KLASIFIKASI SIST RESPIRATORY Pertemuan 4 Deasy Rosmala Dewi

KLASIFIKASI SIST RESPIRATORY Pertemuan 4 Deasy Rosmala Dewi, M. Kes Prodi RMIK, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

KKPMT I 4 ICD-10 CHAPTER X DISEASES OF THE RESPIRATORY SYSTEM (J 00 – J 99) PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN DISUSUN OLEH dr. Mayang Anggraini Naga (Revisi 2017) 2

STRUKTUR & KEKHUSUSAN BAB X DISEASES OF THE RESPIRATORY SYSTEM PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN) (J 00 -J 99*) [455 -483] Note: apabila gangguan kondisi pernapasan melibatkan lebih dari satu site dan tidak diindeks secara khusus, maka diklasifikasi ke gangguan pernapasan bagian bawah Contoh: traheobronchitis (J 40) 3

EXCLUDES: • kondisi tertentu yang dimulai pada periode perinatal (P 00 -P 96) • penyakit infeksi dan parasitik tertentu (A 00 -A 99) • komplikasi kehamilan, persalinan-kelahiran dan masa nifas (O 00 -O 99) • malformasi kongenital, deformitas dan abnormalitas kromosomal (Q 00 -Q 99) • penyakit endokrin, nutrisional dan metabolik (E 00 -E 99) • cedera, keracunan dan konsekuensi tertentu lain akibat luar (S 00 -T 98) • neoplasm (C 00 -D 48) • simtoma, tanda-tanda dan temuan klinis dan laboratoris abnormal yang tidak terklasifikasi di bagian lain (NEC) (R 00 -R 99) 4

Bab ini terbagi dalam 10 (sepuluh) Blok: Pada bab ini nampak tidak ada blok yang memiliki jumlah anggota group yang sama. J 00 -J 06 Infeksi akut saluran pernapasan atas (ISPA akut) J 10 -J 18 Influenza dan pneumonia J 20 -J 22 Infeksi-infeksi lain saluran pernapasan bawah J 30 -J 39 Penyakit-penyakit lain saluran pernapasan atas J 40 -J 47 Penyakit-penyakit kronis saluran pernapasan bawah 5

(Lanjutan) J 60 -J 70 Penyakit-penyakit paru akibat agen luar J 80 -J 84 Penyakit-penyakit lain paru yang utama menyerang jaringan interstitium J 85 -J 86 Kondisi-kondisi pernanahan dan nekrotik dari saluran pernapasan bawah J 90 -J 94 Penyakit-penyakit lain pleura J 95 -J 99 Penyakit-penyakit lain sistem respiratori 6

Kode Bertanda baca dagger & Asterisk Ada 3 (tiga) kode bertanda (*) (455) J 17* Pneumonia pada penyakit yang terklasifikasi di bagian lain J 91* Pleural effusi pada kondisi-kondisi yang terklasifikasi di bagian lain J 99* Gangguan respiratori pada penyakit terklasifikasi di bagian lain. 7

Jumlah Kode Berasterisk * Apabila nomor ber-asterisk (*) digunakan maka nomor kode pasangannya yang terpilih harus bertanda/atau dibubuhi tanda dagger ( ) Jumlah kode ber (*) sudah tertentu (Baca ICD-10 Vol. 2, hal. 26): Asterisk categories (berjumlah 83) 8

Acute upper respiratory infections (J 00 -J 06) [456 -459 ] (Infeksi-infeksi akut saluran pernapasan bagian atas) Excludes: COPD with acute exacerbation NOS (J 44. 1) J 00 Acute nasopharyngitis [Common cold] (selesma) Ada sebaris istilah penyakit dalam nomor kode ini. Ada Excl. : . . . yang harus diperhatikan. … J 01 Acute sinusitis Incl. : … Ada Use additional code (B 95 -97) … dan ada Excl. : … Ada 7 subdivisi: J 01. 0, J 01. 1, J 01. 2, J 01. 3, J 01. 4, J 01. 8, J 01. 9 9

J 02 Acute pharyngitis Incl. : acute sore throat Excl. : abscess: J 02. 0 khusus untuk Streptococcal pharyngitis Bedakan dengan: J 02. 8 Acute pharyngitis due to other specified organisms Use additional code (B 95 -B 97) … Excl. : Pharyngitis due to… J 02. 9 Acute pharyngitis, unspecified Termasuk ke sini adalah: Pharyngitis (acute): - NOS dst. Sore throat (acute) NOS 10

(Lanjutan) J 03 Acute tonsillitis Excl. : peritonsillar abscess (J 38) sore throat: . NOS (J 02. 9). Acute (J 02. -) - streptococcal (J 02. 0) Ada 3 (tiga) subdivisi: J 03. 0, J 03. 8 (ada Use additional … dan Excl. : . . . ) dan J 03. 9 Acute tonsillitis, uspecified J 04 Acute laryngitis and tracheitis Use additional code (B 95 -B 97) baca [161] Excl. : … Ada 3 (tiga) subdivisi: J 04. 0, J 04. 1, J 04, 2 masing ada Excl. : … 11

(Lanjutan) J 05 Acute obstructive laryngitis [croup] and epiglotitis Use additional code (B 95 -B 97), if desired, to identify infection agent. Ada 2 (dua) subdivisi: J 05. 0 Acute obstructive laryngitis (croup) Obstructive laryngitis NOS J 05. 1 Acute epiglottitis Epiglottitis NOS 12

(Lanjutan) J 06 Acute upper respiratory infections or multiple and unspecified site Excl. : … Hanya ada 3 (tiga) subdivisi: J 06. 0, J 06. 8 dan J 06. 9 Catatan: J 09 sekarang disediakan untuk Flu burung infeksi virus H 1 N 1 pandemic 2009 dan H 5 N 1 epidemic [avian influenza] (Baca ICD-10 Adapted, WHO, 2006) J 09 masuk ke blok: Influenza and pneumonia (J 09 – J 18) [459 -463] 13

Influenza and pneumonia (Influensa dan radang paru) (J 09 -J 18) [459 -463] J 09 Avian flu (Flu burung) J 10 Influenza due to identified influenza virus. Ada Excl. : … Ada 3 (tiga) subdivisi: J 10. 0, J 10. 1, J 10. 8 J 11 Influenza, virus not identified. Ada Incl. : … dan Excl. : … Ada 3 (tiga) subdivisi: J 11. 0, J 11. 1, J 11. 8 14

(Lanjutan) J 12 Viral pneumonia, NEC Ada Incl. : . . . Excl. : congenital rubella pneumonia (P 35. 0) pneumonia: . . [SARS] (U 04. 9) Ada 5 (lima) subdivisi: J 12. 0; J 12. 1; J 12. 2 dan J 12. 8; J 12. 9 J 13. X Pneumonia due to Streptococcus pneumoniae Incl. : bronchopneumonia due to S. pneumoniae Excl. : congenital pneumonia due to S. pneumonia (P 23. 6) pneumonia due to other streptococci (J 15. 3 – J 15. 4) 15

(Lanjutan) J 14. X Pneumonia due to Haemophylus influenza Incl. : bronchopneumonia due to H. influenza Excl. : cong. pneu. due to H. Infl. (P 23. 6) J 15 Bacterial pneumonia, NEC. Ada Incl. : . . . dan Excl. : . . . Ada 10 (subdivisi) J 15. 0 J 15. 9 Pada J 15. 4 ada Excl. : . . . J 16 Pneumonia due to other infectious organisms NEC. Ada Excl. : … Hanya ada 2 (dua) subdivisi. J 16. 0 dan J 16. 8 16

J 17* Pneumonia in diseases classified elsewhere Pada penyakit yang penyebabnya ada di Bab lain, manisfestasinya pada paru dengan ujud pneumonia, maka pakai tanda (*) Ada 5 (lima) subdivisi, semua ber-asterisk (*): J 17. 0*, J 17. 1(*), J 17. 2*, J 17. 3*, J 17. 8* J 18 Pneumonia yang organismenya tidak dirinci Excl. : … Ada 5 (lima) subdivisi: J 18. 0 (ada Excl. : . . . ), J 18. 1; J 18. 2 dan J 18. 8; J 18. 9. 17

Other Acute Lower Respiratory Infections (J 20 - J 22) [ 464 -465] Excl. : … J 20 Acute bronchitis. Ada Incl. : … (. . under 15 years of age) Excl. : … (. . 15 years of age and above J 40) Perhatikan batas usia yang berlaku! Ada 10 (sepuluh) subdivisi: J 20. 0; J 20. 1; J 20. 2; J 20. 3; J 20. 4; J 20. 5; J 20. 6; J 20. 7 dan J 20. 8; J 20. 9 Rincian sesuai jenis kuman penyebabnya. 18

J 21 Acute bronchiolitis Incl. : with bronchospasm Ada 3 (tiga) subdivisi: J 21. 0 A. bronchiolitis due to respiratory syncytal virus J 21. 8 A. bronchiolitis due to other specified organism. J 21, 9 A. bronchiolitis, unspecified. J 22. Unspecified acute lower respiratory infection Incl. : Acute (lower) respiratory (tract) infection NOS Excl. : upper respiratory infection (acute) (J 06. 9) 19

Other diseases of upper respiratory tract (J 30 -J 39) [465 -470] J 30 Vasomotor and allergic rhinitis Ada Incl. : . . . dan Excl. : . . Ada 5 (lima) subdivisi: J 30. 0, J 30. 1, J 30. 2, J 30. 3 dan J 30. 4 J 31 Chronic rhinitis, nasopharyngitis and pharyngitis Ada 3 (tiga) subdivisi: J 31. 0 (ada Excl: . . . ), J 31. 1 dan J 31. 2 J 32 Chronic sinusitis Ada Excl. : . . . Ada Use additinal code (B 95 -B 97). . . yang berlaku bagi semua subdivisinya. Ada 7 (tujuh) subdivisi: J 32. 0, J 32. 1, J 32. 2, J 32. 3, J 32. 4, J 32. 8 dan J 32. 9 20

J 33 Nasal polyp Ada Excludes: … Ada 4 (empat) subdivisi: J 33. 0, J 33. 1, J 33, 8 dan J 33. 9 J 34 Other disorders of nose and nasal sinuses. Ada Excl. : … Ada 5 (lima) subdivisi: J 34. 0, J 34. 1, J 34. 2, J 34. 3 dan J 34. 8 J 35 Chronic diseases of tonsills and adenoids Ada 6 (enam) subdivisi: J 35. 0 (ada Excl. : …), J 35. , 1, J 35. 2, J 35. 3, J 35. 8 dan J 35. 9 J 36. X Peritonsillar abscess Incl. : . . . Ada Use additional code (B 95 -B 97). . . Excl. : … 21

J 37 Chronic laryngitis, and laryngotracheitis Use additional code (B 95 -B 97) …. yang berlaku bagi semua subdivisinya Ada 2 (dua) subdivisi: J 37. 0, J 37. 1 ada Excl. : . . . J 38 Diseases of vocal cords and larynx, NEC. Excl. : … J 38. 0, J 38. 1 dan J 38. 4 ada Excl. : …, J 38. 2; J 38. 3; J 38. 5; J 38. 6 dan J 38. 7 J 39 Other diseases of upper respiratory tract Excl. : … J 39. 0, J 39. 2 (ada Excl. : …), J 39. 1; J 39. 3; J 39. 8 dan J 39. 9 22

Chronic lower respiratory diseases (J 40 -J 47) [470 -473] Excl. : cystic fibrosis (E 84. -) J 40. X Bronchitis, not specified as acute or chronic Note: Kasus Bronchitis yang tidak dirinci sebagai akut atau kronik pada pasien usia di bawah 15 tahun dapat diasumsikan adalah akut dan harus diklasifikasi ke kode J 20. Perhatikan Excl. yang ada. . J 41 Simple and mucopurulent chronic bronchitis. Ada Excl. : … Ada 3 (tiga) subdivisi: J 41. 0, J 41. 1, J 41. 8 23

J 42. X Unspecified chronic bronchitis Excl. s: … J 43 Emphysema. Excl. : … Ada 5 (lima) subdivisi: J 43. 0, J 43. 1, J 43. 2, J 43. 8 dan J 43. 9 J 44 Other chronic obstructive pulmonary disease. Incl. : … dan Excl. : . . . Ada 4 (empat) subdivisi: J 44. 0 (Excl. : …) J 44. 1; J 44. 8 dan J 44. 9 J 45 Asthma. Perhatikan rincian gangguan pada Excl. : … Ada 4 (empat) subdivisi : J 45. 0; J 45. 1; J 45. 8 dan J 45. 9 24

Asthma (lanjutan) [473] J 46. X Status asthmaticus Acute severe asthma J 47. X Bronchiectasis Incl. : Bronchiolectasis Excl. congenital bronchiectasis (Q 33. 4) tuberculosis bronchiectasis (current disease) (A 15 -A 16) Mengapa TB menggunakan kode A 15 dan A 16? Baca kembali Bab I J 48 – J 59 kosong, tidak terisi 25

Lung diseases due to external agents (J 60 -J 70) [ 474 - 477) Excl: Asthma classified to J 45. J 60. X Coalworker’s pneumoconiosis. Ada Excl. : … J 61. x Pneumoconiosis due to asbestos and other mineral fibres. Ada Excl. : … J 62 Pneumoconiosis due to dust containing silica. Incl. : … dan Excl. : … Ada 2 (dua) subdivisi : J 62. 0 dan J 62. 9 26

J 63 Pneumoconiosis due to other inorganic dusts. Ada Excl. : . . . Ada 7 (tujuh) subdivisi: J 63. 0; J 63. 1; J 63. 2; J 63. 3; J 63. 4; J 63. 5 dan J 63. 8 J 64. X Unspecified pneumoconiosis. Ada Excl. : … J 65. X Pneumoconiosis associated with tuberculosis Any condition in J 60 – J 64 with TB, any type in A 15 – A 16 J 66 Airway disease due to specific organic dust. Ada Excl. : … Ada 4 (empat) subdivisi : J 66. 0; J 66. 1; J 66. 2 dan J 66. 8 27

J 67 Hypersensitivity pneumonia due to organic dust Includes: … dan Excludes: … Ada 10 (sepuluh) subdivisi : J 67. 0 – J 67. 9 J 68 Respiratory conditions due to inhalation of chemicals, gases, fumes and vapours Ada Use additional external cause code (Chapter XX) if desired, to identify cause. Ada 7 (tujuh) subdivisi: J 68. 0; J 68. 1; J 68. 2; J 68. 3; J 68. 4; J 68. 8 dan J 68. 9 J 69 Peumonitis due to solids and liquids Use additional external cause code …. Excl. : . . . Ada 3 (tiga) subdivisi: J 69. 0 (ada Excl. : . . , J 69. 1 dan J 69. 8 28

J 70 Respiratory conditions due to other external agents Use additional external cause code (Chapter XX), if desired, to identify cause Ada 7 (tujuh) subdivisi: J 70. 0 A. Pulmonary manifestation due to radiation J 70. 1 Chronic and other pulmonary manifestations due to radiation J 70. 2 Acute drug-induced interstitial lung disorders J 70. 3 Chronic drug-induced interstitial lung disorders J 70. 4 Drug induced interstitial lung disorders, unspec. J 70. 8 Resp. conditions due to other spec. ext. agents J 70. 9 Resp. conditions due to unspec. external agents 29

Other respiratory diseases principally affecting the interstitium (J 80 -J 84) [477 - 478] J 80. X Adult respiratory distress syndrome (Khusus untuk dewasa) Adult hyaline membrane disease Apa kode untuk perinatal/neonatal? J 81. X Pulmonary oedema (Edema paru). Ada Excl. : … J 82. X Pulmonary eosinophilia, NEC. Ada Excl. : … 30

(Lanjutan) J 84 Other interstitial pumonary diseases (Penyakit-penyakit interstitial paru lain) Excl. : … Ada 4 (empat subdivisi: J 84. 0; J 84. 1 (ada Excl. ); J 84. 8 dan J 84. 9 31

Kondisi saluran napas bawah yang disertai suppurasi dan nekrosis (J 85 -J 86) [479] J 85 Abses paru dan mediastinum Ada 4 (empat subdivisi : J 85. 0 dan J 85. 1 (ada Excl. : …), J 85. 2; J 85. 3 32

(Lanjutan) J 86 Pyothorax Includes: abscess of - pleura - thorax empyema pyopneumothorax Use additional code (B 85 -B 97), if desired, to identify infectious agent Excl. : due to tuberculosis (A 15 -A 16) Hanya ada 2 (dua) subdivisi: J 86. 0 Pyothorax with fistula J 86. 9 Pyothorax without fistula 33

Other diseases of pleura (J 90 -J 94) [479 -480] J 90. X Pleural effusion, NEC Excl. : chylous (pleural) effusion (J 94. 0) pleurisy NOS (R 09. 1) tuberculosis (A 15 -A 16) J 91*. X Pleural effusion in conditions classified elsewhere Penyakit penyebab ada di Bab-Bab lain, maka pakai tanda * J 92 Pleural plague. Incl. : pleural thickening Hanya 2 (dua) subdivisi : J 92. 0 dan J 92. 9 34

J 93 Pneumothorax Excl. : pneumothorax: - congenital or perinatal (P 25. 1) - traumatic (S 27. 0) - tuberculosis (current disease) (A 15 A 16) pyopneumothorax (J 86. -) Ada 4 (lima) subdivisi: J 93. 0 Spontaneous tension pneumothorax J 93. 1 Other spontaneous pneumothorax J 93. 8 Other penumothorax J 93. 9 Pneumothorax, unspecified Apa nomor kode untuk pneumothorax akibat cedera luar? 35

J 94 Other pleural conditions Excl. : pleurisy NOS (R 09. 1) traumatic: - haemopneumothorax (S 27. 2) - haemothorax (S 27. 1) tuberculosis pleural conditions (current disease) (A 15 – A 16) J 94. 0: Chylous effusion J 94. 1: Fibrothorax J 94. 2: Haemothorax J 94. 8: Other specified pleural conditions dan J 94. 9: Pleural condition, unspecified. 36

Other disesases of the respiratory system (J 95 -J 99) [480 -483] J 95 Postprocedural respiratory disorders, NEC. Excl. : . . . Ada 8 (delapan) subdivisi: J 95. 0, J 95. 1, J 95. 2, J 95. 3, J 95. 4 (ada Excludes: . . . ) J 95. 5 dan J 95. 8; J 95. 9 J 96 Respiratory failure, NEC (Gagal napas, NEC). Excl. : . . Ada 3 (tiga) subdivisi: J 96. 0 Acute respiratory failure J 96. 1 Chronic respiratory failure J 96. 9 Respiratory failure, unspecified 37

J 98 Other respiratory disorders (Gangguan-gangguan lain respiratori) [546 -547] Excludes: apnoea: - NOS (R 06. 8) - newborn (P 28. 4) - sleep (G 47. 8) - newborn (P 28. 3) Ada 9 (sembilan) subdivisi: J 98. 0; J 98. 3; J 98. 4; J 98. 8 dan J 98. 9 J 98. 1, J 98. 2, J 98. 5 dan J 98. 6 ada Excl. : . . . 38

J 99* Respiratory disoreders in diseases classified elsewhere (Gangguan-gangguan respirasi yang penyakit penyebabnya terklasifikasi di bagian lain) [483]. Ada 3 (tiga) subdivisi bertanda (*): J 99. 0* Rheumatoid lung disease (M 05. 1 ) J 99. 1* Respiratory disorders in other diffuse connective tissue disorders Respiratory disorders in: - dermatomyositis (M 33. 0 – M 33. 1 ) - polymyositis (M 33. 2 ) - sicca syndrome [Sjogren] (M 35. 0 ) - systemic: - lupus erythematosus (M 32. 1 ) - sclerosis (M 34. 8 ) - Wegener’s granulomatosis (M 31. 3 ) 39

(Lanjutan) J 99. 8* Respiratory disorders to other diseases classified elsewhere (Gangguan pernapasan pada penyakit-penyakit yang terklasifikasi di bagian lain) Respiratory disorders in: amoebiasis (A 06. 5 ) ankylosing spondylitis (M 45 ) cryolobulinaemia (D 89. 1 ) sporotrichosis (B 42. 0 ) syphilis (A 52. 7 ) Karena J 99, 8 ber- (*) maka semua pasangannya ber - ( ) 40

Soal Latihan 1. 2. 3. 4. 5. 6. ISPA No: Asma No: Flu No: Selesma No: Common cold No: Rinofaringitia kronis No: Rhinopharyngitis acute No: 7. Bronchitis No: Usia? 8. Bronchopneumonia No: 9. Pyothorax, infeksi stafilokokus aureus No: 10. Campak dengan pneumonia No: 41

JAWABAN SOAL LATIHAN ( hal. ICD Buku 3) [hal. ICD Buku 1] 1. ISPA Infection, respiratory, upper (acute) J 06. 9 (348 355) respiratory (tract) - upper (acute) NEC J 06. 9 [459] J 06. 9 Acute upper respiratory infection, unspecified 2. Asma Asthma No: J 45. 9 (67) Asthma [473] Astma, unspecified. 3. Flu Influenza (virus not identified) No: J 11. 1 (363) J 11. 1 [460] Influenza with other resp. . 42

(Lanjutan) 4. Selesma (Rhinopharyngitis? ) No: J 00 (557) Rhinopharyngitis (acute) (subacute)(see also Nasopharyngitis) J 00 [456] [common cold] ada Incl. : . . . dan Excl. : . . 5. Common cold No: J 00 (110) Cold common (head) J 00 [456] J 00 Acute nasopharyngitis [common cold] 6. Rinofaringitis kronis Rhinopharyngitis acute No: J 31. 1 No: J 00 [466] 43

(Lanjutan) 7. Bronchitis No: J 40 Usia? 15 atau > 15 th (83) (diffuse)(fibrinous). . . (15 years of age. . . ) J 40 [470] J 40 Bronchitis, not specified. . Note: . . . Incl. : . . . Excl. : . . . 8. Bronchopneumonia No: J 18. 0 (84) - see Pneumonia, broncho (517) Pneumonia, broncho, bronchia. . . J 18. 0 [463] J 80 ada Excl. : . . . J 18. 0 Bronchopneumonia, unspecified 44

(Lanjutan) 9. Pyothorax, infeksi stafilokokus aureus No: J 86. 9 No: B 95. 6 (547) Pyothorax J 86. 9 - with fistula J 86. 0 - TBC NEC A 16. 5 - - with bacteriological. . . A 15. 6 [479] J 86 Pyothorax Incl. : . . Use additional code (B 95 -B 98), if. . . [161] B 95. 6 Staphylococcal aureus as the casue. . . 45

(Lanjutan) 10. Campak dengan pneumonia No: B 05. 2 J 17. 1* Campak = Measle = Morbilli (416: Measle) (427: Morbilli – see Measle) Measle with pneumonia B 05. 2 J 17. 1* [462] J 17. 1* Pneumonia in viral diseases cl. else. Apabila kode J 17. 1* digunakan maka partnernya harus bertanda dagger 46

Latihan Mandiri 1. Acute insufisiensi pulmonair post tindakan operasi non-thoracic No: J 95. 2 (377 378) - pulmonary, acute, following surgery (non-thoracic) J 95. 2 [481] J 95. 2 Acute Pulm. Insuff. Following nonthoracic surgery 2. Gagal napas akut No: J 96. 0 (271) Failure, resp. Acute J 96. 0 Gagal napas postprocedural No: J 95. 9 [481] J 96 ada Excl. : . . . 47

(Lanjutan) 3. Gangguan pernapasan pada amebiasis No: A 06. 5 J 99. 8* (41) Amebiasis specified site NEC A 06. 8 [102] A 06. 5 Amoebic lung abscess (J 99. 8*) 4. Bronchopneumonia akibat infeksi staphylococcus No: J 15. 2 (84) Bronchopneumonia (see also Pneumonia, broncho. ) J 18. 0 (517) Pneumonia broncho, staphyllococcal J 15. 2 [462] J 15. 2 Pneumonia due to staphyloccoccus 48

(Lanjutan) 5. Aspirasi pneumonia akibat tindakan anesthesia saat partus No: O 74. 0 (517) pneumonia aspiration J 69. 0 Karena pasien adalah saat partus (melahirkan) maka baca [455] (O 00 -O 99) [641] O 60 -O 75 Complications of albour & pregn. [661 – 668] O 74. 0 Aspiration pneumonia due to anaesthesia during labour. . 49

(Lanjutan) 6. Polyp sinus maxillary No: J 33. 8 (523) Baca Note. . . (524) Polyp maxillary (sinus) J 33. 8 [467] J 33. 8 Other polyp of sinus Polyp of sinus: - maxillary, dst. 7. Hypertrophy tonsils disertai hypertrophy adenoids No: J 35. 3 (334 – 336) - tonsils J 35. 1 - with adenoid J 35. 3 [468] Hypertrophy of tonsils with hypertr. . of adenoids. 50

(Lanjutan) 8. Nasopharyngitis kronik No: J 31. 1 Nasopharyngitis akut No: J 00. X (434) Nasopharyngitis (acute)(infective)(subacute) J 00 - chronic (suppurative)(ulcerative) J 31. 1 [466] J 31. 1 chronic nasopharyngitis [456] J 00 Acute nasopharyngitis [common cold] 9. Bronchitis akut akibat virus parainfluenza No: J 20. 4 (83) Bronchitis due to parainfluenza virus J 20. 4 [464] J 20. 4 Bronch. due to parainfl. ) 51

(Lanjutan) 10 Swine pandemik No: J 09. X Avian flu H 5 N 1 epidemik No: J 09. X (363) Inluenza - with - - manifestation avian (virus identif. ) J 09 [459] J 09. X Influenza due to identified avian infl. v. Baca Note: . . . Incl. : . . . Use additional. . . Excl. : . . . 52