KESEHATAN ANAK BALITA DI INDONESIA By Faradilla Safitri
KESEHATAN ANAK BALITA DI INDONESIA By. Faradilla Safitri, S. ST. , M. Kes
Indikator Kesehatan Anak • Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa. • Indikator penentuan derajat kesehatan anak : ØAngka kematian bayi ØAngka kesakitan bayi ØStatus gizi ØAngka harapan hidup waktu lahir
• Angka kematian Anak di Indonesia Tahun 2015: Ø Neonatal sebesar 19 per 1. 000 kelahiran hidup Ø Bayi sebesar 14 per 1. 000 kelahiran hidup Ø Balita sebesar 23 per 1. 000 kelahiran hidup • Angka kematian di Prov. Aceh Tahun 2015: Ø Neonatal sebesar 8 per 1. 000 kelahiran hidup Ø Bayi sebesar 12 per 1. 000 kelahiran hidup Ø Balita sebesar 13 per 1. 000 kelahiran hidup • Kematian balita tahun 2015 di Prov. Aceh sebanyak 1. 259 jiwa. Proporsi kematian bayi mencapai 94% yaitu sebanyak 1. 179 jiwa (neonatus 61% dan bayi 33%)
Angka Kesakitan Bayi • Indikator kedua dalam menentukan derajat kesehatan anak • Nilai kesakitan merupakan cerminan dari lemahnya daya tahan tubuh bayi dan anak balita • Angka kesakitan dipengaruhi oleh status gizi, jaminan pelayanan kesehatan anak, perlindungan kesehatan anak, faktor sosial ekonomi dan pendidikan ibu
Status Gizi • Indikator ketiga dalam menentukan derajat kesehatan anak • Status gizi yang baik dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mencapai kematangan yang optimal • Gizi yang cukup juga dapat memperbaiki ketahanan tubuh sehingga diharapkan tubuh akan bebas dari segala penyakit • Pemantauan status gizi dapat digunakan sebagai bentuk antisipasi dalam merencanakan perbaikan status kesehatan anak.
Angka Harapan Hidup Waktu Lahir • Tolok ukur dalam menentukan derajat kesehatan anak dan dapat diketahui sejauh mana perkembangan status kesehatan anak • Menentukan program perbaikan kesehatan anak selanjutnya • Dapat menunjukkan baik atau buruknya status kesehatan anak yang sangat terkait dengan berbagai faktor (faktor sosial, ekonomi, budaya, dll)
Upaya Menurunkan Angka Kematian Anak Balita 1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan pemerataan pelayanan kesehatan – Peletakan dasar pelayanan kesehatan pada sektor pelayanan dasar (Puskesmas, Pustu, Posyandu) – Pemerataan pelayanan kesehatan dengan penyebaran bidan desa, perawat, fasilitas balai kesehatan, pos kesehatan desa dan puskesmas keliling. – Memperbaiki pelayanan kebidanan serta menyebarkan buku KIA, alat monitor kesehatan oleh tenaga kesehatan dan alat komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasien.
Lanjutan…. 2. Meningkatkan status gizi masyarakat – Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) – Kegiatan UPGK diarahkan pada peningkatan status gizi, khususnya pada masyarakat yang rawan/memiliki risiko tinggi terhadap kematian/kesakitan – Kelompok resti : anak balita, ibu hamil, ibu menyusui dan lansia yang golongan ekonominya rendah 3. Meningkatkan peran serta masyarakat – Pelaksanaan imunisasi – Penyediaan air bersih – Sanitasi lingkungan – Perbaikan gizi
Lanjutan…. 4. Meningkatkan manajemen kesehatan – Pendayagunaan tenaga kesehatan profesional yang mampu secara langsung mengatasi masalah kesehatan anak – Tenaga kesehatan antara lain tenaga perawat, bidan, serta dokter yang berada di Puskesmas yang secara langsung berperan dalam pemberian pelayanan kesehatan
Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesehatan Anak • Faktor Kesehatan – Status kesehatan anak – Status gizi – Kondisi sanitasi • Faktor Kebudayaan • Faktor Keluarga – Pengaruh keluarga pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak – Pola hubungan anak dan keluarga serta nilai-nilai yang ditanamkan
- Slides: 11