peran komentator olahraga memiliki sifat melodramatis menjelaskan persaingan dan perselisihan diantara pemain, gaji dan kontrak pemain, hukuman denda, serta cinta dan kematian. v Peristiwa olahraga mengajarkan tentang bermain dalam aturan, kalah secara terhormat, sportivitas, persaingan sehat, dan kegigihan. v Penyajian program olah raga memberikan pengaruh terhadap cara pandang masyarakat atas sisi lain kehidupan.
Fungsi Komunikasi Massa yang Lebih Luas (9) 5. Video game dan komputer game: Kontrol dan Konsekuensi v Video game mampu menyajikan pesan budaya secara implisit. v Pesan terkuat dalam bentuk keabadian dapat mengulang dari awal apa yang terlanjur salah tanpa konsekuensi. v Video game – saluran yang menciptakan kekerasan virtual yang meningkat secara dramatis dan terus berlanjut. v Tahun 1980 -an (Pac-Man), tahun 1990 -an (Mortal Combat).
Fungsi Komunikasi Massa yang Lebih Luas (10) 6. Fungsi mengomersilkan v komunikasi massa adalah bagian dari industri budaya memberikan nilai komersil dan membantu menjual simbol-simbol budaya tertentu. v Komunikasi massa berperan dalam komersialisasi selebriti dan merk pada produk dan jasa untuk mengangkat potensi pasar. v Komunikasi massa memiliki manfaat dalam mempopulerkan individu dan memberikan nilai, nama baik dan apapun yang melekat dalam dirinya.
Fungsi Komunikasi Massa yang Lebih Luas (11) 7. Kontak sosial dan rasa memiliki komunitas (1) v Konsumsi komunikasi massa dapat berfungsi sebagai pengganti kontak manusia & membantu individu menghindari isolasi dan kesendirian. v Media interaktif seperti chatting room dan acara kontak pendengar di radio mampu melaksanakan fungsi komunikasi massa dan komunikasi interpersonal secara bersamaan.
Fungsi Komunikasi Massa yang Lebih Luas (12) 7. Kontak sosial dan rasa memiliki komunitas (2) v Komunikasi massa memberikan orang rasa menjadi bagian dari komunitas dan terkoneksi dengan orang lain. v Komunikasi massa dapat memberi dorongan untuk berinteraksi berdasarkan kesamaan minat dengan para konsumen informasi lainnya.
Fungsi Komunikasi Massa yang Lebih Luas (13) 7. Kontak sosial dan rasa memiliki komunitas (3) v Komunikasi massa memainkan peran utama dalam produksi dan distribusi realitas sosial media massa merupakan sarana penyedia utama pesan tentang seseorang, produk, situasi, peristiwa pengaruh terhadap pemahaman, pengetahuan dan citra audien.
Pengaruh Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa (1) Efek komunikasi publik dan efek komunikasi massa pertama, berfokus kepada komunikator, pesan dan teknologi dan kedua, menekankan kepada anggota audien. 1. Perspektif komunikator atau produser (1) v Pendekatan yang berpusat pada: komunikator atau produser “melihat” sumber, pesan, teknologi, produk dan jasa informasi sebagai pengendali pengaruh kepada audien. v Contoh peristiwa: isi pidato (komunikasi publik) dan liputan televisi (komunikasi massa) ketika kampanye politik.
Pengaruh Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa (2) 1. Perspektif komunikator atau produser (2) v Ada hubungan sebab-akibat diantara komunikasi publik dan komunikasi massa terkait dengan perilaku individu, kelompok atau masyarakat.
Pengaruh Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa (3) 2. Perspektif audien (1) v Pendekatan konsumen menekankan pada peran audien dalam komunikasi publik dan komunikasi massa. v Bagi yang berorientasi komunikator/produser, audien sebagai sosok yang pasif dan mudah dikendalikan. v Bagi yang berorientasi konsumen/audien, audien sebagai sosok yang aktif dan pengendalian oleh audien sendiri. v Terdapat perbedaan sudut pandang ini masih berlangsung sampai sekarang.
Pengaruh Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa (4) 2. Perspektif audien (2) v Usaha menjelaskan hasil/pengaruh/dampak komunikasi dengan menggunakan hubungan sebab-akibat. v Kerangka S M C R = E menjelaskan bahwa hasil atau efek adalah hasil dari interaksi yang terjadi sepanjang waktu antara individu dengan lingkungan fisik & sosialnya.
Pengaruh Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa (5) 3. Penggunaan dan Kepuasan (Uses and Gratification) (1) v Elihu Katz, Jay Blumer, dan Michael Gurevitch: memberikan pandangan perilaku audien dibimbing oleh pencapaian tujuan dan kebutuhan tertentu. v Hasil komunikasi massa sebagai suatu yang lahir dari interaksi antara individu dan lingkungan & dalam cara yang sama, pada situasi antar pribadi, kelompok, organisasi, dan situasi lainnya.
Pengaruh Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa (6) 3. Penggunaan dan Kepuasan (Uses and Gratification) (2) v Teori ketergantungan (dependency-theory) para audien menyandarkan diri pada media dalam pemenuhan kebutuhan mereka. v Ketergantungan audien kepada beberapa media saja dari media yang ada.
Pengaruh Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa (7) 3. Penggunaan dan Kepuasan (Uses and Gratification) (3) v Ketergantungan audien pada media pada pilihan yang dibuat oleh audien yang paling penting dan berpengaruh media lainnya menjadi kurang berpengaruh & tidak penting. v Ada audien yang mempersoalkan institusi sosial dan keyakinan yang mereka miliki.
Pengaruh Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa (8) 4. Mengintegrasikan perspektif (1) v Efek yang terjadi diantara komunikator komunikasi massa dan komunikasi publik dan konsumennya adalah: saling menyebabkan dan saling mengendalikan. v Pengaruh dari komunikasi massa dan komunikasi publik dihasilkan dari: v Ketersediaan pesan beserta teknologi dengan karakteristik dan kemampuan tertentu. v Penggunaan ke arah mana para audien: memperhatikan, menafsirkan, mengingat dan menggunakan pesan tersebut.
Pengaruh Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa (9) 4. Mengintegrasikan perspektif (2) v Efek dari komunikasi publik dan komunikasi massa, hasil dari: pola-pola penerimaan pesan tertentu dalam kaitannya dengan karakteristik dan ketersediaan pesan dan teknologi. v Komunikator, pesan, dan teknologi memainkan peranan penting dalam: menentukan, mempengaruhi, membentuk pilihan, arah dan batas penggunaan media. v Audien (perorangan atau kelembagaan)memberi pengaruh terhadap: dampak komunikator komunikasi massa dan komunikasi publik melalui pilihan yang kita buat.
- Slides: 69