KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Definisi Keselamatan Kesehatan Kerja

  • Slides: 154
Download presentation
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Definisi • Keselamatan Kesehatan Kerja ( K 3 ) adalah upaya perlindungan yang ditujukan

Definisi • Keselamatan Kesehatan Kerja ( K 3 ) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya ditempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien “Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993”. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 2

Tujuan • mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja, memberikan perlindungan pada sumber-sumber produksi

Tujuan • mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja, memberikan perlindungan pada sumber-sumber produksi sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas UU No. 1 1970. • Menurut Suma’mur (1992): 1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional 2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja 3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 3

Tujuan • Menurut Mangkunegara (2004): 1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan

Tujuan • Menurut Mangkunegara (2004): 1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial dan psikologis. 2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaiknya selektif mungkin. 3. Agar semua hasil produksi di pelihara keamanannya. 4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai. 5. Agar meningkatnya kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja. 6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atas kondisi kerja. 7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 4

Aspek K 3 Menurut Anoraga (2005) aspek yang harus diperhatikan meliputi: • Lingkungan Kerja

Aspek K 3 Menurut Anoraga (2005) aspek yang harus diperhatikan meliputi: • Lingkungan Kerja • Alat Kerja dan Bahan • Cara melakukan pekerjaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 5

Faktor 2 YG mempengaruhi K 3 • Beban kerja, , beban kerja berupa beban

Faktor 2 YG mempengaruhi K 3 • Beban kerja, , beban kerja berupa beban fisik, mental dan sosial sehingga upaya penempatan pekerja yang sesuai dengan kemampuannya perlu diperhatikan. • Kapasitas kerja, , kapasitas kerja yang banyak tergantung pada pendidikan keterampilan, kesegaran jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dan sebagainya. • Lingkungan kerja, , lingkungan kerja yang berupa faktor fisik, kimia, biologik, ergonomik, maupun psikososial. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 6

Prinsip yg harus dijalankan perushaan dalam penerapan K 3 (Sutrisno dan Ruwandi, 2003) •

Prinsip yg harus dijalankan perushaan dalam penerapan K 3 (Sutrisno dan Ruwandi, 2003) • Adanya APD “Alat Pelindung Diri” di tempat kerja. • Adanya buku petunjuk penggunaan alat dan atau isyarat bahaya. • Adanya peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab. • Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK “syarat- syarat lingkungan kerja” antara lain tempat kerja steril dari debu kotoran, asap rokok, uap gas, radiasi, getaran mesin dan peralatan, kebisingan, tempat kerja aman dari arus listrik, lampu penerangan cukup memadai, ventilasi dan sirkulasi udara seimbang adanya aturan kerja atau aturan keprilakuan. • Adanya penunjang kesehatan jasmani dan rohani ditempat kerja. • Adanya sarana dan prasarana yang lengkap ditempat kerja. • Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 7

Kecelakaan kerja • Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga

Kecelakaan kerja • Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda (Permenaker No. 03/MEN/1998). • Menurut Tjandra (2008), kecelakaan kerja adalah suatu kecelakaan yang terjadi pada saat seseorang melakukan pekerjaan. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 8

Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja 1. Kerugian Langsung - Penderitaan pribadi, rasa kehilangan dari anggota

Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja 1. Kerugian Langsung - Penderitaan pribadi, rasa kehilangan dari anggota keluarga korban 2. Kerugian Tak langsung (tersembunyi) - Kerusakan mesin dan peralatan, terganggunya produksi, terganggunya waktu kerja karyawan dll. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 9

Hubungan K 3 Dengan Produktivitas • Produktivitas = • cost per unit = •

Hubungan K 3 Dengan Produktivitas • Produktivitas = • cost per unit = • Bila terjadi kasus K 3, unit cost menjadi: Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 10

Sehingga: • Unit cost tambah mahal • Susah bersaing • Profit margin turun •

Sehingga: • Unit cost tambah mahal • Susah bersaing • Profit margin turun • Produktivitas turun • Kompensasi Di Indonesia : Kasus kecelakaan thn 2001: 54447 kasus Klaim : Rp 59. 639. 500. 271, Rata-rata: Rp 1. 095. 367, - Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 11

Biaya Pencegahan Kecelakaan • Biaya disain • Biaya operasional • Biaya untuk merencanakan dan

Biaya Pencegahan Kecelakaan • Biaya disain • Biaya operasional • Biaya untuk merencanakan dan membatasi akibat kecelakaan sehubungan dengan usaha melindungi masa depan * Biaya pencegahan besar kerugian akibat kecelakaan berkurang * Bagaimana jika biaya pencegahan lebih besar dari kerugian ? ? Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 12

Sebab-sebab kecelakaan 1. Tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human acts) 2.

Sebab-sebab kecelakaan 1. Tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human acts) 2. Keadaan- keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe conditions) Faktor utama: 1. Peralatan teknis 2. Lingkungan kerja 3. Pekerja 80 -85% kecelakaan disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan manusia Suatu pendapat: Langsung atau tidak langsung semua kecelakaan disebabkan oleh semua manusia yang terlibat dalam suatu kegiatan. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 13

Klasifikasi Menurut Jenis Kecelakaan • Terjatuh • Tertimpa benda jatuh • Terjepit • Tertumbuk

Klasifikasi Menurut Jenis Kecelakaan • Terjatuh • Tertimpa benda jatuh • Terjepit • Tertumbuk benda-benda jatuh • Pengaruh suhu tinggi • Terkena arus listrik • Kontak dengan bahan berbahaya/radiasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 14

Klasifikasi Menurut Penyebab (1) 1. Mesin - Mesin- mesin pertanian, pertambangan, pengolah kayu, pengerjaan

Klasifikasi Menurut Penyebab (1) 1. Mesin - Mesin- mesin pertanian, pertambangan, pengolah kayu, pengerjaan logam dll 2. Alat angkut dan alat angkat - Mesin angkat, alat angkut di udara, air, diatas rel, angkutan lain yang beroda 3. Peralatan lain - Bejana tekan, instalasi listrik, tungku, tangga, dll Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 15

Klasifikasi Menurut Penyebab (2) 4. Bahan-bahan zat-zat dan radiasi - Bahan peledak - Debu,

Klasifikasi Menurut Penyebab (2) 4. Bahan-bahan zat-zat dan radiasi - Bahan peledak - Debu, gas, cairan dan zat kimia 5. Lingkungan kerja - Di luar dan dalam bangunan - Di bawah tanah 6. Penyebab- penyebab lain Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 16

Klasifikasi Menurut Sifat Luka • Patah tulang • Keseleo • Luka dipermukaan • Luka

Klasifikasi Menurut Sifat Luka • Patah tulang • Keseleo • Luka dipermukaan • Luka bakar • Keracunan • Akibat cuaca • Pengaruh listrik, radiasi • Dan lain-lain Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 17

Klasifikasi Menurut Letak Kelainan Atau Luka Di Tubuh • Kepala • Leher • Badan

Klasifikasi Menurut Letak Kelainan Atau Luka Di Tubuh • Kepala • Leher • Badan • Anggota atas, bawah • Banyak tempat Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 18

 • Sebagian besar kecelakaan ternyata tidak terjadi pada mesin-mesin atau bahan yang berbahaya,

• Sebagian besar kecelakaan ternyata tidak terjadi pada mesin-mesin atau bahan yang berbahaya, tetapi terjadi pada tindakan biasa-biasa saja seperti tersandung, terjatuh, tertimpa benda jatuh, penanganan barang dan alat-alat yang keliru dll • Di Inggris, dari total kecelakaan di pabrik : 30 % terjadi pada pekerjaan penanganan barang 16 % akibat terjatuh 14 % akibat mesin Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 19

Analisis Sebab Kecelakaan • Penentuan sebab-sebab kecelakaan sulit : analisa kecelakaan tidak mudah •

Analisis Sebab Kecelakaan • Penentuan sebab-sebab kecelakaan sulit : analisa kecelakaan tidak mudah • Bagaimana dan mengapa terjadi kecelakaan harus secara tepat dan jelas diketahui • Analisis perlu untuk: menentukan siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan dan mencegah terulangnya peristiwa yang serupa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 20

Contoh: Seorang menaiki tangga dan terjatuh, disebabkan satu anak tangga tidak ada • Analisis

Contoh: Seorang menaiki tangga dan terjatuh, disebabkan satu anak tangga tidak ada • Analisis kecelakaan menemukan: 1. Terdapat tangga diruang kerja dengan salah satu anak tangga hilang 2. Seorang tenaga kerja mengambil tangga itu dan menggunakannya 3. Sesudah pekerjaan selesai ia turun tanpa mengingat ada satu anak tangga tidak ada Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 21

 • Faktor penyebab kecelakaan yang perlu ditonjolkan adalah faktor yang akan membantu pencegahan

• Faktor penyebab kecelakaan yang perlu ditonjolkan adalah faktor yang akan membantu pencegahan selanjutnya tangga yang tidak lengkap anak tangganya adalah sebab utama • Faktor lain merupakan penyebab tambahan penggunaan tangga yang tidak baik perlu ada peraturan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 22

Pemeriksaan Penyebab Kecelakaan: • Harus dilakukan dilokasi kecelakaan • Tempat kecelakaan tidak boleh dirubah

Pemeriksaan Penyebab Kecelakaan: • Harus dilakukan dilokasi kecelakaan • Tempat kecelakaan tidak boleh dirubah • Perlu diadakan rekonstruksi kecelakaan • Pemeriksaan laboratorium (apabila perlu) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 23

Berbagai Cara Pencegahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Peraturan perundangan

Berbagai Cara Pencegahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Peraturan perundangan Standarisasi Pengawasan Penelitian bersifat teknik, medis, psikologis, statistik Pendidikan Pelatihan Persuasi Asuransi Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 24

Asal Mula Upaya Pencegahan Kecelakaan • Dimulai pada masa revolusi industri di Eropa •

Asal Mula Upaya Pencegahan Kecelakaan • Dimulai pada masa revolusi industri di Eropa • Pada awalnya ditujukan pada perlindungan tenaga kerja anak-anak • Dibentuk undang-undang perlindungan bagi para pekerja tahun 1802 di Inggris • Perundangan pabrik mula-mula tidak menganggap perlu dibentuknya badan penegak hukum khusus tuntutan dibuat oleh karyawan yang mengalami kecelakaan. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 25

Sejarah Keselamatan Kerja Di Indonesia • Abad 17 -19 , masalah keselamatan bertujuan untuk

Sejarah Keselamatan Kerja Di Indonesia • Abad 17 -19 , masalah keselamatan bertujuan untuk melindungi modal yang ditanam oleh pengusaha • Undang-undang Uap 1853 • Undang-undang pemasangan dan pemakaian jaringan listrik tahun 1890 • Veiligheids Reglement 1905 • UU kerja (1948 -1951) • UU Kecelakaan (1947 -1957) • Berdiri Lembaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja tahun 1957 • Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 26

Perundang-Undangan Dalam Keselamatan Kerja • Dasar: UUD 45 Setiap warga negara berhak atas pekerjaan

Perundang-Undangan Dalam Keselamatan Kerja • Dasar: UUD 45 Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 27

Kelompok Perundangan 1. Yang bersasaran pencegahan kecelakaan akibat kerja : • UU nomor 1

Kelompok Perundangan 1. Yang bersasaran pencegahan kecelakaan akibat kerja : • UU nomor 1 tahun 1970 dan peraturan lain yang diturunkan atau dapat dikaitkan dengannya • UU kerja (1948 -1951) 2. Yang bersasaran pemberian kompensasi • UU Kecelakaan (1947 -1957) dan peraturan yang diturunkannya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 28

Sistem Manajemen K 3 UU tenaga Kerja 2003 : • Setiap tenaga kerja mempunyai

Sistem Manajemen K 3 UU tenaga Kerja 2003 : • Setiap tenaga kerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : 1. Keselamatan dan kesehatan kerja 2. Moral dan kesusilaan 3. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama Permenaker 05/MEN/1996 • Perusahaan wajib untuk menerapkan dan melaksanakan sistem manajemen K 3 untuk diintegrasikan dalam sistem manajemen umum perusahaan • Audit dan sertifikasi perusahaan oleh institusi yang berwenang (mis: Sucofindo) OHSAS 18001 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 29

Organisasi Keselamatan Kerja • Organisasi Pemerintah • Organisasi di Tingkat Perusahaan • Organisasi Non

Organisasi Keselamatan Kerja • Organisasi Pemerintah • Organisasi di Tingkat Perusahaan • Organisasi Non Pemerintah dan Asosiasi Profesional Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 30

Organisasi Pemerintah • Direktorat Jenderal Pengawasan Ketenagakerjaan • Direktorat Pengawasan Norma K 3 (PNKK)

Organisasi Pemerintah • Direktorat Jenderal Pengawasan Ketenagakerjaan • Direktorat Pengawasan Norma K 3 (PNKK) • Fungsi: - Melaksanakan pembinaan, pengawasan, penyelidikan, pelatihan, pemasyarakatan K 3 - Sertifikasi terhadap operator - Sub direktorat mekanik, pesawat uap dan bejana tekan - Sub direktorat kesehatan dan lingkungan kerja - Sub direktorat pemberdayaan dan Keahlian K 3 - Sub direktorat konstruksi bangunan, instalasi listrik dan penanggulangan kebakaran Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 31

Organisasi Di tingkat Perusahaan • Organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi perusahaan disebut bidang,

Organisasi Di tingkat Perusahaan • Organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi perusahaan disebut bidang, bagian keselamatan kerja • Panitia Keselamatan Kerja - Pembentukannya wajib menurut UU - Terdiri dari wakil pimpinan perusahaan, wakil buruh, teknisi keselamatan kerja, dokter perusahaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 32

Perhitungan Angka Kecelakaan • Angka frekuensi kecelakaan (F) : Yaitu: banyaknya kecelakaan untuk setiap

Perhitungan Angka Kecelakaan • Angka frekuensi kecelakaan (F) : Yaitu: banyaknya kecelakaan untuk setiap juta jam manusia Contoh : Suatu perusahaan: Jumlah tenaga kerja: 500 orang Waktu kerja : 50 minggu/tahun dan 48 jam/ minggu Jumlah kecelakaan : 60 kali/tahun Disebabkan penyakit, kecelakaan, dll tenaga kerja tidak masuk kerja sebanyak 5 % dari seluruh waktu kerjanya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 33

 • Jam manusia keseluruhan: (500 x 50 x 48)- 5% ( 60. 000)

• Jam manusia keseluruhan: (500 x 50 x 48)- 5% ( 60. 000) = 1. 140. 000 • Jadi angka kecelakaan: Artinya dalam setahun terjadi kira-kira 53 kecelakaan pada setiap 1. 000 jam manusia Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 34

 • Angka beratnya kecelakaan (S) : Yaitu jumlah total hilangnya hari kerja per

• Angka beratnya kecelakaan (S) : Yaitu jumlah total hilangnya hari kerja per 1000 jam manusia • Jadi : Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 35

 • Jumlah hari hilang adalah 1200 sebagai akibat 60 kecelakaan, maka: • Artinya:

• Jumlah hari hilang adalah 1200 sebagai akibat 60 kecelakaan, maka: • Artinya: setiap tahun kira-kira 1 hari hilang pada setiap 1000 jam manusia. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 36

Jika terjadi cacat menetap atau kematian, perhitungan hari yang hilang: 1. Hari benar-benar hilang

Jika terjadi cacat menetap atau kematian, perhitungan hari yang hilang: 1. Hari benar-benar hilang dalam tahun yang bersangkutan sejak kematian 2. Dinyatakan hilang 6000 hari kerja (USA) 3. Diperhitungkan 7500 hari kerja (ILO) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 37

 • Jika terjadi 1 kecelakaan lagi yang berakibat kematian pada hari 200 hari

• Jika terjadi 1 kecelakaan lagi yang berakibat kematian pada hari 200 hari lagi menjelang habisnya tahun yang bersangkutan, maka: Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 38

Angka frekuensi Sector kegiatan ekonomi Kematian dan cacat menetap seluruhnya Cacat sebagian menetap Cacat

Angka frekuensi Sector kegiatan ekonomi Kematian dan cacat menetap seluruhnya Cacat sebagian menetap Cacat total sementara Semua kecelakaan dengan cacat Angka beratnya kecelakaan Pertambangan batubara di bawah tanah 0, 64 1, 45 20, 98 23, 07 5, 770 Perkayuan 0, 19 0, 09 21, 04 22, 32 2, 436 Konstruksi 0, 28 0, 06 18, 22 19, 10 2, 375 Perhubungan 0, 01 0, 97 0, 99 58 0 0, 16 3, 11 3, 27 82 Tembakau Sumber Chicago National Safety edisi 1957 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 39

Asas-Asas Pencegahan 1. Kebakaran 2. Mesin 3. Listrik 4. Tangga Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Asas-Asas Pencegahan 1. Kebakaran 2. Mesin 3. Listrik 4. Tangga Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 40

Keselamatan Kerja Bidang Kebakaran • Kebakaran mengakibatkan: 1. Korban dan penderitaan manusia 2. Musnahnya

Keselamatan Kerja Bidang Kebakaran • Kebakaran mengakibatkan: 1. Korban dan penderitaan manusia 2. Musnahnya harta benda 3. Hilangnya lapangan kerja 4. Kegoncangan moril serta mengurangi kegairahan kerja bagi korban 5. Pangkal bencana yang dapat mempengaruhi stabilitas politik dan ekonomi serta dapat merupakan ancaman dan hambatan terhadap jalannya pembangunan nasional Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 41

Unsur-unsur Penyebab Kebakaran • 3 Unsur sebagai syarat terjadinya pembakaran (combustion) yang menimbulkan api:

Unsur-unsur Penyebab Kebakaran • 3 Unsur sebagai syarat terjadinya pembakaran (combustion) yang menimbulkan api: 1. Oksigen 2. Bahan mudah terbakar 3. Panas • Prinsip dasar pencegahan kebakaran adalah mengontrol atau mengisolasi sumber bahan bakar dan panas sehingga tidak terjadi pembakaran Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 42

Penyebab Kebakaran (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Merokok Zat cair

Penyebab Kebakaran (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Merokok Zat cair yang mudah terbakar Nyala api terbuka Kerumahtanggaan yang buruk Mesin yang tidak terawat dan menjadi panas Kabel listrik Kelistrikan statis Alat las Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 43

Penyebab Kebakaran (2) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 44

Penyebab Kebakaran (2) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 44

Merokok Kecuali di Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 45

Merokok Kecuali di Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 45

Zat Yang Mudah Terbakar • Sifat-sifat bahaya kebakaran bahan tergantung pada : - Titik

Zat Yang Mudah Terbakar • Sifat-sifat bahaya kebakaran bahan tergantung pada : - Titik nyala (flash point) - Suhu menyala sendiri - Sifat terbakar karena pemanasan - Berat jenis - Perbandingan berat uap terhadap udara - Sifat bercampur air - Keadaan fisik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 46

Titik Nyala • Titik nyala (Flash Point) suatu zat cair : temperatur terendah dimana

Titik Nyala • Titik nyala (Flash Point) suatu zat cair : temperatur terendah dimana zat cair tersebut menyebabkan cukup uap untuk membentuk campuran yang dapat menyala dengan udara • Semakin rendah titik nyala semakin mudah terbakar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 47

Suhu Menyala Sendiri • Adalah suhu terendah dimana zat (padat, cair, gas) akan menyala

Suhu Menyala Sendiri • Adalah suhu terendah dimana zat (padat, cair, gas) akan menyala sendiri tanpa adanya bunga api atau nyala api. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 48

Sifat Terbakar Akibat Pemanasan • Minyak biji-bijian, minyak tumbuh-tumbuhan, lemak, arang, serbuk logam dapat

Sifat Terbakar Akibat Pemanasan • Minyak biji-bijian, minyak tumbuh-tumbuhan, lemak, arang, serbuk logam dapat mengalami proses pemanasan sendiri dan dapat menyala dengan zat asam di udara. • Jerami dan biji-bijan dapat terbakar akibat fermentasi dan oksidasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 49

Berat Jenis Dan Perbandingan Berat Uap Terhadap Udara • BJ zat cair < BJ

Berat Jenis Dan Perbandingan Berat Uap Terhadap Udara • BJ zat cair < BJ air : zat cair terapung berakibat kebakaran terus terjadi dan dapat menyebar • BJ menentukan pemilihan bahan pemadam kebakaran • Masa uap zat cair > masa udara kebakaran lebih merambat dan meluas di permukaan • Kebanyakan masa gas yang mudah terbakar < masa udara Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 50

Sifat Bercampur Dengan Air • Zat yang mudah menyala + air titik nyala naik

Sifat Bercampur Dengan Air • Zat yang mudah menyala + air titik nyala naik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 51

Keadaan Fisik • Bentuk serbuk, debu, potongan halus mudah terbakar • Bentuk gumpalan, dalam

Keadaan Fisik • Bentuk serbuk, debu, potongan halus mudah terbakar • Bentuk gumpalan, dalam wadah, bejana, tidak mudah terbakar • Mis : magnesium Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 52

Sifat- sifat Bahaya Kebakaran Bahan Berat jenis Perbandin gan terhadap udara Titik Nyala (o.

Sifat- sifat Bahaya Kebakaran Bahan Berat jenis Perbandin gan terhadap udara Titik Nyala (o. C) Batas untuk menyala (%) Suhu menyala sendiri (o. C) Nyala atas pemanasa n Campuran dengan air Ammonia - 0, 6 Gas 16 -25 651 Tidak Ya Asetilen - 0, 9 Gas 2, 5 -81 300 Tidak Ya Aseton 0, 79 2 -18 2, 6 -12, 8 538 Tidak Ya Bensin 0, 8 3, 4 -43 1, 4 -7, 6 371 Tidak Benzene 0, 88 2, 8 -11 1, 3 -71 562 Tidak Etil alkohol 0, 79 1, 6 13 4, 3 -19 423 Tidak Ya Etil eter 0, 71 2, 6 -45 1, 9 -48 180 Tidak Sedikit 0, 6 2, 5 32 1, 1 -5, 9 288 Tidak Hidrogen 0, 09 0, 1 Gas 4 -75 585 Tidak Sedikit Kamper 0, 99 5, 2 66 0, 6 -3, 5 466 Tidak Karbon disulfida 1, 26 2, 6 -30 1, 3 -4, 4 100 Tidak - 1 Gas 12, 5 -74 609 Tidak Ya Kloretan 0, 9 2, 2 -50 3, 8 -15, 4 519 Tidak Minyak kastroli 1 - 230 - 449 Ya Tidak Minyak linsid 0, 9 - 222 - 343 Ya Tidak Minyak tanah 1 - 38 0, 7 -5 229 Tidak Parafin 0, 9 Eter minyak bumi Karbon monoksida - Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 199 245 53 Tidak

Jenis Industri Dengan Resiko Kebakaran Industri Sumber Bahaya Kebakaran Tekstil Kapas Kimia dan Farmasi

Jenis Industri Dengan Resiko Kebakaran Industri Sumber Bahaya Kebakaran Tekstil Kapas Kimia dan Farmasi Alkohol, ester, dll Vernise dan perlak Alkohol, ester, dll Karet Benzena Plastik Formaldehid Ekstraksi pelarut N-pentan, n-heksan Kayu Bubuk kayu Rayon viskos Karbon disulfida Kertas Bahan yang mengandung selulosa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 54

Flammable Liquid • Dalam suatu tempat kerja perlu diketahui bahan mana yang termasuk flammable

Flammable Liquid • Dalam suatu tempat kerja perlu diketahui bahan mana yang termasuk flammable 0 will not burn 1 must be preheated to burn 2 ignites when moderately heated 3 ignites at normal temperature 4 extremely • Perlu penyimpanan ditempat khusus yang terisolasi flammable Flammability rating dari sumber panas Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 55

Pencegahan Kebakaran • Perencanaan (design) bangunan pabrik harus memperhatikan - Lokasi (jarak cukup jauh

Pencegahan Kebakaran • Perencanaan (design) bangunan pabrik harus memperhatikan - Lokasi (jarak cukup jauh dari kantor, pasar, apotik, dll) - Konstruksi bangunan • Konstruksi tahan api pada: 1. Tempat-tempat vital: - Gudang penyimpanan barang, pusat tenaga listrik, laboratorium dll 2. Tempat kerja yang sangat berharga 3. Bangunan bertingkat Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 56

Konstruksi Bangunan dan Material 3 elemen penting dalam suatu struktur tahan api 1. Insulation

Konstruksi Bangunan dan Material 3 elemen penting dalam suatu struktur tahan api 1. Insulation Bersifat mencegah berpindahnya panas secara konduksi melalui bagian struktur (mis. dinding) 2. Integrity Bersifat mencegah menyebarnya api dan gas panas melalui bagian struktur 3. Stability Ketahanan bangunan terhadap rubuh (umumnya min. 30 menit) • Harus didisain terbuat dari material tahan api (batu bata, beton): 1. Dinding 2. Pintu 3. Atap 4. Tangga Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 57

Pintu Tahan Api (Fire Door) • Dapat menahan api, panas, asap sampai 3 jam

Pintu Tahan Api (Fire Door) • Dapat menahan api, panas, asap sampai 3 jam Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 58

Sistem Tanda Kebakaran • Sistem non otomatis - dioperasikan manual: bel, gong, alarm (sirene)

Sistem Tanda Kebakaran • Sistem non otomatis - dioperasikan manual: bel, gong, alarm (sirene) • Sistem otomatis Yang memberikan tanda secara sendiri tanpa dikendalikan orang ketika kebakaran terdeteksi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 59

Fire Alarm • Pendeteksi asap (Smoke detector) • Pendeteksi panas (Heat detector) • Pendeteksi

Fire Alarm • Pendeteksi asap (Smoke detector) • Pendeteksi panas (Heat detector) • Pendeteksi api (Flame detector) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 60

Smoke Detector Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 61

Smoke Detector Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 61

Heat Detector • Teraktivasi ketika temperatur sekitar melewati temperatur tertentu yang telah disetting pada

Heat Detector • Teraktivasi ketika temperatur sekitar melewati temperatur tertentu yang telah disetting pada alat • Ruangan boiler, dapur Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 62

Fire Detector • Mendeteksi sinar ultraviolet atau infra merah yang dipancarkan oleh nyala api

Fire Detector • Mendeteksi sinar ultraviolet atau infra merah yang dipancarkan oleh nyala api Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 63

Mencegah Membesarnya Api • Mengurangi bahan untuk menyala • Mengurangi jumlah oksigen • Menghilangkan

Mencegah Membesarnya Api • Mengurangi bahan untuk menyala • Mengurangi jumlah oksigen • Menghilangkan sumber panas (pendinginan) • Pencegahan dengan reaksi oksidasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 64

Mengurangi Bahan Untuk Menyala • Memindahkan benda yang mudah terbakar dan belum terbakar dari

Mengurangi Bahan Untuk Menyala • Memindahkan benda yang mudah terbakar dan belum terbakar dari sumber api • Memisahkan benda yang sudah terbakar dari benda yang belum terbakar • Membagi benda yang telah terbakar menjadi bagian kecil • Menutup saluran gas apabila kebakaran disebabkan oleh gas Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 65

Mengurangi Oksigen • Penggunaan busa (foam) pada permukaan cairan yang terbakar • Penggunaan gas

Mengurangi Oksigen • Penggunaan busa (foam) pada permukaan cairan yang terbakar • Penggunaan gas mulia • Mengisolasi api dalam ruangan dari udara luar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 66

Pendinginan • Memberikan substansi pendingin, sehingga bahan tidak dapat mencapai temperatur nyala • Pendingin

Pendinginan • Memberikan substansi pendingin, sehingga bahan tidak dapat mencapai temperatur nyala • Pendingin : air Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 67

Pencegahan Dengan Reaksi Oksidasi • Api timbul akibat reaksi radikal bebas yang berantai •

Pencegahan Dengan Reaksi Oksidasi • Api timbul akibat reaksi radikal bebas yang berantai • Memutuskan reaksi dengan bahan kimia , digunakan: bromo-, fluoro hydrocarbon, powder Keselamatan Dan Kesehatan Kerja chloro-, 68

Kelas Kebakaran • Kelas A Kebakaran yang melibatkan benda padat, biasanya benda organik, seperti

Kelas Kebakaran • Kelas A Kebakaran yang melibatkan benda padat, biasanya benda organik, seperti kayu, kertas, fiber Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 69

Kelas B • Kebakaran yang melibatkan cairan seperti minyak tanah, oli, gemuk cair. Keselamatan

Kelas B • Kebakaran yang melibatkan cairan seperti minyak tanah, oli, gemuk cair. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 70

Kelas C • Kebakaran yang melibatkan gas seperti metana, propana, butana, dll. Keselamatan Dan

Kelas C • Kebakaran yang melibatkan gas seperti metana, propana, butana, dll. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 71

Kelas D • Kebakaran yang melibatkan bahan logam seperti magnesium, alumunium, sodium, potasium Keselamatan

Kelas D • Kebakaran yang melibatkan bahan logam seperti magnesium, alumunium, sodium, potasium Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 72

Alat Pemadam Kebakaran • Terpasang tetap di tempat • Dapat bergerak atau dibawa Keselamatan

Alat Pemadam Kebakaran • Terpasang tetap di tempat • Dapat bergerak atau dibawa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 73

Lihat juga tabel pada hal 97 ref. 1 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 74

Lihat juga tabel pada hal 97 ref. 1 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 74

Kode Pada Alat Pemadam Kebakaran • Pada setiap tabung alat pemadam kebakaran terdapat :

Kode Pada Alat Pemadam Kebakaran • Pada setiap tabung alat pemadam kebakaran terdapat : 1. Kelas Kebakaran 2. Kode warna Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 75

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 76

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 76

Lokasi Meletakkan Alat Pemadam Kebakaran • Alat pemadam harus ditempatkan pada - jalan keluar

Lokasi Meletakkan Alat Pemadam Kebakaran • Alat pemadam harus ditempatkan pada - jalan keluar (exit route) - tempat yang tidak terhalang oleh barang dan peralatan - tempat yang jauh dari temperatur ekstrim - pada lokasi yang sama di setiap lantai - lokasi harus diberi tanda dengan jelas Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 77

Automatic Sprinkler • Terdapat katup yang dilengkapi elemen yang sensitif terhadap panas • Air

Automatic Sprinkler • Terdapat katup yang dilengkapi elemen yang sensitif terhadap panas • Air memancar secara otomatis apabila temperatur elemen melebihi yang ditentukan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 78

Jalan Untuk Menyelamatkan Diri • Seorang, tidak tergantung dimana kebakaran terjadi, harus dapat berjalan

Jalan Untuk Menyelamatkan Diri • Seorang, tidak tergantung dimana kebakaran terjadi, harus dapat berjalan secara aman sepanjang route penyelamatan (escape route) yang telah diketahui, dengan usahanya sendiri, menuju suatu tempat yang aman Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 79

Karakterisitik Escape route • Jarak yang harus ditempuh seseorang menuju tempat aman tergantung pada

Karakterisitik Escape route • Jarak yang harus ditempuh seseorang menuju tempat aman tergantung pada tingkat risiko tempat kerja • Apabila jalan langsung menuju tempat benar-benar aman tidak memungkinkan, jarak yang harus ditempuh menuju suatu tempat yang relatif aman harus sesuai dengan yang ditentukan • Jalan (jalur) menuju tempat yang aman (escape route) harus terlindung dari efek-efek kebakaran • Escape route harus cukup lebar untuk dilalui sejumlah orang, contoh: min lebarnya 1, 05 meter • Untuk setiap ruangan, tingkat dan bangunan jumlah jalan keluar harus cukup serta mempunyai lebar yang memadai Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 80

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 81

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 81

Upaya Yang Perlu Dilakukan (Di Perusahaan) • Menyusun Emergency Plan • Mengadakan Training •

Upaya Yang Perlu Dilakukan (Di Perusahaan) • Menyusun Emergency Plan • Mengadakan Training • Mengadakan Simulasi Kebakaran • Pemeriksaan berkala terhadap fasilitas keselamatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 82

Emergency Plan Tujuan: Setiap pekerja akrab dengan semua prosedur keselamatan terhadap kebakaran, sehingga pada

Emergency Plan Tujuan: Setiap pekerja akrab dengan semua prosedur keselamatan terhadap kebakaran, sehingga pada saat terjadi kebakaran dapat mengambil langkah yang tepat dan mampu menyelematkan diri menuju tempat yang aman Mencakup prosedur: - mengoperasikan sistem alarm - memanggil petugas dari dinas pemadam kebakaran - mengevakuasi pekerja - apabila dimungkinkan, memadamkan api - menghentikan mesin, peralatan, dan power supplies - menutup pintu - bekerja sama dengan petugas dinas pemadam kebakaran Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 83

Pengaman Mesin • Kecelakaan akibat mesin 15 -25 % dari total kecelakaan dengan angka

Pengaman Mesin • Kecelakaan akibat mesin 15 -25 % dari total kecelakaan dengan angka berat kecelakaan yang tinggi • Untuk menekan kecelakaan pada mesin dipasang pengaman mesin • Pengaman harus memenuhi Model Code of Safety Regulation for Industrial Establishment yang dikeluarkan ILO Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 84

Mesin Tanpa pengaman. BERBAHAYA ! Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 85

Mesin Tanpa pengaman. BERBAHAYA ! Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 85

Bahaya Kecelakaan Pada Mesin • Pada titik operasi, mis pada operasi potong, gurdi, serut,

Bahaya Kecelakaan Pada Mesin • Pada titik operasi, mis pada operasi potong, gurdi, serut, dll • Pada peralatan transmisi daya, mis: puli, sabuk, rantai, spindle, roda gigi, dll • Pada komponen lain yang bergerak ketika mesin beroperasi - Yang bergerak : - berputar - bolak balik - transversal Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 86

Bahaya Pada Komponen Berputar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 87

Bahaya Pada Komponen Berputar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 87

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 88

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 88

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 89

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 89

Bahaya Pada Komponen Yang Bergerak Bolak Balik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 90

Bahaya Pada Komponen Yang Bergerak Bolak Balik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 90

Bahaya Pada Komponen Yang Bergerak Secara transversal Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 91

Bahaya Pada Komponen Yang Bergerak Secara transversal Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 91

Bahaya Pada Proses Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 92

Bahaya Pada Proses Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 92

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 93

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 93

Persyaratan Umum Pengaman Mesin • 1. Pengaman harus memberikan perlindungan yang positif. Artinya mesin

Persyaratan Umum Pengaman Mesin • 1. Pengaman harus memberikan perlindungan yang positif. Artinya mesin berhenti secara otomatis apabila pengaman tidak dioperasikan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 94

 • 2. Pagar pengaman harus mencegah masuknya tenaga kerja atau bagian tubuhnya ke

• 2. Pagar pengaman harus mencegah masuknya tenaga kerja atau bagian tubuhnya ke semua tempat berbahaya Tidak ada pengaman Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Ada pengaman 95

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 96

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 96

 • 3. Pengaman tidak boleh menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan pada pekerja Keselamatan Dan

• 3. Pengaman tidak boleh menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan pada pekerja Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 97

 • 4. Pengaman tidak boleh secara tidak perlu mengganggu produksi Keselamatan Dan Kesehatan

• 4. Pengaman tidak boleh secara tidak perlu mengganggu produksi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 98

 • 5. Pengaman harus bekerja secara otomatis atau dengan diperlukan hanya sedikit upaya

• 5. Pengaman harus bekerja secara otomatis atau dengan diperlukan hanya sedikit upaya bagi pekerjanya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 99

 • 6. Sebaiknya pengaman merupakan bagian integral dari mesin Guard Keselamatan Dan Kesehatan

• 6. Sebaiknya pengaman merupakan bagian integral dari mesin Guard Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 100

 • 7. Pengaman harus memungkinkan peminyakan, pengecekan, penyetalan, perbaikan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

• 7. Pengaman harus memungkinkan peminyakan, pengecekan, penyetalan, perbaikan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 101

 • 8. Pengaman harus tahan lama dengan perawatan minimum Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

• 8. Pengaman harus tahan lama dengan perawatan minimum Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 102

 • 9. Pengaman harus tahan api (dan korosi) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 103

• 9. Pengaman harus tahan api (dan korosi) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 103

 • 10. Pengaman tidak boleh merupakan suatu bahaya tersendiri Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

• 10. Pengaman tidak boleh merupakan suatu bahaya tersendiri Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 104

 • 11. Pengaman harus memberikan perlindungan terhadap hal-hal yang tak terduga Keselamatan Dan

• 11. Pengaman harus memberikan perlindungan terhadap hal-hal yang tak terduga Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 105

Klasifikasi Pengaman • Tetap (fixed) • Interlocked • Dapat distel (Adjustable) • Menyetel sendiri

Klasifikasi Pengaman • Tetap (fixed) • Interlocked • Dapat distel (Adjustable) • Menyetel sendiri (Self-adjusting) • Sensor (photoelectric, radio frequency, dll) • Pullback Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 106

Fixed Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 107

Fixed Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 107

Interlocking Adjustable Self Adjusting Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 108

Interlocking Adjustable Self Adjusting Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 108

Photoelectric Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 109

Photoelectric Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 109

Radio frequency Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 110

Radio frequency Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 110

Pullback Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 111

Pullback Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 111

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 112

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 112

Pencegahan Kecelakaan Lainnya • Penggunaan alat pelindung tubuh • Pemasangan tanda, label • Kondisi

Pencegahan Kecelakaan Lainnya • Penggunaan alat pelindung tubuh • Pemasangan tanda, label • Kondisi lingkungan tempat kerja yang baik - pengaturan dan penataan barang-barang yang baik - penerangan yang cukup, - ventilasi dan pengaturan suhu yang baik - dan lain-lain Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 113

Alat Pelindung Tubuh (APD) • Secara umum harus memenuhi syarat: Memberikan cukup perlindungan terhadap

Alat Pelindung Tubuh (APD) • Secara umum harus memenuhi syarat: Memberikan cukup perlindungan terhadap bahaya 2. Ringan, awet 3. Tidak membuat rasa kurang nyaman pada saat dipakai (tidak terlalu sempit, longgar) 4. Tidak menghalangi mobilitas, penglihatan, dsb. 1. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 114

Jenis Pelindung • Pelindung Tubuh • Pelindung Mata • Pelindung Kepala • Pelindung Kaki

Jenis Pelindung • Pelindung Tubuh • Pelindung Mata • Pelindung Kepala • Pelindung Kaki • Pelindung Tangan • Pelindung Alat Pendengaran • Pelindung Alat Pernafasan • Dan lain-lain Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 115

Pelindung Mata • Melindungi mata dari: • 1. partikel, geram • 2. debu •

Pelindung Mata • Melindungi mata dari: • 1. partikel, geram • 2. debu • 3. sinar (mis: pada pengelasan) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 116

Pelindung Wajah Dan Alat Pernafasan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 117

Pelindung Wajah Dan Alat Pernafasan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 117

Pelindung Telinga • Gunakan pelindung telinga jika intensitas suara di atas 90 db •

Pelindung Telinga • Gunakan pelindung telinga jika intensitas suara di atas 90 db • Kebisingan menyebabkan: - komunikasi sulit - isyarat atau peringatan tidak terdengar - rusaknya alat pendengaran Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 118

Ketika Bekerja Dan Berada Di Tempat Kerja Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 119

Ketika Bekerja Dan Berada Di Tempat Kerja Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 119

Pemasangan Label Irritant Toxic Flammable Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Explosive 120

Pemasangan Label Irritant Toxic Flammable Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Explosive 120

Pengaturan Dan Penataan Tempat Kerja • Tempat kerja harus dijaga tetap bersih dan rapih

Pengaturan Dan Penataan Tempat Kerja • Tempat kerja harus dijaga tetap bersih dan rapih • Barang-barang yang menganggu lalu lintas harus disingkirkan • Jalan harus diberi tanda dengan jelas • Peralatan (tools), setelah digunakan harus disimpan pada tempatnya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 121

Penerangan • Penerangan yang cukup diperlukan: - Agar dapat bekerja dengan baik dan aman

Penerangan • Penerangan yang cukup diperlukan: - Agar dapat bekerja dengan baik dan aman - Dapat mengidentifikasi dan menghindari kecelakaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 122

Ventilasi Dan Pengaturan Suhu • Ventilasi - menyingkirkan debu, partikel dari udara - menyingkirkan

Ventilasi Dan Pengaturan Suhu • Ventilasi - menyingkirkan debu, partikel dari udara - menyingkirkan uap, gas yang berbahaya dari udara • Air Conditioning (AC) - menjaga suhu ruangan agar tetap stabil Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 123

Keselamatan Kerja Listrik • Kelistrikan dan alat-alat listrik dapat menimbulkan atau memicu berbagai bahaya

Keselamatan Kerja Listrik • Kelistrikan dan alat-alat listrik dapat menimbulkan atau memicu berbagai bahaya langsung maupun tidak langsung • Bahaya langsung : - Shock (kejutan) - Panas - Kebakaran - Peledakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 124

 • Bahaya tidak langsung kelistrikan : • - Sinar X, sinar laser dll

• Bahaya tidak langsung kelistrikan : • - Sinar X, sinar laser dll • - Medan magnet • Bahaya tidak langsung yang disebabkan barang-barang elektronik - Peralatan komputer, sensor dll Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 125

Shock • Peristiwa dimana arus listrik mengalir melalui badan atau anggota tubuh manusia dan

Shock • Peristiwa dimana arus listrik mengalir melalui badan atau anggota tubuh manusia dan yang menyebabkan kecelakaan • Terjadi apabila badan atau anggota tubuh menjadi bagian dari suatu rangkaian listrik • Tubuh manusia menjadi konduktor yang mengalirkan listrik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 126

Resistansi Tubuh Bagian Badan Tahanan (ohm) Kulit kering 100. 000 - 600000 Kulit basah

Resistansi Tubuh Bagian Badan Tahanan (ohm) Kulit kering 100. 000 - 600000 Kulit basah 1000 Bagian dalam 400 - 600 Telinga 400 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 127

Efek Shock • Fungsi dari : • - jumlah arus listrik yang mengalir •

Efek Shock • Fungsi dari : • - jumlah arus listrik yang mengalir • - besar tegangan • - jenis arus (AC atau DC) • - frekuensi arus (50 atau 60 Hz) • - waktu Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 128

Efek Shock Pada Tubuh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 129

Efek Shock Pada Tubuh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 129

Efek Shock Pada Tubuh • Terbakar listrik R kulit besar terjadi panas di permukaan

Efek Shock Pada Tubuh • Terbakar listrik R kulit besar terjadi panas di permukaan kulit oleh arus listrik • Terbakar loncatan api listrik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 130

Panas Dan Kebakaran • Arus yang melebihi kapasitas design peralatan menghasilkan panas yang berlebihan

Panas Dan Kebakaran • Arus yang melebihi kapasitas design peralatan menghasilkan panas yang berlebihan dan akhirnya menimbulkan kebakaran • Hubungan pendek (Short) : arus mengalir melalui jalur yang tidak dirancang untuk dilewati • Penyebab short : - maintenance yang buruk - vibrasi - kerusakan fisik - penggunaan yang salah Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 131

Peledakan • Busur listrik (Arching) : loncatan listrik melalui udara • Dapat menyebabkan peledakan

Peledakan • Busur listrik (Arching) : loncatan listrik melalui udara • Dapat menyebabkan peledakan apabila udara mengandung debu dan gas yang bersifat mudah terbakar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 132

Pencegahan Bahaya Listrik • Kontrol fisik • Penggunaan peralatan arus berlebih (overcurrent devices) •

Pencegahan Bahaya Listrik • Kontrol fisik • Penggunaan peralatan arus berlebih (overcurrent devices) • Penggunaan Switching Devices • Pembumian (grounding) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 133

Kontrol Fisik 1. Material yang digunakan, disain komponen, pengaturan letak komponen a. Ukuran dan

Kontrol Fisik 1. Material yang digunakan, disain komponen, pengaturan letak komponen a. Ukuran dan panjang kabel R= ρ. L , ρ= resistansi bahan l= panjang bahan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 134

Kontrol Fisik (2) b. Lokasi : sulit dijangkau c. Penambahan pelindung (cover) pada saluran

Kontrol Fisik (2) b. Lokasi : sulit dijangkau c. Penambahan pelindung (cover) pada saluran kabel-kabel d. Isolasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 135

Overcurrent Devices • Sekering (fuse) • Pemutus rangkaian (circuit breaker) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Overcurrent Devices • Sekering (fuse) • Pemutus rangkaian (circuit breaker) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 136

Switching Devices • Lockout • Interlock • Pembatas temperatur • Pembatas kecepatan motor •

Switching Devices • Lockout • Interlock • Pembatas temperatur • Pembatas kecepatan motor • Dan lain-lain Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 137

Grounding • Ground: suatu hubungan antara rangkain atau peralatan listrik dengan bumi atau tanah

Grounding • Ground: suatu hubungan antara rangkain atau peralatan listrik dengan bumi atau tanah • Setiap rangkaian, dan peralatan listrik harus dihubungkan ke bumi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 138

Grounding Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 139

Grounding Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 139

Grounding (2) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 140

Grounding (2) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 140

Hand And Power Tools tangan (hand tools): Alat-alat yang sumber tenaganya adalah tangan, •

Hand And Power Tools tangan (hand tools): Alat-alat yang sumber tenaganya adalah tangan, • Alat-alat mis: palu, obeng, kunci-kunci, dll • Power tools : peralatan yang menggunakan sumber daya bukan tenaga manusia. Mis: tenaga listrik, udara yang dikompresi, batere, dll Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 141

Kecelakaan Akibat Hand Tools • Jumlah kecelakaan besar - Kekakuan otot dan sendi -

Kecelakaan Akibat Hand Tools • Jumlah kecelakaan besar - Kekakuan otot dan sendi - Mati rasa pada tangan dan pergelangan tangan - Tertusuk, terpotong - Luka pada mata - Dan lai-lain Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 142

Persyaratan Alat Tangan 1. Alat-alat tangan hanya boleh dipakai sesuai dengan maksud pembuatannya 2.

Persyaratan Alat Tangan 1. Alat-alat tangan hanya boleh dipakai sesuai dengan maksud pembuatannya 2. Alat yang cacat tidak boleh digunakan - obeng yang sudah rusak ujungnya - pahat yang sudah tumpul 3. Jika terdapat kemungkinan ledakan dari bahan di udara oleh loncatan api semua alat tangan harus bebas kemungkinan akan terjadinya loncatan api - Terbuat dari plastik, kayu, alumunium, kuningan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 143

Persyaratan Alat Tangan 4. Terbuat dari bahan yang berkualitas baik 5. Ergonomis 6. Alat-alat

Persyaratan Alat Tangan 4. Terbuat dari bahan yang berkualitas baik 5. Ergonomis 6. Alat-alat harus dirawat dengan benar dan disimpan pada tempat khusus Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 144

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 145

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 145

Keselamatan Tangga • Tangga : Alat untuk turun dan naik dari satu tempat ke

Keselamatan Tangga • Tangga : Alat untuk turun dan naik dari satu tempat ke tempat lainnya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 146

Tangga • Fixed dan non fixed • Di AS terjadi 65000 kasus kecelakaan tangga

Tangga • Fixed dan non fixed • Di AS terjadi 65000 kasus kecelakaan tangga per tahun • Harus memenuhi syarat keselamatan • Pembuatan sesuai standard Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 147

Material Tangga • Fiberglass: kuat, ringan, non conductive, mahal • Metal : tidak dapat

Material Tangga • Fiberglass: kuat, ringan, non conductive, mahal • Metal : tidak dapat digunakan pada tempat yang mempunyai bahaya kelistrikan, ringan • Kayu: berat, non conductive, cepat rusak Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 148

Bahaya Kecelakaan Tangga • Dapat terjadi apabila: • - Menggunakan jenis tangga yang salah

Bahaya Kecelakaan Tangga • Dapat terjadi apabila: • - Menggunakan jenis tangga yang salah • - Cara penggunaan yang salah • - Menggunakan tangga yang cacat Duty rating Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 149

Persyaratan Tangga (1) • Spasi anak tangga jaraknya tidak boleh lebih dari 12 inch

Persyaratan Tangga (1) • Spasi anak tangga jaraknya tidak boleh lebih dari 12 inch (304, 8 mm) dan harus pararel • Jaak minimum antara rel tidak kurang dari 11. 5 inch (292 mm) • Lebar minimum rel tidak kurang dari 1 inch (25, 4 mm) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 150

Persyaratan Tangga (2) L 1/4 L Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 151

Persyaratan Tangga (2) L 1/4 L Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 151

Pemicu Kecelakaan Tangga (1) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 152

Pemicu Kecelakaan Tangga (1) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 152

Pemicu Kecelakaan Tangga (2) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 153

Pemicu Kecelakaan Tangga (2) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 153

Referensi 2. Bahan Kuliah Iyan Andriyana, Universitas Komputer Indonesia. PK, Suma’mur, Keselamatan Kerja dan

Referensi 2. Bahan Kuliah Iyan Andriyana, Universitas Komputer Indonesia. PK, Suma’mur, Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, (1987), CV Masagung, Jakarta 3. International Labor Office Geneva, (1989), Pencegahan Kecelakaan, Pustaka Binaman Pressindo 4. Suardi, Rudi, (2005), Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Penerbit PPM 1. Brauer Roger, L. (2006), Safety And Health For Engineers, John Wiley&Sons 1. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 154