KERANGKA KARANGAN Oleh Ratih Kurniasih PENGERTIAN KERANGKA KARANGAN
- Slides: 9
KERANGKA KARANGAN Oleh: Ratih Kurniasih
PENGERTIAN KERANGKA KARANGAN • Kerangka karangan adalah rencana garis besar karangan berdasarkan tingkat kepentingannya, pokok-pokok yang akan dibicarakan, pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan. • Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja ilmiah yang teratur untuk mendeskripsikan penyusunan pokok-pokok bahasan ke dalam bab dan subbab dengan menampilkan acuan berupa sumber rujukan (referensi) yang digunakan.
CIRI-CIRI KARANGAN YANG BAIK 1. Jelas Aspek kejelasan dalam suatu karangan sangat diperlukan agar karangan tersebut lebih mudah dipahami dan jelas untuk dibaca oleh pembacanya. 2. Kesatuan dan organisasi Aspek kesatuan yang baik tampak pada setiap kalimat penjelas yang logis dan mendukung ide utama paragraf, sedangkan aspek organisasi yang baik tampak dari posisi kalimat yang tepat pada tempatnya dengan kata lain kalimat tersebut tersusun dengan urut dan logis.
3. Ekonomis Ciri ekonomis berkaitan erat dengan soal keefisienan, baik waktu maupun tenaga. Kedua keefisienan itu sangat diperlukan oleh pembaca di dalam menangkap isi yang terkandung dalam sebuah karangan. 4. Pemakaian bahasa yang dapat diterima akan sangat mempengaruhi tingkat kejelasan karangan. Pemakaian bahasa ini menyangkut banyak aspek. Pemakaian bahasa dalam suatu karangan harus mengikuti kaidah bahasa yang ada, baik menyangkut kaidah pembentukan kalimat (sintaksis), kaidah pembentukan kata (morfologi), kaidah ejaan yang berlaku, kaidah peristilahan maupun kaidah yang lain yang relevan.
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN KARANGAN 1. 2. 3. 4. Menentukan topik, tema dan judul Mengumpulkan bahan Menyeleksi bahan Membuat kerangka karangan
FUNGSI KERANGKA KARANGAN DALAM PROSES PENULISAN 1. Tidak mengolah ide sampai dua kali sehingga penulisan tidak keluar dari pokok masalahnya. 2. Menciptakan klimaks yang berbeda setiap bab sehingga ada variasi dalam penyajian materi karangan. 3. Mengingatkan penulis pada bahan/materi sebagai sumber rujukan dan bahan. 4. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting. 5. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis. 6. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
TAHAPAN DALAM MENYUSUN KERANGKA KARANGAN a. Mencatat gagasan dan mengatur urutan gagasan b. Susunlah tiga kerangka utama (pendahuluan, isi, dan penutup) terlebih dahulu sesuai dengan sifat dan tujuan ketiga bagian karangan tersebut di dalam karangan. c. Uraikan setiap kerangka utama itu menjadi kerangka bawahan. Banyaknya kerangka bawahan bergantung kepada panjang-pendeknya karangan. Banyaknya kerangka bawahan menentukan banyaknya paragraf di dalam sebuah karangan. Jumlah gagasan bawahan/kerangka bawahan untuk setiap bagian tidak sama. Bagian isi memiliki gagasan bawahan paling banyak karena dalam bagian isilah pembahasan sebenarnya berada.
d. Periksalah dengan teliti baik gagasan utama maupun gagasan bawahan yang telah kita susun. Kemudian, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Relevankah gagasan-gagasan yang terkandung dalam kerangka karangan dengan rumusan tujuan yang telah dibuat? 2. Adakah gagasan yang menyimpang? 3. Masih kurangkah perincian itu sehingga gagasan kurang jelas atau mungkin terlalu banyak atau bertele-tele? 4. Baikkah bahasanya?
e. Jika kerangka karangan sudah dianggap baik organisasinya maupun bahasanya, mulailah mengembangkan karangan. Akan tetapi, pada waktu sedang mengembangkan karangan, tidak menutup kemungkinan menambah gagasan baru sepanjang gagasan baru itu relevan dengan permasalahan serta dapat memperjelas uraian. Jadi, kerangka karangan pun dapat saja diubah susunannya.