KEWAJARAN PENGUNGKAPAN DAN TREN MASA DEPAN DALAM AKUNTANSI

  • Slides: 9
Download presentation
KEWAJARAN, PENGUNGKAPAN DAN TREN MASA DEPAN DALAM AKUNTANSI Liana Maryuni Diyah Astriani Kusnia Dea.

KEWAJARAN, PENGUNGKAPAN DAN TREN MASA DEPAN DALAM AKUNTANSI Liana Maryuni Diyah Astriani Kusnia Dea. Mentari Utami Puji (111040102) (111040108) (111040126) (111040135) (111040136)

1. Teori Kewajaran Dalam Akuntansi Kewajaran terutama digunakan dalam literatur akuntansi profesional dan pernyataan-pernyataan

1. Teori Kewajaran Dalam Akuntansi Kewajaran terutama digunakan dalam literatur akuntansi profesional dan pernyataan-pernyataan sebagai sebuah ungkapan netralitas akuntan dalam membuat laporan keuangan. Persepsi dan penerapan kewajaran dalam penyajian sebagai pembuatan dan penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi berterima umum kadangkala menimbulkan beberapa konsekuensi yang merugikan Kewajaran dalam akuntansi juga mengarah pada doktrin “Benar dan Wajar”. Kata benar didasarkan pada fakta, fakta- fakta yang tidak menimbulkan distorsi betul, sesuai dengan aturan, antar fakta tidak saling bertolak belakang, objektif bentuk secara material, sesuai dengan yang terjadi. Sedangkan wajar berarti tidak rancu, lebih mengutamakan arti daripada bentuk, refleksi yang tepat.

2. Kewajaran Dalam Distribusi A. Kaitan dengan Pertanyaan – pertanyaan Distribusi Pandangan konvensional mengenai

2. Kewajaran Dalam Distribusi A. Kaitan dengan Pertanyaan – pertanyaan Distribusi Pandangan konvensional mengenai kewajaran sebagai netralitas dalam penyajian telah mengabaikan masalah – masalah distribusi. Penekanannya hanya pada pembuatan dan pengungkapan hasil akuntansi, bukan distribusi. Pandangan mengenai kewajaran sebagai netralitas dalam penyajian bukannya tanpa kritik. Williams menjelaskannya sebagai sebuah evaluasi dua atribut : 1. Bahwa pembuat evaluasi sadar mengenai kondisi yang dapat terjadi sebagai konsekuensi tindakannya dalam membuat keputusan yang wajar atau tidak wajar. 2. Bahwa usaha evaluasi dengan menggunakan perspektif, tidak memihak.

3. Kewajaran dalam Pengungkapan A. Kebutuhan untuk Mengembangkan Pengungkapan Terdapat beberapa usulan untuk mengurangi

3. Kewajaran dalam Pengungkapan A. Kebutuhan untuk Mengembangkan Pengungkapan Terdapat beberapa usulan untuk mengurangi atau untuk menghapus ketidakadilan dalam pelaporan dan pengungkapan diantaranya : 1. Usulan Pengungkapan Bedford 2. Teori Lev mengenai Kebijakan Akuntansi yang Wajar dan Efisien 3. Keunggulan Penggunaan Gaa 4. Temuan – temuan Komite Jenkins 5. Pengungkapan Akuntansi yang Diperluas

B. Pelaporan Nilai Tambah Nilai tambah merupakan peningkatan kesejahteraan yang dihasilkan oleh pengguna sumber

B. Pelaporan Nilai Tambah Nilai tambah merupakan peningkatan kesejahteraan yang dihasilkan oleh pengguna sumber daya perusahaan yang produktif sebelum dialokasikan kepada pemegang saham, pemegang obligasi, pegawai, dan pemerintah. C. Pelaporan tentang Karyawan Dengan adanya karyawan dan serikat pekerja sebagai pengguna informasi akuntansi yang potensial, dan untuk berbagai alasan yang baik, tampak bahwa laporan tahunan bagi pemegang saham bukan merupakan dokumen yang dapat mencakup kepentingan semua pihak. Solusinya yaitu terletak pada pembuatan laporan khusus bagi karyawan dan serikat pekerja.

D. Pelaporan dan Akuntansi Sosial Terdapat empat aktivitas yang berhubungan dengan akuntansi sosial yaitu

D. Pelaporan dan Akuntansi Sosial Terdapat empat aktivitas yang berhubungan dengan akuntansi sosial yaitu ; akuntansi pertanggung jawaban sosial (social responsibility accounting, SRA), Akuntansi sosial ekonomi (socioeconomis accounting, SEA), akuntasi dampak total ( total impact accounting, TIA), dan akuntansi indikator sosial (social indicator accounting, SIA). Alasan dilakukannya pengungkapan kinerja sosial diantaranya: 1. Terkait dengan kontrak sosial antara perusahaan dengan masyarakat. 2. Membantu dalam mengaplikasikan konsep kejujuran yang akan bermanfaat bagi akuntansi sosial. 3. Kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membuat keputusan alokasi dana. 4. Investasi sosial.

E. Pengungkapan Informasi Penganggaran Dalam pengungkapan informasi penganggaran perlu memperhatikan reliabilitas terkait dengan keakuratan

E. Pengungkapan Informasi Penganggaran Dalam pengungkapan informasi penganggaran perlu memperhatikan reliabilitas terkait dengan keakuratan relatif peramalan, pertanggungjawaban terkait dengan besarnya kewajiban perusahaan dalam penganggaran dan kemungkinan akuntan mengaudit anggaran tersebut, dan sikap diam terkait dengan tingkat diamnya dan ketidak bergeraknya perusahaan akibat kerugian yang mungkin timbul dari pengungkapan penganggaran. F. Pelaporan dan Akuntansi Aliran Kas Akuntansi aliran kas dipandang oleh pendukungnya sebagai yang terbaik dibandingkan akuntansi akrual konvensional karena : 1. Dapat menyediakan kerangka analitis untuk menghubungkan kinerja masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. 2. Dapat merefleksikan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya di masa mendatang dan yang direncanakan pada kebijakan keuangan. 3. Rasio aliran harga yang didiskon dapat menjadi indikator investasi yang lebih dapat dipercaya dibandingkan rasio harga dengan earnings saat ini, karen dalam menghitung earnings per lembar saham menggunakan berbagai metode alokasi yang sembarang. 4. Dapat digunakan untuk mengoreksi perbedaan dalam praktik yaitu antara cara melaksanakan investasi ( biasanya didasarkan pada aliran kas) dengan cara mengevaluasi hasil ( biasanya didasarkan pada earnings).

4. Akuntansi Sumber Daya Manusia • Definisi dan Tujuan Sumber Daya Manusia Belkaoui (1995)

4. Akuntansi Sumber Daya Manusia • Definisi dan Tujuan Sumber Daya Manusia Belkaoui (1995) mendefinisikan akuntansi sumber daya manusia yaitu proses mengidentifikasi dan mengukur data mengenai sumber daya manusia dan mengkomunikasikan informasi ini kepada pihak – pihak yang tertarik. Tujuan utama akuntansi sumber daya manusia yaitu : 1. Identifikasi “nilai sumber daya manusia”. 2. Pengukuran cost dan nilai orang pada organisasi. 3. Mengkaji pengaruh pemahaman informasi ini dan dampaknya pada perilaku manusia

5. Krisis Akuntansi Masa depan Krisis akuntansi menurut Lev yaitu akuntan bukan a good

5. Krisis Akuntansi Masa depan Krisis akuntansi menurut Lev yaitu akuntan bukan a good eyesight. Lensa lama tidak akan bisa melihat situasi ekonomi baru, apalagi jika ingin melaporkan hal – hal yang berkaitan dengan aktiva tidak berwujud seperti: ide, merk, cara kerja, goodwill, franchises. Pegawai tidak mengetahui secara akurat berapa sebenarnya kontribusi mereka terhadap perusahaan. Saat ini perusahaan banyak melakukan proyek penelitian untuk mengembangkan intangible asset dan akuntansi belum memberikan respon yang baik.