Kompetensi Inti 3 Memahami menerapkan menganalisis pengetahuan faktual

  • Slides: 148
Download presentation

Kompetensi Inti 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin

Kompetensi Inti 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta me nerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yg spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KOMPETENSI DASAR 3. 1. Mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi

Kompetensi Inti 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

Kompetensi Inti 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. KOMPETENSI DASAR : 4. 1. Menyajikan konsep ilmu ekonomi

MATERI POKOK • Pengertian ilmu ekonomi • Pembagian Ilmu Ekonomi • Metode dan hukum

MATERI POKOK • Pengertian ilmu ekonomi • Pembagian Ilmu Ekonomi • Metode dan hukum ekonomi • Prinsip ekonomi • Motif ekonomi • Pengertian kebutuhan • Macam-macam kebutuhan • Alat pemuas kebutuhan • Kegunaan barang

ILMU EKONOMI 1. DEFINISI ILMU EKONOMI Ekonomi berasal dari kata Oikos artinya rumah tangga

ILMU EKONOMI 1. DEFINISI ILMU EKONOMI Ekonomi berasal dari kata Oikos artinya rumah tangga dan nomos artinya aturan. Maka Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan guna mencapai kemakmuran. Tokoh pertama kali yang menulis tentang ekonomi adalah Aristoteles dari Yunani. Namun ilmu ekonomi baru dikenal setelah terbitnya buku “ The wealth of nation “ Tahun 1776 oleh Adam Smith. Sehingga Adam Smith disebut sebagai bapak ekonomi, karena pencetus ekonomi modern.

2. Pembagian ilmu ekonomi 1). Ilmu ekonomi deskriptif yaitu ilmu ekonomi yang mengumpulkan semua

2. Pembagian ilmu ekonomi 1). Ilmu ekonomi deskriptif yaitu ilmu ekonomi yang mengumpulkan semua kenyataan penting yang berhubungan dengan suatu persoalan ekonomi atau topik tertentu. 2). Ilmu ekonomi Teori a. Ekonomi Makro b. Ekonomi Mikro 3). Ilmu ekonomi Terapan adalah ilmu ekonomi yang menggunakan kerangka pengertian dari analisis ekonomi teori untuk merumuskan kebijakan-kebijakan pedoman yang tepat untuk mengatasi masalah ekonomi tertentu.

3. Metode dan Hukum ekonomi v Metode Ekonomi a. Metode deduktif b. Metode Induktif

3. Metode dan Hukum ekonomi v Metode Ekonomi a. Metode deduktif b. Metode Induktif v Hukum Ekonomi Sifat Hukum ekonomi : a. Bersifat Hipotesis b. Bersifat Tendens c. Bersifat ceteris paribus

Hukum ekonomi tidak berlaku mutlak karena : a. Selera manusia selalu berubah b. Tingkat

Hukum ekonomi tidak berlaku mutlak karena : a. Selera manusia selalu berubah b. Tingkat kebutuhan manusia selalu berubah c. Pendapatan masyarakat mengalami perubahan d. Adanya perubahan jumlah penduduk Hubungan yang terjadi dalam ekonomi : a. Hubungan kausal b. Hubungan Fungsional

4. Prinsip Ekonomi Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi. Yaitu “dengan pengorbanan

4. Prinsip Ekonomi Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi. Yaitu “dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal “. Atau “Dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin “.

5. Motif Ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi.

5. Motif Ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Macam-macam motif ekonomi : 1). Motif memenuhi kebutuhan 2). Motif memperoleh keuntungan 3). Motif memperoleh penghargaan 4). Motif memperoleh kekuasaan 5). Motif sosial / menolong sesama

THE HUMAN NEEDS A. DEFINITION OF NEEDS Kebutuhan adl. Keinginan manusia atas beraneka ragam

THE HUMAN NEEDS A. DEFINITION OF NEEDS Kebutuhan adl. Keinginan manusia atas beraneka ragam barang dan jasa yang menuntut untuk dipenuhi dengan alat atau sarana yang ada sehingga tercapai kemakmuran.

B. TYPES OF NEEDS : KEBUTUHAN INTENSITAS KARAKTERTIK WAKTUNY A • PRIMARY • SECONDARY

B. TYPES OF NEEDS : KEBUTUHAN INTENSITAS KARAKTERTIK WAKTUNY A • PRIMARY • SECONDARY • TERTIARY SUBYEK • PHYSICAL • PRESENT • PRIVATE • SPIRITUAL • FUTURE • PUBLIC

C. THE FACTORS WHICH INFLUENCE NEEDS ( Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ) 1. Cicilization

C. THE FACTORS WHICH INFLUENCE NEEDS ( Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ) 1. Cicilization advancement level ( tkt. kemajuan peradaban ) 2. Environment ( lingkungan ) 3. Job ( pekerjaan ) 4. Religion ( agama ) 5. Custom ( adat ) 6. Economic condition ( keadaan ekonomi )

D. NEED ACCOMPLISHMENT MEDIA ( Alat pemuas kebutuhan ) Bentuk alat pemuas kebutuhan berupa

D. NEED ACCOMPLISHMENT MEDIA ( Alat pemuas kebutuhan ) Bentuk alat pemuas kebutuhan berupa Goods and services ( barang dan jasa ). 1. Goods ciri-cirinya al : - concrete - memiliki nilai dan manfaat yang dapat di rasakan saat digunakan. - bila digunakan nilai, manfaat dan bendanya sendiri dapat berkurang / habis. 2. Services ciri-cirinya al : - it is not concrete and intangible ( tdk berwujud dan tdk dapat diraba ) - can be felt ( dapat dirasakan ) - if it is used, it is never used up ( bila digunakan tdk habis )

 • ALAT PEMUAS KEBUTUHAN DIKELOMPOKKAN MENJADI : B A R A N G

• ALAT PEMUAS KEBUTUHAN DIKELOMPOKKAN MENJADI : B A R A N G Menurut sifatnya (cara memperoleh) EKONOMI BEBAS ILLITH Menurut cara penggunaanya Menurut cara pengerjaanya SUBSTITUSI KOMPLEMENTER MENTAH (BAHAN BAKU) SETENGAH JADI (FINAL PRODUCT) Menurut wujudnya BRG. KONKRET / MATERIAL BRG. ABSTRAK / IMMATERIAL Menurut fungsinya (tuj. Penggunaannya) BARANG KONSUMSI BRG. PRODUKSI / BRG. MODAL

 • JENIS – JENIS KEGUNAAN BARANG : 1. Element utility 2. Time utility

• JENIS – JENIS KEGUNAAN BARANG : 1. Element utility 2. Time utility 3. Place utility 4. Form utility 5. Ownership utility 6. service utility

SOAL-SOAL : 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tindakan ekonomi, prinsip ekonomi dan motif

SOAL-SOAL : 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tindakan ekonomi, prinsip ekonomi dan motif ekonomi! 2. Berupa alat pemuas kebutuhan ? Jelaskan ! 3. Dapatkah dikatakan bahwa barang ekonomi adalah barang yang tersedia dalam jumlah sedikit. Jelaskan pendapatmu! 4. Seorang yang mengambil tindakan untuk membeli kendaraan atau pakaian mewah dapat dikatakan menyimpang dari prinsip ekonomi. Namun ada yang berpendapat hal itu tidak menyalahi motif ekonomi. Bagaimana pendapat anda atas tindakan tersebut, jelaskan! 5. Sebutkan 3 macam kegunaan barang dan beri penjelasannya!

KOMPETENSI DASAR : 3. 2. Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya 4. 2. Melaporkan

KOMPETENSI DASAR : 3. 2. Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya 4. 2. Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya MATERI POKOK : • • Inti masalah ekonomi / kelangkaan Permasalahan pokok ekonomi (apa, bagaimana, untuk siapa) Pilihan Biaya peluang Skala prioritas Pengelolaan keuangan Sistem ekonomi PEMBAHASAN MATERI :

SCARCITY ( KELANGKAAN SUMBER DAYA ) Kelangkaan ( SCARCITY ) Adalah keadaan timpang antara

SCARCITY ( KELANGKAAN SUMBER DAYA ) Kelangkaan ( SCARCITY ) Adalah keadaan timpang antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dihadapkan pada sarana ekonomi yang terbatas. Atau situasi dimana jumlah sumber daya yang ada dirasakan kurang atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Faktor-faktor penyebab kelangkaan • Kebutuhan manusia terus meningkat, sedangkan sumber daya alam yang baru

Faktor-faktor penyebab kelangkaan • Kebutuhan manusia terus meningkat, sedangkan sumber daya alam yang baru belum ditemukan. • Sebagian besar sifat manusia mempunyai sifat serakah, • Persediaan sumber daya alam terbatas. • Kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya alam terbatas

Kelangkaan Sumber Daya • SUMBER DAYA ANTARA LAIN : 1. Sumber daya alam 2.

Kelangkaan Sumber Daya • SUMBER DAYA ANTARA LAIN : 1. Sumber daya alam 2. Sumber daya manusia 3. Sumber daya modal 4. Sumber daya kewirausahaan (entrepreneur)

Fenomena kenaikan harga bawang Harga bawang merah pada pertengahan bulan april 2013 melonjak hingga

Fenomena kenaikan harga bawang Harga bawang merah pada pertengahan bulan april 2013 melonjak hingga sekarang. Akan tetapi uniknya , kendati harga bawang merah dipasaran naik diatas harga normal, namun kenaikannya sangat bervariasi ada yang naik menjadi Rp 30. 000, Rp 40. 000, 00 hingga Rp 50. 000, 00 per kg. dan kenaikan harga itu tidak terkait dengan stock barang. seperti didaerah brebes wilayahnya terkenal akan produksi bawang merah, padahal tidak ada bencana alam, tidak gagal panen tetapi harga tetap

Pertanyaan : 1. Termasuk kebutuhan apa bawang merah kalau dilihat dari intensitasnya ? Jelaskan

Pertanyaan : 1. Termasuk kebutuhan apa bawang merah kalau dilihat dari intensitasnya ? Jelaskan 2. Sebutkanlah barang substitusi dan komplementer bawang 3. Apakah kenaikan harga bawang terkait dengan masalah kelangkaan ? Jelaskan 4. Menurut anda bagaimana cara mengatasi masalah ini ? 5. Dari kasus tersebut apa hubungan antara kelangkaan dengan masalah ekonomi mikro dan masalah ekonomi makro ? Jelaskan !

 • MASALAH EKONOMI adl. Bagaimana menggunakan sumber – sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya

• MASALAH EKONOMI adl. Bagaimana menggunakan sumber – sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan sebaik-baiknya , untuk itu dalam memenuhi kebutuhan harus bertindak rasional yaitu menggunakan prinsip ekonomi. • Bagi masyarakat modern pemecahan masalah mengandalkan mekanisme harga dipasar , dengan jalan mengetahui masalah : 1. Apa yang akan diproduksi dan berapa banyak jumlah barang yang akan diproduksi. 2. Cara memproduksinya menggunakan teknologi tradisional atau menggunakan teknologi yang mutakhir. 3. Pihak yang akan memproduksi pihak swasta , pemerintah atau keduanya dan siapa yang akan memerlukan barang dan jasa tersebut semua masyarakat atau sebagian masyarakat.

ECONOMIC PROBLEMS ( Masalah Pokok Ekonomi ) 1. Masalah pokok ekonomi menurut teori klasik

ECONOMIC PROBLEMS ( Masalah Pokok Ekonomi ) 1. Masalah pokok ekonomi menurut teori klasik : 1). production problems 2). distribution problems distribution dapat dilakukan dengan 2 cara : - distribusi langsung - distribusi tidak langsung 3). consumption problems kegiatan konsumsi di pengaruhi 2 faktor : - faktor intern - faktor ekstern

2. Masalah pokok ekonomi menurut teori modern : 1). What barang apa yang akan

2. Masalah pokok ekonomi menurut teori modern : 1). What barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyak yang akan diproduksi 2). How bagaimana cara memproduksi barang tersebut 3). For whom untuk siapa barang diproduksi

TUGAS EKONOMI KLAS X IIS 2 Tugas jam ke 4, 5 dan 6 !

TUGAS EKONOMI KLAS X IIS 2 Tugas jam ke 4, 5 dan 6 ! A. Diskusikan terlebih dahulu sesuai dengan kelompok masing-masing B. (Tugas indifidu) Hasil diskusi ditulis di kertas folio masing-masing dan dikumpulkan.

SOAL : 1. Diskusikan Masalah pokok ekonomi menurut teori modern (what, how dan for

SOAL : 1. Diskusikan Masalah pokok ekonomi menurut teori modern (what, how dan for whom ) dan berikan contoh sesuai dengan kejadian sehari-hari dalam suatu perusahaan 2. Diskusikan masalah ekonomi negara maju dan negara berkembang 3. Diskusikan yang dimaksud dengan opportunity cost dan berikan contohnya (minimal 3) ! 4. Diskusikan yang dimaksud dengan biaya sehari-hari dan berikan contohnya ! 5. Bedakan antara opportunity cost dan biaya sehari-hari !

MASALAH EKONOMI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU • Masalah ekonomi negara berkembang : 1.

MASALAH EKONOMI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU • Masalah ekonomi negara berkembang : 1. Standar hidup yang rendah ditandai dengan : a. Pendapatan nasional perkapita b. Tingkat pertumbuhan relatif PN dan pendapatan perkapita. c. Tingkat kemiskinan d. Kesehatan e. Pendidikan 2. Produktivitas yang rendah, ditandai dengan : a. Sumber daya manusia yang tidak memadai b. Kesehatan fisik yang rendah.

3. Tingkat pertumbuhan penduduk dan beban ketergantungan yang terlampau tinggi. 4. Tingkat pengangguran penuh

3. Tingkat pertumbuhan penduduk dan beban ketergantungan yang terlampau tinggi. 4. Tingkat pengangguran penuh dan terselubung yang terlalu tinggi dan terus melonjak. 5. Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan ekspor barang-barang primer 6. Sistem hukum dan infrastruktur yang tidak mapan. 7. Ketergantungan yang dominan pada dunia internasional.

 • Masalah ekonomi negara maju al : 1. Sumber daya manusia : a.

• Masalah ekonomi negara maju al : 1. Sumber daya manusia : a. Jumlah tenaga kerja lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan disektor ekonomi. b. Adanya restrukturisasi perusahaan. 2. Masalah globalisasi ekonomi : a. Masuknya produk negara berkembang ke negara maju. b. Masuknya tenaga kerja negara berkembang ke negara maju. c. Perpindahan investasi dari negara maju ke negara berkembang. d. Krisis ekonomi di negara berkembang. 3. Masalah lingkungan.

OPPORTUNITY COST ( Biaya Peluang ) Biaya Peluang ( biaya implisit ) adalah nilai

OPPORTUNITY COST ( Biaya Peluang ) Biaya Peluang ( biaya implisit ) adalah nilai barang atau manfaat dari suatu tindakan yang kita abaikan karena memilih barang atau tindakan lain. Atau Biaya peluang adalah pengorbanan yang dilakukan seseorang karena melakukan pilihan ekonomis CIRI KHAS BIAYA PELUANG : • Perhitungan biaya peluang tidak selalu berhubungan dengan uang. Bisa berupa waktu, kesenangan, keuntungan di masa depan dan lain-lain • Memiliki banyak kemungkinan penggunaan • Pengambilan keputusan biaya peluang tergantung pada tujuan dan situasi individu

Biaya sehari-hari ( biaya eksplisit ) adalah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan suatu kegiatan

Biaya sehari-hari ( biaya eksplisit ) adalah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan suatu kegiatan atau mendapatkan sesuatu. CIRI KHAS BIAYA SEHARI-HARI: • Merupakan prioritas pengeluaran • Harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa ditunda • Bila perlu mengorbankan kepentingan lain

Contoh Opportunity cost : • Misalkan setelah lulus SMP dihadapkan pada pilihan , melanjutkan

Contoh Opportunity cost : • Misalkan setelah lulus SMP dihadapkan pada pilihan , melanjutkan ke SMA atau bekerja dengan memperoleh gaji Rp 500. 000, 00 perbulan. Jika alternatif terbaik yang dipilih melanjutkan ke SMA maka biaya peluang yang dikorbankan selama setahun adalah Rp 500. 000, 00 x 12 = Rp 6. 000, 00. • Pengusaha kaya mempunyai uang Rp 80 jt, dibelikan mobil seharga Rp 70 jt, mobil tersebut dimodifikasi dan menghabiskan uang Rp 10 jt. Jika dijual mobil laku Rp 92 jt, berarti memperoleh laba Rp 12 jt. Ada alternatif pilihan lain yaitu uang Rp 80 jt didepositokan dengan bunga 20% akan menjadi Rp 96 jt, berarti laba Rp 16 jt. Maka secara ekonomi akan rugi sebesar Rp 16 jt – Rp 12 jt = Rp 4

Contoh Biaya sehari-hari : • Seorang pegawai mempunyai pendapatan sebesar Rp 1. 700. 000,

Contoh Biaya sehari-hari : • Seorang pegawai mempunyai pendapatan sebesar Rp 1. 700. 000, 00 perbulan. Bagaimanakah perhitungan biaya sehari – hari secara proporsional ? penyelesaian : Pendapatan perbulan Rp 1. 700. 000, 00 pengeluaran perbulan : -kebutuhan makan Rp 740. 000 -byr telp. Listrik, air 285. 000 -cicilan rumah 45. 000 -biaya sekolah 150. 000 -transportasi 250. 000 -tabungan 100. 000 -lain – lain 130. 000 + Rp 1. 700. 000, 00

 • CONCEPTUAL MAP : Traditional Economic systems Command Economic systems ECONOMIC Con SYSTEMS

• CONCEPTUAL MAP : Traditional Economic systems Command Economic systems ECONOMIC Con SYSTEMS ECONOMIC PROBLEMS Market Economic systems Mixed Economic systems

ECONOMIC SYSTEMS Adl. cara untuk mengatur dan mengorganisir seluruh aktivitas ekonomi rumah tangga negara

ECONOMIC SYSTEMS Adl. cara untuk mengatur dan mengorganisir seluruh aktivitas ekonomi rumah tangga negara ( pemerintah ) maupun rumah tangga masyarakat ( swasta ). Pemilihan sistem ekonomi dipengaruhi : 1. falsafah negara yang bersangkutan 2. sosial dan budaya, cita-cita, keinginan dan sikap penduduk 3. sumber daya alam dan iklim 4. pengalaman sebagian besar penduduk negara yang bersangkutan 5. lingkungan politik, hukum negara

TYPES OF ECONOMIC SYSTEMS : 1. Traditional Economic systems 2. Command Economic syastems 3.

TYPES OF ECONOMIC SYSTEMS : 1. Traditional Economic systems 2. Command Economic syastems 3. Market Economic systems 4. Mixed Economic systems

1. TRADITIONAL ECONOMIC SYSTEMS • Adl. sistem ekonomi dasar yang bergerak di bidang pertanian

1. TRADITIONAL ECONOMIC SYSTEMS • Adl. sistem ekonomi dasar yang bergerak di bidang pertanian dan berhubungan dengan alam. Setiap keluarga bertindak sebagai produsen maupun konsumen. 2. COMMAND ECONOMIC SYSTEMS Adl. sistem ekonomi yang diatur oleh pemerintah semua proses ekonomi direncanakan dikomando oleh pemerintah. Sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang ditentukan.

3. MARKET ECONOMIC SYSTEMS • Adl. sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk

3. MARKET ECONOMIC SYSTEMS • Adl. sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menentukan dan mengatur sendiri kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan sesuai dengan kemampuannya masing – masing. 4. MIXED ECONOMIC SYSTEMS Adl. merupakan perpaduan antara market economic systems dan command economic systems, yang berarti bahwa pemerintah sebagai pengendali dan stabilisator kegiatan ekonomi sedangkan masyarakat / swasta diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan ekonomi.

Sistem Ekonomi di Indonesia • Sistem ekonomi di indonesia termasuk sistem ekonomi campuran tetapi

Sistem Ekonomi di Indonesia • Sistem ekonomi di indonesia termasuk sistem ekonomi campuran tetapi berdasarkan falsafah dan idiologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila. • Sistem ekonomi ditentukan dalam UUD 1945 yaitu demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila. • Pokok – pokok pikiran yang relevan dalam UUD` 45 dengan makna yang terkandung dalam demokrasi ekonomi adalah : - pasal 23 tentang APBN yang diajukan presiden. - pasal 27 tentang hak warga negara atas pekerjaan yang layak. - pasal 33 tentang tata kehidupan ekonomi secara keseluruhan dan landasan bagi pembangunan nasional Indonesia - pasal 34 tentang negara memelihara anak-anak terlantar agar memiliki kesempatan yang sama dalam meraih kehidupan yang lebih baik.

DALAM DEMOKRASI EKONOMI HARUS DIHINDARI CIRI – CIRI NEGATIF YAITU : a. Sistem free

DALAM DEMOKRASI EKONOMI HARUS DIHINDARI CIRI – CIRI NEGATIF YAITU : a. Sistem free fight liberalism yaitu suatu paham yang menghendaki adanya demokrasi dan kebebasan berekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. b. Sistem etatisme yaitu suatu paham yang lebih mementingkan negara daripada rakyat, sehingga mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi diluar sektor negara. c. Monopoli yaitu pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok.

CIRI – CIRI SISTEM EKONOMI PANCASILA 1). adanya pengakuan hak milik perorangan dan kepastian

CIRI – CIRI SISTEM EKONOMI PANCASILA 1). adanya pengakuan hak milik perorangan dan kepastian hukum dalam penggunaannya. 2). adanya pengawasan oleh rakyat terhadap penggunaan kekayaan dan keuangan negara. 3). koperasi sebagai saka guru perekonomian nasional. 4). pemilikan faktor produksi dipegang oleh negara dan swasta. 5). pembentukan harga barang berlangsung melalui kegiatan ekonomi pasar yang terkendali. 6). pengambilan keputusan lebih ditekankan tercapainya keseimbangan antara sentralisasi dan desentralisasi. 7). kebijaksanaan ekonomi diprioritaskan pada penciptaan sistem ekonomi yang tangguh , sehingga dapat menentang dominasi kekuatan asing di Indonesia.

KOMPETENSI DASAR : 3. 3. Menganalisis peran pelaku kegiatan ekonomi 4. 3. Menyajikan peran

KOMPETENSI DASAR : 3. 3. Menganalisis peran pelaku kegiatan ekonomi 4. 3. Menyajikan peran pelaku kegiatan ekonomi MATERI POKOK : • Pelaku – pelaku kegiatan ekonomi : RT konsumsi, RT produksi, Pemerintah dan masyarakat luar negeri • Peran pelaku kegiatan ekonomi • Model diagram interaksi antar pelaku ekonomi (circulair flow diagram) PEMBAHASAN MATERI :

PELAKU – PELAKU EKONOMI 1. 2. 3. 4. Rumah tangga konsumsi (Konsumen) Rumah tangga

PELAKU – PELAKU EKONOMI 1. 2. 3. 4. Rumah tangga konsumsi (Konsumen) Rumah tangga produksi (Produsen) Rumah tangga negara (Pemerintah) Masyarakat luar negeri Catatan : untuk memperlancar interaksi antar pelaku ekonomi dibantu oleh lembaga-lembaga keuangan.

1. Rumah tangga konsumsi Yaitu baik indifidu maupun kelompok yang bertujuan untuk memakai atau

1. Rumah tangga konsumsi Yaitu baik indifidu maupun kelompok yang bertujuan untuk memakai atau menggunakan barang atau jasa. Kelompok RTK melakukan kegiatan sbb. : a. Menerima penghasilan dari para produsen / perusahaan b. Menerima penghasilan dari lembaga keuangan c. Menjalankan penghasilan tersebut dipasar barang (sebagai konsumen) d. Menyisihkan sisa dari penghasilan untuk ditabung e. Membayar pajak pada pemerintah f. Masuk dalam pasar uang sebagai pembeli karena kebutuhan mereka akan uang tunai.

2. Rumah tangga produksi Yaitu setiap bentuk usaha yang menjalankan suatu jenis usaha, bersifat

2. Rumah tangga produksi Yaitu setiap bentuk usaha yang menjalankan suatu jenis usaha, bersifat tetap dan terus menerus untuk tujuan memperoleh keuntungan. Kelompok RTP melakukan kegiatan sbb. : a. Memproduksi dan menjual barang/jasa sebagai pemasok dipasar barang b. Menyewa atau menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki RTK c. Menentukan pembelian barang modal dan stok d. Meminta kredit dari lembaga keuangan e. Membayar pajak

3. Pemerintah Dalam sistem demokrasi ekonomi, pemerintah memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi untuk

3. Pemerintah Dalam sistem demokrasi ekonomi, pemerintah memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi untuk menentukan kebijakan – kebijakan ekonomi. Kegiatan ekonomi yang dilakukan pemerintah : a. b. c. d. e. Menarik pajak Membelanjakan penerimaan negara Meminjam uang dari luar negeri Menyewa tenaga kerja Menyediakan kebutuhan uang kartal bagi masyarakat

4. Masyarakat Luar Negeri Dalam suatu negara tidak akan dapat mencukupi kebutuhan dengan memproduksi

4. Masyarakat Luar Negeri Dalam suatu negara tidak akan dapat mencukupi kebutuhan dengan memproduksi barang sendiri. Untuk itu dibutuhkan bantuan atau kerja sama dengan negara lain (masyarakat luar negeri) Kegiatan yang dilakukan masyarakat luar negeri : a. b. c. d. e. Menyediakan kebutuhan barang impor Membeli hasil-hasil barang-barang ekspor Menyediakan kredit Sebagai penyalur uang (devisa) dari luar negeri Sebagai penghubung pasar uang dalam negeri dengan pasar uang luar negeri.

5. Lembaga-lembaga keuangan Yaitu Bank atau lembaga keuangan bukan bank yang melakukan kegiatan keuangan

5. Lembaga-lembaga keuangan Yaitu Bank atau lembaga keuangan bukan bank yang melakukan kegiatan keuangan untuk memperlancar jalannya perekonomian negara. Lembaga keuangan melakukan kegiatan : a. Menerima simpanan/deposito dari RTK dan RTP b. Menyediakan kredit c. Menyediakan uang giral untuk melakukan transaksi keuangan

Peran pelaku ekonomi 1. Rumah Tangga Konsumsi a. Sebagai konsumen b. Sebagai pemasok atau

Peran pelaku ekonomi 1. Rumah Tangga Konsumsi a. Sebagai konsumen b. Sebagai pemasok atau pemilik faktor produksi c. Sebagai penerima imbalan 2. Rumah Tangga Produksi a. Sebagai Produsen b. Sebagai pengguna faktor produksi c. Sebagai agen pembangunan

3. Rumah Tangga Negara ( Pemerintah ) a. Sebagai pengatur b. Sebagai konsumen c.

3. Rumah Tangga Negara ( Pemerintah ) a. Sebagai pengatur b. Sebagai konsumen c. Sebagai produsen (investor) 4. Masyarakat luar negeri a. Sebagai konsumen b. Sebagai produsen c. Sebagai investor d. Sebagai sumber tenaga ahli

INTERAKSI PELAKU EKONOMI (CIRCULAIR FLOW DIAGRAM) 1. Arus kegiatan antara RTK dan RTP (Dua

INTERAKSI PELAKU EKONOMI (CIRCULAIR FLOW DIAGRAM) 1. Arus kegiatan antara RTK dan RTP (Dua sektor) PASAR BARANG RTP RTK PASAR FAKTOR PRODUKSI

2. Arus kegiatan RTK, RTP dengan campur tangan Pemerintah (Tiga sektor) PASAR BARANG RTK

2. Arus kegiatan RTK, RTP dengan campur tangan Pemerintah (Tiga sektor) PASAR BARANG RTK PEMERINTAH PASAR FAKTOR PRODUKSI RTP

3. Arus kegiatan ekonomi terbuka (Empat sektor) PASAR BARANG DAN JASA RTK PEMERINTAH RTP

3. Arus kegiatan ekonomi terbuka (Empat sektor) PASAR BARANG DAN JASA RTK PEMERINTAH RTP LUAR NEGERI PASAR FAKTOR PRODUKSI

Manfaat interaksi pelaku ekonomi 1. Bagi RTK Dapat diperoleh informasi tentang pekerjaan apa saja

Manfaat interaksi pelaku ekonomi 1. Bagi RTK Dapat diperoleh informasi tentang pekerjaan apa saja yang dapat memberikan penghasilan, baik berupa sewa, bunga, upah/gaji atau bagian laba perusahaan, juga RTK dapat mengetahui bidang usaha apa saja yang membutuhkan permintaan faktor-faktor produksi. 2. Bagi RTP Dapat diperoleh informasi mengenai produk-produk yang dibutuhkan masyarakat , sehingga dapat menentukan bidang usaha apa yang sesuai dengan permintaan masyarakat.

3. Bagi masyarakat luar negeri Dapat mengetahui produk-produk apa saja yang belum mampu dikerjakan

3. Bagi masyarakat luar negeri Dapat mengetahui produk-produk apa saja yang belum mampu dikerjakan dan tenaga ahli apa yang dibutuhkan oleh suatu negara 4. Bagi Pemerintah - Dapat mengambil kebijakan ekonomi - Dapat menggiatkan ekspor maupun impor - Mengetahui sumber-sumber penerimaan negara - Mengetahui arus investasi

Konsumsi adalah setiap kegiatan mengurangi atau menghabiskan kegunaan suatu barang baik sekaligus maupun berangsur-angsur

Konsumsi adalah setiap kegiatan mengurangi atau menghabiskan kegunaan suatu barang baik sekaligus maupun berangsur-angsur dalam rangka memenuhi kebutuhan.

Nilai Pakai subyektif Nilai Pakai Obyektif Nilai Barang Nilai Tukar Subyektif Nilai Tukar Obyektif

Nilai Pakai subyektif Nilai Pakai Obyektif Nilai Barang Nilai Tukar Subyektif Nilai Tukar Obyektif

Perilaku Konsumen (Pendekatan Marginal Utility) Q 1 2 TU 50 90 MU 50 40

Perilaku Konsumen (Pendekatan Marginal Utility) Q 1 2 TU 50 90 MU 50 40 3 100 10 4 5 100 90 0 -10

TU/MU TU Q MU

TU/MU TU Q MU

 Barang Y 30 20 10 1 2 3 4 5 6 7 8

Barang Y 30 20 10 1 2 3 4 5 6 7 8 Barang X

Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi • • • Pendapatan Harga Barang Selera Kebiasaan dan

Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi • • • Pendapatan Harga Barang Selera Kebiasaan dan Sikap Hidup Status Sosial Lingkungan Tempat Tinggal

PRODUKSI Produksi adalah setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, atau kegiatan yang meningkatkan

PRODUKSI Produksi adalah setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, atau kegiatan yang meningkatkan nilai guna suatu barang

BIDANG PRODUKSI • • • AGRARIS EKSTRAKTIF INDUSTRI PERDAGANGAN JASA

BIDANG PRODUKSI • • • AGRARIS EKSTRAKTIF INDUSTRI PERDAGANGAN JASA

TAHAP PRODUKSI • PRIMER (elementary utility) • SEKUNDER (form utility) • TERSIER (service utility)

TAHAP PRODUKSI • PRIMER (elementary utility) • SEKUNDER (form utility) • TERSIER (service utility)

FAKTOR PRODUKSI • • ALAM TENAGA KERJA MODAL KEAHLIAN

FAKTOR PRODUKSI • • ALAM TENAGA KERJA MODAL KEAHLIAN

Fungsi Produksi Q = f (R, L, C, T) • • • Q =

Fungsi Produksi Q = f (R, L, C, T) • • • Q = quantity = jumlah barang yang dihasilkan f = function = simbol persamaan L = labor = tenaga kerja R = resources = kekayaan alam C = capital = modal T = technology = teknologi

Perluasan Produksi • • Makin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi Barang-barang yang ada sudah

Perluasan Produksi • • Makin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi Barang-barang yang ada sudah ketinggalan zaman sehingga harus diganti dengan yang baru. Untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk. Makin majunya kebudayaan dan peradaban manusia sehingga cara dan tujuan konsumsi berubah. Untuk memenuhi pasar, baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Membuka dan memperluas lapangan kerja. Keinginan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat.

Perilaku Produsen Satu Faktor Produksi Variabel L TP MP AP 1 2 3 4

Perilaku Produsen Satu Faktor Produksi Variabel L TP MP AP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 4 10 18 24 30 33 35 35 33 30 4 6 8 6 6 3 2 0 -2 -3 4 5 6 6 6 5, 5 5 4, 4 3, 7 3

TP (Produksi total) Produksi AP (Produksi Rata-rata) 0 10 1 2 3 4 5

TP (Produksi total) Produksi AP (Produksi Rata-rata) 0 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 -3 Tenaga Kerja MP (Produksi Marginal)

 • Perilaku Produsen 2 Faktor Produksi Variabel (Isoproduct/Isoquant) Modal 30 20 10 400

• Perilaku Produsen 2 Faktor Produksi Variabel (Isoproduct/Isoquant) Modal 30 20 10 400 unit 300 unit 200 unit 1 2 3 4 5 6 7 8 Tenaga Kerja

BAB III ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN HARGA KESEIMBANGAN DAN PASAR

BAB III ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN HARGA KESEIMBANGAN DAN PASAR

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Permintaan 1. 2. 3. 4. Pendapatan konsumen Selera (taste) Harga barang

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Permintaan 1. 2. 3. 4. Pendapatan konsumen Selera (taste) Harga barang lain Perkiraan konsumen terhadap income maupun harga pada waktu yang akan datang 5. Jumlah konsumen yang ada di pasar

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penawaran • • Teknik produksi Biaya produksi Pajak dan subsidi Faktor

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penawaran • • Teknik produksi Biaya produksi Pajak dan subsidi Faktor alam

Hukum Permintaan P Q CETERIS PARIBUS P Q Apabila harga suatu barang dan jasa

Hukum Permintaan P Q CETERIS PARIBUS P Q Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, maka kuantitas yang diminta akan menurun. Sebaliknya, Apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas yang diminta meningkat, pada ceteris paribus

Kurva permintaan P 14 13 12 11 10 Q 0 2 4 6 8

Kurva permintaan P 14 13 12 11 10 Q 0 2 4 6 8 10

Pergeseran Kurva Permintaan D 2 D 1

Pergeseran Kurva Permintaan D 2 D 1

Hukum Penawaran P Q CETERIS PARIBUS P Q Apabila harga suatu barang dan jasa

Hukum Penawaran P Q CETERIS PARIBUS P Q Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, maka kuantitas yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas yang ditawarkan juga akan semakin menurun, pada ceteris paribus

Kurva Penawaran P 4, 0 3, 6 3, 3 3, 0 2, 8 Q

Kurva Penawaran P 4, 0 3, 6 3, 3 3, 0 2, 8 Q 0 1 1, 2 1, 5 1, 8 2

Pergeseran Kurva Penawaran S 2 S 1

Pergeseran Kurva Penawaran S 2 S 1

Harga dan Jumlah Keseimbangan P S Kelebihan Penawaran 4. 000 3. 600 3. 300

Harga dan Jumlah Keseimbangan P S Kelebihan Penawaran 4. 000 3. 600 3. 300 3. 000 2. 800 Kelebihan Permintaan P Q (ribuan kg) 0 2 2, 5 3 3, 5 4

Golongan Pembeli • Pembeli marginal ialah pembeli yang daya belinya sama dengan harga pasar.

Golongan Pembeli • Pembeli marginal ialah pembeli yang daya belinya sama dengan harga pasar. • Pembeli super marginal ialah pembeli yang daya belinya di atas harga pasar dan mereka memiliki kelebihan kesediaan untuk membayar harga barang yang ada di pasar atau mereka menerima premi konsumen (consumer’s rent). • Pembeli submarginal ialah pembeli yang daya belinya di bawah harga pasar sehingga tidak dapat ikut serta membeli barang.

Golongan Penjual • Penjual marginal adalah penjual yang memiliki harga pokok barang sama dengan

Golongan Penjual • Penjual marginal adalah penjual yang memiliki harga pokok barang sama dengan harga pasar. • Penjual super marginal adalah penjual yang harga pokok dibawah harga pasar. • Penjual submarginal adalah penjual yang memiliki harga pokok barang di atas harga pasar

FUNGSI PERMINTAAN DAN FUNGSI PENAWARAN 1. Fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara

FUNGSI PERMINTAAN DAN FUNGSI PENAWARAN 1. Fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara variabel harga (P) dengan variabel jumlah barang (Q) yang diminta. Bentuk umum fungsi permintaan adalah : P = a - b. Q 2. atau Q = a - b. P Fungsi penawaran bentuk umum fungsi penawaran : P = a + b. Q atau Q = a + b. P

 • Untuk menentukan fungsi permintaan dan fungsi penawaran dapat dicari dengan menggunakan rumus

• Untuk menentukan fungsi permintaan dan fungsi penawaran dapat dicari dengan menggunakan rumus : P – P 1 Q – Q 1 = P 2 – P 1 Q 2 – Q 1

BENTUK PASAR 1. Perfect competition market (pasar persaingan sempurna) pasar dimana pembeli dan penjual

BENTUK PASAR 1. Perfect competition market (pasar persaingan sempurna) pasar dimana pembeli dan penjual mempunyai pengetahuan yang tinggi sehingga kekuatan permintaan dan penawaran dapat bergerak bebas. Ciri – ciri : a. b. c. d. e. f. g. h. Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak Barang yang diperdagangkan bersifat homogin Terdapat kebebasan keluar masuk pasar (bagi pembeli maupun penjual) Tidak ada hambatan dalam mobilitas sumber ekonomi dari satu usaha ke usaha lain Harga cenderung stabil Penjual dan pembeli memahami keadaan pasar secara sempurna Pembeli dan penjual bebas mengadakan perjanjian Pemerintah tidak ikut campur tangan dalam penentuan harga.

2. Imperfect competition market ( pasar persaingan tidak sempurna ) pasar yang tidak terorganisasi

2. Imperfect competition market ( pasar persaingan tidak sempurna ) pasar yang tidak terorganisasi secara sempurna - pasar monopoli - pasar duopoli - pasar oligopoli - pasar monopolistik - pasar monopsoni

PASAR INPUT • PASAR UANG • PASAR MODAL • PASAR TENAGA KERJA

PASAR INPUT • PASAR UANG • PASAR MODAL • PASAR TENAGA KERJA

BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI

BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI

Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro Variabel Ekonomi Mikro Y : Pendapatan Nasional C

Perbedaan Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro Variabel Ekonomi Mikro Y : Pendapatan Nasional C : Konsumsi Nasional S : Tabungan Nasional I : Investasi Nasional P : Tingkat harga DD: Permintaan total SS : Penawaran total O : Output total y : Pendapatan seseorang/perusahaan c : Konsumsi seseorang s : tabungan perorangan p : harga barang tertentu dd : permintaan perorangan ss : penawaran perorangan o : output tertentu

Permasalahan Ekonomi Negara Berkembang 1. 2. 3. 4. 5. kemiskinan pengangguran keterbelakangan hasil pembangunan

Permasalahan Ekonomi Negara Berkembang 1. 2. 3. 4. 5. kemiskinan pengangguran keterbelakangan hasil pembangunan tidak merata kekurangan modal

Permasalahan Ekonomi Negara Maju • • • kekurangan tenaga kerja investor pindah ke negara

Permasalahan Ekonomi Negara Maju • • • kekurangan tenaga kerja investor pindah ke negara berkembang produk negara berkembang beredar di pasar

Permasalahan Ekonomi Indonesia • • masalah pertumbuhan ekonomi masalah ketidakstabilan ekonomi masalah pengangguran dan

Permasalahan Ekonomi Indonesia • • masalah pertumbuhan ekonomi masalah ketidakstabilan ekonomi masalah pengangguran dan inflasi masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran

BAB V PENDAPATAN NASIONAL

BAB V PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan Produksi Ditinjau dari pendekatan produksi, pendapatan nasional adalah jumlah nilai dari barang-barang dan

Pendekatan Produksi Ditinjau dari pendekatan produksi, pendapatan nasional adalah jumlah nilai dari barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh suatu negara pada periode tertentu, biasanya satu tahun dinyatakan dalam satuan mata uang.

Pendekatan Pendapatan nasional adalah jumlah semua pendapatan yang diperoleh pelaku ekonomi suatu negara selama

Pendekatan Pendapatan nasional adalah jumlah semua pendapatan yang diperoleh pelaku ekonomi suatu negara selama periode tertentu, biasanya satu tahun. Pendapatan tersebut berupa pendapatan dari sewa, bunga, upah, keuntungan dan lain-lain, dinyatakan dalam satuan mata uang.

Pendekatan Pengeluaran Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pengeluaran sektor ekonomi, yakni sektor rumah tangga,

Pendekatan Pengeluaran Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pengeluaran sektor ekonomi, yakni sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, dan sektor luar negeri suatu negara selama periode tertentu, biasanya satu tahun.

PDB (Produk Domestik Bruto) atau GDP (Gross Domestic Product) Nilai barang dan jasa yang

PDB (Produk Domestik Bruto) atau GDP (Gross Domestic Product) Nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di wilayah tertentu (tanpa memperhatikan kewarganegaraan) selama 1 tahun. Termasuk jasa dari perusahaan asing yang beroperasi di negara tersebut juga dijumlahkan

PNB (Produk Nasional Bruto) atau GNP (Gross National Product) • yaitu dengan menghitung besarnya

PNB (Produk Nasional Bruto) atau GNP (Gross National Product) • yaitu dengan menghitung besarnya nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara sendiri, baik di dalam negeri sendiri maupun di luar negeri. • Yang membedakan antara GDP dengan GNP adalah pendapatan neto terhadap luar negeri dari faktor produksi (net factors income from broad). GNP = GDP – Pendapatan neto terhadap luar negeri dari faktor produksi.

PNN (Produk Nasional Neto) atau NNP (Net National Product) • Produk nasional neto adalah

PNN (Produk Nasional Neto) atau NNP (Net National Product) • Produk nasional neto adalah produk nasional bruto (PNB) atau GNP dikurangi dengan penyusutan dan replacement (penggantian peralatan yang telah aus/usang atau biaya pengganti barang modal) NNP = GNP – (penyusutan + replacement)

PN (Pendapatan Nasional) atau National Income (NI) • Penadapatan nasional adalah jumlah nilai balas

PN (Pendapatan Nasional) atau National Income (NI) • Penadapatan nasional adalah jumlah nilai balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor produksi selama satu tahun. NI = NNP – pajak tak langsung

Pendapatan Perseorangan (PS) atau Personal Income (PI) adalah jumlah penerimaan yang diperoleh setiap orang

Pendapatan Perseorangan (PS) atau Personal Income (PI) adalah jumlah penerimaan yang diperoleh setiap orang dalam masyarakat. PI = NI – (laba yang ditahan, pajak langsung, iuran jaminan sosial) + transfer payment

Pendapatan Disposibel atau Disposible Income (DI) • Penerimaan perseorangan setelah dikurangi dengan pajak langsung

Pendapatan Disposibel atau Disposible Income (DI) • Penerimaan perseorangan setelah dikurangi dengan pajak langsung Jika pendapatan disposibel ini dikurangi dengan tabungan (saving) maka sisanya merupakan pengeluaran untuk konsumsi. Pendapatan perseorangan – pajak langsung = pendapatan disposibel (D. I) D. I – simpanan perseorangan /tabungan (saving) = pengeluaran konsumsi

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional • • • Permintaan dan Penawaran Agregat Konsumsi dan

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional • • • Permintaan dan Penawaran Agregat Konsumsi dan Tabungan Investasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. GDP Produk neto thd LN GNP Penyusutan NNP Pajak tdk langs NNI IA Rp IJS Rp PPers Rp Laba thn Rp Transfer payment PI Pajak langsung DI Tabungan Tingkat konsumsi Rp +Rp Rp Rp _ _ Rp + _ Rp Rp _

Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional • • • Mengetahui Tingkat Kemakmuran Mengetahui Struktur Perekonomian Mengetahui

Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional • • • Mengetahui Tingkat Kemakmuran Mengetahui Struktur Perekonomian Mengetahui Tingkat Pertumbuhan Mengetahui Perbandingan Kemajuan Perekonomian Antarnegara Dasar Pertimbangan dalam Pengambilan Kebijakan Ekonomi

Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional • • Mengetahui Kemajuan Ekonomi Mengetahui Tingkat Kemakmuran Sebagai Pedoman

Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional • • Mengetahui Kemajuan Ekonomi Mengetahui Tingkat Kemakmuran Sebagai Pedoman Pelaksanaan Pembangunan Mengetahui Penggunaan Pendapatan Masyarakat

INDEKS • Angka indeks adalah angka yang diharapkan dapat memberitahukan perubahan-perubahan variable sebuah atau

INDEKS • Angka indeks adalah angka yang diharapkan dapat memberitahukan perubahan-perubahan variable sebuah atau lebih karakteristik pada waktu dan tempat yang sama ataupun berlainan.

 • Indeks harga adalah angka yang diharapkan dapat dipakai untuk memperlihatkan perubahan mengenai

• Indeks harga adalah angka yang diharapkan dapat dipakai untuk memperlihatkan perubahan mengenai harga-harga barang, baik harga untuk semacam maupun berbagai macam barang dalam waktu dan tempat yang sama ataupun berlainan. • Indeks jumlah adalah angka yang diharapkan dapat memperlihatkan perubahan mengenai jumlah barang sejenis atau sekumpulan barang yang dihasilkan, digunakan, diekspor, dan dijual untuk waktu yang sama ataupun yang berlainan. • Indeks nilai adalah angka yang digunakan untuk mengetahui perubahan nilai barang yang sejenis atau sekumpuan barang dalam jangka waktu yang diketahui.

INFLASI Gejala kenaikan tingkat harga umum dari barang atau jasa serta factor-faktor produksi secara

INFLASI Gejala kenaikan tingkat harga umum dari barang atau jasa serta factor-faktor produksi secara terus-menerus. Sedang deflasi adalah suatu proses atau peristiwa penurunan tingkat harga secara umum

Inflasi: Menurut Penyebabnya • Demand pull inflation (Inflasi karena kenaikan permintaan) • Cost push

Inflasi: Menurut Penyebabnya • Demand pull inflation (Inflasi karena kenaikan permintaan) • Cost push inflation (Inflasi karena kenaikan biaya produksi)

Inflasi: Menurut Asalnya • Domestic Inflation (Inflasi berasal dari dalam negeri) • Imported Inflation

Inflasi: Menurut Asalnya • Domestic Inflation (Inflasi berasal dari dalam negeri) • Imported Inflation (Inflasi berasal dari luar negeri)

Sumber-sumber Inflasi di Indonesia • Jumlah Uang Beredar • Defisit Anggaran Belanja Pemerintah •

Sumber-sumber Inflasi di Indonesia • Jumlah Uang Beredar • Defisit Anggaran Belanja Pemerintah • Faktor-faktor dalam Penawaran dan Luar Negeri: Imported Inflation, Administrated Goods, Output Gap, Interest rate

Cara Mengatasi Inflasi • • • Kebijakan Moneter: Politik Diskonto, Politik Pasar Terbuka, Menaikkan

Cara Mengatasi Inflasi • • • Kebijakan Moneter: Politik Diskonto, Politik Pasar Terbuka, Menaikkan Cash Ratio (persediaan kas minimum) Kebijakan Fiskal: Mengurangi pengeluaran pemerintah, maka permintaan secara keseluruhan (agregat) dapat berkurang, Menaikkan pajak Kebijakan Non Moneter: Meningkatkan hasil produksi, Mengendalikan harga

Teori Inflasi • Teori Kuantitas (Irving Fisher : MV = PQ) • Teori Keynes

Teori Inflasi • Teori Kuantitas (Irving Fisher : MV = PQ) • Teori Keynes • Teori Strukturalis atau Teori Inflasi Jangka Panjang

Cara Menghitung Inflasi

Cara Menghitung Inflasi

BAB VI FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN, DAN INVESTASI

BAB VI FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN, DAN INVESTASI

Fungsi Konsumsi Y = f (X) Di mana: Y = Konsumsi X = Pendapatan

Fungsi Konsumsi Y = f (X) Di mana: Y = Konsumsi X = Pendapatan f = Fungsi

Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan C = f (Y) ATAU S = f (Y)

Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan C = f (Y) ATAU S = f (Y)

Persamaan linier, notasi fungsi konsumsi dan fungsi tabungan C = a + b. Y

Persamaan linier, notasi fungsi konsumsi dan fungsi tabungan C = a + b. Y ATAU S = – a + (1 – b)Y a = (APCn – MPC) Yn b = hasrat mengkonsumsi marginal (marginal propensity to consume) atau MPC (1 – b) = hasrat menabung marginal (marginal propensity to save) atau MPS + MPC = 1

Kurva Permintaan Investasi Bunga 14 13 12 11 MEI 10 Q 0 100 150

Kurva Permintaan Investasi Bunga 14 13 12 11 MEI 10 Q 0 100 150 200 250 Investasi sebagai fungsi tingkat bunga

Marginal Efficensy of Invesment (MEI) MENURUNNYA DIPENGARUHI OLEH • Makin banyak jumlah investasi yang

Marginal Efficensy of Invesment (MEI) MENURUNNYA DIPENGARUHI OLEH • Makin banyak jumlah investasi yang dilaksanakan dalam masyarakat, makin kecil laba yang diperoleh. • Makin banyak barang modal yang dibeli maka biaya per unit barang modal yang dipakai makin tinggi.

Faktor lain yang mempengaruhi investasi • • • Penemuan baru Daerah pemasaran baru Sumber

Faktor lain yang mempengaruhi investasi • • • Penemuan baru Daerah pemasaran baru Sumber alam baru Pertambahan penduduk Perubahan unsur nonekonomis

BAB VII UANG DAN PERBANKAN

BAB VII UANG DAN PERBANKAN

UANG SYARAT UANG 1. tidak mudah rusak (durability) 2. nilainya relatif stabil (stability of

UANG SYARAT UANG 1. tidak mudah rusak (durability) 2. nilainya relatif stabil (stability of value) 3. mempunyai nilai yang cukup tinggi (high of value) 4. mudah dibagi dengan tidak mengurangi nilainya (divisibility) 5. mudah dibawa atau dipindahkan (portability) 6. diterima dan disenangi umum (acceptability)

Fungsi Uang • • • Fungsi uang sebagai alat tukar Fungsi uang sebagai penyimpan

Fungsi Uang • • • Fungsi uang sebagai alat tukar Fungsi uang sebagai penyimpan nilai/kekayaan (store of value) Fungsi uang sebagai satuan hitung

Jenis-jenis Uang Menurut keberlakuannya sebagai alat pembayaran. • – – Uang kartal Uang giral

Jenis-jenis Uang Menurut keberlakuannya sebagai alat pembayaran. • – – Uang kartal Uang giral Menurut nilainya • – – Full bodied money Taken money (Ficucier Money) Menurut bahan pembuatnya • – – Uang kertas. Uang logam Menurut lembaga yang mengeluarkan • – – Bank Sentral Bank Umum

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Uang • • • Motif Transaksi (Transaction Motive) Motif Berjaga-jaga

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Uang • • • Motif Transaksi (Transaction Motive) Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive) Motif Spekulasi (Speculation Motive)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran Uang 1. Penawaran uang di sini adalah jumlah uang kartal

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran Uang 1. Penawaran uang di sini adalah jumlah uang kartal dan uang giral yang beredar di masyarakat. 2. Kebijakan moneter pemerintah mampu mempengaruhi jumlah uang beredar di masyarakat: Politik diskonto, Operasi pasar terbuka, Cash ratio (cadangan minimum bank umum), Kredit selektif 3. Sistem pengawasan devisa 4. Jumlah uang yang beredar di masyarakat dipengaruhi oleh neraca pembayaran luar negeri. 5. Jumlah uang yang dapat dipengaruhi oleh pemerintah adalah jumlah uang nominal bukan jumlah uang riil dan diasumsikan tidak ada perubahan harga sehingga asumsi ini pemerintah juga mampu mempengaruhi jumlah uang riil.

Teori Nilai Uang • Teori Barang • Teori Kuantitas

Teori Nilai Uang • Teori Barang • Teori Kuantitas

Teori Barang • • • Golongan Metalistik (Logam) Golongan Nonmetalistik (Bukan Logam) Golongan Nominalis:

Teori Barang • • • Golongan Metalistik (Logam) Golongan Nonmetalistik (Bukan Logam) Golongan Nominalis: Teori kartalisme dan nominalis ortodoks, Teori konvensi (perjanjian), Teori fungsi, Teori kepercayaan, Teori klaim

Teori Kuantitas • • • Teori Kuantitas dari David Ricardo Teori Kuantitas dari Irving

Teori Kuantitas • • • Teori Kuantitas dari David Ricardo Teori Kuantitas dari Irving Fisher Teori Kuantitas dari D. H. Robertson Teori Kuantitas dari Alfred Marshall Teori Pendapatan oleh J. M. Keynes

SISTEM STANDAR MONETER • • TUNGGAL KEMBAR PINCANG KERTAS

SISTEM STANDAR MONETER • • TUNGGAL KEMBAR PINCANG KERTAS

Bank Sentral (Bank Indonesia) Lembaga keuangan yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah dengan fungsi

Bank Sentral (Bank Indonesia) Lembaga keuangan yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah dengan fungsi utama sebagai penerbit dan penguasa tunggal uang yang diakui sebagai alat pembayaran yang sah dan mengendalikan sistem perbankan di mana bank sentral tersebut berada (di Indonesia bank sentral adalah Bank Indonesia atau BI )

TUGAS BANK SENTRAL • • • Bertindak sebagai bank kepada pemerintah. Sebagai bank kepada

TUGAS BANK SENTRAL • • • Bertindak sebagai bank kepada pemerintah. Sebagai bank kepada bank umum. Mengawasi bank umum. Regulator pasar uang/valuta asing (valas). Mencetak, mengedarkan dan menarik uang.

Bank Umum Fungsi Bank Umum • Sebagai Agen Pembangunan • Sebagai Pembuat dan Pengedar

Bank Umum Fungsi Bank Umum • Sebagai Agen Pembangunan • Sebagai Pembuat dan Pengedar Uang Giral • Sebagai Perantara Transaksi Perdagangan Luar Negeri

PAJAK Ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak: • Pajak merupakan iuran rakyat kepada negara

PAJAK Ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak: • Pajak merupakan iuran rakyat kepada negara • Pemungutan berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) • Tanpa jasa timbal balik (kontra prestasi) langsung dari negara • Untuk membiayai pembangunan negara

Fungsi Pajak 1. Fungsi Budgeter 2. Fungsi Reguler (mengatur) 3. Fungsi sebagai Alat Pemerataan

Fungsi Pajak 1. Fungsi Budgeter 2. Fungsi Reguler (mengatur) 3. Fungsi sebagai Alat Pemerataan Pembagian Pendapatan Nasional (Redistribusi)

Syarat Pemungutan Pajak • Pemungutan pajak harus adil • Pemungutan pajak berdasarkan undang •

Syarat Pemungutan Pajak • Pemungutan pajak harus adil • Pemungutan pajak berdasarkan undang • Pemungutan pajak tidak mengganggu perekonomian • Pemungutan pajak harus efisien • Pemungutan pajak harus sederhana

Macam-Macam Pajak • Ditinjau dari cara pemungutannya: Pajak langsung, Pajak tidak langsung, • Ditinjau

Macam-Macam Pajak • Ditinjau dari cara pemungutannya: Pajak langsung, Pajak tidak langsung, • Ditinjau dari obyek yang dikenakan pajak: Pajak subyektif, Pajak obyektif • Ditinjau dari lembaga pemungutnya: Pajak Pusat, Pajak Daerah

Sistem Pemungutan Pajak • Sistem pemungutan pajak proporsional • Sistem pemungutan pajak progresif. •

Sistem Pemungutan Pajak • Sistem pemungutan pajak proporsional • Sistem pemungutan pajak progresif. • Sistem pemungutan pajak degresif.

Pungutan Resmi Selain Pajak • • Bea Ekspor dan Bea Impor Cukai Retribusi Iuran

Pungutan Resmi Selain Pajak • • Bea Ekspor dan Bea Impor Cukai Retribusi Iuran Pembangunan Daerah (Ipeda)

Kebijakan Fiskal • Penstabil otomatik • Kebijakan fiskal diskresioner

Kebijakan Fiskal • Penstabil otomatik • Kebijakan fiskal diskresioner

Kebijakan Moneter • • Menjaga stabilitas ekonomi. Mengatasi Inflasi Mengatasi pengangguran Kestabilan harga.

Kebijakan Moneter • • Menjaga stabilitas ekonomi. Mengatasi Inflasi Mengatasi pengangguran Kestabilan harga.

Kebijakan Moneter Kuantitatif • Kebijakan Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) • Kebijakan Diskonto

Kebijakan Moneter Kuantitatif • Kebijakan Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) • Kebijakan Diskonto (Discount Rate) • Kebijakan Merubah Cadangan Minimum (Reserve Requirement)

Kebijakan Moneter Kualitatif • Pengawasan Kredit Selektif • Kebijakan bank sentral yang meminta atau

Kebijakan Moneter Kualitatif • Pengawasan Kredit Selektif • Kebijakan bank sentral yang meminta atau menghimbau bank -bank umum agar melakukan tindakan yang dianggap perlu untuk menstabilkan peredaran uang dan suku bunga agar tetap berada pada tingkat yang wajar, atau bisa juga dengan cara pimpinan bank sentral langsung menginformasikan kepada masyarakat agar tidak terpancing isu, tidak perlu kuatir pada sistem perbankan, membantah isu devaluasi, pelarian modal, bank pailit dan sebagainya.