KINGDOM PLANTAE Nur Moh Ahadi DUNIA TUMBUHAN CIRICIRI
KINGDOM PLANTAE Nur Moh Ahadi
DUNIA TUMBUHAN CIRI-CIRI TUMBUHAN PENGELOMPOKAN TUMBUHAN A. TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH B. TUMBUHAN BERPEMBULUH B. 1. TIDAK BERBIJI B. 2. 1. GYMNOSPERMAE B. 2. 2. ANGIOSPERMAE Plant 1. 1/24
CIRI-CIRI TUMBUHAN • Eukariot, multiseluler, fotosintetik • Beradaptasi terhadap lingkungan darat • Mempunyai pergiliran keturunan (metagenesis): generasi sporofit generasi gametofit • Reproduksi dan perkembangan : embrio berkembang dalam gametangium betina Plant 1. 2/24
PENGELOMPOKAN TUMBUHAN A. TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH (Bryophyta = Lumut) Karakteristik • Tidak mempunyai jaringan pembuluh • • • Tidak memiliki akar, batang, dan daun Penyerapan air dilakukan oleh sel paling luar Mempunyai rizoid sebagai alat pelekat Menghasilkan sperma berflagel Siklus hidup : generasi gametofit dominan, sporofit tereduksi Manfaat : tumbuhan pionir, penutup tanah Plant 1. 4/24
Klasifikasi Tumbuhan lumut 1. Lumut Hati (Hepaticopsida), Cth: Marchantia polimorpha sebagai obat penyakit hepatitis 2. Lumut tanduk (Anthoceratopsida), Cth: Anthoceros sp 3. Lumut daun (Bryopsida), disebut lumut sejati yg akar berupa rhizoid, memiliki batang dan daun. Cth: Sphagnum sp dpt dijadikan pengganti kapas, pembalut, dan bahan bakar.
sporofit (menghasilkan spora) sporangium seta gametofit (menghasilkan gamet) stolon rizoid Lumut Daun dan Bagian - Bagiannya Plant 1. 4/24
METAGENESIS LUMUT Spora(n) Protonema(n) sporofit (menghasilkan spora) gametofit (menghasilkan gamet) Tumb. Lumut Anteridium Arkegonium Sperma(n) Ovum(n) Zigot (2 n) Sporogonium(2 n)
Siklus Hidup Lumut Daun Tahap diploid (2 n) sporofit dewasa (sporangium & tangkai) sporofit zigot Pembuahan Meiosis Tahap haploid (n) sperma mencapai telur melalui tetesan hujan atau lapisan air anteridium spora dilepaskan ujung gametofit jantan ujung gametofit betina arkegonium spora berkecambah spora berkembang menjadi gametofit Plant 1. 5/24
B. TUMBUHAN BERPEMBULUH Karakteristik • Mempunyai jaringan pembuluh : xilem dan floem • Memiliki akar, batang, dan daun sejati • Penyerapan air dilakukan oleh akar • Tidak mempunyai rizoid • Menghasilkan sperma berflagel atau tidak berflagel • Siklus hidup: generasi sporofit dominan generasi gametofit tereduksi Plant 1. 6/24
B. 1. TUMBUHAN BERPEMBULUH TANPA BIJI (Pteridophyta = paku-pakuan) Karakteristik • Berkembang biak dengan spora • Spora dihasilkan di dalam sporangium • Sporangium dapat tersusun dalam strobilus, sorus, sinangium • Sperma berflagel, perlu air untuk fertilisasi • Siklus hidup: generasi sporofit dominan, hidup bebas generasi gametofit tereduksi, hidup bebas Manfaat : tanaman hias, media anggrek, bahan kerajinan tangan Plant 1. 7/24
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, paku dibagi menjadi 3: 1. Paku homospor/isospor: menghasilkan satu jenis spora saja. Cth : paku kawat (Lycopodium clavatum) 2. Paku heterospor: Menghasilkan dua jenis spora (mikrospora = jantan, dan makrospora = betina). Cth : paku rane (Shelaginella wildenowii), Semanggi (Marsilea crenata) 3. Paku peralihan : menghasilkan spora yg bentuk danukurannya sama tapi sebagian jantan dan sebagian betina. Cth : Paku ekor kuda (Equisetum debile)
Metagenesis pada Paku Spora(n) Protalium(n) Anteridium Arkegonium Sperma(n) Ovum(n) Zigot (2 n) Tum. Paku(2 n) Sporogonium(2 n)
Susunan Sporangium strobilus sorus sinangium Equisetum arvense Cyathea lurida Psilotum nudum Plant 1 8/24
anteridium daun arkegonium Gametofit (0. 5 cm) stolon akar Sporofit Paku Sejati dan Bagian-Bagiannya Plant 1. 9/24
Siklus Hidup Paku Sejati sporofit tumbuh & berkembang zigot Tahap diploid pembuahan sporofit dewasa meiosis Tahap haploid telur arkegonium sperma anteridium gametofit dewasa sorus spora berkecambah Plant 1. 10/24
B. 2. TUMBUHAN BERPEMBULUH BERBIJI Karakteristik • Berkembang biak dengan biji • Biji dihasilkan di dalam buah, atau tidak di dalam buah • Sperma umumnya tidak berflagel, tdk perlu air untuk fertilisasi • Mempunyai pembuluh angkut Plant 1. 11/24
B. 2. 1. GYMNOSPERMAE (Tumbuhan Berbiji Terbuka) Karakteristik • Berkembang biak dengan biji • Biji tidak dilindungi jaringan buah • Struktur reproduksi terdapat pada kerucut (strobilus) • Penyerbukan selalu dengan cara anemogami Manfaat: tanaman hias, bahan makanan, kayu, bahan kertas. Plant 1. 12/24
Strobilus / Runjung (Bunga)
Siklus Hidup Gymnospermae kerucut betina kerucut jantan sporofit dewasa kecambah kulit biji embrio jaringan nutrisi irisan melalui ovul irisan kantung polen Tahap Diploid Tabung polen ovul dilihat dari dalam sel penghasil sperma • Waktu antara penyerbukan telur gametofit betina mikrospora terbentuk, terbentuk Plant 1. 13/24
B. 2. 2. ANGIOSPERMAE (Tumbuhan Berbiji Tertutup) • • Karakteristik Berkembang biak dengan biji Biji dilindungi jaringan buah Struktur reproduksi terdapat pada bunga Siklus hidup: generasi sporofit dominan, hidup bebas generasi gametofit tereduksi, tidak hidup bebas Manfaat: bahan pangan, sandang, papan, tanaman hias, obat Angiosperma terdiri atas 2 kelas : Monokotil dan Dikotil Plant 1. 14/24
Perbandingan Ciri Tumbuhan Dikotil dan Monokotil Dikotiledon pertulangan daun menyirip, menjari kambium ada, bagian bunga berkas pengangkut kelipatan 2, 4 melingkar atau 5, akar tunggang pertulangan daun sejajar, melengkung kambium tidak ada, bagian bunga berkas pengangkut kelipatan 3 tersebar akar serabut 2 kotiledon Monokotiledon 1 kotiledon Plant 1. 15/24
Struktur Bunga Kepala putik Putik (pistil) Bakal buah (ovary) Bakal biji (ovul) Daun mahkota (petal) Kepala sari (anther) Benang sari (stamen) Daun kelopak (sepal) Berdasarkan kelamin bunga: 1. Bunga biseksual/ hermaprodit: pada 1 bunga terdapat benang sari dan putik (+ atau – daun kelopak & daun mahkota) Contoh: jambu, jeruk, kembang sepatu. Plant 1. 16/24
2. Bunga uniseksual: pada 1 bunga terdapat benang sari saja atau putik saja (+ atau – daun kelopak & daun mahkota) Bunga uniseksual terdiri atas bunga jantan atau bunga betina Contoh: jagung, kelapa, bayam. benang sari putik benang sari kelopak mahkota a b c Gambar skematik dari bunga a. lengkap b. jantan c. betina Plant 1. 17/24
Siklus Hidup Angiospermae kecambah kulit biji embrio endosperma sporofit dewasa Tahap diploid kantung polen Meiosis Pembuahan ganda butir polen berkembang menjadi tabung polen ovul di dlm ovary Sel yg akan berkembang jadi megaspora Meiosis mikrospora tabung polen sperma butir polen Tahap haploid tabung polen masuk ke ovul irisan ovul mitosis sel tempat endosperma terbentuk telur Waktu antara penyerbukan & pembuahan relatif singkat Plant 1. 18/24
sel induk mikrospora meiosis 2 meiosis 1 mitosis inti vegetatif inti generatif butir serbuk sari (gametofit jantan) kepala sari membuka, butir serbuk sari dilepaskan Perbentukan Gametofit Jantan Plant 1. 19/24
Bakal buah Bakal biji Sel induk megaspora meiosis inti polar 4 megaspora sel telur pembelahan sitoplasma, hasilnya: 7 sel, 8 inti (gametofit betina) mitosis 3 mitosis 2 3 megaspora mati mitosis 1 1 megaspora berkembang Perbentukan Gametofit Betina Plant 1. 20/24
kepala putik tangkai polen putik inti tabung generatif polen tabung bakal biji polen inti mikropil vegetatif kantung lembaga sel telur inti kutub nuselus integumen tangkai biji mikropil bakal buah (a) 2 sperma inti sperma (c) tabung polen (d) (b) inti kutub sel antipoda inti telur endosperma zigot (e) Pembuahan Ganda pada Angiospermae Plant 1. 21/24
kulit biji Kacang (dikotil) poros embrio plumula radikula kotiledon jaringan buah kotiledon Jagung (monokotil) kulit biji endosperma plumula seludang poros embrio radikula Biji Dikotil dan Monokotil Plant 1. 22/24
bagian atas karpel bakal biji dinding bakal buah biji polong (terbuka) daun kelopak Perkembangan Ovary Menjadi Buah Plant 1. 23/24
Penyebaran Buah/ Biji Buah dimakan hewan Penyebaran oleh air Buah menempel di rambut hewan Penyebaran oleh angin Penyebaran oleh hewan Plant 1. 24/24
- Slides: 36