Keselamatan dan Kesehatan Kerja Psikologi Industri dan Organisasi

  • Slides: 23
Download presentation
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Psikologi Industri dan Organisasi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Psikologi Industri dan Organisasi

Apa Perbedaan Antara Kesehatan dan Keselamatan Kerja?

Apa Perbedaan Antara Kesehatan dan Keselamatan Kerja?

Menurut Para Ahli • Menurut Covan (1995) Keselamatan kerja dalam konteks yang lebih luas

Menurut Para Ahli • Menurut Covan (1995) Keselamatan kerja dalam konteks yang lebih luas mencakup baik aspek kesehatan maupun keselamatan kerja. • Pendapat yang sama juga dikemukakan Handley (!997) Bahwa Keselamatan dan kesehatan merupakan gabungan pengeretian. • Berdasarkan beberapa Pengertian, bahwa dalam istilah keselamatan terdapat unsur-unsur kesehatan. Sehingga pembahasan tentang masalah- masalah kesehatan dan kesehatan kerja sudah termasuk dalam keselamatan kerja. • KEY WORDS: HAZARD, RISK, DANGER, DAN INJURY

Kecelakaan kerja • Kecealakaan kerja dibagi menjadi 2, yaitu: • A) Pandangan yang pesimistis

Kecelakaan kerja • Kecealakaan kerja dibagi menjadi 2, yaitu: • A) Pandangan yang pesimistis yang menganggap kecelakaan kerja tidak dapat terkontrol atau diprediksi. • B) Pandangan yang optimistis dimana Kecelakaan kerja dianggap sangat merugikan yang dapat diantisispasi kemunculanya dan dapat diamati sebab-sebabnya.

Teori Penyebab Terjadinya Kecelakaan • • • A) Model Belajar, B) Model Kognitif, C)

Teori Penyebab Terjadinya Kecelakaan • • • A) Model Belajar, B) Model Kognitif, C) Model Kepribadian, D) Model Stress, E) Model Biologi.

MODEL BELAJAR • Prinsip belajar pokok adalah adanya Reinforcement yang merupakan feedback konsekuensi dari

MODEL BELAJAR • Prinsip belajar pokok adalah adanya Reinforcement yang merupakan feedback konsekuensi dari sebuah respon terhadap stimulus tertentu. • Ada dua Prinsip dari Reinforcement itu sendiri, a) Reinforcement Positif cenderung suatu tindakan lebih dilakukan b) Jika suatu tindakan terus diberi Reinforcement cenderung akan di ulang

Model Kognitif • Beberapa proses pengerjaan menggunakan Memori untuk mengurutkan suatu langkah dalam proses

Model Kognitif • Beberapa proses pengerjaan menggunakan Memori untuk mengurutkan suatu langkah dalam proses kerja maupun mengingatnya.

Model Kepribadian • Sejumlah Penelitian tentang Kontribusi factor-factor kepribadian yang dapat menyebabkan telah banyak

Model Kepribadian • Sejumlah Penelitian tentang Kontribusi factor-factor kepribadian yang dapat menyebabkan telah banyak dilakukan pada pengendara bermotor. • Penelitian tersebut dibagi menjadi 2 bidang yaitu : 1)Accident Pronennes 2) dan Vriabel kepribadian seperti Agresif, Konpulsif, Kecemasan, Depresi, dll

Model Stress • Model ini menyatakan bahwa kecenderungan mendapatkan kecelakaan kerja akan meningkat jika

Model Stress • Model ini menyatakan bahwa kecenderungan mendapatkan kecelakaan kerja akan meningkat jika tugas dan stressor individu menurunkan kapasitas individu dalam memenuhi tuntutan tugas, atau jika tuntutan tugas meningkat melebihi jauh di atas kapasitas normal individu.

Model Biologi • Semua penekanan tgerhadap kecelakaan kerja dipusatkan pada fungsi fisiologis manusia yaitu

Model Biologi • Semua penekanan tgerhadap kecelakaan kerja dipusatkan pada fungsi fisiologis manusia yaitu berhubungan fungsi tubuh manusia seperti temperature, tekanan darah, pernafasan, gula darah, taraf hemoglobin, koordindasi, volume urin, dll selama 24 jam. • Dalam waktu 24 jam fisiologis mengalami kenaikan maupun penurunan. Dan penurunan kapasitas tubuh ini yang sering menyebabkan kecelakaan kerja.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Perilaku Berbahaya • Schultz (1990) Merinci sebab terjadinya kecelakaan kerja.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Perilaku Berbahaya • Schultz (1990) Merinci sebab terjadinya kecelakaan kerja. Faktor semacam keadaan emosi, sikap, dan karateristik perilaku pada umumnyalah yang memainkan peran penting dalam menentukan sebab kecelakaan. Namun Kondisi Lingkungan kerja dan sifat pekerjaan itu sendiri yang menyumbangkan terjadinya kecelakaan. Hal ini mencakup hal fisik dari tempat kerja. Jeni industry, lamanya pekerjaan yang harus diselesaikan , penerangan, temperatur, dan desain peralatan kerja.

Kondisi Tempat Kerja Faktor Eksternal • Linkungan Kerja Kesulitan dalam mendesain lingkungan kerja yang

Kondisi Tempat Kerja Faktor Eksternal • Linkungan Kerja Kesulitan dalam mendesain lingkungan kerja yang aman, pekerja juga harus mendapatkan pelatihan mengenai prinsip-prinsip keselamatan kerja. Itupun tidak cukup, Perusahaan harus dapat meyakinkan pekerja mampu menjamin keselamatan diri pekerja sendiri, terlindung dari peralatan maupun mesin-mesin yang desainya kurang baik. • Jenis Industri seperti Industri baja lebih berat resiko keselamatan kerjanya industry pembuatan sepatu. dibandingkan missal • Jam Kerja Semakin banyak jam kerja suatu perusahaan terhadap pekerjanya, semakin besar pula menyumbangkan kecelakaan kerja. • Pencahayaan Para Ahli berkeyakinan bahwa semakin baik tingkat pencahayaan dalam suatu tempat kerja semakain kecil tingkat kecelakaan kerja.

 • NEXT • Temperatur Tingginya temperature di tempat kerja semakin tinggi pula tingkat

• NEXT • Temperatur Tingginya temperature di tempat kerja semakin tinggi pula tingkat kecelakaan. • Desain Peralatan Mendesain mesin dan permesinan yang aman dalam perlengkapan keselamatan dan alat untuk mencegah kecelakaan sebagai factor untuk mengurangi kecelakaan kerja.

Faktor Internal • Beberapa karakteristik personal yang berperan dalam kecelakaan yang • • •

Faktor Internal • Beberapa karakteristik personal yang berperan dalam kecelakaan yang • • • telah di teliti oleh pakar psikolog antara lain: A)Kemampuan Kognitif B) Kesehatan C) Kelelahan D) Pengalaman Kerja E) Usia F) Kepribadian

Iklim Keselamatan Kerja • Hal-hal yang harus di perhatikan dalam keselamatan kerja yaitu menciptakan

Iklim Keselamatan Kerja • Hal-hal yang harus di perhatikan dalam keselamatan kerja yaitu menciptakan iklim keselamatan kerja yang positif, dengan memegang komitmen keselamatan kerja, antara lain: A) Pemantapan Training keselamatan kerja B) Memberikan status yang tinggi pada pejabat keselamatan kerja C) Medesain pekerjaan dengan berprinsip pada keselamatan kerja.

Aspek-Aspek Psikososial dalam Keselamatan Kerja • • • A) Tuntutan Kerja B) Symtom C)

Aspek-Aspek Psikososial dalam Keselamatan Kerja • • • A) Tuntutan Kerja B) Symtom C) Kebisingan D) Shift Kerja E) Pelecehan Seksual di Tempat Kerja

Tuntutan Kerja • Munculnya beban kerja baik fisik maupun mental yang pada giliranya akan

Tuntutan Kerja • Munculnya beban kerja baik fisik maupun mental yang pada giliranya akan mempengaruhi performansi kerja. Karena adanya tuntutan kerja, sehingga menjadi lelah dan cenderung untuk melakukan banyak kesalahan pada pekerjaan yang dilakukanya pada waktu yang lama tanpa ada istirahat. • Berikut Prinsipo yang harus di perhatikan; a) Tuntutan kerja harus rasional secara mentaldan bervariasi. b) Kerja harus besifat belajra secara kontinyu c) Karyawan harus memilih wilayah minimal dalam pengambilan keputusan d) Kerja harus memungkinkan timbulnya perasaan untuk masa depan.

Symtom • Adalah Keluhan yang merupakan indikasi dari adanya suatu keadaan dalam diri pekerja

Symtom • Adalah Keluhan yang merupakan indikasi dari adanya suatu keadaan dalam diri pekerja yang sedang sakit yang berhubungan dengan kondisi situasi tempat kerja. Ada 2 kategori: • Gejala Fisik • Gejala Mental

Kebisingan • Adalah suatu pencemaran yang berasal dari penerapan teknologi, berupa kebisingan yang di

Kebisingan • Adalah suatu pencemaran yang berasal dari penerapan teknologi, berupa kebisingan yang di timbulkan. • Gales (1987) ada 3 ulasan utama mengapa kebisingan bisa dianggap sebagai suatu masalah yang harus di perhatikan ; 1)Kebisingan yang tidak di sukai orang 2)Kebisingan yang merusak pendengaran 3) Kebisingan yang berpengaruh buruk bagi efektivitas kerja.

Shift Kerja • Shift Kerja dijalankan pada dua orang karyawan atau lebih merupakan kelompok

Shift Kerja • Shift Kerja dijalankan pada dua orang karyawan atau lebih merupakan kelompok bekerja dalam kurun waktu dan pada tempat kerja yang sama, dan dilakukan dengan pola yang sama. Bisa diartikan Shift kerja berarti individu hadir di suaatu tempat kerja sama dan reguler pada waktu yang sama ataupun pada waktu yang berbeda-beda. Hal yang harus diperhatikan (Koemer 1994): • • • A. Panjang kerja tidak lebih dair 8 jam B. Jumlah konsekuentif shift malam harus sekecil mungkin C. Shift malam diikuti paling tidak 24 jam istirahat D. Setiap shift harus memiliki akhir minggu yang bebas Jumalah hari bebas pada akhir tahun harus paling tidak sebanyak hari kontinyu kerja.

Pelecehan Seksual di Tempat Kerja • Permasalahan perempuan dalam Tempat kerja jauh lebih kompleks

Pelecehan Seksual di Tempat Kerja • Permasalahan perempuan dalam Tempat kerja jauh lebih kompleks daripada pekerja laki- laki. Utamanya adalah permasalahan yang berhubungan dengan kekerasan dan pelanggaran terhadap harga diri dan hak perempuan, seperti masih terjadinya pelecehan seksual. Aktivitas yang berkonotasi seksual bisa dianggap pelecehan seksual jika mengandung unsur berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) Adanya pemaksaan kehendak secara sepihak oleh pelaku Kejadian ditentukan oleh motivasi pelaku Kejadian tidak diingankan korban Kejadian tidak diinginkan korban Kejadian tidak menyenangkan korban Mengakibatkan penderiataan pada korban.

Ada 2 Jenis Pelecehan Seksual • A)Quid Pro Quo ”This for That” maksudnya adlah

Ada 2 Jenis Pelecehan Seksual • A)Quid Pro Quo ”This for That” maksudnya adlah pelaku menerapkan prisip trading. Pelaku menggunakan seks sebagai persyaratan untuk memperoleh sesuatu atau agar tidak kehilangan sesuatu yang ada pada situasi pekerjaan. Korban menyetujui atau tidak, korban sama saja tetap mengalami penderitaan, sedangakan keuntungan pada pelaku • B) Hostile Environment Merupakan suasana atau lingkungan organisasi yang dicirikan oleh keadaan yang penuh denga simbul, ucapan, tulisan, tindakan yang berkonotasi seksual, yang mengakibatkan perasaan yang tidak menyenangkan pada korban.