KINGDOM PLANTAE Aditya Pusparajasa S Si CIRICIRI Eukariotik

  • Slides: 48
Download presentation
KINGDOM PLANTAE Aditya Pusparajasa, S. Si

KINGDOM PLANTAE Aditya Pusparajasa, S. Si

CIRI-CIRI Eukariotik Multiseluler Dinding selulosa Berklorofil a dan b serta karotenoid (bersifat autotrof) Cadangan

CIRI-CIRI Eukariotik Multiseluler Dinding selulosa Berklorofil a dan b serta karotenoid (bersifat autotrof) Cadangan makanan berupa amilum Embrio hasil pembuahan diwadahi dalam biji dan diberi makan oleh induk betina Memiliki daur hidup berupa pergiliran keturunan (metagenesis)

 Contoh Plantae: Spaghales sp. , Polytrichum sp, Anthoceres, Marchantia, dll. Pteridophyta Lycopodium, Equisetum

Contoh Plantae: Spaghales sp. , Polytrichum sp, Anthoceres, Marchantia, dll. Pteridophyta Lycopodium, Equisetum debile, paku tanduk rusa, suplir, paku sarang burung, paku pecis, semanggi. Spermatophyta dibagi menjadi dua, yaitu : Bryophyta Monokotil: padi, jagung, bawang merah, nanasdsb Dikotil : lada, ketela pohon, sirsak, petai, asem, dsb.

LUMUT (BRYOPHYTA) Ciri-ciri : Umumnya berwarna hijau karena selnya terdapat plastida dengan klorofil a

LUMUT (BRYOPHYTA) Ciri-ciri : Umumnya berwarna hijau karena selnya terdapat plastida dengan klorofil a dan b autotrof Merupakan Tumbuhan Peralihan antara tumbuhan bertalus dengan tumbuhan berkormus Ukuran yang kecil (tidak mempunyai jaringan pengangkut) proses pengangkutan air dan mineral organik secara Difusi Pengganti akar terdapat struktur bernama rizoid (menyerupai bulu-bulu akar)

 Reproduksi § § § Lumut Dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual Reproduksi secara

Reproduksi § § § Lumut Dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual Reproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan cara membentuk gemma atau kuncup, penyebaran spora, dan fragmentasi. Reproduksi secara seksual (generatif) dengan cara peleburan antara sel gamet jantan (spermatozoid) dengan gamet betina (ovum) spermatozoid dihasilkan anteredium dan ovum dihasilkan arkegonium Berdasarkan letak anteridium dan arkegonium, lumut ada kelompok: § Lumut homotalus (anteridium dan arkegonium dalam 1 talus) lumut berumah satu disebut juga Monoesis § Lumut heterotalus (anteridium dan arkegonium dalam talus yang berbeda) lumut berumah dua disebut juga diesis

BENTUK TUBUH LUMUT Gametofit berbentuk lembaran Sporofit berbentuk terompet Gametofit berbentuk tumbuhan kecil Sporofit

BENTUK TUBUH LUMUT Gametofit berbentuk lembaran Sporofit berbentuk terompet Gametofit berbentuk tumbuhan kecil Sporofit berbentuk kapsul bertangkai panjang

CONTOH ANATOMI TUMBUHAN LUMUT Penampang membujur anteredium Marchantia Penampang membujur arkegonium Marchantia Penampang membujur

CONTOH ANATOMI TUMBUHAN LUMUT Penampang membujur anteredium Marchantia Penampang membujur arkegonium Marchantia Penampang membujur sporofit Marchantia

SIKLUS HIDUP LUMUT (REPRODUKSI)

SIKLUS HIDUP LUMUT (REPRODUKSI)

KLASIFIKASI LUMUT Lumut Hati (Hepatophyta/Hepaticopsida) tubuh berupa talus dan berakar rhizoid tidak mempunyai jaringan

KLASIFIKASI LUMUT Lumut Hati (Hepatophyta/Hepaticopsida) tubuh berupa talus dan berakar rhizoid tidak mempunyai jaringan meristematik berkembang biak secara generatif dengan oogami dan secara vegetatif dengan fragmentasi, tunas, dan kuncup eram (gemma/budding). Contoh : Marchantia polymorpha bahan obat sakit hati (hepatitis) Marchantia germinata

 Lumut Daun (Bryopsida/Bryophyta) Memiliki ciri gametofit : protonema dan gametofora Sporofit terdiri dari

Lumut Daun (Bryopsida/Bryophyta) Memiliki ciri gametofit : protonema dan gametofora Sporofit terdiri dari bagian kaki, seta, dan kapsul telah memiliki batang, daun, dan rhizoid Contoh : Sphagnum fimbriatum pembentuk tanah gambut, hidup di air asam (paya) berfungsi sebagai bahan pencuci hama (pestisida) dan pengganti kapas (pembalut) Lumut Tanduk (Anthoceropsida/Anthocerophyta) talus yang lebar, tipis, dengan tepi yang berlekuk, rhizoid di bagian ventral Contoh : Anthoceros leavis

CONTOH-CONTOH LUMUT (KLASIFIKASI) Lumut hati Gametofit Marchantia Gametofit Lunularia Sporofit Marchantia

CONTOH-CONTOH LUMUT (KLASIFIKASI) Lumut hati Gametofit Marchantia Gametofit Lunularia Sporofit Marchantia

Lumut tanduk Anthoceros sp Lumut daun Polytrichum Struktur tubuh Polytricum

Lumut tanduk Anthoceros sp Lumut daun Polytrichum Struktur tubuh Polytricum

TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) Ciri-ciri • • • : Berkormus ( dapat dibedakan antara akar,

TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) Ciri-ciri • • • : Berkormus ( dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun) Memiliki jaringan pembuluh (xylem dan floem) tipe konsentris Terdapat kutikula (lapisan lilin) Embrio multiseluler dalam arkegonium Bermetagenesis (daur hidup) Bersifat higrofit (hidup di tempat lembab)

TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) BENTUK TUBUH TUMBUHAN PAKU Berbentuk lembaran, misalnya Marsilea Berbentuk pohon, misalnya

TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) BENTUK TUBUH TUMBUHAN PAKU Berbentuk lembaran, misalnya Marsilea Berbentuk pohon, misalnya Spaeropteris Berbentuk seperti tanduk rusa, misalnya Platycerium bifurcatum

STUKTUR TUMBUH PAKU q • • AKAR Seperti akar serabut (RIZOID) Mempunyai kaliptra, epidermis,

STUKTUR TUMBUH PAKU q • • AKAR Seperti akar serabut (RIZOID) Mempunyai kaliptra, epidermis, korteks, stele (silinder pusat) BATANG Batang di dalam tanah disebut rimpang (RIZOMA) Tetapi ada batang yang tumbuh menjulang tinggi keatas, misal : - paku tiang (Alsophila glauca) - paku pohon (Cyathea sp)

q • • • DAUN Daun selalu menggulung atau melingkar pada usia muda Berdasarkan

q • • • DAUN Daun selalu menggulung atau melingkar pada usia muda Berdasarkan bentuk, ukuran, dan susunannya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi dua : - Mikrofil belum bisa dibedakan tangkai, tulang, dan daging daun - Makrofil (Megafil) sudah bisa dibedakan dan pada mesofil sudah terdiri dari beberapa lapis jaringan. Berdasarkan fungsinya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi dua: - Tropofil daun khusus untuk asimilasi atau fotosintesis - Sporofil daun penghasil spora tetapi bisa juga melakukan fotosintesis (troposporofil)

LANJUTAN DAUN PAKU • • • Spora paku dibentuk di dalam kotak spora (sporangium)

LANJUTAN DAUN PAKU • • • Spora paku dibentuk di dalam kotak spora (sporangium) Sporangium terdapat sel penutup berdinding tebal dan menyerupai cincin disebut anulus. Kumpulan sporangium pada tumbuhan paku disebut sorus. Sorus terdapat di bagian permukaan bawah daun paku. Sorus yang masih muda dilindungi oleh selaput pelindung yang disebut indusium

GAMBAR STRUKTUR TUBUH TUMBUHAN PAKU Strobilus Daun steril (tropofil) Daun fertil (sporofil) Mikrofil Batang

GAMBAR STRUKTUR TUBUH TUMBUHAN PAKU Strobilus Daun steril (tropofil) Daun fertil (sporofil) Mikrofil Batang Daun muda yang Menggulung (circinatus) Rizom Rizoid Paku berdaun besar (Makrofil) Rizom Rizoid Paku berdaun kecil Sorus pada daun tumbuhan paku

Tumbuhan homospora menghasilkan satu jenis gametofit yang mengandung organ reproduksi jantan dan betina Tumbuhan

Tumbuhan homospora menghasilkan satu jenis gametofit yang mengandung organ reproduksi jantan dan betina Tumbuhan homospora menghasilkan satu jenis spora Gametofit (n) Arkegonium (n) Spora (n) Anteredium (n) Haploid (n) Generasi gametofit Fertilisasi Meiosis Sel spora induk (2 n) Sel telur (n) Sperma (n) Diploid (2 n) Generasi sporofit Sporangium (2 n) Zigot (2 n) Embrio (2 n) Sporofit (2 n) Siklus hidup tumbuhan homospora

Tumbuhan heterospora menghasilk an gametofit jantan dan gametofit betina Megagametofit (n) Megaspora (n) Tumbuhan

Tumbuhan heterospora menghasilk an gametofit jantan dan gametofit betina Megagametofit (n) Megaspora (n) Tumbuhan heterospora menghasilk an 2 jenis spora: megaspora dan mikrospora Mikrospora (n) Mikrogametofit (n) HAPLOID (n) Generasi gametofit Meiosis Sel spora induk (2 n) Sel telur (n) Sperma (n) Fertilisasi DIPLOID (2 n) Generasi sporofit Zigot (2 n) Embrio (2 n) Sporangium (2 n) Sporofit (2 n) Siklus hidup tumbuhan heterospora

SIKLUS HIDUP TUMBUHAN PAKU (REPRODUKSI)

SIKLUS HIDUP TUMBUHAN PAKU (REPRODUKSI)

KLASIFIKASI TUMBUHAN PAKU 1. Berdasarkan bentuk dan ukuran spora, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi

KLASIFIKASI TUMBUHAN PAKU 1. Berdasarkan bentuk dan ukuran spora, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi : Paku Homospora Bentuk dan ukuran sporanya sama, contoh : Lycopodium calvatium 2. Paku Heterospora Spora jantan dan spora betina, contoh : Sellaginella wildenowii (paku rane) dan Marsiela crenata (semanggi) 3. Paku Isospora (peralihan) Bentuk dan ukuran sporanya sama, hanya sebagian besar berkelamin betina, contoh : Equisetum debile (paku ekor kuda)

 1. • • • Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi empat kelas, yaitu :

1. • • • Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi empat kelas, yaitu : Psillotophyta/Paku purba Paku ini tidak berdaun atau daunnya kecil Tidak mempunyai akar sejati, fungsi akar digantikan rizoid Mem punyai ranting dikotom Tidak ada jaringan pengangkut Sebagian besar jenisnya telah punah, contoh : Psilotum nudum Paku purba Psilotum

2. Lycopodophyta/paku kawat/paku rambut • Paku ini berdaun kecil (mikrofil), tersusun spiral, • Sporangium

2. Lycopodophyta/paku kawat/paku rambut • Paku ini berdaun kecil (mikrofil), tersusun spiral, • Sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus • Hidup sebagai epifit • Contohnya Selaginella caudata dan Lycopodium sp. Paku kawat Lycopodium Selaginella

3. Equisetophyta/Spenophyta/Paku ekor kuda • Hidup di tempat lembab • Paku ini berdaun kecil

3. Equisetophyta/Spenophyta/Paku ekor kuda • Hidup di tempat lembab • Paku ini berdaun kecil (mikrofil), tunggal, dan tersusun melingkar • Mempunyai batang dan akar sejati • Kebanyakan sudah punah, yang masih adalah kelompok Equisetaceae, yaitu Equisetum debile (paku ekor kuda) Paku ekor kuda Equisetum

4. Pteridophyta/Spenophyta/tumbuhan paku • • Umumnya disebut pakis, Daunnya besar (megafil) dengan tulang-tulang daun

4. Pteridophyta/Spenophyta/tumbuhan paku • • Umumnya disebut pakis, Daunnya besar (megafil) dengan tulang-tulang daun daging daun (mesofil) Sporangium terdapat pada sporofil Contoh : Adiatum cuneatum (suplir), Plathycerium sp (tanduk rusa), Marsiela crenata (semanggi), dan Salvinia natans Paku sejati Adiantum Asplenium nidus Azolla Dicksonia antartica

PERANAN Tanaman hias : Adiatum cuneatum (suplir), Platycerium, Asplenium nidus (paku sarang burung), Sellaginella

PERANAN Tanaman hias : Adiatum cuneatum (suplir), Platycerium, Asplenium nidus (paku sarang burung), Sellaginella wildenowii Bahan obat : Lycopodium clavatum, Aspidium filixmas, dan Dryopteris filixmas Pupuk hijau : Azolla piñata simbiosis dengan Anabaena azolla Sayuran : Marsiela crenata (semanggi) Pelindung tanaman persemaian : Gleichenia linearis

TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) Spermatophyta adalah tumbuhan yang menggunakan biji sebagai alat reproduksinya. Sebutan lain

TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) Spermatophyta adalah tumbuhan yang menggunakan biji sebagai alat reproduksinya. Sebutan lain Anthophyta/ Phanerogama/ Embriophyta sifonogama. Ciri-ciri : mempunyai akar, batang, dan daun sejati (Berkormus) Mempunyai jaringan pembuluh yang rumit Memiliki pigmen hijau (klorofil) dan ada yang tidak memiliki jadi bersifat parasit. Reproduksi generatif menghasilkan biji, generasi sporofitnya berupa tumbuhan dan generasi gametofit berupa bunga, kandung lembaganya terlindung di dalam ovula. Reprodksi vegetatif (secara alami atau buatan)

TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) Pohon Perdu Herba

TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA) Pohon Perdu Herba

Reproduksi vegetatif Tumbuhan berbiji Reproduksi tanpa melewati proses peleburan dua gamet (fertilisasi) dan menghasilkan

Reproduksi vegetatif Tumbuhan berbiji Reproduksi tanpa melewati proses peleburan dua gamet (fertilisasi) dan menghasilkan sifat yang identik. 1. Reproduksi vegetatif alami a. Rizom (rimpang; akar tinggal) e. Umbi batang b. Stolon (geragih) f. Daun c. Umbi lapis (bulbus) g. Kormus d. Tunas 2. Reproduksi vegetatif buatan a. mencangkok b. Menempel (okulasi) c. Menyambung d. Menyetek e. Merunduk f. Kultur jaringan

Reproduksi Generatif Tumbuhan Berbiji Reproduksi yang melibatkan proses peleburan gamet jantan dan gamet betina.

Reproduksi Generatif Tumbuhan Berbiji Reproduksi yang melibatkan proses peleburan gamet jantan dan gamet betina. Terdapat 2 tahap dalam reproduksinya : 1. Penyerbukan (polinasi) Angiospermae proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik Gymnospermae proses menempelnya serbuk sari ke bakal biji Penyerbukan terdapat 2 macam : v Berdasarkan asal serbuk sari : a. Autogami (asal serbuk sari dari bunga yang sama (1 bunga) Beberapa gangguan pada penyerbukan ini : - Protandri (serbuk sari matang lebih dulu daripada putik) - Protogini (Putik matang lebih dulu daripada benang sari) - Serbuk sari tidak dapat sampai ke kepala putik b. Kleistogami (Bagian dari autogami yang terjadi bunga belum mekar) c. Geitonogami (asal serbuk sari dari bunga lain tetapi masih 1 individu) d. Alogami/xenogami (asal serbuk sari dari individu lain tetapi masih 1 jenis) e. Hibridogami/Bastar (asal serbuk sari dari bunga tumbuhan beda jenis)

v Penyerbukan berdasarkan faktor yang membantu : a. Anemogami (dengan bantuan angin) - terjadi

v Penyerbukan berdasarkan faktor yang membantu : a. Anemogami (dengan bantuan angin) - terjadi pada tumbuhan yang berbiji tertutup maupun terbuka - serbuk sari kering, lembut, dan banyak - Kepala sari mudah bergoyang - Tidak mempunyai mahkota bunga (jika ada ukuran kecil) b. Hidrogami (dengan bantuan air) terjadi pada tumbuhan hidrila c. Zoidiogami (dengan bantuan hewan) - Entomogami (dengan bantuan serangga) tumbuhan menghasilkan nektar (madu) dan mahkota bunga warna-warni - Ornitogami (dengan bantuan burung) tumbuhan menghasilkan madu - Kiropterogami (dengan bantuan kelelawar) bunga tumbuhan mekar pada malam hari - Malakogami (dengan bantuan siput)

2. Pembuahan( kelanjutan dari proses penyerbukan) o Sperma dibawa melalui tabung (buluh) serbuk sari

2. Pembuahan( kelanjutan dari proses penyerbukan) o Sperma dibawa melalui tabung (buluh) serbuk sari ovum Peleburan sperma dan ovum didalam OVULA (struktur sporofit yang mengandung megasporangium dan gametofit betina) o Peleburan sperma dan ovum embrio o Embrio bersifat bipolar (dwipolar) o satu kutub membentuk batang dan daun o Kutub lainnya membentuk sistem perakaran o o Pembuahan ada 2 macam: Pembuahan tunggal peleburan sperma dengan ovum (pada tumbuhan berbiji terbuka) o Pembuahan ganda 1. peleburan sperma dengan ovum embrio/lembaga o 2. peleburan sperma dengan inti kandung lambaga sekunder endosperma (cadangan makanan)

KLASIFIKASI 1. Gymnospermae adalah tumbuhan berbiji terbuka, di mana bakal biji tidak dibungkus oleh

KLASIFIKASI 1. Gymnospermae adalah tumbuhan berbiji terbuka, di mana bakal biji tidak dibungkus oleh daun buah, tetapi menempel pada daun buah Ciri-ciri : berakar tunggang atau serabut, batang tidak bercabang atau bercabang, berkayu dan tumbuh tegak ke atas, berdaun sempit, tebal, dan kaku seperti jarum, biji terdapat dalam daun buah (makrosporofil), dan serbuk sari terdapat dalam bagian yang lain (mikrosporofil), daun buah penghasil dan badan penghasil serbuk sari terpisah dan masing-masing disebut dengan strobilus.

GYMOSPERMAE Strobilus betina Strobilus jantan Ciri utama: - biji tidak terlindungi oleh daging buah

GYMOSPERMAE Strobilus betina Strobilus jantan Ciri utama: - biji tidak terlindungi oleh daging buah - biji terdapat pada strobilus

Konus biji Sisik Megaspora yang berfungsi Meiosis Ovulum Kunus serbuk sari Megasporangium Ruang spora

Konus biji Sisik Megaspora yang berfungsi Meiosis Ovulum Kunus serbuk sari Megasporangium Ruang spora Mikrofil Gametofit betina Sel-sel induk mikrospora 10 -100 m Meiosis Sporofit Sisik Potongan Mikrospora sisik Serbuk sari Kulit biji Gametofit betina Sel telur Arkegonium yang tereduksi Gametofit jantan Fertilisasasi Embrio Gametofit betina Zigot Biji bersayap Suspensor Konus betina Kulit biji melindungi embrio Gametofit betina Biji Sayap Sisik konus betina Embrio yang berkembang Siklus hidup Gymnospermae

CONTOH-CONTOH GYMNOSPERMAE Cycas Welwitschia Ginko biloba Pinus

CONTOH-CONTOH GYMNOSPERMAE Cycas Welwitschia Ginko biloba Pinus

2. Angiospermae Kelompok tumbuhan yang mempunyai biji tertutup oleh daging buah Ciri-ciri : Kormofita

2. Angiospermae Kelompok tumbuhan yang mempunyai biji tertutup oleh daging buah Ciri-ciri : Kormofita sejati Daun tunggal atau majemuk, bentuk daun pipih, lebar, dan pertulangan daun beranekaragam Akar tunggang atau serabut dan batang bercabang atau tidak bercabang Bakal biji tidak tampak, terlindung dalam daun buah atau putik Pembuahan ganda, pembentukan embrio dan endosperm dalam waktu yang hampir bersamaan

BAGIAN-BAGIAN BUNGA ANGIOSPERMAE Benang sari (stamen) Daun kelopak (sepala) Kepala sari Tangkai sari Daun

BAGIAN-BAGIAN BUNGA ANGIOSPERMAE Benang sari (stamen) Daun kelopak (sepala) Kepala sari Tangkai sari Daun mahkota (petala) Kepala putik (stigma) Bakal buah (ovarium) Bakal biji (ovulum) Dasar bunga (reseptakulum)

DIPLOID (2 n) Putik Kepala putik Tangkai putik Ovarium Ovulum Megagametofit berkembang dari megaspora

DIPLOID (2 n) Putik Kepala putik Tangkai putik Ovarium Ovulum Megagametofit berkembang dari megaspora di dalam ovulum Kepala sari Tangkai sari Serbuk sari Mikrogametofit berkembang dari mikrospora di dalam kotak serbuk sari Sel induk megaspora (2 n) Meiosis Zigot berkembang menjadi sporofit dewasa Megaspora (n) Nukleus endosperm (3 n) Zigot (2 n) Fertilisasi ganda menghasilkan zigot 2 n dan endosperm 3 n Fertilisasi ganda 8 nukleus haploid Megagametofit (n) HAPLOID (n) Inti buluh Sperma Buluh serbuk sari Serbuk sari (mikrogametofit (n) Serbuk sari berkecambah di kepala putik. Buluh serbuk sari tumbuh sampai mencapai megagametofit Megagametofit

CIRI-CIRI TUMBUHAN DIKOTIL Bertulang daun menyirip Memiliki dua kotiledon Berakar tunggang Bagian-bagian bunga Terdiri

CIRI-CIRI TUMBUHAN DIKOTIL Bertulang daun menyirip Memiliki dua kotiledon Berakar tunggang Bagian-bagian bunga Terdiri dari lima bagian Pembuluh pengangkut Berbentuk cincin dan tersusun teratur

CONTOH-CONTOH TUMBUHAN DIKOTIL Anemone Lantana Cleome Catharanthus Hibiscus rosa-sinensis Ixora Allamanda

CONTOH-CONTOH TUMBUHAN DIKOTIL Anemone Lantana Cleome Catharanthus Hibiscus rosa-sinensis Ixora Allamanda

CIRI-CIRI TUMBUHAN MONOKOTIL Memiliki satu kotiledon Bertulang daun sejajar Berakar serabut Bagian-bagian bunga Terdiri

CIRI-CIRI TUMBUHAN MONOKOTIL Memiliki satu kotiledon Bertulang daun sejajar Berakar serabut Bagian-bagian bunga Terdiri dari tiga bagian Pembuluh pengangkut tersebar

CONTOH-CONTOH TUMBUHAN MONOKOTIL Eichornia Cymbidium Canna Cyperus

CONTOH-CONTOH TUMBUHAN MONOKOTIL Eichornia Cymbidium Canna Cyperus

Perbedaan Utama Antara Gymnosperma dan Angiosperma Faktor Pembeda Gymnosperma Angiosperma Habitus/ bentuk tubuh semak,

Perbedaan Utama Antara Gymnosperma dan Angiosperma Faktor Pembeda Gymnosperma Angiosperma Habitus/ bentuk tubuh semak, perdu, pohon terna, semak, perdu, pohon Sistem akar tunggang Serabut dan tunggang Batang tegak lurus, bercabang-cabang Bercabang-cabang atau tidak Daun Jarang yang berdaun lebar dan bersifat majemuk Kebanyakan berdaun lebar, ada yang berdaun majemuk dengan komposisi yang beragam Sistem tulang daun Tidak beragam Beraneka ragam Bunga sesungguhnya belum ada Membentuk strobilus Bakal biji nampak menempel pada daun buah Ada bunga Tidak membentuk strobilus Bakal biji tidak tampak (tertutup) Penyerbukan Serbuk sari jatuh pada bakal biji Jarak waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif lama Serbuk sari jatuh pada kepala putik Jarak waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif lebih pendek Anatomi Akar dan batang memiliki kambium Hanya sebagian anggota yang memiliki kambium pada akar dan batangnya Terdiri atas trakea dan trakeid Terdapat sel pengiring Xylem terdiri atas trakeidng Floem tidak terdapat sel pengiring

Perbedaan Utama antara Tumbuhan Dikotil dan Monokotil Faktor Pembeda Tumbuhan Dikotil Tumbuhan Monokotil Biji

Perbedaan Utama antara Tumbuhan Dikotil dan Monokotil Faktor Pembeda Tumbuhan Dikotil Tumbuhan Monokotil Biji Memiliki lembaga dengan dua daun lembaga Ketika berkecambah biji membelah menjadi dua Memiliki lembaga dengan satu daun lembaga Ketika berkecambah biji tidak membelah Lembaga Akar lembaga tumbuh menjadi akar tunggang yang bercabang Akar lembaga mati disusul dengan pembentukan sistem akar serabut Batang Dari pangkal sampai ujung membentuk kerucut panjang, bercabang-cabang, dan berbuku-buku dengan ruas tidak jelas Dari pangkal sampai ke ujung hampir sama besar, tidak bercabang-cabang, dan berbuku -buku dengan ruas tamapak jelas Daun Tunggal atau majemuk, sering disertai daun penumpu Duduk daun tersebar Tulang daun menyirip atau menjari Tunggal berupih Bunga berkelipatan 2, 4, dan 5 Bunga berkelipatan 3 Anatomi Akar dan batang mempunyai kambium Berkas pengangkut bersifat kolateral terbuka Ujung akar dan pucuk lemabaga tidak dilindungi oleh sarung pelindung Tidak memiliki kambium Berseling atau roset Sejajar atau melengkung Berkas pengangkut bersifat kolateral tertutup Ujung akar dilindungi oleh koleoriza dan ujung lembaga dilindungi oleh koleoptil

. . . TERIMA KASIH. . . GBU

. . . TERIMA KASIH. . . GBU