KEUTAMAAN BULAN SYAWWAL PROLOG Bulan Syawwal bulan ke10
KEUTAMAAN BULAN SYAWWAL
PROLOG • Bulan Syawwal , bulan ke-10 dalam urutan bulan Hijriyah • Misi merealisasikan nilai-nilai taqwa dengan: 1. 2. 3. 4. Menjaga kesucian aqidah Menjaga kesucian ibadah Menjaga kesucian akhlak Membangun kesadaran syetan sebagai musuh nyata
Makna Syawwal • Ibnul ‘Allan Asy Syafii mengatakan, “Penamaan bulan Syawal itu diambil dari kalimat Sya-lat al Ibil yang maknanya onta itu mengangkat atau menegakkan ekornya. Syawal dimaknai demikian, karena dulu orang-orang Arab menggantungkan alat-alat perang mereka, disebabkan sudah dekat dengan bulan-bulan haram, yaitu bulan larangan untuk berperang. (Dalil al Falihin li Syarh Riyadh al Shalihin – karya Muhammad bin ‘Allan al Shiddiqi al Syafii al Maki) • Seusai bulan syawal, orang akan memasuki bulan Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, dan Muharam. Di tiga bulan ini, tidak dibolehkan terjadinya peperangan. • Ada juga yang mengatakan, disebut bulan Syawal, karena orang arab menganggap sial dengan bulan ini. Sehingga mereka melarang mengadakan acara pernikahan di bulan Syawal. Mereka sebut bulan ini dengan bulan Syawal karena para wanita menolak untuk dinikahi sebagaimana onta betina yang menolak sambil sya-lat (mengangkat) ekornya, setelah didekati onta jantan. (Lisanul ‘Arab, madah: sya-wa-la).
KEUTAMAAN 3. ﻭﺃﻜﺜﺮ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﻲ ﺻﻴﺎﻣﻪ ﻟﻠﻔﺮﺽ ﻧﻘﺺ ﻭﺧﻠﻞ ﻓﻴﺤﺘﺎﺝ ﺇﻟﻰ ﻣﺎ ﻳﺠﺒﺮﻩ ﻭﻳﻜﻤﻠﻪ ﻣﻦ ﺍﻷﻌﻤﺎﻝ Puasa syawwal sebagai penyempurna dan penambal kekurangan puasa Ramadhan bahkan akan dicatat sebagai orang yang berpuasa satu tahun Hadits : ( ﺍ ﺍ ﺍﻟ )ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ، ﺍ ﺍ ﺍﺍ Sejarah puasa (Ibrahim as-Daud as-Muhammad saw) Khilaf Ulama dalam tata cara puasa Syawwal Ulama berselisih pendapat tentang tata cara yang paling baik dalam melaksanakan puasa 6 hari di bulan Syawal: 1. 2. 3. Pendapat pertama, dianjurkan untuk menjalankan puasa syawal secara berturut-turut, sejak awal bulan. Ini adalah pendapat Imam Syafi’i dan Ibnul Mubarok. Pendapat ini didasari sebuah hadis, namun hadisnya lemah. Pendapat kedua, tidak ada beda dalam keutamaan, antara dilakukan secara berturut-turut dengan dilakukan secara terpisah-pisah. Ini adalah pendapat Imam Waki’ dan Imam Ahmad. Pendapat ketiga, tidak boleh melaksanakan puasa persis setelah idul fitri. Karena itu adalah hari makan dan minum. Namun sebaiknya puasanya dilakukan sekitar tengah bulan. Ini adalah pendapat Ma’mar, Abdurrazaq, dan diriwayatkan dari Atha’. (Lathaiful Ma’arif, hlm. 244)
KEUTAMAAN 4 Shalat idul Fithri di lapangan ( ﺍ ﺍﻟ ﺍ ) ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ ، ﺍﻳ ﺍ ﻱ ﺍﻳ ﺍ ﺍﻭ ﺍ ﺍ ﻭ ﺍﻟ ﻯ ﺍﻟﻠ Ummu ‘Athiyah radliallahu ‘anha mengatakan, ”Kami diperintahkan untuk mengajak keluar gadis yang baru baligh, gadis-gadis pingitan, dan orang-orang haid untuk menghadiri shalat idul fitri dan idul adha…”(HR. Al Bukhari & Muslim) • Sebab tiada nikmat yang paling agung selain ampunan atas dosa • Beda Al ‘afwu dan al Mahgfirah ( ) ﻭﺍﻋﻒ ﻋﻨﺎ ﻭﺍﻏﻔﺮﻟﻨﺎ ﻭﺍﺭﺣﻤﻨﺎ • Allah memuji orang-orang yang beristighfar di waktu sahur (3: 17)
KEUTAMAAN 5 ﺃ ﻥ ﺃﺸﻬ ﺍﻟﺤ ◦ ◦ Syawwal sebagai bulan haji (2: 197) Bulan haji : Syawwal, Dzulqo’dah dan Dzulhijjah Puasa Ramadhan dan 6 hari bulan Syawwal adalah tangga menuju ibadah haji Rangkaian ibadah : puasa, interaksi bersama Quran, shalat tarawih, doa, keutamaan waktu sahur, I’tikaf serta puasa syawwal
KEUTAMAAN 6 ، ﺍﻟﺘﺰﻭﺝ ﻭﺍﻟﺘﺰﻭﻳﺞ ﻭﺍﻟﺪﺧﻮﻝ ◦ Menikah, menikahkan dan bulan madu ◦ Dari Aisyah : ، "ﺘﺰﻭﺟﻨﻲ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻬﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭآﻠﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ ﺷﻮﺍﻝ : ﻓﻌﻦ ﺃﻢ ﺍﻟﻤﺆﻤﻨﻴﻨ ﺍﻟﺴﻴﺪﺓ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ ﻗﺎﻟﺖ . " ﻓﺄﻲ ﻧﺴﺎﺀ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭآﻠﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﺃﺤﻈﻰ ﻋﻨﺪﻩ ﻣﻨﻲ ، ﻭﺑﻨﻰ ﺑﻲ ﻓﻲ ﺷﻮﺍﻝ ◦ Imam Nawawi berkata : "ﻓﻴﻪ ﺍﺳﺘﺤﺒﺎﺏ ﺍﻟﺘﺰﻭﻳﺞ ﻭﺍﻟﺘﺰﻭﺝ : ﻭﺫﻛﺮ ﺫﻟﻚ ﺃﻴﺍ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻨﻮﻭﻱ ﻓﻲ ﺷﺮﺣﻪ ﻟﺼﺤﻴﺢ ﻣﺴﻠﻢ ﺣﻴﺚ ﻗﺎﻝ ﻋﻦ ﺷﻬﺮ ﺷﻮﺍﻝ . " ﻭﺍﺳﺘﺪﻟﻮﺍ ﺑﻬﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ، ﻭﻗﺪ ﻧﺺ ﺃﺼﺤﺎﺑﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﺳﺘﺤﺒﺎﺑﻪ ، ﻭﺍﻟﺪﺧﻮﻝ ﻓﻲ ﺷﻮﺍﻝ ◦ Diantara hikmah dianjurkannya menikah di bulan Syawal adalah menyelisihi keyakinan dan kebiasaan masyarakat jahiliyah. ◦ Imam An Nawawi mengatakan, “Tujuan A’isyah menceritakan hal ini adalah dalam rangka membantah anggapan jahiliyah dan keyakinan tahayul orang awam di zamannya. Mereka membenci acara pernikahan di bulan syawal, karena diyakini membawa sial. Ini adalah keyakinan yang salah, tidak memilliki landasan, dan termasuk kebiasaan jahiliyah, dimana mereka beranggapan sial dengan bulan syawal…”(Dikutip dari Tuhfatul Ahwadzi, 4/ 182)
KEUTAMAAN 7 ﺍﻻﻋﺘﻜﺎﻑ ﻓﻲ ﺷﻮﺍﻝ ◦ I’TIKAF di bulan Syawwal ◦ Dianjurkan bagi orang yang terbiasa melakukan i’tikaf, kemudian karena satu dan lain hal, dia tidak bisa melaksanakan i’tikaf di bulan Ramadlan maka dianjurkan untuk melaksanakannya di bulan Syawal, sebagai bentuk qadla sunnah. ◦ Dari A’isyah, beliau menceritakan i’tikafnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian di pagi harinya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat ada banyak kemah para istrinya. Beliau bertanya: Apa-apaan ini? Setelah diberi tahu, beliau bersabda kepada para istrinya: “Apakah kalian menganggap ini baik? ” kemudian beliau tidak i’tikaf di bulan itu, dan beliau i’tikaf pada sepuluh hari di bulan Syawal. ” (HR. Al Bukhari & Muslim) ◦ Abu Thayib abadi mengatakan, ”I’tikaf beliau di bulan Syawal sebagai ganti (qadla) untuk i’tikaf bulan Ramadlan yang beliau tinggalkan…”(Aunul Ma’bud-syarah Abu Daud, 7/99)
- Slides: 10