KOMPONEN EVALUASI PENDIDIKAN NURUL HIKMAH KARTINI S Si

  • Slides: 28
Download presentation
KOMPONEN EVALUASI PENDIDIKAN NURUL HIKMAH KARTINI, S. Si. , M. Pd.

KOMPONEN EVALUASI PENDIDIKAN NURUL HIKMAH KARTINI, S. Si. , M. Pd.

evaluasi penilaian Komponen evaluasi pendidikan Tes/non tes pengukuran

evaluasi penilaian Komponen evaluasi pendidikan Tes/non tes pengukuran

Pengukuran adalah prosedur penetapan angka dengan cara yang sistematik untuk menyatakan karakteristik individu (k,

Pengukuran adalah prosedur penetapan angka dengan cara yang sistematik untuk menyatakan karakteristik individu (k, p, a) Tes/non tes adalah suatu instrumen atau prosedur sistematik untuk mengamati dan menggabmbarkan satu atau lebih karakteristik PD dengan menggunakan skala numerik Penilaian adalah proses pengumpulan informasi atau data yang digunakan untuk membuat keputusan tentang pembelajaran

Evaluasi merupakan suatu proses penetapan nilai tentang kinerja dan hasil belajar PD berdasarkan informasi

Evaluasi merupakan suatu proses penetapan nilai tentang kinerja dan hasil belajar PD berdasarkan informasi yang diperoleh melalui penilaian

Tiga komponen yang harusdievaluasi dalam pembelajaran yaitu: 1. pengetahuan yang dipelajari 2. keterampilan yang

Tiga komponen yang harusdievaluasi dalam pembelajaran yaitu: 1. pengetahuan yang dipelajari 2. keterampilan yang perlu dikembangkan 3. sikap yang perlu diubah

Evaluasi (ditinjau dari cakupannya) Makro - Menggunakan sampel - Sasarannya adalah program pendidikan Mikro

Evaluasi (ditinjau dari cakupannya) Makro - Menggunakan sampel - Sasarannya adalah program pendidikan Mikro - Ditingkat kelas, u/ mengetahui pencapaian belajar PD - Sasarannya adalah program pembelajaran di kelas

Evaluasi pengajaran formatif sumatif

Evaluasi pengajaran formatif sumatif

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu topik. Penggunaan tes

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu topik. Penggunaan tes selama proses pembelajaran yang masih berlangsung, agar diperoleh informasi mengenai kemajuan yang dicapai (dengan tujuan untuk memperbaiki PBM)

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan setiap akhir satuan waktu (lebih dari satu pokok

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan setiap akhir satuan waktu (lebih dari satu pokok bahasan). Tujuan untuk menetapkan tingkat keberhasilan PD untuk kurun waktu tertentu dengan ketetapan lulus/belum

PENILAIAN

PENILAIAN

PP no. 19 tahun 2005 (pasal 60) menjelaskan bahwa penilaian pada jenjang Dikdasmen terdiri

PP no. 19 tahun 2005 (pasal 60) menjelaskan bahwa penilaian pada jenjang Dikdasmen terdiri atas: 1. penilaian hasil belajar oleh pendidik 2. penilaian HB oleh satuan pendidikan 3. penilaian HB oleh pemerintah

Tujuan Penilaian: 1. diagnostik, untuk mengidentifikasi kinerja siswa 2. formatif, untuk membantu belajar siswa

Tujuan Penilaian: 1. diagnostik, untuk mengidentifikasi kinerja siswa 2. formatif, untuk membantu belajar siswa 3. sumatif, untuk review 4. evaluasi, untuk melihat kinerja guru dan institusi

Proses penilaian meliputi pengumpulan bukti tentang pencapaian peserta didik. Penilaian diarahkan pada: 1. penelusuran

Proses penilaian meliputi pengumpulan bukti tentang pencapaian peserta didik. Penilaian diarahkan pada: 1. penelusuran 2. pengecekan 3. pencarian 4. penyimpulan

Data untuk kepentingan penilaian diperoleh dengan menggunakan alat ukur (berupa tes). Tes yang digunakan

Data untuk kepentingan penilaian diperoleh dengan menggunakan alat ukur (berupa tes). Tes yang digunakan harus memiliki bukti tentang keshahihan dan keandalannya. Jadi, peningkatan kualitas pendidikan memerlukan alat ukur yang shahih dan handal

PENGUKURAN

PENGUKURAN

Proses pemberian angka kepada suatu atribut/karakteristik tertentu yang dimiliki oleh objek menurut formulasi yang

Proses pemberian angka kepada suatu atribut/karakteristik tertentu yang dimiliki oleh objek menurut formulasi yang jelas. Alat ukur yang digunakan bisa berupa tugas rumah, kuis, ulangan, uts, uas, dll.

Kesahihan alat ukur dilihat dari kontruknya, mengacu pada kisi-kisi alat ukur. Berisi tentang materi

Kesahihan alat ukur dilihat dari kontruknya, mengacu pada kisi-kisi alat ukur. Berisi tentang materi yang diujikan, bentuk soal, tingkat berpikir yang terlibat, bobot soal dan cara penskoran.

Kehandalan alat ukur dilihat dari tingkat kesalahan (sekecil mungkin). Kesalahan: acak dan sistematik acak,

Kehandalan alat ukur dilihat dari tingkat kesalahan (sekecil mungkin). Kesalahan: acak dan sistematik acak, disebabkan kondisi fisik dan mental yang diukur dan yang mengukur bervariasi. Sistematik, pada alat ukur yang diukur dan apa yang mengukur

Teori pengukuran Teori tes klasik Teori tes modern

Teori pengukuran Teori tes klasik Teori tes modern

Teori tes klasik, menggunakan asumsi bahwa skor yang diperoleh dari suatu pengukuran dapat diuraikan

Teori tes klasik, menggunakan asumsi bahwa skor yang diperoleh dari suatu pengukuran dapat diuraikan menjadi skor sebenarnya dan skor kesalahan, dan tidak ada hubungan antara kedua skor tersebut. Dua asumsi dasar ini selanjutnya dikembangkan formula untuk mengetahui indeks kesahihan (validity) dan indeks kehandalan (reliability) kelemahan: ketergantungan statistik butir pada karakteristik kelompok yang diukur

Teori tes modern, berasumsi peluang seseorang menjawab benar suatu butir tidak ditentukan oleh peluang

Teori tes modern, berasumsi peluang seseorang menjawab benar suatu butir tidak ditentukan oleh peluang menjawab benar butir yang lain. Statistik butir diusahakan agar tidak bergantung pada karakteristik individu yang diukur

Data hasil pengukuran diklasifikasikan menjadi empat yaitu: 1. nominal (angka) 2. ordinal (berurutan) 3.

Data hasil pengukuran diklasifikasikan menjadi empat yaitu: 1. nominal (angka) 2. ordinal (berurutan) 3. interval (tidak memiliki titik nol mutlak namun jarak antar unit sama) 4. rasio (memiliki titik nol mutlak) tugas kelompok

TES/NON TES

TES/NON TES

TES Merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah. Sejumlah pertanyaan yang

TES Merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah. Sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban Sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan Untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang

Istilah dalam testing; waktu testee; orang yang dites tester; orang yang melakukan tes

Istilah dalam testing; waktu testee; orang yang dites tester; orang yang melakukan tes

NON TES Terpenuhinya tiga ranah sebagai indikator. Kognitif; Kemampuan berpikir Psikomotor; Keterampilan Afektif; perilaku

NON TES Terpenuhinya tiga ranah sebagai indikator. Kognitif; Kemampuan berpikir Psikomotor; Keterampilan Afektif; perilaku (perasaan, minat, sikap, emosi, atau nilai) Contoh pengukuran dengan skala Likert (skor 5 -1 untuk pernyataan positif) 5=selalu 4=sering 3=kadang-kadang 2=jarang 1=tidak pernah

Contoh format pengembangan angket minat PD terhadap mata kuliah sains variabel indikator pernyataan 5

Contoh format pengembangan angket minat PD terhadap mata kuliah sains variabel indikator pernyataan 5 4 3 2 1 Minat terhadap sains Informasi Saya menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan sains kepada teman jika ada kesempatan Bertanya Saya menanyakan kepada guru sains hal-hal V yang berkaitan dengan sains Membaca Saya menyempatkan diri membaca artikel di majalah/surat kabar yang terkait sains Menonton Saya menonton tayangan khusus yang berkaitan dengan sains seperti discovery bekerja Bila ada kesempatan, saya memilih bekerja dalam bidang sains meskipun gajinya relatif kecil V V

TUGAS BUATLAH ANGKET “MINAT” TERHADAP …. . DENGAN 10 INDIKATOR

TUGAS BUATLAH ANGKET “MINAT” TERHADAP …. . DENGAN 10 INDIKATOR