KOMPETENSI DALAM BUDAYA ORGANISASI 1252020 1 KOMPETENSI DALAM
KOMPETENSI DALAM BUDAYA ORGANISASI 12/5/2020 1
KOMPETENSI DALAM BUDAYA ORGANISASI • Suatu organisasi dibentuk oleh sekelompok sumber daya manusia yang secara bersasm-sama membangun norma-norma, nlai-nilai, dan prilaku yang disepakati bersama sebagai acuan dalam melakukan interaksi dalam organisasi. Kesepakatan bersama yang menjadi acuan bersama tersebut merupakan budaya organisasi. adapun organisasi dibangan untuk mencapai suatu tujuan bersama dengan mengatur strategi dalam mengelola budaya organisasi. • Sering kali terjadi bahwa suatu organisasi yang mempunyai pemimpin dengan latar belakang pendidikan baik dan catatan keberhasilan pada pekerjaan sebelumnya, namun mengalami kegagalan dalam suatu organisasi baru. Haltersebut dapat terjadi karna ketidak mampuan atau kurangnya kompetensi pemimpin memahami perbedaan budaya dalam organisasi 12/5/2020 2
Untuk dapat berhasil mencaai tujuan organisasi maka diperlukan sumber daya manusia, pemimpin dan bawahannya yang mempunyai kompetensi untuk memberikan hasil terbaik dalam menjalankan pekerjaannya. Kompetensi adalah merupakan kemampuan dan kecakapan sumber daya manusia dalam berbagi bidang spesidik dan ditunjukkan oleh berbagai karakteristik. Kompetensi sumber daya manusia diperlukan untuk mendorong keber Hasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Namun, keberhasilan tersebut hanya dapat dicapai melalui perubahan budaya organisasi. Mengubah budaya organisasi tidak mudah karena sering terdapat kecendrungan resistensi terhadap perubahan dari mereka yang berada dalam zona kenyamanan. Untuk itu perlu dilakukan perubahan dalam pola pikir dari segenap sumber daya manusia 12/5/2020 3
A. PENGERTIAN KOMPETENSI Kata kopetensi memiliki banyak pengertian menurut penekanan dan sudut pandang para penulis. Namun pada dasarnya terdapat suatu kesepakatan umum mengenai elemen kompetensi, yaitu terdiri dari pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan perilaku (behavior). Secara umum kompetensi adalah tingkat keterampulan, pengetahuan dan tingkah laku yang dimiliki oleh seorang individu dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dalam organisasi. Kopetensi sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan pada tingkat yang memuaskan di tempat kerja, termasuk diantaranya kemampuan seseorang untuk mentransper dan mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan tersebut dalam situasi yang baru meningkatkan manfaat yang disepakati. 12/5/2020 4
Michael Armstrong dan Angela Baron (1998 : 297) membedakan pengertian competence dan competency. Competence menggambarkan apa yang dibutuhkan seseorang agar ia mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik; dimana memberikan perhatian pada akibat (effect) daripada usaha (effort) serta keluaran (output) daripada masukan (input). Kata competency mengacu pada dimensi perilaku sehingga sering disebut kompetensi perilaku (behavioral competency) karena dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana orang berperilaku ketika mereka melakukan perannya dengan baik. 12/5/2020 5
• Lyle M. Spencer, Jr. dan Signe M. Spencer (1993 : 9) mengemukakan pengertian kompetensi sebagai suatu karakteristik dasar dari seorang individu yang secara sebab akibat berhubungan dengan criterion-referenced effective (referensi ukuran efektif) dan/atau kinerja yang tinggi sekali dari suatu pekerjaan atau situasi. • Adapun criterion-referecned berarti bahwa kompetensi pada dasarnya memprediksikan siapa yang kinerjanya baik atau jeles, seperti diukur pada kinerja yang spesifik atau standar. • Lyle M. Spencer, Jr. dan Signe M. Spencer (1993 : 9) memberikan lima tipe atau karakteristik dasar dari kompetensi, yaitu motif (motive), sifat (traits), konsep diri (selfconcept), pengetahuan (knowledge) dan keahlian (skill). 12/5/2020 6
• Lyle M. Spencer, Jr. dan Signe M. Spencer (1993 : 9) memberikan lima tipe atau karakteristik dasar dari kompetensi, yaitu 1. 2. 3. 4. 5. 12/5/2020 Motif (motive), merupkan sesuatu yang secara terus menerus dipikirkan atau diinginkan oleh seseorang yang menyebabkan adanya tindakan. Sifat (traits), merupakan karakteristik fisik dan responden yang konsisten terhadap situasi dan informasi. Konsep diri (selfconcept), merupakan perilaku, nilai-nilai dan kesan pribadi seseorang. Pengetahuan (knowledge), merupakan informasi mengenai seseorang yang memiliki bidang substansi tertentu. Keahlian (skill). Merupakan kemampuan untuk melaksanakan tugas dan mental tertentu. 7
• Michael Armstrong dan Angela Baron (1998 : 297) berpendapat bahwa kompetensi dapat diklasifikasikan dalam tiga tingkatan, yaitu: 1. Core comptence (kompetensi inti), merupakan kompetensi yang harus dimiliki semua orang dalam organisasi secara menyeluruh. 2. Generic competence (kompetensi umum), merupakan kompetensi yang perlu dimiliki oleh seorang yang mempunyai pekerjaan yang sama. 3. Role-specific competence (kompetensi peran spesifik). Merupakan kompetensi untuk suatu peran yang unik, spesifik atau tugas khusus yang harus dapat dilkukan. 12/5/2020 8
• Kompetensi yang diperlukan dimaksud terkandung dalam enam kumpulan utama kecakapan, yaitu: 1. Kecakapan dalam pencapaian dan tindakan 2. Kecakapan dalam kemahiran membantu dan pemuasan 3. Kecakapan untuk meyakinkan 4. Kecakapan pengelolaan 5. Kecakapan pemikiran kognitif 6. Kecakapan pembawaan diri. 12/5/2020 9
B. Peranan Budaya dan Kompetensi • Setiap manajer pasti menginginkan keberhasilan organisasi, tetapi untuk mencapainya banyak masalah yang harus dihadapi, bahkan membuatnya tidak dapat tidur sampai jauh malam. Pertanyaan yang muncul dalam pikiran manajer antara lain adalah, mengapa bawahannya tidak termitivasi, selalu membuat kesalahanyang sama dan mengapa mereka tidak pernah berpikir tentang bagaimana melakukan pekerjaan dengan lebih baik. • Organisasi adalah tempat bekerja yang dinamis dan vital dimana orang menetapkan dan mencapai tujuan yang menantang dan mengambil tanggung-jawab untuk keberhasilan sendiri. Dalam organisasi visioner, pekerja didorong dan didukung untuk bekerja pada potensi tertingginya dan berhasil dalam melakukannya. 12/5/2020 10
• Manajer dalam organisasi selain memimpin dengan memberi contoh juga sebagai motivator unggul dan pengembang orang, memberi bawahannya umpan balik konstruktif dan memberi coaching mereka untuk memperbaiki kinerja mereka. • Manajer membantu pekerja menyelaraskan dirinya dengan inisiatif dan tujuan organisasi, dan membangun komitmen organisasi melalui metode kreatif dan secara berkelanjutan berubah. 12/5/2020 11
C. Kompetensi Mendukung Keberhasilan Organisasi • Terdapat tiga hal yang dapat menjadi patokan untuk terbentuknya dasar bagi keberhasilan organisasi, yaitu (Michael Zwell, 2000 : 9): 1. Kompetensi kepemimpinan 2. Kompetensi pekerja 3. Tingkatan dimana budaya korporasi memperkuat dan memaksimalkan kompetensi 12/5/2020 12
• Mengubah Budaya adalah Sebuah Kebutuhan • Orang mempunyai kebutuhan emosional, harapan, dan perasaan. Mereka ingin merasa diperhatikan dan mereka mempunya motivasi. Mereka tidak akan membantu kita berhasil dalam mencapai tujuan organisasi atau tujuan pribadi kita, kecuali keinginan dan kebutuhan mereka sendiri dipuaskan dalam proses (Michael Zwell, 2000 : 11). • Resesi dan re-engineering mengubah keyakinan fundamental orang tentang apa yang seharusnya didapat atau diharapkan dari pemberi kerja mereka. Tekanan ekonomi pasar memaksa pemberi kerja menjadi lebih sadar biaya. 12/5/2020 13
• Budaya yng berhasil mempunyai beberapa karakteristik (Michael Zwell, 2000 : 12), yaitu: 1. Budaya yang sukses membantu pengembangan pekerja dan mendorong pekerja untuk secara maksimal memberi dampak pada organisasi. 2. Budaya menyediakan jalan pada pekerja yang sangat kompeten untuk melatih bakatnya dan memberi dampak pada organisasi. 3. Budaya menciptakan lingkungan kerja dimana pekerja terikat, tertantang dan termotivasi. 4. Sistem budaya tentang kompensasi dan rekognisi memberi reward pekerja atas kinerjanya dan kontribusinya bagi keberhasilan organisasi. 12/5/2020 14
• Situasi Saat Ini • Situasi saat ini menunjukkan bahwa hanya sedikit organisasi berusaha memeksimalkan keberhasilan dan produktivitas. Hal tersebut terjadi karena: 1. Kebanyakan manajer adalah pemikir strategis yang lemah. 2. Manajer secara khas adalah motivator yang buruk 3. Kebanyakan manajer adalah pengembang orang yang buruk. 4. Kebanyakan manajer tidak mempunyai visi yang cukup luas atas pekerjaannya sebagai manajer 12/5/2020 15
• Menciptakan Strategi Mengubah Budaya. • Suatu organisasi dapat menpunyai Chief Excecutive Officer dengan komitmen organisasi berorientasi pada hasil dan menerapkan sistem manajemen kinerja untuk mengevaluasi dan memberikan penghargaan pada perilaku yang sejalan dengan visi organisasi. • Untuk menunjang langkah tersebut dilakukan penyebaran pesan diseluruh organisasi bahwa tidak ada pekerjaan yang aman kecuali pekerja mengamankan pekerjaan dengan kinerja yang kuat. • Setiap budaya mempunyai orang yang loyal, orang yang menikmati manfaat dalam budaya sekarang yang akan hilang, kecuali mereka berubah apabila budaya berubah. 12/5/2020 16
• Elemen Strategi Perubahan • Budaya Perubahan budaya untuk berhasil memerlukan beberapa elemen stategi sebagai berikut: 1. Visi jelas dari budaya yang kita harapkan 2. Pernyataan tentang misi organisasi 3. Serangkaian nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mendasari dan mendukung budaya yang diharapkan. 4. Bahasa dan kerangka kerja yang berhubungan dimana membantu perubahan cara orang berpikir dan bertindak. 12/5/2020 17
5. Analisis mendalam dari budaya kita sekarang untuk mengidentifikasi elemen dukungan dan hal-hal yang akan menyabot usaha perubahan. 6. Serangkaian tujuan perubahan dalam keyakinan, perilaku dan sistem yang diperlukan untuk menciptakan budaya yang kita harapkan. 7. Sebuah rencana dengan inisiatif, taktik, langkah tindak dan batas waktu, yang maksudnya adalah menciptakan jalan secara detail untuk menuntun kita dari budaya kita sekarang ke budaya yang diharapkan. 8. Sistem untuk mengukur, memonitor dan memperbaiki progress untuk menunju pada pencapaian budaya. 12/5/2020 18
D. Kompetensi Perilaku • Memodifikasi perilaku adalah mudah apabila orang termotivasi untuk mengbah perilaku. Hal ini terutama benar dalam hubungan dengan perubahan budaya organisasi di mana diperlukan ratusan bahkan ribuan orang mengubah bagaimana cara mereka melakukan sesuatu setiap hari. • Untuk mengubah budaya, kita perlu mengikat hati dan pikiran orang dalam usaha mengikat keinginan pribadinya dalam mencapai budaya kompetensi. 12/5/2020 19
• Michael Zwell (2000 : 25) mengelompokkan kompetensi dalam lima kategori yaitu: 1. Task achievement (prestasi tugas), 2. Relationship (hubungan), 3. Personal attribute (atribut pribadi), 4. Managerial (manajerial) dan 5. Leadership (kepemimpinan). 12/5/2020 20
• Task achievement competencies 1. Result orientation (orientasi pada hasil) 2. Managing performance (mengelola kinerja) 3. Inflience (Pengaruh) 4. Initiative (inisiatif) 5. Production Efficiency (efisiensi produsi) 6. Flexibility (fleksibilitas) 7. Innovation (inovasi) 8. Concern for quality (berkepentingan dengan kualitas) 9. Continuous improvement (perbaikan berkelanjutan) 10. Technical expertise (keahlian teknis) 12/5/2020 21
• Relationship competencies: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Teamwork (kerja sama tim) Service orientation (orientasi pada pelayanan) Interpersonal awareness (kepedulian interpesonal). Organizational savvy (kecerdasan organisasional) Relationship building (membangun hubungan) Conflict resolution (penyelesaian konflik) Attention to communication (perhatian pada komunikasi) Cross-cultural sensitivity (sentivitas lintas budaya) 12/5/2020 22
• Personal attribute competencies : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Integrity and truth (intergritas dan kebenaran) Self-development (pengembangan diri) Decisiveness (bersifat menentukan) Decision quality (kualitas keputusan ) Stress management (manajemen stres). Analytical thinking (berpikir analitis) Conceptual thinking (berpikir konseptual) 12/5/2020 23
• Mangerial competencies: 1. 2. 3. 4. Building teamwork (membangun kerja sama tim) Motivating others (memotivasi orang lain) Empowering others (memberdayakan orang lain) Developing others (pemikiran strategis) 12/5/2020 24
• Leadership competencies mencakup: 1. Visionary leadership (kepemimpinan visioner) 2. Strategc thinking (pemikiran strategis) 3. Entrepreneurial orientation (orientasi kewirausahaan) 4. Change management manajemen perubahan) 5. Building organizational commitment (membangun komitmen organisasional) 6. Establishing focus (menetapkan fokus) 7. Purpose, principles and values (maksud, prinsip, dan nilai-nilai) 12/5/2020 25
E. Kompetensi Menganalisis dan Mengubah Budaya • Culture of competence atau budaya kompetensi adalah budaya korporasi di mana perbaikan dalam kompetensi perilaku dibantu perkembangannya, didorong, dan dihargai (Michael Zwell, 2000 : 62) • Budaya oleh para ahli antropologi didefinisikan sebagai jalan hidup orang yang diteruskan dari generasi kegenerasi. • Termasuk didalamnya adalah bahasa, keyakinan, nilai, adat kebiasaan, perilaku, norma sosial, struktur sosial, status, pengetahuan bersama, sistem ekonomi, dan karakteristik kelompok. 12/5/2020 26
• Budaya suatu Organisasi • Budaya adalah jalan hidup suatu organisasi yang dimanifestasikan pada dan disalurkan di seluruh tingkat organisasi dan generasi pekerja berikutnya (Michael Zwell 2000 : 64). Dalam budaya organisasi termasuk serangkaian kepercayaan, perilaku, nilai, tujuan, teknologi, dan praktik bersama oleh anggota organisasi. 12/5/2020 27
• Budaya Organisasi dan Kompetensi • Budaya organisasi memainkan peranan penting dalam menentukan tingkatan di mana pekerja mendemontrasikan kompetensi yang menunjukkan sukses. • Kompetensi, seperti inisiatif, orientasi pada hasil, ketegasan, orientasi pada pelayanan, teamwork, dan sebaginya adalah saling terjalin dan di seluruh budaya korporasi. • Sebagai manajer mendapat kesulitan dalam berpikir strategis dan kualitas keputusan 12/5/2020 28
• Cara budaya organisasi mempengaruhi kompetensi adalah (Michael Zwell 2000 : 67) 1. Praktek perekrutan dan seleksi mempertimbangkan pekerja mana diterima dalam organisasi dan tingkat keahlian kompetensi mereka. 2. Sistem reward mengkomunikasikan pada pekerja bagaimana organisasi mengharga kompetensi 3. Praktek pengambilan keputusan mempengaruhi kompetensi dalam memberdayakan orang lain, inisiatif dan memotivasi orang lain 12/5/2020 29
4. Filosofi korporasi, misi, visi dan nilai-nilai dihubungkan dengan semua kompetensi 5. Kebiasaan dan prosedur memberi informasi pekerja tentang seberapa banyak kompetensi diharapkan dari mereka 6. Komitmen terhadap pelatihan dan pengembangan mengkomunikasikan kepada pekerja tentang pentingnya kompetensi pengembangkan berkelanjutan 7. Proses organisasional yang mengembangkan pemimpin, secara langsung 12/5/2020 30
• Mengubah Budaya Organisasi melalui Kompetensi • Proses mengubah budaya organisasi dengan menggunakan kompetensi ((Michael Zwell 2000 : 74): 1. Menciptakan visi budaya korporasi yang ideal 2. Menganalisa budaya korporasi dalam bentuk kompetensi 3. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan utama 4. Mempertimbangkan konsekuensi dari kelemahan organisasi 5. Menyusun prioritas kelemahan mana yang perlu diperbaiki 12/5/2020 31
6. Mengidentifikasi elemen budaya mana yang akan mendukung perubahan dan mana yang akan menolak 7. Curah gagasan kemungkinan jalan yang harus dipergunakan 8. Mempertimbangkan pengungkit yang paling kuat untuk perubahan budaya korporasi 9. Merakit rencana tindak: strategi komunikasi, langkah tindak, batas waktu dan alat untuk mengukur kemajuan 10. Implementasi rencana 11. Memonitor kemajuan 12. Memodifikasi rencana berdasar pada perubahan situasi dan kondisi 12/5/2020 32
• Strategi Implementasi • Bagaimana memgimplentasikan perubahan budaya organisasi melalui kompetensi diperlukan strategi workability dan leverage, suatu strategi yang dapat dikerjakan dan bersifat meningkatkan, antara lain dengan menerapkan langkah sebagai berikut (Michael Zwell, 2000 : 178) 1. Aplikasi harus mudah dijual kepada pengguna. 2. Aplikasi harus memerlukan pelatihan minimal 3. Aplikasi harus mudah dipehami dan dipergunakan. 4. Orang harus mendapatkan manfaat segera. 5. Aplikasi harus memberikan manfaat lintas fungsi dan konsistensi. 6. Pengukuran harus seobjektif dan spesifik mungkin 7. Pengaruh penggunaan aplikasi harus tidak bersifat diskriminatif. 8. Alpikasi harus bersifat berkelanjutan 12/5/2020 33
Operasional variabel Variabel Dimensi Budaya organisasi; ( X. . ) Yaitu nilai-nilai, prisipprinsip, tradisi, dan cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan memengaruhi cara mereka untuk bertindak (Stephen P. Robbins, 2009) Inovasi dan pengambilan risiko Indikator Skala Pengukuran No. kuesioner ordinal 1 s/d 5 1. Kemampuan melakukan perubahan atau inovasi 2. Kemampuan mengambil rsiko 3. Kemampuan melakukan aktivitas dengan inisiatif 4. Kemampuan memperlihatkan sikap saling mendukung dan menghormati terhadap satu samalain 5. Kemampuan dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian berbagai masalah para individu lebih mendahulukan kepentingan organisasi Perhatian pada detail 12/5/2020 1. Kemampuan melakukan pekerjaan dengan ketelitian 2. Kemampuan melakukan analisis dalam pekerjaan 3. Kemampuan memberikan perhatian pada halhal detail ordinal 6 s/d 8 34
Variabel Dimensi Skala Pengukura n No. kuesione r ordinal 6 s/d 7 2. Kemampuan mempertimbangkan faktor-faktor manusia (karyawan) didalam pengambilan keputusan manajemen ordinal 8 s/d 9 Orientasi Tim 1. Kemampuan melakukan kegiatan kerja di organisasikan dalam team, bukannya terhadap pribadi ordinal 10 Agresivitas 1. Kemampuan bersikap kompetitif 2. Kemampuan bersikap agresif 3. Kemampuan mendororong untuk bekerja dengan inisiatif tinggi ordinal 11 s/d 13 ordinal 14 s/d 16 Orientasi hasil Indikator 1. Kemampuan melakukan pencapaian sasaran atau hasil 2. Kemampuan orientasi terhadap hasil kerja ketimbang pada cara mencapai ssaran Orientasi manusia Stabilitas 12/5/2020 1. Kemampuan membuat keputusan manajemen 1. Kemampuan menekan status quo dalam melakukan kegiatan organisasi 2. Kemampuan meningkatkan stabilitas sistem social 3. Kemampuan menyediakan aturan tentang apa yang akan dalam mencapai hasil 35
Sumber 12/5/2020 36
- Slides: 36