KISTA RONGGA MULUT Oleh drg Theodora Sp Ort

  • Slides: 29
Download presentation
KISTA RONGGA MULUT Oleh: drg. Theodora, Sp. Ort

KISTA RONGGA MULUT Oleh: drg. Theodora, Sp. Ort

Definisi - Sebuah rongga patologis berisi bahan berupa cairan, semicairan, atau gas, dan bukan

Definisi - Sebuah rongga patologis berisi bahan berupa cairan, semicairan, atau gas, dan bukan terbentuk akibat akumulasi pus. - Sering dilapisi oleh epitel diperoleh dari: - Benih gigi, - Epitel email yang menyusut, - Sisa epitel sel Malassez - Sisa-sisa lamina dental

Klasifikasi (berdasarkan buku yang diterbitkan oleh WHO: Histological Typing of Odontogenic Tumours. Kramer, Pindborg

Klasifikasi (berdasarkan buku yang diterbitkan oleh WHO: Histological Typing of Odontogenic Tumours. Kramer, Pindborg dan Shear, 1992. Dimodifikasi oleh Shear) - Kista pada rahang � Epitelial � Pertumbuhan (a) Odontogenik 1. Kista gingiva pada anak-anak 2. Keratosis odontogenik (kista primordial) 3. Kista dentigerous (folikular) 4. Kista erupsi

 odontogenik 5. Kista periodontal lateral 6. Kista gingiva pada orang dewasa 7. Kista

odontogenik 5. Kista periodontal lateral 6. Kista gingiva pada orang dewasa 7. Kista botrioid odontogenik 8. Kista odontogenik glandular (kista odontogenik mukoepidermoid sialo-odontogenik)

(b) Non-odontogenik 1. 2. 3. 4. Kista duktus nasopalatinus (kanal insisivus) Kista nasolabial (nasoalveolar)

(b) Non-odontogenik 1. 2. 3. 4. Kista duktus nasopalatinus (kanal insisivus) Kista nasolabial (nasoalveolar) Kista palatinus median, alveolar median, mandibular median Kista globulomaksilari

Epitelial Inflamasi 1. Kista radikular, apikal, dan lateral 2. Kista residual 3. Kista paradental

Epitelial Inflamasi 1. Kista radikular, apikal, dan lateral 2. Kista residual 3. Kista paradental dan kista bukal mandibula terinfeksi 4. Kista inflamasi kolateral Nonepithelial 1. 2. Kista tulang soliter (kista tulang hemoragik, traumatik, simpel) Kista tulang aneurisma

Gejala � � • • Tidak ada gejala kecil Ditemukan secara kebetulan Infeksi :

Gejala � � • • Tidak ada gejala kecil Ditemukan secara kebetulan Infeksi : - sakit - bengkak - mati rasa (bibir bawah) Ekspansi : - perubahan letak gigi tiruan - ulserasi - pergerakan gigi-gigi Perubahan warna pada gigi Gigi goyang Perubahan gigitan disertai fraktur patologis Trismus

Diagnosa: - Radiografi intra oral dan ekstra oral Gambaran radiolusen berbatas jelas dikelilingi garis

Diagnosa: - Radiografi intra oral dan ekstra oral Gambaran radiolusen berbatas jelas dikelilingi garis radiopak Tes vitalitas (kecuali kista radikular) Sialografi (kista kelenjar saliva) Aspirasi cairan kista cairan kuning - berisi kristal kolesterin kista radikular - berisi udara, darah/ cairan serosanguineus kista tulang soliter - berisi darah kista tulang aneurisma - berisi pus kista terinfeksi - cairan kuning pucat mengandung keratin kista keratosis odontogenik

Pemeriksaan Klinis - Kista kecil tidak ada perubahan nyata Kista besar ekspansi tulang alveolar

Pemeriksaan Klinis - Kista kecil tidak ada perubahan nyata Kista besar ekspansi tulang alveolar Gigi non-vital perubahan warna Ekspansi tulang penipisan korteks palpasi menyebabkan keretakan tulang - Fluktuatif Pembengkakan Perubahan letak gigi, gigi goyang Fraktur patologis mobilitas abnormal pada mandibula perubahan oklusi

1. Kista gingiva pada anak - berasal dari sisa lamina dental pembengkakan, pada lingir

1. Kista gingiva pada anak - berasal dari sisa lamina dental pembengkakan, pada lingir alveolar lesi soliter, lebih sering, multiple berwarna putih atau krem nodula Bohn atau Epstein’s pearls

2. Keratosis Odontogenik (kista primordial) - keratosis odontogenik yang multipel - potensi untuk tumbuh

2. Keratosis Odontogenik (kista primordial) - keratosis odontogenik yang multipel - potensi untuk tumbuh menjadi ganas - dapat bertambah luas, melibatkan seluruh ramus asendens termasuk kondilus dan prosesus koronoideus, tanpa menimbulkan gejala - cenderung berkembang di rongga medulla tulang, dan ekspansi terjadi beberapa saat kemudian - banyak ditemukan di rahang bawah regio molar dan ramus - jarang terjadi resorpsi akar gigi

3. Kista Dentigerous (folikular) Disebabkan oleh ekspansi folikel gigi Ø Menyeliputi mahkota gigi-gigi yang

3. Kista Dentigerous (folikular) Disebabkan oleh ekspansi folikel gigi Ø Menyeliputi mahkota gigi-gigi yang belum erupsi Ø Sebagian besar dikaitkan dengan gigi molar tiga yang tidak erupsi Ø Radiografi : kista menyelimuti mahkota gigi (dan melekat pada leher gigi) Ø

4. Kista Erupsi � jarang terjadi � kista ini merupakan kista superfisial yang terjadi

4. Kista Erupsi � jarang terjadi � kista ini merupakan kista superfisial yang terjadi pada jaringan gingiva � berhubungan dengan gigi yang sedang erupsi, terutama gigi molar sulung � radiografi : gigi tidak erupsi disertai folikel yang besar

5. Kista Periodontal Lateral - Tumbuh dari sisa epitel di ligamen periodontium Di regio

5. Kista Periodontal Lateral - Tumbuh dari sisa epitel di ligamen periodontium Di regio kaninus dan premolar rahang bawah Gigi-gigi vital 6. Kista Gingiva pada Orang Dewasa ◦ Sering terjadi pada usia 40 dan 60 tahun ◦ Pembengkakan gingiva, biasanya di regio premolar dan kaninus rahang bawah pada aspek bukal ◦ Tidak ada kecenderungan untuk timbul kembali

7. Kista botrioid odontogenik ◦ varian dari kista periodontal lateral ◦ Radiologi radiolusensi multilokular

7. Kista botrioid odontogenik ◦ varian dari kista periodontal lateral ◦ Radiologi radiolusensi multilokular ◦ Biopsi: �Multilokular �Memiliki kecenderungan untuk timbul kembali 8. Kista odontogenik glandular ◦ Sangat jarang ◦ Menyerupai kista botrioid odontogenik ◦ Lesi yang unilokular atau multilokular

(b) Non-odontogenik 1. Kista duktus nasopalatinus (kanalis insisivus) - merupakan kista non-odontogenik yang paling

(b) Non-odontogenik 1. Kista duktus nasopalatinus (kanalis insisivus) - merupakan kista non-odontogenik yang paling sering ditemukan - disebabkan oleh proliferasi sisa epitel di kanalis nasopalatinus - gejala yang paling umum ditemukan adalah pembengkakan di garis tengah palatum di belakang gigi insisivus satu rahang atas - Biopsi bisa memberikan diagnosis tetap. Tepi kista diliputi kombinasi epitel skuamosa bertingkat, kuboidal, dan kolumnar bersilia. - Aspirasi: ditemukan pus bila terinfeksi - Ditemukan daerah radiolusensi bulat berbatas tegas radiopak antara gigi 11 dan 21

2. - Kista nasolabial (nasoalveolar) banyak pada wanita meluas hingga ke dasar hidung dan

2. - Kista nasolabial (nasoalveolar) banyak pada wanita meluas hingga ke dasar hidung dan sulkus labialis ada fluktuasi

3. Kista palatina median, alveolar median, mandibular median Kista palatina median dan alveolar median

3. Kista palatina median, alveolar median, mandibular median Kista palatina median dan alveolar median - Kista palatina median pelebaran ke posterior dari kista ductus palatinus Kista alveolar median perluasan anterior dari kista ductus palatinus Kista mandibular median - pembengkakan regio mentalis - gigi-gigi insisivus rahang bawah

4. Kista globulomaksilari ◦ Radiografi: lesi ditemukan di antara gigi insisivus lateral dan kaninus

4. Kista globulomaksilari ◦ Radiografi: lesi ditemukan di antara gigi insisivus lateral dan kaninus rahang atas ◦ Varian dari kista odontogenik dan tumor, misalnya: �keratosis odontogenik, �kista radikular, �kista periodontal lateral

Epitelial Inflamasi Kista radikular (apikal dan lateral) 1. • • • paling banyak terjadi

Epitelial Inflamasi Kista radikular (apikal dan lateral) 1. • • • paling banyak terjadi di rahang; berkembang dari proliferasi sisa epitel (sisa sel Malassez) terjadi akibat stimulasi oleh produk inflamasi yang terbentuk setelah pulpa gigi mati Setelah ekstraksi gigi penyebab, bila kista tidak terdeteksi, akan terus berkembang dan disebut sebagai kista residual (2) Ekspansi lebih lanjut menyebabkan erosi pada tulang dan fluktuasi

3. Kista paradental dan bukal mandibular terinfeksi ◦ Kista paradental � ditemukan di bagian

3. Kista paradental dan bukal mandibular terinfeksi ◦ Kista paradental � ditemukan di bagian lateral gigi � disebabkan oleh: peradangan poket periodontal stimulasi dari sisa epitel sel Malassez epitelium email yang menyusut. kista paradental dihubungkan dengan gigi molar tiga yang erupsi sebagian ◦ Kista bukal mandibular yang terinfeksi � dianggapvariasi kista paradental � terjadi dalam kaitan dengan gigi molar pertama dan kedua pada anak-anak. � Radiologi ada radiolusensi gigi yang terlibat sedikit terangkat dan berubah posisi tulang baru dapat terbentuk lamina dura tetap utuh - Secara histologis sulit dibedakan dari kista radikuler

4. Kista kolateral inflamasi ◦ kista inflamasi pada gingiva ◦ inflamasi poket periodontal yang

4. Kista kolateral inflamasi ◦ kista inflamasi pada gingiva ◦ inflamasi poket periodontal yang menyebabkan proliferasi sisa sel Malassez ◦ terlihat pada gigi yang sudah erupsi ◦ ada pembengkakan gusi yang sakit ◦ gigi tetap vital

Nonepitelial 1. Kista tulang soliter (kista tulang hemoragik, traumatik, simpel) - etiologi tidak diketahui

Nonepitelial 1. Kista tulang soliter (kista tulang hemoragik, traumatik, simpel) - etiologi tidak diketahui diperkirakan karena trauma yang menyebabkan perdarahan intra medulla - jarang pada maksila - pasien muda

2. Kista tulang aneurisma - etiologi tidak diketahui kemungkinan sebelumnya sudah pernah terjadi lesi

2. Kista tulang aneurisma - etiologi tidak diketahui kemungkinan sebelumnya sudah pernah terjadi lesi pada tulang misalnya ossifying fibroma - dapat terjadi resorbsi akar

Terapi 1. Enucleasi (in toto) ◦ Pengambilan secara keseluruhan dari kista (total) ◦ Mengambil

Terapi 1. Enucleasi (in toto) ◦ Pengambilan secara keseluruhan dari kista (total) ◦ Mengambil sedikit jaringan yang sehat di sekeliling kista untuk menghindari tejadinya kekambuhan ◦ Dilakukan pada kista dengan ukuran masih kecil

2. Marsupialisasi ◦ dibuat “jendela” untuk drainase cairan kista yang menghubungkan kantong kista dengan

2. Marsupialisasi ◦ dibuat “jendela” untuk drainase cairan kista yang menghubungkan kantong kista dengan dunia luar untuk drainase cairan kista. ◦ dilakukan pada kista dengan ukuran yang besar ◦ tujuan : �Mencegah trauma yang luas �Mencegah terjadinya kerusakan jaringan vital (arteri, vena, syaraf) �Menghindari fraktura, defect �Menghindari kerusakan pada sinus maxillaris ◦ Kerugian: �Bila ukuran terlalu besar dibutuhkan waktu lama untuk sembuh �Bila jendela tertutup dapat kambuh �Bahaya perdarahan �Diikuti pembuatan obturator (rahang atas) ◦ Bila rongga kista sudah mengecil dan jauh dari jaringan vital diikuti dengan terapi ENUCLEASI

� Enucleasi pada kista radikuler gigi premolar kedua rahang bawah: A. Pembuatan incisi B.

� Enucleasi pada kista radikuler gigi premolar kedua rahang bawah: A. Pembuatan incisi B. Flap mukoperiosteal C. Pengambilan kortikal plate sebelah bukal serta gigi penyebab D. Pengambilan tulang yang masih meliputi kista E. Pengambilan jaringan kista secara keseluruhan F. Pengembalian flap G. Penjahitan

Terapi pada kista beradang � Sebelum dilakukan tindakan di atas, hilangkan gejala radang dengan

Terapi pada kista beradang � Sebelum dilakukan tindakan di atas, hilangkan gejala radang dengan cara: ◦ Antibiotika dosis tinggi dan tepat ◦ Analgetika ◦ Anti inflamasi ◦ Perbaikan keadaan umum vitamin

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH