Kimia Klinik Urine nurdin 11242020 1 Ginjal Bentuk
Kimia Klinik Urine nurdin 11/24/2020 1
Ginjal Bentuk = kacang merah. Jumlah = sepasang Ukuran = 11 x 6 x 3 cm Berat = 120 – 170 g nurdin 11/24/2020 2
Struktur ginjal Terdiri dari : Kulit ginjal = korteks Sumsum ginjal = medula Rongga ginjal (pelvis) nurdin 11/24/2020 3
Pada kulit ginjal terdapat jutaan NEFRON yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap Nefron tersusun atas Badan Malpighi dan saluran panjang (tubula). Badan Malpighi tersusun atas Simpai Bowman (kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerulus nurdin 11/24/2020 4
Fungsi ginjal 1. Menyaring dan membersihkan darah dari zatzat sisa metabolisme tubuh 2. Mengeskresikan zat yang jumlahnya berlebihan 3. Reabsorsbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal. 4. Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh 5. Menghasilkan zat hormon. 6. Homeostasis ginjal, mengtur p. H, konsentrasi ion mineral dan komposisi air dalam darah nurdin 11/24/2020 5
nurdin 11/24/2020 6
Proses pembentukan urin 1. Filtrasi atau penyaringan darah -----glomerulus----Urin Primer urin primer mengadung asam amino, glukosa, Na, K, dan garam -garam lainnya 2. Reabsorsbsi atau penyerapan kembali bahan 2 yg masih dibutuhkan di Urin Primer (gula, asam amino dll)…. . direabsorbsi di tubulus proksimal ……T. distal = air…………. Urin Sekunder. Augmentasi proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di T. distal……dari Tubulus ginjal urin…………pelvis…. . ureter ………. kantong kemih……uretra……. . ekskresi Urin 3. nurdin 11/24/2020 7
Darah yang disaring tiap hari = 200 liter…menghasilkan sampah 2 liter dan ekstra air. (urin) volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus nurdin 11/24/2020 8
Komposisi urin normal Air = 96% Garam = 1, 5 % Urea = 2, 5 % Substansi lain : Zat sisa metabolisme ( CO 2, H 2 O, NHS, pigmen empedu, asam urat) nurdin 11/24/2020 9
nurdin 11/24/2020 10
Pengertian Urine Adalah suatu larutan kompleks yang mengandung bahan-bahan organik dan anorganik, sebagai hasil filtrasi dari glomerulus ginjal dan dikeluarkan dari tubuh melalui saluran air kemih. nurdin 11/24/2020 11
Indikasi tes urin 1. Tes saring pada tes kesehatan, keadaan patologik maupun sebelum operasi. 2. Menentukan infeksi saluran kemih. 3. Menentukan kemungkinan gangguan metabolisme mis : DM, komplikasi kehamilan 4. Menentukan berbagai jenis peny. ginjal nurdin 11/24/2020 12
Jenis-jenis urine Urine pagi yaitu urine yang pertama-tama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur. digunakan untuk pemeriksaan : sedimen, berat jenis, tes kehamilan Urine sewaktu yaitu urine yang dikeluarkan pada satu waktu yang tidak ditentukan secara khusus Urine 2 jam pp yaitu urine yang dikeluarkan pertama kali 2 jam setelah makan. Digunakan untuk pemeriksaan pasien suspek DM Urine 24 jam Urine yang dikumpulkan selama 24 jam. Digunakan untuk pemeriksaan kuantitatif suatu zat dalam urine nurdin 11/24/2020 13
Prinsip penampungan urine 1. Menggunakan botol yang bermulut lebar, bersih, tetapi tidak perlu steril, kecuali untuk pemeriksaan mikrobiologi 2. Bila pemeriksaan urine tersebut harus ditunda maka perlu diberi bahan pengawet nurdin 11/24/2020 14
Pengawet urine Kegunaan : 1. Untuk mencegah perkembangbiakan bakteri 2. Untuk mencegah rusaknya elemen dalam urine, mis : SDM, SDP 3. Untuk mencegah rusaknya bahan terlarut, mis; glukosa nurdin 11/24/2020 15
Pengawet urine OKI, untuk pemeriksaan urine sebaiknya dipakai urine baru dan sebaiknya urine pagi. Urine baru : adalah urine yang dikeluarkan dari tubuh kurang dari 6 jam. nurdin 11/24/2020 16
Macam –macam bahan pengawet urine Toluol 2 m. L / 100 m. L urine Dipakai untuk pemeriksaan kimiawi Tidak efekti untuk mencegah pertumbuhan bakteri bila bakteri sudah terdapat dalam urine Karena pengawet ini terapung diatas permukaan urine, maka sulit untuk memisahkan pengawet dengan bahan pemeriksaan 2) Choloroform menghambat pertumbuhan bakteri merubah karateristik sel pada sedimen 1. nurdin 11/24/2020 17
Macam –macam bahan pengawet urine 1. Formaldehida Satu tetes per 30 ml urine Baik untuk pem. sedimen, tetapi bila konsentrasinya terlalu banyak akan mengendapkan protein Menyebabkan hasil positif palsu pada pemeriksaan reduksi 4. Natrium florida (Na. F) Dipakai untuk pengawet glukosa, OK menghambat glukolisis 5. Thimol (1 butir kristal) Mempengaruhi hasil tes presipitasi untuk protein 6. Asam borat 0, 8% nurdin 11/24/2020 18
Analisis Urine 1. Pemeriksaan Urine Rutin (u/ setiap penderita) A. Makroskopik • • • Warna Kejernihan Keasaman Bau Berat jenis p. H nurdin 11/24/2020 19
B. Mikroskopis (pemeriksaan sedimen) • Eritrosit • Lekosit • Sel epitel • Torak • Bakteri mukus • Kristal • Jamur dan parasit C. Kimiawi • Glukosa • Protein nurdin 11/24/2020 20
2. Pemeriksaan Urin atas indikasi � Urobilin � Benda keton � Darah samar � Bilirubin � Urobilinogen � Nitrit. � Lekosit esterase � Kuantitatif protein nurdin 11/24/2020 21
Pemeriksaan Urine Rutin A. Makroskopis 1. Volume �Normal orang dewasa : 800 – 1600 m. L/24 jam �Meningkat : DM, DI, nefritis kronis. �Menurun : Nefritis akut, aklampsi, diare berat, muntah 2 hebat, terlalu banyak keluar keringat, demam, dekompensasi cordis �Anuri (tidak keluar urine) terjadi pada : kolaps dengan TD sistolik < 70 mm. Hg, efritis akut yang berat dan keracunan Hg. Cl 2 nurdin 11/24/2020 22
Pemeriksaan urin rutin 2. Warna � Kuning muda-kuning � Warna urine dipengaruhi oleh : o Konsentrasi urin : makin pekat makin gelap o Keasaman urin : makin alkalis makin gelap o Pigmen 2 abnormal dalam urine dan obat 2 an. Mis : • • • Darah : merah, coklat, keruh (berawan) Bilirubin : kuning tua, coklat kehijauan Fenol, salisilat dan resorsinol : hijau gelap Antipirin : kuning hitam Phenachetin : kuning nurdin 11/24/2020 23
Pemeriksaan urin rutin 3. Kekeruhan urine normal biasanya jernih. keruh : fosfat dan nanah, darah, bakteri, spermatozoa nurdin 11/24/2020 24
Pemeriksaan urin rutin Keasaman /reaksi 4. p. H normal urine adalah 4, 7 – 7, 5, rata-rata 6, 0. a. b. Manfaat pem. p. H urine dlm klinik : Urine baru yang alkalis pada penderita peradangan saluran kencing menunjukkan adanya infeksi oleh “ Urea Splitting Organisme” yang sangat resisten terhadap antibiotik, sehingga sering merupakan indikasi untuk operasi radikal. Penderita dengan asidosis (koma diabetikum) membutuhkan terapi dengan alkali atau atas penuntun alkali reverse. Pem. R. alkali sangat sukar, sehingga sebagai penuntun dapat dipakai keasaman urine. Apabila urine berubah dari asam menjadi netral, terapi dengan alkalis harus dihentikan nurdin 11/24/2020 25
Pemeriksaan urin rutin 5. Berat Jenis Normal : BJ urine sewaktu : 1002 -1030 BJ urine 24 jam : 1. 015 -1. 025 Arti Klinik : Membantu mendiagnosa glukosuri pada penderita koma, pada penderita koma diabetika didapat urine yang sangat jernih tetapi mempunyai BJ yang tinggi. Untuk mengetahui faal ginjal. (percobaan Fishberg) nurdin 11/24/2020 26
Pemeriksaan urin rutin 6. Bau urine normal disebabkan oleh sebagian asam-asam organik yg mudah menguap : o Bau amoniak : ureum dipecah o/bakteri o Bau buah (fruity) terdapat pada ketonuria o Bau jengkol terdapat pada keracunan jengkol, sering disertai proteinuria, kristal-kristal asam jengkol dan erytrosit pada sedimen urine nurdin 11/24/2020 27
B. Mikroskopis Pemeriksaan Sedimen Urine : 1. Unsur sedimen organik : Eritrosit Lekosit Silinder Sel epitel Spermatozoa Parasit 2. Pemeriksaan non organik Kristal yg dijumpai dlm keadaan normal Kristal yg dijumpai dlm keadaan abnormal nurdin 11/24/2020 28
Sedimen Organik 1. Eritrosit : 2. Lekosit : Normal : 0 -1 /LPB Normal < 6 /LPB Arti klinis Arti Klinis : a) Perdarahan : tumor ginjal, karsinoma kandung kemih. b) Trauma : batu, kristal, dsb. menunjukkan peradangan disalah satu tempat dalam sistem urogenitalia c) Peradangan : TBC, glomerulo nefritis, dsb nurdin 11/24/2020 29
Sedimen Organik 3. silinder Patogenesis terjadinya silinder : pengendapan protein /albumin baik itu albumin yg berasal dari filtrat ataupun sekret tubuli akan menjaring bahan 2 yang banyak ditemukan dalam urine. OKI dapat ditemukan bermacam 2 silinder tergantung dari bahan yang tekandung dlm urine nurdin 11/24/2020 30
Sedimen Organik A. Silinder hialin B. Silinder epitel Tampak pucat bening, homogen. Mengandung sel epitel (1 -2) Dijumpai pada Nefritis akut, ikterus tanpa albuminuria dan pada oang sehat setelah olah raga Adanya SE menunjukkan proses degenerasi yang berat dariepitel tubuli ginjal nurdin 11/24/2020 31
Sedimen Organik C. Silinder berbutir D. Silinder eritrosit Silinder ini mengandung butir 2 halus sampai kasar. Mengandung eritrosit Materi dari butir 2 ini adalah albumin, sel epitel, lemak, leukosit, eritrosit yg rusak. Dijumpai : Nefritis akut Biasa : Nefritis kronis nurdin 11/24/2020 32
Sedimen Organik E. Silinder lekosit F. Silinder Lemak Mengandung lekosit Mengandung butir 2 lemak Biasanya pada stadium lanjut nefritis berat. nurdin 11/24/2020 33
Sedimen Organik G. Silinder lilin H. Silinder Campuran Tidak berwarna Lebih besar dari silider hialin Pinggirnya sering tdk rata OK adanya lekukan 2 Biasa dijumpai pd perubahan degenerasi berat pd ginjal Kadang 2 dijumpai pd amiloid ginjal Mengandung bermacam-2 unsur, mis: lekosit, erit, lemak. nurdin 11/24/2020 34
Sedimen Organik I. Silinder Fibrin Mengandung fibrin Merupakan silinder palsu nurdin 11/24/2020 35
Sedimen Organik 4. Sel Epitel Sel ini berasal dari ginjal, urether, kandung kemih dan uretrha. Yang paling penting adalah SE dari tubuli ginjal. Selalu terdapat dalam urine Pada glomerulonefritis SE semakin banyak. nurdin 11/24/2020 36
Sedimen Organik 5. Spermatozoa Biasanya dijumpai pada urine setelah coitus Bentuk : badan oval memanjang, tipis, dan mempunyai ekor yang halus nurdin 11/24/2020 37
Sedimen Organik 6. Parasit Sering ditemukan : Schistsoma, Trichomonas vaginalis. nurdin 11/24/2020 38
Unsur Sedimen Non Organik Ada 2 jenis : Kristal dan amorf Kristal yg dapat dijumpai dalam keadaan normal : 1. Dalam suasana asam : K. asam urat & K. calsium oxalat 2. Dlm suasana Alkalis : K. Triple phospat, Ca. Phospat, Ca. carbonat nurdin 11/24/2020 39
Unsur Sedimen Non Organik Kristal yang dijumpai dlm urine abnormal : 1. K. sistin : kelainan kongenital 2. K. tyrosin & leusin : hepar yg berat nurdin 11/24/2020 40
Unsur Sedimen Non Organik Amorf 1. Amorf urat dalam urine asam. 2. Amorf fosfat dlm urin alkalis. nurdin 11/24/2020 41
nurdin 11/24/2020 42
C. Pemeriksaan Kimia 1. Pemeriksaan urine terhadap glukosa. a. Berdasarkan reduksi tembaga b. Berdasarkan reaksi enzimatik nurdin 11/24/2020 43
a. Berdasarkan reduksi tembaga Prinsip dalam suasana alkali kuat, ditambah dengan pemanasan, gula-gula (reduktor) akan mereduksi ion cupri menjadi cupro dengan hasil terjadi Cu. OH yang berwarna kuning atau Cu 2 O yg berwarna merah, tergantung dari jumlah reduktor yg terdapat dlm urine nurdin 11/24/2020 44
a. Berdasarkan reduksi tembaga Ada 3 macam : 1. Metode Fehling 2. Metode Benedict 3. Metode tablet Clinitest nurdin 11/24/2020 45
a. Berdasarkan reduksi tembaga 1. Metode Fehling Keuntungan : Sangat sensitif Kerugian : Kurang spesifik Fehling 1 + Fehling 2 sama banyak. Encerkan dgn akuades 2 -3 x Didihkan beberapa detik Bila jernih dapat dipakai Sambil mendidih + urin tetes demi tetes + : warna kuning nurdin 11/24/2020 46
a. Berdasarkan reduksi tembaga 2. Metode Benedict : 5 m. L benedict + 8 tts (0, 5 m. L) urine, letakkan dlm penangas air mendidih selama 2 -3 menit, angkat dan langsung baca. Kerugian : kurang sensitif Keuntungan : semi kuantitatif & lebih spesifik Penilaian : 1. Biru hijau tak ada endapan (-) = 0 -0, 1 g/dl 2. Hijau , endapan kuning (+) = 0, 5 – 1, 0 g/dl 3. Kuning (++) = 1, 0 -1, 5 g/dl 4. Orange (+++) = 1, 5 -2, 5 g/dl 5. Merah (++++) = 2, 5 -4, 0 g/dl nurdin 11/24/2020 47
a. Berdasarkan reduksi tembaga 3. Metode Tablet Clinitest masukkan TC kedlm tabung Rx + 5 tts urine, tgg 15 detik, kocok tabung perlahan 2, bandingkan warna yg timbul dengan standat yg tersedia Penilaian : 1. Negatif 2. Positif lemah 0, 25% 3. (+) 0, 5 % 4. (++) 0, 75% 5. (+++) 1% 6. (++++) 2% 7. Bila warna segera menjadi coklat > 2 % nurdin 11/24/2020 48
b. Berdasarkan reaksi enzimatik (carik celup) Prinsip : enzim glukosa oksidase (GOD) secara spesifik akan mengkatalisa reaksi antara glukosa dengan O 2 diudara. Terbentuk H 2 O 2 yang akan bereaksi dengan indikator warna pada kertas tes. Intensitas warna yang timbul sesuai dengan konsentrasi gula. Kertas tes mengandung larutan penyangga sehingga reaksi tidak tergantung p. H urine nurdin 11/24/2020 49
b. Berdasarkan reaksi enzimatik (carik celup) Cara kerja Hasil Celupkan kertas tes dalam urine dalam sekejap (maksimal 1 detik) Kuning menjadi hijau Keluarkan kertas tes sambil menyeka bagian pinggirnya pada mulut tabung. Sensitivitas : 0, 04 g/dl Spesifitas : sangat spesifik utuk D-glukosa. Baca hasil dalam waktu 60 detik nurdin 11/24/2020 50
2. Pemeriksaan urine terhadap Protein Prinsip : berdasarkan pengendapan protein yang terjadi dalam suasana asam, karena hasil pemeriksaan dinilai dari kekeruhan, maka urine harus jernih. nurdin 11/24/2020 51
2. Pemeriksaan urine terhadap Protein Ada 4 jenis : 1. Metode Asam Sulfosalisil (Exton) 2. Tes pemanasan dengan asam acetat (CH 3 COOH) 3. Pemeriksaan secara Bang 4. Pemeriksaan dengan carik celup nurdin 11/24/2020 52
2. Pemeriksaan urine terhadap Protein Sulfosalisil 20% Dua tabung reaksi (A dan B) masing-masing diisi dengan 2 m. L urin. Tabung A ditambah 8 tetes larutan asam sulfosalilat 20%, kemudian digoyang perlahan. Bandingkan isi tabung A terhadap tabung B. Kekeruhan dilihat dengan latar belakang gelap (misalnya kertas karbon) dengan cahaya matahari yang terpantul. nurdin 11/24/2020 53
Pelaporan Hasil Pemeriksaan Negatif (-) : Bila tidak ada kekeruhan sama sekali, protein urin negative Positif (+) atau 1+ : Bila ada kekeruhanringan tanpa butir-butir, kadar protein kira-kira 0, 01 - 0, 05 gr/dl. (++) atau 2+ : Bila kekeruhan mudah dilihat dan tampak butir-butir dalam kekeruhan, Kadar protein kira 0, 05 – 0, 2 gr/dl. (+++) atau 3+ : bila urin jelas keruh dan keruhan tersebut berkeping, kadar protein kira 0, 2 -0, 5 gr/dl (++++) atau 4+: bila urin sangat keruh dan kekeruhan berkeping-keping besar atau bergumpal atau memadat, kadar protein kira-kira > 0, 5 gr/dl; gumpalan terbentuk bila kadar protein dalam urin > 3 gr/dl nurdin 11/24/2020 54
2. Pemeriksaan urine terhadap Protein 2. Tes pemanasan dengan CH 3 COOH Isi tabung dengan urine ¾ nya Didihkan selama 1 -2 menit Kekeruhan yg terjadi : fosfat, carbonat atau albumin. + 3 tts CH 3 COOH dalam keadaan mendidih Baca hasil Hasil /penilaian (semikuantitatif) 1. Tidak ada kekeruhan (-) 2. Kekeruhan sedikit sekali (±) 3. Kekeruhan sedikit (tanpa butir 2 (+) =10 -50 mg% 4. Kekeruhan jelas (berbutir 2) (++) = 50 -200 mg% 5. Kekeruhan hebat berkeping 2 (+++) 200 -500 mg% 6. Menggumpal (++++) >500 mg% nurdin 11/24/2020 55
2. Pemeriksaan urine terhadap Protein 3. Reagen Bang Penilaian 5 m. L urine + 0, 5 m. L RB, panaskan didlm air mendidih selama 5 menit & baca hasil Bila timbul kekeruhan berarti terdapat protein Interpretasi = cara CH 3 COOH Keuntungan : tidak terganggu oleh kekeruhan yg disebabkan garam 2 calsium, pospat, dsb nurdin 11/24/2020 56
2. Pemeriksaan urine terhadap Protein 4. Carik celup Prinsip : pada p. H tertentu protein akan merubah zat Cromogen membentuk warna Kertas tes TA batang plastik yg mengnadung 3, 3, 5, 5 -tetrakhlorofenol 3, 4, 5, 6 - tetrabromo sulfophtalin dalam suatu sistem buffer nurdin 11/24/2020 57
Cara kerja Hasil Celupkan kertas kedalam urine maksimal 1 detik, keluarkan sambil dioleskan bagian penggirnya pada mulut tabung. Positif (+) : timbul perubahan warna dari kuning menjadi hijau muda sampai hijau tua tergantung dari kadar protein. Bandingkan warna yang terjadi dengan warna standar pada tabung kertas tes dalam waktu 60 detik Sensitivitas : 6 mg% Spesifitas : sangat spesifik untuk albmin. Positif palsu : Polivinilpirolidon, amonium kuartener Negatif palsu : fenazopiridin nurdin 11/24/2020 58
2. Pemeriksaan Urine Atas Indikasi a. Urobilin Cara kerja & hasil: Metode Schlesinger 5 m. L urine + 2 tts Lar. lugol + 7, 5 m. L RS, kocok, saring sampai jernih, filtrat dilihat dengan LB hitam Prinsip urobilin dengan reagen Schlesinger membentuk suatu kompleks dengan memberikan flourescensi hijau Hasil : + jika terdapat Flourescensi Hijau. Normal : selalu tedapat FH yang amat ringan nurdin 11/24/2020 59
2. Pemeriksaan Urine Atas Indikasi b. Urobilinogen Caker & hasil Metode Wallace Diamond Prinsip : Urobilinogen + dimetil aminobenzaldehide akan membentuk komplek berwarna merah Caker : 5 m. Lurine + 10 m. L Reagen Erlich. Lihat perubahan warna yang terjadi. Hasil : (+) bila timbul warna merah anggur Normal : selalu terdapat Urobilinogen dalam urin baru (± 2 mg/urine 24 jam) = merah muda nurdin 11/24/2020 60
2. Pemeriksaan Urine Atas Indikasi c. bilirubin Metode Harrison Prinsip : Ba. Cl 2 bereaksi dengan sulfat dalam urine membentuk endapan Ba. SO 4 dan bilirubin menempel pada molekul ini. Fe. Cl 3 mengoksidasi bilirubin menjadi : Biliverdin (hijau), bilicyanin (biru) Choletelin (kuning) Caker & hasil Caker : 5 m. L urin + 5 m. L Ba. Cl 2 10% campur, saring, presipitat pada KS dibiarkan sampai kering + 1 tts reagen Fouchet pada presipitat. Hasil : hijau atau biru kehijauan Sensitivitas : 0, 05 -0, 1 mg bilirubin/dl urine nurdin 11/24/2020 61
2. Pemeriksaan Urine Atas Indikasi c. Bilirubin Caker & hasil Metode Hawkins Pada potongan kertas saring yg mengandung Ba. Cl 2 diteteskan beberapa tts urine. Biarkan selama 30 dtk sampai 2 menit Teteskan 2 tetes reagen fouchet Hasil : (+) bila terbentuk warna hijau. cara ini menggunakan kertas saring yang tebal (schlesinger atau Schull no. 470) yg direndam dengan Ba. Cl 2 jenuh, kmd kertas saring dikeringkan. Potong kertas saring berukuran 4 x ½ inchi nurdin 11/24/2020 62
2. Pemeriksaan Urine Atas Indikasi c. Bilirubin Caker & hasil Metode Carik celup (CC) Celupkan CC kedalam urine, hasil dibaca dalam 20 -60 dtk, bandingkan dengan warna standart Hasil : (+) bila terjadi perubahan arna dari krem kekuningan sampai coklat dalam waktu 20 dtk (AMES) (+) bila terjadi perubahan warna dari merah muda sampai violet dalam waktu 30 -60 dtk (BMC) Prinsip : bilirubin bereaksi dengan garam diazonium dalam suasana asam membentuk azobilirubin, suatu kompleks yang berwarna Sensitivitas : 0, 8 m bil/dl urine (AMES), 0, 5 mg bil/dl urine (BMC) nurdin 11/24/2020 63
2. Pemeriksaan Urine Atas Indikasi d. Benda Keton Ada 3 metode : 1. Percobaan Rothera 2. Percobaan Gerard 3. Metode Carik Celup Prinsip : Natrium Nitroprussid (oksidator kuat) akan bereaksi dengan asam aceto asetat dan aceton dalam suasana basa akan membentuk senyawa berwarna ungu nurdin 11/24/2020 64
2. Pemeriksaan Urine Atas Indikasi d. Benda keton 1. Metode Rothera Masukkan 5 m. L urine kedalam tbg reaksi + kan ± 1 g (sepuscuk pisau) reagen Rothera dan kocok sampai larut. Pegang tabung dengan sikap miring dan alirkan atau teteskan 1 -2 m. L NH 4 OH pekat (18%) melalui dinding tabung secara hati 2 sehingga menyusun lapisan atas dari caian dlm tabung Letakkan tabung dlm sikap tegak, biarkan selama 5 menit Baca hasil Hasil (+) bila timbul cincin ungu kemerah-merahan pada perbatasan kedua lapisan cairan nurdin 11/24/2020 65
2. Pemeriksaan Urine Atas Indikasi d. Benda keton Caker & Hasil 2. Metode Gerhard Prinsip : Fe. Cl 3 dengan asam aceto acetat akan menimbulkan zat warna merah anggur 5 m. L urine dimasukkan dlm tabung reaksi. Tambahkan beberapa tetes Fe. Cl 3 10 % kocok Hasil : (+) bila terjadi warna merah anggur nurdin 11/24/2020 66
2. Pemeriksaan Urine Atas Indikasi d. Benda keton Hasil & Sensitivitas 3. Metode CC Prinsip = Rothera Caker : Ujung strip dicelupkan kedalam urine, setelah 15 detik warnanya dibandingkan dengan warna standar Hasil : (-) : bila tak terjadi perubahan warna (+) : bila timbul warna ungu Sensitivitas : positif pada 10 mg % asam asceto acetat dan kurang sensitif terhadap aceton nurdin 11/24/2020 67
2. Pemeriksaan Urine Atas Indikasi e. Darah Samar Caker & Hasil 1. Percobaan Benzidin Sejumlah urine dipanaskan, kmd didingingkan. Seujung pisau bubuk benzidin + 3 m. L As. Asetat galsial didlm tbg reaksi, kocok sampai ada kristal yg tdk larut. 2 m. L urineyg telah dipanaskan, dimasukkan kedlm tbg yg berisi lar. benzidin Hasil dibaca dlm waktu 5 menit Hasil : (+) bila timbul warna hijau biru Prinsip : henoglobin sebagai peroksidase yang berfungsi menguraikan H 2 O 2 menjadi H 2 O dan On. On akan mengoksidasi benzidin nurdin 11/24/2020 68
2. Pemeriksaan Urine Atas Indikasi e. Darah Samar 2. Tes Carik Celup Prinsip : Aktivitas heme sebagai peroksidase merubah H 2 O 2 menjadi H 2 O dan On. On yang terbentuk ini bereaksi dengan zat chromogen yang menimbulkan perubahan warna. Eritrosit yg utuh dihemolisakan pada kertas tes dan Hb yang keluar akan bereaksi disekitar eritrosit yg lisis sehingga timbul titik-titik hijau. nurdin 11/24/2020 69
2. Pemeriksaan Urine Atas Indikasi e. Darah Samar Reagen & hasil Reagen : Hiperoksidase organik (2, 5 dimetilheksan -2, 5 dihidroprokside) Hasil : (+) : bila terjadi perubahan warna kuning/orange menjadi hijau sampai biru tua. Standar warna pada tbg terpisah untuk eritrosit dan Hb. Eritrosit : bintik 2 hijau sampai biru tua. Hb : warna hijau homogen (+) palsu : hipoklorit (-) palsu : vit C dosis tinggi (> 5 mg/dl urine), nitrit yg tinggi, formalin sebagai pengawet urine Sensitivitas & spesifitas Sensitivitas Multistix dan Chemistrip B dapat mendeteksi 0. 03 -0, 3 mg Hb/dl. Sensitivitas berkurang : - Lamanya CC disimpan - BJ urine yg tinggi, sehingga eritrosit tidak lisis. spesifitas : Tes spesifik untuk Hb dan myoglobin. nurdin 11/24/2020 70
2. Pemeriksaan Urine Atas Indikasi f. Pemeriksaan Kuantitatif Protein Ada 2 metode : 1. Metode Esbach 2. Metode Tsuchiya Prinsip : Protein akan mengendap dalam suasana asam nurdin 11/24/2020 71
2. Pemeriksaan Urine Atas Indikasi f. Pemeriksaan K P Reagen & Hasil 1. Metode Esbach Reagen Esbach : Caker : 1. Urine yg dipakai harus jernih. 2. Urine diasamkan dengan bbrapa tts asam asetat glasial. 3. Tabung dari Esbach diisi dengan urine sampai garis U. 4. Tambahkan reagen Esbach sampai garis R 5. Tabung ditutup dengan gabus dan dibolak balik sebanyak 10 kali, usahakan jangan sampai timbul gelembung 6. Biarkan selama 24 jam dlm posisi ü ü ü Asam pikrat : 1 g Asam sitrat : 2 g Akuades : 100 m. L Hasil : dibaca setelah 24 jam, satuannya g/dl/24 jam tegak nurdin 11/24/2020 72
2. Pemeriksaan Urine Atas Indikasi f. Pemeriksaan Kuantitatif Protein 2. Metode Tsuchiya Caker 1. Urine yg dipakai harus asam, bila perlu + beberapa tetes as. Asetat glasial 2. Isi tbg urinometer dengan serbul batu apung setinggi 3 mm 3. + urin sampai garis U 4. + Reagen sampai garis R 5. Sumbat tbg dan bolak-balik 12 X 6. Letakkan tabung dalam posisi tegak dan biarkan selama 1 jam Hasil & Reagen : 1, 5 g kristal fosfotungstat dalam 93, 5 m. L alkohol 95%, + 5 m. L HCl pekat. Hasil : Tinggi endapan dibaca, satuan g/liter nurdin 11/24/2020 73
2. Pemeriksaan Urine Atas Indikasi g. Porfobilinogen Percobaan Watson Schwartz Prinsip : Porfobilinogen + pdimetilaminobenzaldehid dalam suasana asam membentuk senyawa berwarna merah Sensitivitas : 6 -8 mg/24 jam Cara pemeriksaan 2 m. L urine + 2 m. L reagen Erlich + 5 m. L Kloroform, sumbat, kocok kuat 2 selama 1 menit. Biarkan terbentuk 2 lapisan (kalau perlu disentrifuse) Pindahkan lapisan atas (dgn pipet) + 2 m. L n-butanol, sumbat dan kocok lagi selama 1 menit. Biarkan terbentuk 2 lapisan (kalau perlu disentrifuse) Perhatikan : bila warna merah hanya pada lapisan bawah, menunjukkan adanya porfobilinogen bila ada warna merah hanya pada lapisan atas (butanol), berarti ada substansi lain yg memberi reaksi + dgn RE nurdin 11/24/2020 74
Parameter Dari Kertas Tes ” Combur 9 Test U / Chem Strip 9” 1. Leukosit Spesifitas dan sensitivitas Prinsip tes : Sensitivitas tes berdasarkan penguraian indoksil asam karbonat ester yang berwarna oleh esterase granulosit menjadi indoksil bebas yang kemudian bereaksi dengan garam diazonium menghasilkan warna violet sangat peka dan sudah dapat terbaca pada konsentrasi leukosit dalam urine sekitar 10 leukosit/ul melalui suatu perubahan warna Spesifitas sangat spesifik untuk enzim esterase dari granulosit nurdin 11/24/2020 75
1. Leukosit. . . . Evaluasi Negatif : berarti didalam urine tidak terdapat leukosit atau kadarnya dalam batas-batas normal Lebih dari 10 leukosit, berarti kadar leukosit dalam urine terletak diantara batas normal dan batas patologis. Pada kasus ini dianjurkan untuk mengulang pemeriksaan setelah beberapa hari dan bila hasilnya konsisten, maka pemerriksaan harus diteliti lebih lanjut secara klinis Labih dar 25 leukosit /ul pasti patologis nurdin 11/24/2020 76
Parameter Dari Kertas Tes ” Combur 9 Test U / Chem Strip 9” 2. Nitrit Prinsip Sulfanilamid aromatik, 3 -hidroksi-1, 2, 3, 4 tetrahidrobenzokuinolin dan asam tartrat, merupakan reagen 2 yg terdapat dalam kertas tes yang bila bereaksi dengan nitrit menghasilkan zat warna azo. Intensitas zat warna azo (merah) tsb menjadi ukuran dari konsentrasi nitrit dalam urine tetapi tidak menyatakan berat ringannya suatu infeksi nurdin 11/24/2020 77
2. nitrit…. Sensitivitas & spesifitas Sumber kesalahan Sensitivitas 1. 2. 3. Batas penentuan praktis tentang “Nitur tes” adalah 0, 03 mg nitrit/100 m. L urine (+) : putih ---rose---merah Spesifitas Spesifik untuk nitrit Negatif palsu : Frekuensi berkemih yg tinggi Terlalu banyak minum Kadar vit. C yang cukup tinggi (100 mg/dl urine) 4. Bakteri yang bersangkutan tidak dapat mengubah nitrat menjadi nitrit Positif palsu : obat 2 an yg mengandung fenazopiridin nurdin 11/24/2020 78
2. nitrit…. Untuk menghindari kesalahan 1. Urine yang digunakan harus urine segar dan jangan disimpan lebih dari 4 jam 2. Apabila pasien minum zat 2 yg mengandung Vit. C, pemeriksaan diulang 10 jam setelah berhenti minum zat 2 tersebut 3. Antibiotika dan kemotheurapik harus dihentikan 3 hari sebelum pemeriksaan 4. Bila pada pemeriksaan negatif, tetai pasien ada gejala 2 infeksi , dianjurkan untuk melakukan pembiakan nurdin 11/24/2020 79
3. p. H Prinsip : kertas tes mengandung indikator” methyl Red” dan Brom Thymol Blue”. Kombinasi indikator tersebut memungkinkansuatu perubahan yan jelas dari orange hijau menjadi biru pada p. H 5 -9 nurdin 11/24/2020 80
3. p. H. . . Evaluasi hasil pemeriksaan harus dibaca segera. Urine segar dari orang sehat berkisar antara p. H 5 -6 Sumber kesalahan : urine yang disimpan terlalu lama akan berubah menjadi alkalis nurdin 11/24/2020 81
4. Protein…………… Prinsip tes : Kertas tes mengnadung 3, 3, 5, 5 tetrakhlorofenol 3, 4, 5, 6 - tetrabromo sulfophtalin dalam suatu sistem buffer yang mempertahankan p. H konstan, yang bereaksi dengan protein menjadi suatu warna hijau muda sampai hijau tua. nurdin 11/24/2020 82
4. Protein…………… Sensi & spesifitas evaluasi Sensitivitas Reaksi yg (+) terliha dari peubaha warna dari kuning menjadi hijau muda sampai hijau tua. Positif pertama yaitu pada 30 mg/dl albumin. Proteinuria patologis umumnya melebihi nilai tersebut batas penentuan praktis sekitar 6 mg/dl albumin dengan konsentrasi tersebut kertas tes dapat berubah antaranegatif dan 30 mg/dl. Spesifitas : sangat spesifik untuk albumin nurdin 11/24/2020 83
4. Protein…………… S U M B E R K E S A L A H A N Positif palsu dapat tejadi : 1. Selama atau sesudah infus dengan polivinil pirodilon (pengganti darah) 2. Apabila bahan terkontaminasi dengan sisa desinfektan seperti senyawa amonium kuartener atau kloroheksidin Negatif palsu : dapat terjadi pada pengobatan dengan fenazopiridin nurdin 11/24/2020 84
5. Glukosa Prinsip : D- glukosa secara enzimatik dioksidasi menjadi D-glukoolakton. Dengan adanya peroksidase, H 2 O 2 yang dihasilkan pada reaksi ini kemudian mengoksidasi indikator membentuk warnacoklat nurdin 11/24/2020 85
5. Glukosa Sensi & Spesifitas Sumber kesalahan Sensitivitas batas penentuan praktis untuk urine yang bebas asam askorbat adalah 2, 2 mmol/l (40 mg/dl) Spesifitas sangat spesifik untuk Dglukosa Evaluasi hasil yang positif dilihat dari perubahan warna kuning menjadi coklat Positif palsu : ü Sisa detergent yang mengandung peroksida ü Bahan 2 cuci yang bersifat oksidator kuat Negatif palsu : Ø Urine banyak mengandung asam askorbat. Untuk hal ini dianjurkan agar pemeriksaan urine dilakukan minimum 10 jam setelah memakan zat-zat yang mengandung asam askorbat nurdin 11/24/2020 86
6. Keton Prinsip : asam aceto acetat dan aceton berekasi dengan nitroprussid dan glisin dalam suasana alkalis menjadi suatu kompleks warna ungu Sensitivitas kertas tes lebih sensitif untuk asam aceto acetat daripada aceton. Batas penentuan praktis untuk aaa adalah 0, 5 mmol/l (5 mg/dl) dan untuk aceton 7 -12 mmol/ (40 -70 mg/dl) nurdin 11/24/2020 87
6. Keton Evaluasi Reaksi yg positif dapat dilihat dari perubahan warna “beige” menjadi violet. Standar warna pembanding sesuai denga kira -kira dengan konsentrasi aaa yaitu : + = 0, 5 -4 mmol/l (5 -40 mg/dl) ++ = 4, 0 - 10 mmol/l (40 -100 mg/dl) +++ = ≥ 10 mmol/l (≥ 100 mg/dl) Sumber kesalahan Positif palsu ü Fenil keton yg dapat menghasilkan warna oranyemerah ü Ftalin menghasilkan warna merah pada lingkungan alkalis dari tes Negatif palsu ü Akibat urine yang disimpan terlalu lama sehingga aaa sudah terurai menjadi aceton dan aceton sudah menguap nurdin 11/24/2020 88
7. Urobilinogen Prinsip : garam diazonium yang stabil (4 -metoksi benzen diazonium fluorobirat) bereaksi dengan urobilinogen dalam suasana asam dari tes memberi warna merah Sensitivitas Batas penentuan praktis dari kertas tes adalah ± 7 umol/l (0, 4 mg/dl). Batas fisiologis dari urobilinogen urine adalah 17 umol/l (1 mg/dl). Spesifitas : sangat spesifik untuk urobilinogen nurdin 11/24/2020 89
7. urobilinogen… evaluasi Sumber kesalahan Adanya urobilinogen dapat dilihat dari perubahan warna putih ke merah. Standar warna pembnading sesuai dengan konsentrasi urobilinogen dalam urine Positif palsu dapat disebabkan oleh obatan yang menyebabkan urine berwarna merah pada suasana asam, mis fenazopiridin Negatif palsu urine yang terlalu lama disimpan terutama dibawah sinar matahari, sehingga urobilinogen teroksidasi nurdin 11/24/2020 90
8. Bilirubin Prinsip didasrkan atas reaksi bilirubin dengan garam diazonium yang stabil (2, 6 – diklorobenzendiazonium fluoroborat) dalam suasana asam membentuk arna merah-violet azo. Sensitivitas batas penentuan praktis dari tes adalah ± 9 umol/l (0, 5 mg/dl) pada urine bebas asam askorbat. nurdin 11/24/2020 91
8. Bilirubin Evaluasi : bil. Dilihat denganadanya perubahan warna kertas tes dari putih -----beige----rose---merah----violet. Warna pembanding dari tabel berarti : Negatif : negatif + : pos. lemah ++ : pos. sedang +++ : pos. kuat nurdin 11/24/2020 92
8. Bilirubin …………… Sumber kesalahan Positif palsu : obat-obatan yg berwarna merah dalam urine atau dalam suasana asam , mis fenazopiridin Negatif palsu : kadar asam askorbat yg tinggi dalam urine penyimpanan yang terlalu lama dari urine terutama dibawah sinar mathari karena bilirubin sudah teroksidasi nurdin 11/24/2020 93
9. Darah Prinsip tes didasari pada fungsi hemoglobin dan myoglobin yang mengkatalisasikan oksidasim dari indikator warna oleh hiperoksida organik (2, 5 - dimetil-2, 5 -dihidroperksiheksan) menjadi zat warna biru hijau. Eritrosit yang utuh dihemolisis pada kertas tes dan hemoglobin yang timbul akan mereaksikan reagensia disekitar eritrosit 2 yang hemolisa sehingga timbul titik-titik hijau nurdin 11/24/2020 94
9. Darah Sensitivitas & spesifitas Evaluasi & sumber kesalahan Sensitivitas : Batas penentuan praktis untuk eritrosit utuh adalah sekitar 5 erit/ul urine dan untuk Hb setara dengan ± 10 erit/ul. Batas normal untuk darah dalam urine adalah sekitar 0 -3 erit/ul Spesifitas : tes spesifik untuk Hb dan myoglobin Standar warna pada tabung terpisah untuk eritrosit dan Hb. Erit berupa titik 2 hijau yang jarang padat sedangkan Hb berupa warna hijau yang homogen Sumber kesalahan : positif palsu dapat terjadi pada residu detergent yang mengoksidasi kuat nurdin 11/24/2020 95
Terima kasih nurdin 11/24/2020 96
- Slides: 96