KOMPLIKASI DAN PENYAKIT DALAM MASA NIFAS A PENGERTIAN

  • Slides: 21
Download presentation
KOMPLIKASI DAN PENYAKIT DALAM MASA NIFAS

KOMPLIKASI DAN PENYAKIT DALAM MASA NIFAS

A. PENGERTIAN NIFAS, KOMPLIKASI DAN PENYAKIT PADA MASA NIFAS Masa nifas (puerperium) adalah masa

A. PENGERTIAN NIFAS, KOMPLIKASI DAN PENYAKIT PADA MASA NIFAS Masa nifas (puerperium) adalah masa sesudah persalinan yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangusng kira-kira 6 minggu. Komplikasi yaitu masalah yang terjadi pada masa ibu nifas/setelah bersalin Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua peradangan alat-alat genital dalam masa nifas. Masuknya kuman-kuman dapat terjadi dalam kehamilan, waktu persalinan, dan nifas.

B. ETIOLOGI Menurut Lusa (2011), Infeksi nifas dapat disebabkan oleh masuknya kuman kedalam organ

B. ETIOLOGI Menurut Lusa (2011), Infeksi nifas dapat disebabkan oleh masuknya kuman kedalam organ kandungan maupun kuman dari luar yang sering menyebabkan infeksi. Berdasarkan masuknya kuman kedalam organ kandungan terbagi menjadi: 1. Ektogen (kuman datang dari luar) 2. Autogen (kuman dari tempat lain) 3. Endogen (kuman dari jalan lahir sendiri) Selain itu, infeksi nifas dapat disebabkan oleh : • Streptococcus Haemolyticus Aerobic (merupakan

 • Staphylococcus Aerus ( masuknya secara ektogen, merupakan penyebab infeksi sedang. Sering di

• Staphylococcus Aerus ( masuknya secara ektogen, merupakan penyebab infeksi sedang. Sering di temukan di rumah sakit ) • Escheria Coli (Berasal dari kandung kemih atau rektum. Dapat menyebabkan infeksi terbatas pada perineum, vulva dan endometrium. • Clostridium Welchii (Bersifat anaerob dan jarang di temukan akan tetapi sangat berbahaya

C. TANDA DAN GEJALA INFEKSI NIFAS • Peningkatan suhu tubuh (38ºC atau lebih) yang

C. TANDA DAN GEJALA INFEKSI NIFAS • Peningkatan suhu tubuh (38ºC atau lebih) yang terjadi antara hari ke 2 -10 postpartum) • Tachicardia (Gangguan pada denyut jantung yang lebih cepat dari normal/>60 -100 x/menit) • Malaise umum (Kondisi lemas, tidak nyaman, kurang fit, atau merasa sedang sakit) • Nyeri • Lochea berbau tidak sedap (Helen Varney, 2008)

D. MACAM – MACAM INFEKSI 1. ABSES PAYUDARA NIFAS Abses payudara adalah peradangan (bengkak,

D. MACAM – MACAM INFEKSI 1. ABSES PAYUDARA NIFAS Abses payudara adalah peradangan (bengkak, merah) dan akumulasi nanah pada payudara yang disebabkan oleh bakteri. Tanda dan Gejala Tanda abses payudara tergantung dari lokasi abses, stadium penyakit, dan faktor lain. Pada stadium awal terasakan nyeri pada kelenjar payudara. Kulit luar dapat normal jika inflamasi terjadi di dalam atau dapat terlihat merah, panas dan bengkak jika lokasinya di permukaan payudara. Penyebab Dua tipe bakteri yang paling sering menyebabkan abses payudara yaitu Staphylococcus aureus dan Streptococcus. Selain itu penyebab lain misalnya bakteri anaerob, bacillus

Beberapa penyebab lainnya: • Menyusui dengan tidak sesuai • Waktu menyusui kurang lama sehingga

Beberapa penyebab lainnya: • Menyusui dengan tidak sesuai • Waktu menyusui kurang lama sehingga terjadi penumpukan air susu • Puting tergaruk/tercakar Pengobatan Jika abses payudara dideteksi dini, penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik tanpa operasi. Jika dideteksi saat stadium lanjut, pasien akan dilakukan insisi/di iris untuk mengeluarkan/mengangkat abses.

GAMBAR ABSES PAYUDARA

GAMBAR ABSES PAYUDARA

2. ABSES PELVIS Abses Pelvis adalah infeksi saluran reproduksi bagian atas. Penyakit tersebut dapat

2. ABSES PELVIS Abses Pelvis adalah infeksi saluran reproduksi bagian atas. Penyakit tersebut dapat mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim), saluran tuba, indung telur, miometrium (otot rahim), parametrium dan rongga panggul. Penyakit abses pelvis merupakan komplikasi umum dari Penyakit Menular Seksual (PMS). Faktor penyebab Metritis (Infeksi dinding uterus) pasca kehamilan, terdapat infeksi pada saluran genital bagian bawah, yang menyebar ke atas melalui leher rahim.

Tanda dan Gejala : • Nyeri perut bagian bawah dan kembung • Demam tinggi-menggigil

Tanda dan Gejala : • Nyeri perut bagian bawah dan kembung • Demam tinggi-menggigil • Nyeri tekan uterus • Respon buruk terhadap antibiotik • Pembengkakan pada adneksa.

Pengobatan Tujuan utama terapi penyakit ini adalah mencegah kerusakan saluran tuba yang dapat mengakibatkan

Pengobatan Tujuan utama terapi penyakit ini adalah mencegah kerusakan saluran tuba yang dapat mengakibatkan infertilitas (tidak subur) dan kehamilan ektopik, serta pencegahan dari infeksi kronik Pengobatan dengan antibiotik, baik disuntik maupun diminum, sesuai dengan bakteri penyebab adalah pilihan utama. Kontrol setelah pengobatan sebanyak 2 -3 kali diperlukan untuk melihat hasil dan perkembangan dari pengobatan. Pasangan seksual juga harus diobati.

3. PERITONITIS Peritonitis adalah peradangan lapisan tipis di dinding bagian dalam perut (peritoneum). Peritoneum

3. PERITONITIS Peritonitis adalah peradangan lapisan tipis di dinding bagian dalam perut (peritoneum). Peritoneum juga berfungsi untuk melindungi organ di dalam perut. Jika dibiarkan memburuk, maka peritonitis bisa menyebabkan infeksi seluruh sistem tubuh yang membahayakan nyawa Tanda-tanda peritonitis : • Peningkatan suhu tubuh, • Nadi cepat dan kecil, • Perut kembung dan nyeri • Muka yang semula kemerah-merahan menjadi pucat, • Mata cekung, • Kulit muka dingin, • Terdapat fasies hippocratica. • Pada peritonitis yang terbatas didaerah pelvis, gejala tidak seberat peritonitis umum.

Penyebab Peritonitis : Infeksi pada peritoneum bisa disebabkan oleh bakteri atau jamur. Jika dibedakan

Penyebab Peritonitis : Infeksi pada peritoneum bisa disebabkan oleh bakteri atau jamur. Jika dibedakan dari asal infeksinya, peritonitis dibagi menjadi dua jenis: peritonitis sekunder dan primer. Penanganan • nasogastritik suction, berikan infus, • antiobiotik sehingga bebas panas selama 24 jam • Laparatomi dilakukan pembersihan perut (peritoneal lavage).

GAMBAR PERITONITIS

GAMBAR PERITONITIS

4. LUKA PERINEUM DAN ABDOMINAL Infeksi luka perineum dan luka abdominal adalah peradangan karena

4. LUKA PERINEUM DAN ABDOMINAL Infeksi luka perineum dan luka abdominal adalah peradangan karena masuknya kuman-kuman kedalam luka episiotomi atau abdomen pada waktu persalinan dan nifas, dengan tanda-tanda infeksi pada jaringan sekitar. Penyebab • Kurangnya tindakan aseptic saat melakukan penjahitan • Kurangnya higien pasien • Kurangnya nutrisi Diagnosis Nyeri tekan pada luka di sertai keluarnya cairan atau darah Eritema ringan di luar tepi insisi

Penatalaksanaan Kompres luka dengan kasa lembab dan minta pasien mengganti kompres sendiri setiap 24

Penatalaksanaan Kompres luka dengan kasa lembab dan minta pasien mengganti kompres sendiri setiap 24 jam. Jaga kebersihan ibu, minta ibu untuk selalu mengenakan baju dan pembalut yang bersih.

5. PERDARAHAN PERVAGINAM Perdarahan pervaginam adalah kehilangan darah sebanyak 500 cc atau lebih dari

5. PERDARAHAN PERVAGINAM Perdarahan pervaginam adalah kehilangan darah sebanyak 500 cc atau lebih dari traktus genitalia setelah melahirkan. Perdarahan pervaginam yaitu perdarahan yang massif yang berasal dari tempat implantasi plasenta, robekan pada jalan lahir dan jaringan di sekitar nya dan merupakan salah satu penyebab kematian ibu di samping perdarahan karena hamil ektopik dan abortus. (Sarwono Prawiroharjdo, 2011 : 522) Perdarahan postpartum dibagi 2 : • Perdarahan postpartum primer (Early postpartum hemorrhage) yang terjadi di dalam 24 jam setelah bayi lahir. • Perdarahan postpartum sekunder (Late postpartum hemorrhage) yang terjadi antara 24 jam dan 6 minggu setelah bayi lahir.

Gejala • • • Perdarahan yang tidak dapat di control Penurunan tekanan darah Peningkatan

Gejala • • • Perdarahan yang tidak dapat di control Penurunan tekanan darah Peningkatan detak jantung Penurunan hitungan sel darah merah (hematocrit) Pembengkakan dan nyeri pada jaringan daerah vagina dan sekitar perineum

Beberapa faktor penyebab perdarahan pervaginam : • Uterus atonik ( terjadi karena misalnya :

Beberapa faktor penyebab perdarahan pervaginam : • Uterus atonik ( terjadi karena misalnya : plasenta atau selaput ketuban tertahan) • Trauma genitalia (meliputi penyebab spontan dan trauma akibat pelaksanaan atau gangguan misalnya kelahiran yang menggunakan peralatan termasuk section caesaria, episiotomy) • Koagulasi intravascular diseminata (suatu sindrom yang di tandai dengan adanya perdarahan akibat trombin bersirkulasi dalam darah pada daerah tertentu). • Inversi uterus (Komplikasi persalinan yang jarang terjadi, dimana rahim sebagian atau seluruh nya ikut keluar ketika plasenta lahir. Rahim bagian atas (fundus) mengarah ke bawah, tergantung derjatnya bagian rahim ini bisa sampai ke mulut rahim hingga keluar dari jalan lahir). • Terbukanya luka pada uterus (setelah section caesaria, rupture uterus)

PENANGANAN • Antonia uteri : Memberikan 20 -40 unit oksitosin dalam 1000 ml larutan

PENANGANAN • Antonia uteri : Memberikan 20 -40 unit oksitosin dalam 1000 ml larutan Na. Cl 0, 9% Ringer Laktat dengan kecepatan 60 tetes/menit. • Retensio Plasenta : Melakukan manual placenta secara hati-hati • Robekan Jalan Lahir : untuk ruptur perineum dan robekan dinding vagina lakukan penjahitan seperti biasa, untuk robekan serviks lakukan penjahitan secara kontinu dari ujung atas robekan kemudian ke arah luar sehingga semua robekan dapat di jahit • Inversi uteri : Segera lakukan reposisi uterus • Rupture Uteri : Merujuk ke fasilitas yang lebih memadai

TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA ASSALAMUALAIKUM

TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA ASSALAMUALAIKUM