Komunikasi Lintas Budaya Menuju Komunitas Asia DIANNI RISDA
Komunikasi Lintas Budaya Menuju Komunitas Asia DIANNI RISDA ( UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA) ASIAN COMMUNITY LECTURES UNIVERSITAS NEGERI MALANG , 22 FEBRUARI 2018
Outline Asia dan perkembangannya Komunikasi Lintas Budaya Mengenal budaya Jepang
Bagian 1 Asia dan perkembangannya
Wilayah Asia
Asia di Masa Lalu Golongan bangsa dunia ketiga Identik dengan keterbelakangan Pertikaian
Peran Asia Peran Secara Geografis Peran Secara Politis Ekonomi Datangnya masa Asia memegang peranan terdepan dalam perekonomian Budaya Pusat peradaban dan budaya dunia Teknologi
Kesamaan nilai-nilai diantara negara-negara Asia Nilai Sosial Keterkaitan keluarga, kewajiban terhadap keluarga Mengutamakan komunitas Mengutamakan kebersamaan
Perbedaan Kondisi Negara Kekuatan Ekonomi Pendidikan Budaya Latar belakang sejarah
Sumber Kekuatan Perbedaan →Kekuatan
Bagian 2
Membentuk komunitas Asia Memahami kultur bangsa-bangsa Asia Melampaui perbedaan Menemukan nilai-nilai spesifik Asia Mengembangkan nilai-nilai spesifik Asia menjadi sebuah kekuatan
Memahami bangsa-bangsa di Asia Mengenal bangsa dan budaya Asia Melakukan komunikasi lintas budaya Komunikasi antara individu atau kelompok yang memiliki lantar belakang budaya dan bahasa yang berbeda v Pemahaman teoritis § studi literature § melalui berbagai media v Pemahaman praktis bersentuhan langsung dengan berbagai budaya melalui berbagai kegiatan
Prototype dan stereotype Prototype Sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu kelompok yang dianggap sebagai ciri khas yang membedakan kelompok tersebut dengan kelompok lain Stereotype Penilaian yang dilekatkan pada individu atau kelompok tertentu Contoh: Karakter orang batak cenderung tegas dan terkesan galak Karakter orang sunda, jawa terkesan lemah lembut Pria Sunda yang menikah dengan Wanita Jawa tidak akan bahagia? ?
Contoh Kesalahan Persepsi Orang Jepang tidak secara tegas mengatakan “tidak”. Kasus: Pedagang asongan di pelataran Candi Borobudur menawarkan barang dagangannya, Wisatawan Jepang mengatakan, “nanti”, dan mereka langsung naik ke atas Candi. Ketika kembali pedagang tersebut menagih janji, padahal kata “nanti” adalah satu bentuk penolakan halus, tetapi dimata pedagang tersebut itu dianggap mereka berbohong.
Ketidakfahaman mengakibatkan konflik Tidak faham suatu budaya menimbulkan prasangka Prasangka menimbulkan kebencian dan permusuhan/ konflik
Upaya yang harus dilakukan Memperluas wawasan dan pergaulan global Membuka hati terhadap keragaman dan perbedaan Tidak menjadikan budaya sendiri sebagai patokan…
Bagian 3 Sekilas tentang Budaya Jepang
Gambaran tentang Jepang Workaholic Animasi, kartun Kimono Gunung Fuji Robot Tea Ceremony Kemajuan teknologi Gempa
Berbagai permasalahan Pasca Perang Dunia ke dua Sumber daya alam Kondisi Alam § Gempa § Taifun § Mengalami empat musim Kependudukan
Berbagai permasalahan melahirkan Ø Pasca PD 2, kondisi Alam, SDA Kerja Keras Berfikir kreatif Menciptakan produk Inovasi yang tiada henti Tidak puas dan terus melakukan evaluasi dan perbaikan Kehidupan masyarakat yang berkelompok Kontrol social yang kuat Budaya malu Tidak menonjolkan diri Kokoh mempertahankan budaya tradisional Penghargaan akan budaya tradisional
Inovasi bangunan tahan gempa
Material dan alat peredam gempa (sumber gambar : sumitomo housing)
Teknologi Yuka Danbo
Me de taberu
Kemajuan yang telah dicapai Teknologi yang diakui dunia Menguasai pasar elektronik Menguasai Pasar Automotif Berhasil mempropagandakan budaya ke seluruh dunia Seni dan budaya mendunia Ikebana, anime, J-Pop, makanan
Belalljar dari budaya jepang (1) Keterbatasan melahirkan kreatifitas Inovasi berawal dari khayalan dan impian Saling mendukug antara lapisan Mau belajar menerima kesalahan dan memperbaiki Bekerja Keras, bekerja cerdas Ulet, runtun dan seksama dan totalitas Peka terhadap berbagai masalah dan menemukan solusi
Belajar dari Budaya Jepang 2 (Moriyama, 2014) q q Menerima, meniru, dan mengembangkan: Pengaruh dari luar (Pengaruh Cina: Kongfucu) Peradaban dari Barat (wakon yousai): menerima ilmu Barat, berjiwa Jepang (Restorasi Meiji). Sikap menerima, lalu mengembangkan: lamakelamaan mengkreasi yang baru Semua diterima, tidak dibuang: Menerima nilai, agama, budaya asing. Tidak membuang yang lama. Tidak terjadi konfrontasi antara yang sudah ada dan yang baru. Tidak besar bentrokan antara tradisi dan modernitas.
Kedisiplinan berasal dari keterpaksaan Membuat aturan/ system ⇒keterpaksaan (pengawasan dan sanksi) Terpaksa ⇒ kebiasaan
Keunggulan Sistem Kerja Jepang Team work (berasal dari karakter masyarakat Jepang yang berkelompok) Kikubari (peka terhadap sekitar) Hubungan Senpai-kohai ( senior-junior) Shushin koyo (permanent employment system) Service yang unggul
Pendorong Budaya Kerja Faktor Ekonomi Sosial Kontrol yang baik Sense of Belonging (terhadap pekerjaan/ bidang) Rentai Sekinin ( tanggung jawab bersama) Pencapaian target dan taigu/ insentif
5 S ( Go- Es) Seiri: membuang barang yang tidak diperlukan Seiton: Meletakan barang sesuai dengan tempat yangs seharusnya, supaya kapanpun bisa mengambilnya dengan mudah dan cepat Seisou: Senantiasa bersih dan menjaga Seiketsu Shitsuke: Mematuhi aturan yang telah ditentukan dengan benar, dan menjadikan itu jadi kebiasaan
Terimakasih Domo Arigato Gozaimashita
- Slides: 32