Keterampilan Dasar Mengajar Keterampilan Membuka Pelajaran II Keterampilan
Keterampilan Dasar Mengajar Keterampilan Membuka Pelajaran II. Keterampilan Menjelaskan III. Keterampilan Memberikan Penguatan IV. Keterampilan Memberikan Variasi V. Keterampilan Bertanya VI. Keterampilan Menutup Pelajaran I.
I. Keterampilan Membuka Pelajaran Definisi 1. Upaya guru menciptakan PRAKONDISI bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang dipelajari. 2. Kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari
Keterampilan Membuka Pelajaran Tujuan 1. Menyiapkan mental siswa agar siap memasuki persoalan yang akan dipelajari atau dibicarakan 2. Menimbulkan minat serta pemusatan perhatian siswa terhadap apa yang akan dibicarakan dalam kegiatan pembelajaran
Komponen Membuka Pelajaran Menarik Perhatian Siswa : gaya mengajar guru, penggunaan alat bantu pembelajaran, pola interaksi yang bervariasi Menimbulkan motivasi: antusias, menimbulkan rasa ingin tahu, ide-ide yang bertentangan, memperhatikan minat anak
Memberi acuan : mengemukakan tujuan, menyarankan langkah yang harus dilakukan siswa, mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas, mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Membuat kaitan antara materi yang akan dipelajari dengan pengalaman dan pengetahuan yang dikuasai siswa
II. Keterampilan Menjelaskan Pengertian 1. Penyajian informasi secara lisan diorganisasikan secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan: sebabakibat, definisi-contoh atau sesuatu yang belum diketahui. 2. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik. 3. Adanya interaksi pembelajaran di kelas
Tujuan Keterampilan Menjelaskan 1. Membimbing siswa untuk dapat memahami hukum, dalil, fakta, definisi dan Prinsip secara objektif dan benar. 2. Melibatkan siswa dalam berpikir dengan memecahkan masalah atau pertanyaan. 3. Mendapatkan balikan dari siswa mengenai tingkat pemahaman dan untuk mengatasi kesalahpahaman siswa. 4. Membimbing siswa untuk menghayati, mendapat proses penalaran dan menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah
Mengapa Perlu Keterampilan Menjelaskan 1. Untuk meningkatkan efektivitas pembicaraan 2. 3. 4. supaya lebih bermakna, karena guru lebih dominan dari siswa. Penjelasan yang dilakukan guru sering tidak jelas bagi siswa, (Sudah jelas bukan? ) Tidak semua siswa dapat menggali sendiri pengetahuan dari sumber belajar, sehingga guru perlu membantu. Kurangnya sumber belajar yang dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa.
Beberapa Komponen dalam Ket. Menjelaskan Perencanaan - Guru perlu merencanakan dengan baik - Isi pesan meliputi: analisis, penentuan jenis hubungan, - Penerima pesan Penyajian Disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami anak 2. Contoh dan ilustrasi sesuai dengan kehidupan sehari-hari anak. 1.
Pemberian Tekanan Penjelasan harus memusatkan perhatian siswa pada masalah pokok dan mengurangi informasi yang tidak penting. Penggunaan Balikan Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pemahaman, keraguan dan ketidakmengertiannya ketika guru menjelaskan
III. Keterampilan Memberikan Penguatan Definisi: Segala bentuk respon, verbal atau nonverbal dan merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa hal ini bertujuan memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi
Dengan kata lain keterampilan memberikan penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku siswa. Tindakan ini dimaksudkan untuk mengganjar atau membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi pembelajaran
Tujuan Keterampilan Memberikan Penguatan Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran. Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar siswa Meningkatkan kegiatan belajar siswa dan membina tingkah laku siswa yang produktif.
Jenis Penguatan dalam Pembelajaran Penguatan Verbal Biasanya dungkapkan dengan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan, dan sebagainya. Misalnya: Bagus, bagus sekali, betul, pintar, ya, seratus buat kamu dll.
1. 2. 3. 4. 5. 6. Penguatan non-verbal Penguatan dengan gerak isyarat. Penguatan dengan cara mendekati siswa. Penguatan dengan sentuhan. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan. Penguatan berupa simbul atau benda Penguatan tidak penuh (partial)
Prinsip Penggunaan Keterampilan Memberikan Penguatan Kehangatan dan Keantusiasan (Sikap dan gaya guru, suara, gerak badan) Kebermaknaan (Penguatan hendaknya diberikan sesuai tingkah laku dan penampilan siswa) Menghindari Respon Negatif (Menghina, ejekan yang kasar, teguran dan hukuman dapat digunakan)
Cara Penggunaan Penguatan kepada siswa tertentu (sebelum penguatan hendaknya guru menyebut nama siswa) Penguatan kelompok (dapat diberikan kepada kelas, kelompok dalam diskusi) Penguatan bersifat SEGERA (dilakukan setelah muncul respon siswa, jangan ditunda cenderung kurang efektif)
IV. Keterampilan Memberikan Variasi Pengertian Variasi (stumulus) berupa aktivitas guru dalam PBM dengan tujuan mengatasi kebosanan siswa sehingga didalamnya siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta partisipasi penuh
Tujuan Keterampilan Memberikan Variasi Menimbulkan perhatian siswa dalam PBM Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan bakat Memupuk tingkah laku positip terhadap guru dan sekolah sehingga suasan hidup Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenanginya
Prinsip Penggunaan variasi hendaknya sesuai atau relevan dengan tujuan pembelajaran Variasi hendaknya digunakan secara lancar dan berkesinambungan agar tidak merusak perhatian dan mengganggu proses interaksi pembelajaran. Penggunaan variasi hendaknya direncanakan dengan baik, secara eksplisit dicantumkan dalam PPSP
Komponen dalam Memberikan Variasi cara mengajar guru (teacher voice, focusing, teacher silence, eye contact and movement, teacher movement, gerak badan mimik) Variasi penggunaan media dan alat bantu (vusual aids, audio aids, motorik, audiovisual aids)
Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan siswa 1. pola guru-siswa (kominikasi satu arah) 2. pola guru-siswa-guru (umpan balik) 3. pola guru-siswa-guru (komunikasi multiarah) 4. pola melingkar (setiap siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan ide dan gagasan)
V. Keterampilan Bertanya dalam proses pembelajaran sangat penting, dengan pertanyaan yang baik dan tepat dalam melontarkannya berpengaruh positip bagi siswa Keterampilan dan kelancaran bertanya guru dan calon guru perlu dilatih dan ditingkatkan, baik isi maupun tekniknya
Dampak bagi siswa Meningkatkan partisipasi siswa Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu Mengembangkan pola dan cara belajar aktif Menuntun proses berpikir siswa Memusatkan perhatian siswa
Komponen Dasar Keterampilan Bertanya Jelas dan singkat Pemberian acuan Pindah gilir Penyebaran Pemberian waktu berpikir Pemberian tuntunan
Dasar Pertanyaan yang Baik Jelas dan mudah dipahami siswa Berikan informasi yang cukup kepada siswa untuk menjawab Difokuskan pada satu masalah Berikan waktu yang cukup bagi siswa untuk berpikir Berikan semua pertanyaan secara merata kepada semua siswa Berikan respon yang “ramah” Tuntun siswa sehingga dapat menemukan
Jenis Pertanyaan yang Baik Menurut Maksudnya 1. Pertanyaan permintaan 2. Pertanyaan yang tidak menghendaki jawab siswa 3. Pertanyaan yang bersifat menunntun 4. Pertanyaan yang sifatnya menggali
Menurut Taksonomi BLOOM l Pertanyaan pengetahuan (C-1) (apa, dimana, kapan, siapa, sebutkan) l Pertanyaan pemahaman (C-2) (Jelaskan, bandingkan, uraikan) l Pertanyaan aplikasi (C-3) (Berdasarkan proses yang ada, kesimpulan apa yang anda berikan) l Pertanyaan Analisis (C-4) (Mengapa minyak tanah tidak dapat bercampur dengan air? )
Pertanyaan sintesis (C-5) (Menghendaki jawaban benar yang tidak tunggal dan menuntut siswa membuat prediksi, problem solving. Contoh: Apa yang terjadi jika sungai ciasem meluap) Pertanyaan evaluasi (C-6) (Pertanyaan menghendaki jawaban dengan cara memberikan penilaian atau pendapat terhadap isyu yang ditampilkan Contoh: Apa komentar anda tentan LAPINDO?
Kebiasaan yang Perlu dihindari Jangan mengulang-ulang pertanyaan bila siswa tidak mampu. Jangan mengulang jawaban siswa Jangan menjawab sendiri Usahakan agar siswa tidak menjawab pertanyaan secara kompak (KOOR) Jangan menentukan siapa yang menjawab sebelum pertanyaan disampaikan Pertanyaan ganda (Apa dan mengapa)
VI. Keterampilan Menutup Pelajaran Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menutup pelajaran Memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari, tingkat pencapaian tujuan, keberhasilan guru dalam pembelajaran Bentuknya merangkum meteri, konsolidasi perhatian, organisasikan semua kegiatan, lakukan follow up berupa saran dan ajakan
Komponen Menutup Pelajaran 1. Meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum dan meringkas pelajaran 2. Lakukan evaluasi dengan cara mendemonstrasikan keterampilan, mengaplikasikan ide baru pada situasi lain, mengekplorasikan pendapat siswa, dan memberikan soal secara tertulis.
NANTIKAN PERTEMUAN BERIKUT Terima Kasih
- Slides: 33