KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR PEREKONOMIAN 2 SEKTOR Perekonomian
KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR
PEREKONOMIAN 2 SEKTOR Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahan. Ini berarti dalam perekonomian dimisalkan tidak terdapat kegiatan pemerintah maupun perdagangan luar negeri. GAMBAR 1 Sirkulasi Aliran Pendapatan dalam Perekonomian 2 Sektor
CIRI-CIRI ALIRAN PENDAPATAN 2 SEKTOR § Sektor perusahaan nenggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga. Faktor-faktor produksi tersebut memperoleh pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung § Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan § Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan § Pengusaha yang akan melakukan investasi akan meminjam rumah tangga yang dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan.
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI DAN PENDAPATAN Bentuk Umum : Yd = C + S TABEL I. PENDAPATAN, KONSUMSI DAN TABUNGAN (DALAM RIBU RUPIAH) Peningkatan Pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi Pendapatan disposibel (Yd) 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 Pengeluaran Konsumsi (C) 125 200 275 350 425 500 575 650 725 800 875 Tabungan (S) -125 -100 -75 -50 -25 0 25 50 75 100 125 Pendapatan yang rendah, Rumah Tangga mengorek tabungan Pendapatan yang tinggi, Rumah Tangga menabung
KECONDONGAN MENGKONSUMSI DAN MENABUNG
MPS
CONTOH PERHITUNGAN TABEL II. KECONDONGAN MENGKONSUMSI DAN MENABUNG MARJINAL DAN RATA-RATA Kecondonga Pendapata Pengeluar Kecondongan n n an Tabungan Mengkonsum Menabung Mengkonsu disposibel Konsumsi si Rata-rata Marjinal Rata-rata msi Marjinal (Yd) (C) (S) (MPC) (APC) (MPS) (APS) CONTOH 1: MPC TETAP Rp Rp Rp 200. 000 300. 000 100. 000 - 1, 50 - 0, 50 400. 0 450. 0 1, -50. 000 0, 75 0, 25 -0, 13 00 00 13 600. 0 0, 1, 0, 00 00 - 75 00 25 - 800. 0 750. 0 0, 00 00 00 75 94 25 06 CONTOH 2: MPC MAKIN KECIL Rp Rp Rp 200. 000 300. 000 100. 000 400. 0 460. 0 00 00 60. 000 1, - 50 - 0, 50 0, 1, 0, 80 15 20 0, 15
TABEL III. HUBUNGAN ANTARA KECONDONGAN KONSUMSI (C) DAN MENABUNG (S) Pendapatan disposibel MPC APC MPS APS MPS + MPC APS + APC (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1, 50 1, 13 1, 00 0, 94 - 0, 25 -50 -0, 13 - 0, 06 1 1 1 CONTOH 2: MPC MAKIN KECIL Rp 200. 000 - 1, 50 400. 000 0, 80 1, 15 600. 000 0, 75 1, 02 800. 000 0, 70 0, 94 - 0, 20 0, 25 0, 30 -0, 50 -0, 15 -0, 02 0, 06 1 1 1 CONTOH 1: MPC TETAP Rp 200. 000 - 400. 000 0, 75 600. 000 0, 75 800. 000 0, 75
PEMBUKTIAN RUMUS
FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN Fungsi Konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan disposibel) perekonomian tersebut. Fungsi Tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan disposibel) perekonomian tersebut.
TABEL IV. PENDAPATAN, KONSUMSI DAN TABUNGAN (DALAM TRILIUN RUPIAH) Pendapatan Nasional Konsumsi Tabungan (Y) (C) (S) 0 90 -90 120 180 -60 240 270 -30 360 0 480 450 30 600 540 60 720 630 90 840 720 120 960 810 150 1080 900 180 1200 990 210
GAMBAR 1 FUNGSI KONSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN
PERSAMAAN FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN Fungsi Konsumsi Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional Bentuk umum C = a + b Y Keterangan : a = Konsumsi rumah tangga ketika pendapatan nasional adalah 0 b = kecondongan mengkonsumsi marginal C = Tingkat konsumsi Y = Pendapatan Nasional
Fungsi Tabungan Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional Bentuk umum : S = - a + (1 – b) Y Keterangan : a = Konsumsi rumah tangga ketika Pendapatan nasional adalah 0 b = Kecondongan Mengkonsumsi Marginal C = Tingkat Konsumsi Y = Pendapatan Nasional
INVESTASI Pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian Penentu Tingkat Investasi § Investasi, keuntungan, dan tingkat bunga § Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan § Kemajuan teknologi § Tingkat pendapatan nasional & perubahannya § Keuntungan yang diperoleh
TINGKAT PENGEMBALIAN MODAL Dihitung dengan menghitung nilai sekarang yang diperoleh di masa depan atau menghitung tingkat pengembalian modal (keuntungan) yang digunakan perusahaan untuk menilai kesesuaian investasi yang akan dilakukan. Investasi memperoleh keuntungan apabila nilai sekarang pendapatan di masa depan lebih besar daripada nilai sekarang modal yang diinvestasikan. Menghitung nilai sekarang: Bentuk Umum: Dimana: NS = nilai sekarang pendapatan antara tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-n Y = pendapatan neto (keuntungan) perusahaan r = suku bunga
Menghitung tingkat pengembalian modal Bentuk Umum: Dimana: M = nilai modal yang Y = pendapatan neto (keuntungan) perusahaan R = tingkat pengembalian modal
Efisiensi Investasi Marajinal (Marginal Efficiency of Investment/MOI) Tingkat Pengembalian Modal Merupakan suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yang akan diinvestaasikan. R 0 A R 1 B I = MEI I 0 I 1 Investasi (yang diperlukan) GAMBAR 2 EFISIENSI MODAL MARJINAL
SUKU BUNGA DAN TINGKAT INVESTASI Suku Bunga r 0 A r 1 B I = MEI I 0 I 1 Investasi (yang diperlukan) GAMBAR 3 TINGKAT BUNGA DAN TINGKAT INVESTASI
KURVA INVESTASI Kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat investasi dengan pendapatan nasional. Investasi BENTUK DAN KEDUDUKAN FUNGSI INVESTASI I 2 Akibat suku bunga turun (dari r 0 ke r 2) I 0 (r 0) Akibat suku bunga turun (dari r 0 ke r 1) I 1 Pendapatan Nasional GAMBAR 4 FUNGSI INVESTASI DAN PERUBAHANNYA
HUBUNGAN KURVA MEI DENGAN FUNGSI INVESTASI I r I 2 I 0 I 1 MEI I a. Kurva MEI b. Fungsi investasi GAMBAR 5 HUBUNGAN ANTARA MEI DAN TINGKAT INVESTASI Y
PENENTU-PENENTU INVESTASI YANG LAIN 1. Ramalan Keadaan di masa datang 2. Perubahan dan perkembangan teknologi 3. Efek pertumbuhan pendapatan nasional 4. Keuntungan perusahaan
PENENTUAN TINGKAT KEGIATAN EKONOMI Pendapatan Tabungan Nasional Konsumsi (C) (S) (Y) 0 90 -90 120 180 -60 240 270 -30 360 0 480 450 30 600 540 60 720 630 90 840 720 120 960 810 150 1080 900 180 1200 990 210 Investasi Pengeluaran (I) Agregat (AE) 120 120 120 210 300 390 480 570 660 750 840 930 1020 1110 ekspansi seimbang kontraksi
GRAFIK KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN NEGARA
- Slides: 24