Kerangka k ARYA ILMIAH outline BAHASA INDONESIA Dosen
Kerangka k. ARYA ILMIAH (outline) BAHASA INDONESIA Dosen: Drs. Mariman HRC, MM, MPd. PERTEMUAN X § Definisi kerangka karya ilmiah § Manfaat kerangka karya ilmiah § Kerangka Karya Ilmiah § Pengembangan kerangka karya ilmiah FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAMULANG
�Pengetahuan manusia tentang alam itu berbeda-beda. cara memperolehnya. �pengenalan sepintas/alami pengetahuan �pengalaman secara seksama dan menggunakan cara tertentu -- metode ilmiah/ metode penelitian (Ilmu) �Metode ilmiah menggunakan dua pendekatan � pendekatan rasional, merumuskan pendekatan berdasarkan kajian data yang diperoleh dari berbagai rujukan (literatur) data sekunder � Pendekatan empiris merumuskan kebenaran berdasarkan fakta yang diperoleh dari lapangan atau hasil percobaan (laboratorium) data primer Ilmu pengetahuan yang sistematis diperoleh melalui pendekatan rasional dan empiris
�Salah satu sifat ilmu universal. Maksudnya manusia sebagai makhluk budaya berusaha melestarikan ilmu yang diperolehnya. Ilmu tersebut dimanfaatkan tidak hanya oleh penemunya atau sekelompok orang, tetapi oleh umat manusia dokumen ilmu karya tulis ilmiah (karangan ilmiah) �Karya tulis itu dokumen tentang segala temuan manusia yang diperoleh dengan metode ilmiah dan disajikan dalam bahasa yang khas serta ditulis menurut konvensi tertentu. �Bahasa khas ilmiah yaitu bahasa yang ringkas (hemat), cermat, baku, lugas, denotatif, runtun.
Karya tulis ilmiah adalah tulisan tentang ilmu pengetahuan yang disusun menurut tata tulis tertentu. Ilmu pengetahuan hampir selalu terkait dengan penelitian karya tulis ilmiah Emotive prose (karya sastra) Karangan Fiksi (cerita) Scientific prose (karya tulis ilmiah) Nonfiksi
�Sciencefiction (1/2 karya ilmiah + ½ cerita) contohnya, film startrek, starwars, X-men �Scientific prose menekankan pada kebenaran yang dapat diuji (representatif) untuk dapat diuji kebenarannya ada empat syarat dasar a. Pembahasannya harus mendasar b. Logis c. Objektif d. Sistematis (suatu hasil penelitian harus bersifat terbuka)
Karya tulis, itu…. . �Karya : buatan; ciptaan (terutama hasil karangan) �Tulis (v) / menulis: melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan �tulisan (n) : hasil menulis; karangan (majalah, surat kabar, dsb atau yg berupa cerita, dongeng, dsb); buku (karya-karya tulis dsb); (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008)
Karya tulis, itu…. . “ Pemikiran, gagasan dan ide yang dituangkan dalam bentuk karya tulisan dari hasil kreatif menulis” (Intisari KBBI, 2008)
BENTUK �Buku �Artikel �Skripsi, tesis, disertasi �Laporan Ilmiah “Disajikan secara sistematis, cermat, tidak emotif, tidak persuasif, kata-katanya mudah dipahami, tidak argumentatif, tulus, tidak mengejar kepentingan pribadi, dan semata-mata memberi informasi”
�Menulis? : Ide dan gagasan Bahasa tulis �Menulis tergolong gampang, yang susah justru adalah membuat gagasan yang dapat ditulis karena hal ini perlu ketekunan, kerajinan, kecermatan, dan kehati-hatian. �Pada dasarnya, ide/gagasan yang ada di pikiran banyak sekali (baik yang sudah siap diungkap maupun yang berupa kelebatan pikiran yang harus dikembangkan) Dapat ditulis?
�Anda sering mendapatkan ide justru pada saat rileks ketimbang berpikir serius. Jadi saat anda ingin menyelesaikan masalah, atau ingin mencari suatu ide baru coba saja untuk rileks.
Ide Sarana/ Masalah Prasarana Menulis KTI
�Hidup selalu berhadapan dengan masalah, anda perlu ide-ide untuk mengatasi masalah tersebut. Anda harus kreatif mencari ide-ide untuk memecahkan masalah yang anda hadapi.
Bacaan laporan hasil penelitian Seminar dan diskusi Pernyataan pemegang otoritas SUMBER MASALAH Pengamatan Browsing internet Pengalaman pribadi
• Imajinasi • Persepsi • Nalar MIND BE CREATIVE SENSE SKILL • Emosional • Harmonisasi • Estetika • Bakat • Faal Tubuh • Pengalaman
�Kreativitas anda ditentukan sejauh mana Anda menginginkan hal-hal baru. Temukan motivator dan tetapkan dalam pikiran Anda.
PEMBUATAN KARYA TULIS ILMIAH �Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri, bukan menentukan judul tulisan �Menganalisis pertanyaan yang dimunculkan �Membuat kerangka pemikiran �Membuat lay-out tulisan �Menulis �Proof reading �Membuat abstrak �Memeriksa/ Membuat Judul �Finalisasi
PEMBUATAN OUTLINE �Agar dapat diungkapkan dengan sistematis-logis dan dengan bahasa yang benar, semua harus ditata dan disistematiskan, serta dipersiapkan dengan baik �Penataan itu sebaiknya kongkrit dalam bentuk tulisan yang dapat dibaca berulang-ulang (tidak hanya dipikirkan saja) �Penataan pikiran itu sebenarnya berupa perencanaan tentang apa saja yang akan ditulis dan bagaimana pengurutannya �Itulah yang disebut OUTLINE KARYA TULIS �Outline yang jadi = daftar isi sebuah karya tulis
�Penyakit yang menghantui penulis adalah memulai sebuah tulisan �Memunculkan pertanyaan: apa yang harus pertama dituliskan, serta bagaimana penyusunan kalimat dan pengalineannya �Kebingungan karena adanya sejumlah gagasan yang “berebut” untuk lebih dahulu dituliskan; apa yang mesti dituliskan diawal penulisan atau sebaliknya, kebingungan karena tidak ada gagasan yang akan diungkapkan �Kebingungan lainnya menyangkut aspek bahasa tulis menulis
CARA PEMBUATAN OUTLINE �………. proses berpikir…………. �Tulis judul (sementara) karya tulis yang akan dibuat �Tulis semua topik/subtopik/ide yang terkait �Biarkan semua subtopik/ide itu bermunculan begitu saja, tidak usah terburu menurutkannya secara logis-kronologis �Setelah semua subtopik/ide dituangkan (sementara) cermati satu persatu berdasarkan cakupan dan urutan (topik subtopik).
�Setelah pengurutan subjudul dan sub-subjudul secara logis dan kronologis selesai, cermati sekali lagi �Mungkin perlu ada yang ditambahkan, dibuang atau dipindah letaknya ke bagian yang lebih sesuai �Tetap bersifat sementara karena dalam proses penulisan selalu saja terjadi perubahan; pengurangan, pemindahan atau penambahan subjudul atau ide-ide baru yang muncul kemudian �Tetapi alur logika yang runtut harus tetap diusahakan �Tiap subjudul dan sub-subjudul harus secara jelas mendukung tema
Contoh Outline PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA BERWAWASAN MULTIKULTURAL A. PENDAHULUAN B. PENDIDIKAN BERWAWASAN MULTIKULTURAL C. PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA BEWAWASAN MULTIKULTURAL 1. Pembelajaran Bahasa Berwawasan multikultural 2. Pembelajaran sastra berwawasan multikultural D. PENUTUP
Contoh Perbaikan A. PENDAHULUAN 1. Kondisi pendidikan bahasa dan sastra di Indonesia dewasa ini 2. Pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan di Indonesia B. PENDIDIKAN BERWAWASAN MULTIKULTURAL 1. Hakikat pendidikan berwawasan multikultural 2. Pentingnya implementasi pendidikan multikultural 3. Pendekatan pendidikan berwawasan multikultural C. PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA BERWAWASAN MULTIKULTURAL 1. Pembelajaran bahasa berwawasan multikultural a. Pembelajaran keterampilan berbahasa b. Implemtasi pembelajaran bahasa berwawasan multikultural 2. Pembelajaran sastra berwawasan multikultural a. Sastra budaya dalam tindak b. Sastra bermuatan multikultural c. Implementasi pembelajaran sastra berwawasan multikultural D. PENUTUP
OUTLINE UNTUK ALINEA �Pembuatan outline biasanya hanya sampai pada penulisan judul, subjudul dan sub-subjudul �Perincian ke dalam sub-subjudul menjadi banyak atau sedikit tergantung pada luas dan kompleksnya topik tiap subjudul �Tetapi mengembangkan sub-subjudul menjadi alinea-alinea yang mendukungnya sering tidak semudah yang dibayangkan �Untuk itu dapat juga dibuat “outline-outline” tiap alinea tersebut
OUTLINE UNTUK ALINEA �Outline yang dimaksudkan disini tidak lain adalah pikiran-pikiran pokok yang dapat dinyatakan dalam satu/dua kata; tiap kata/ kata akan dikembangkan menjadi satu alinea �Tuliskan semua kata/kata-kata yang terlintas dipikiran, tidak usah berpikir urutannya dulu
MANFAAT OUTLINE �Memungkinkan penulis melihat keseluruhan gagasan yang akan ditulis �Alur logika uraian gagasan dapat dilihat secara jelas �Jika terjadi kekurangtepatan penepatan sub-subtopik secara alur logika kita dapat memperbaikinya �Jika ada satu topik yang kurang relevan dengan tema keseluruhan judul topik itu dapat dibuang �Sebalikya jika satu topik itu penting ternyata belum muncul ia dapat ditambahkan pada subjudul yang tepat
MANFAAT OUTLINE �Dapat dihindari adanya ketumpangtindihan gagasan di beberapa subjudul; pilih di tempat mana suatu topik secara tepat ditempatkan �Memungkinkan penulis untuk memiliki kepastian langkah kerja dan memilih mana yang akan dikerjakan dulu �Pengembangan outline menjadi karya tulis ilmiah tidak harus selalu mulai dari yang atas kemudian yang berikutnya; kita dapat muali dari manapun tergantung kesiapan referensi
MANFAAT OUTLINE �Memudahkan mencari referensi, rujukan, sumber bahan atau narasumber �Penjabaran judul menjadi subjudul, sub-subjudul dst, secara langsung akan menunjukkan bahan apa saja yang dibutuhkan untuk menguraikan topik �Menjamin ketuntasan uraian tiap subjudul dan subsubjudul �Memudahkan penulis sendiri untuk menemukan dan mengecek ulang di bagian-bagian yang masih memerlukan pembenahan
MARI MEMBUAT OUTLINE �Tulis judul (sementara) Berbasis gagasan atas penyelesaian suatu masalah �Masalah: �Merupakan kunci keberhasilan suatu penulisan �Masalah ≠ judul �Merupakan inti persoalan yang tersirat dalam judul penulisan karya ilmiah �Berupa pertanyaan yang diajukan untuk dicari jawabannya
INDIKATOR MASALAH �Cukup penting dan menarik minat untuk diselidiki dan dibahas �Masih ada dalam jangkauan penulis (pengetahuan & ekonomi) �Belum terpecahkan seluruhnya atau sebagian �Mengungkap masalah dengan bahasa yang ringkas �Harus orisinal atau aktual �Harus bernilai, menyangkut kepentingan umum dan kebutuhan vital
MASALAH Sikap anak yang kurang tepat terhadap lingkungan sosialnya SOLUSI ? Anak lebih memahami lingkungan sosialnya
PERTUNJUKAN TEATER BONEKA SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN PROSES BELAJAR KOGNISI SOSIAL PADA USIA AWAL MASA KANAK-KANAK MASALAH Sikap anak yang kurang tepat terhadap lingkungan sosialnya SOLUSI PERTUNJUKAN TEATER BONEKA Anak lebih memahami lingkungan sosialnya
BERLATIH MEMBUAT OUTLINE �Tulis judul (sementara) Berbasis gagasan �Tulis semua topik/subtopik/ide yang terkait �Setelah semua subtopik/ide dituangkan (sementara) cermati satu persatu berdasarkan cakupan dan urutan (topik subtopik) Perbaiki kalau ada yang perlu dikurangi atau ditambah
JUDUL �Suatu label bukan kalimat �Memberikan gambaran ringkas dan tepat gagasan tulisan �Membuat pembaca tertarik mengetahui isi tulisan �Mudah diingat dan memancing perhatian orang lain �Usahakan tidak mengandung singkatan & rumus
LATAR BELAKANG �Jelaskan kondisi saat ini tentang masalah (fakta yang terjadi) �Jelaskan kondisi ideal yang seharusnya �Jelaskan apa yang akan terjadi jika kondisi yang ideal tidak dipenuhi �Masukkan ide anda untuk mencapai kondisi ideal tersebut
Rumuskan masalah penulisan setajam dan sejelas mungkin Dapat berbentuk kalimat tanya atau kalimat pernyataan PERUMUSAN MASALAH Dari rumusan masalah diharapkan dapat disusun / ditemukan kerangka berpikir untuk pendekatan penulisan selanjutnya
Merumuskan Masalah �Dalam bentuk pertanyaan �Tidak boleh berupa pertanyaan nilai/etika �Hendaknya jelas dan padat �Hindari yang terlalu umum, sempit, ataupun argumentatif �Menjadi dasar untuk menghasilkan judul �Perumusan masalah bukan judul
Contoh Perumusan Masalah Bagaimana mencari sumber dana yang tepat untuk pembiayaan pendidikan Koreksi : Bagaimana mencari sumber dana dengan memberdayakan aset intelektual untuk pembiayaan pendidikan
Mengumpulkan Data Macam-macam data Data primer ----- data yang diperoleh dari percobaan/observasi/wawancara/angket Data sekunder --- data yang diperoleh melalui studi pustaka, misalnya telaah dokumentasi instansi terkait, telaah pustaka Data kombinasi data primer dan data sekunder Untuk mendapatkan data yang akurat/objektif , melalui survei ---- wawancara/angket ---- observasi (pengamatan adalah melihat/memantau sesuatu dengan mata ) eksperimen (percobaan) partisipasi, misalnya kerja lapangan/praktik kerja
METODE PENDEKATAN �METODE PENDEKATAN RASIONAL �METODE PENDEKATAN EMPIRIS �KAITAN DATA DAN METODE PENDEKATAN �Metode ilmiah menggunakan dua pendekatan �a. Pendekatan rasional menggunakan pola pikir deduktif data sekunder �dengan cara mengemukakan keterangan-keterangan berdasarkan teori atau pendapat yang telah ditemukan sebelumnya (rujukan) �pengkajian suatu masalah berdasarkan literatur, melalui proses penalaran.
Contoh Kerangka Penelitian 1. J u d u l a. Penanggulangan Dampak Limbah Industri Tekstil di Bandung Selatan. 2. Latar Belakang dan Tujuan � Limbah industri tekstil di Bdg selatan telah nyata menimbulkan kerusakan lingkungan. Bila tidak segera diatasi akan menimbul- kan kerusakan lingkungan yang lebih parah, bahkan mem-bahayakan langsung bagi penduduk di sekitarnya. Mengingat pentingnya masalah di atas, maka perlu ditemukan cara yang efektif dan efisien untuk menanggulangi dampak limbah tsb. 3. Pendekatan dan Lingkup Kajian Untuk tujuan di atas, dilakukan pendekatan dengan mengidentifikasi aspek-aspek berikut: (1) volume limbah (2) karakteristik limbah (3) sistem pembuangan limbah (4) keadaan geografi dan lingkungan pabrik-pabrik (4) upaya yang telah dilakukan
4. Metode Pengumpulan Data �Untuk mendapatkan data mengenai butir 3. 1 dilakukan wawancara dengan pihak manajer pabrik. Data mengenai butir 3. 2 diperoleh dengan mangadakan tes di laboratorium. Data mengenai butir 3. 3 dan 3. 4 diperoleh dengan melakukan observasi. Data mengenai butir 3. 5 diperoleh melalui wawancara dengan pihak manajer pabrik dan pemerintah setempat. Sebagai bahan perbandingan, data mengenai butir 3. 2 dan 3. 3 dikutip juga dari berbagai literatur.
BAGAN NASKAH KARYA TULIS ILMIAH I. Bagian Pelengkap Awal 1. Halaman Judul 2. Prakata 3. Daftar Isi 4. Abstrak 5. Daftar Tabel 6. Daftar Gambar 7. Daftar Lampiran
II. Bagian Utama 1. Bab Pendahuluan 2. Bab Kompilasi Data 3. Bab Pembahasan 4. Bab Kesimpulan dan Saran III. Bagian Pelengkap Akhir 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran 3. Indeks I. 4, 5, 6, 7 dan III. 2, 3 tidak selalu ada.
DAFTAR ISI Halaman PRAKATA……………………. . ii DAFTAR ISI……………………. . . iii ABSTRAK. . . ……………… ………. . . iv DAFTAR TABEL …………………. v DAFTAR GAMBAR ………………. vi BAB I PENDAHULUAN ……………… 1 1. 1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah 2 1. 2 Pendekatan dan Lingkup Kajian 4 1. 3 Cara Memperoleh Data …………. …. . 5 BAB II KOMPILASI DATA …………………. . . 6 2. 1 Volume Limbah ………………. . . 6 2. 2 Karakteristik Limbah ………………. . 7 dst. BAB III PEMBAHASAN ……………. . 12 3. 1 ………………. . 13 3. 2 ……………………. . . 14 dst. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN…………. 25 DAFTAR PUSTAKA ………………. . . 28 LAMPIRAN ……………………. . 30 iii
DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, et. al. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka. Atmadja, Soeria P. Arifin. ” Beberapa Aspek Yuridis Suatu Perjanjian”. Majalah Hukum dan Pembangunan. VII (September 1977). Dirdjosisworo, Soedjono. ”Kejahatan Penyalahgunaan Internet dan Hukum Positif”. Koran Pikiran Rakyat, 15 Juni 2001. Djajasudarma, T. Fatimah. ”Bahasa Indonesia Sebagai Asas Peradaban Modern ” Makalah Utama Simposium Kebudayaan Indonesia Malaysia III. Bandung: Unpad-UKM, 5 -7 Juni 1990. Fokker, AA. 1970. Pengantar Sintaksis Bahasa Indonesia. Terjemahan Djonhar. Jakarta: Pradnya Paramita. ”Perhatikan Nasib Rakyat”. Tajuk Rencana Koran Pikiran Rakyat. 15 Juni 2001.
DAFTAR TABEL I. SARANA UMUM YANG TERSEDIA…… II. PENGGUNAAN TANAH DI RANCABALI … III. PEMILIKAN TANAH DI RANCABALI ……. . IV. JARINGAN JALAN DI RANCABALI ………. . V. PENDUDUK MENURUT UMUR ……………. Halaman 8 10 12 17 19 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Pola Wilayah Administrasi Kodya Bandung 2. Rute Perjalanan Angkot Bandung 3. Kondisi Jalan Kodya Bandung …… 4. Kompleks Permukiman ………. . . 5. Lokasi Pusat Kegiatan ……. . . Halaman 9 12 14 20 27
Contoh catatan kaki Onong Uchyana mengemukakan pengertian komunikasi sebagai berikut: Secara umum, komunikasi adalah proses penyampaian suatu per-nyataan oleh seseorang kepada orang lain. Secara paradigmatis, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik melalui lisan maupun media. 1 Untuk memahami komunikasi itu, Redi Panuju mengajukan empat asumsi: ”Komunikasi adalah suatu proses. Komunikasi adalah pertukaran pesan. Komunikasi merupakan interaksi yang bersifat multidimensi. Komunikasi adalah interaksi yang mempunyai maksud. ” 2
Di samping itu, ada juga yang membedakan komunikasi tatap muka dan komunikasi massa, komunikasi verbal dan nonverbal, komunikasi bermedia dan nonmedia. 3 Klasifikasi lain didasarkan Pada lokasi atau kawasan, seperti komunikasi nasional, regional, dan internasional. ------1 Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT Remaja, 1986), halaman 5. 2 Redi Panuju, Sistem Komunikasi Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), halaman 8. 3 Ibid.
BERLATIH & BERDISKUSI
TUGAS � Sebutkan langkah-langkah dalam menyusun sebuah karangan! � Apa saja fungsi kerangka karangan?
- Slides: 54