KERAGAMAN JAMUR Kuliah ke9 Mikrobiologi PENDAHULUAN Kingdom Jamur
KERAGAMAN JAMUR Kuliah ke-9 Mikrobiologi
PENDAHULUAN
Kingdom Jamur + 100, 000 species Kegunaan: • Bidang kesehatan • Makanan Nilai ekologi: • Sebagian besar sebagai dekomposer • Hubungan simbiosis (N 2 fixers) Masalah: • Beberapa strain mematikan • Merusak buku-buku perpustakaan • Merusak tanaman
Jamur sebagai parasit & patogen • Sekitar 30% dari 100, 000 spesies jamur yang diketahui adalah parasit, kebanyakan berada di permukaan atau di dalam tanaman. • Jamur penyebab penyakit pada tanaman dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar.
Penyakit Blas pada padi (Pyricularia grisea) Penyakit Busuk Pangkal Batang pada Kelapa Sawit (Ganoderma spp. ) Penyakit Bakar Gada pada sayuran (Plasmodiospora brassicae)
• Sekitar 200 -300 spesies jamur menginfeksi manusia dan hewan.
Jamur sebagai Dekomposer
Jamur Sebagai Simbion (Mutualisme)
Mikoriza • “Jamur Akar” simbiosis jamur dengan akar tanaman tingkat tinggi • Beberapa jenis jamur yang dapat bersimbiosis: – Zygomycota – hifa menginvasi sel-sel akar – Ascomycota & Basidiomycota – hifa menginvasi akar tapi tidak memenetrasi sel-sel akar. • Jamur yang sangat penting untuk peran ekologi!
Manfaat Mikoriza: 1. Membantu proses penyerapan air dan mineral oleh akar 2. Melindungi akar dari kekeringan 3. Melindungi akar dari infeksi jamur lain 4. Merangsang pertumbuhan tanaman melalui hormon yang dihasilkan oleh hifa jamur
v. Terdapat dua jenis mikoriza, yaitu: Ektomikoriza dan Endomikoriza. v Pada Ektomikoriza, hifa menembus sampai kulit luar (epidermis) saja. Dapat dilihat pada pinus. v Pada Endomikoriza, hifa menembus sampai ke korteks. Contohnya ada di tanaman anggrek, kol, dan polong-polongan.
Ectomikoriza Russula mushroom mycorrhizas on Western Hemlock root Fungal hyphae around root and between cells Mycorrhiza cross sections
Endomikoriza
Lumut kerak (Lichens) • “Mutualisme” antara: – Jamur struktur – Alga atau cyanobacterium menyediakan makanan • Tiga jenis utama lumut kerak: – Crustose lichens membentuk lempengan berkarat yang datar. – Foliose lichens, penampilannya menyerupai daun, walaupun strukturnya bercabang bukan daun sebenarnya. – Fruticose lichens, penampilan bercabang halus dan bergantung seperti janggut.
Lumut Kerak (Lichens) v Lumut kerak adalah contoh simbiosis mutualisme antara jamur dengan gang. v Umumnya, yang bersimbiosis adalah Basidiomycota atau Ascomycota, dengan Cyanophyta (Ganggang hijau biru) atau Chlorophyta (Ganggang hijau). v Lumut kerak dapat ditemukan menempel pada batuan. Lichenes mengeluarkan enzim untuk menghancurkan batuan. v Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi dan alat yang disebut soredia.
Lumut Kerak (Lichens) v Cara kerjanya adalah dengan jamur mendapatkan bahan organik dari gang yang dapat berfotosintesis. Sementara, gang itu mendapat air dan mineral yang didapat jamur dan perlindungan dari kekeringan. v Manfaat Lumut Kerak bagi kehidupan manusia = sebagai vegetasi perintis penghijauan dan sebagai indikator pencemaran udara.
Struktur Internal Lumut Kerak Lichens are nature’s biological monitors of pollution and air quality • Thalli act like sponges • Some species more sensitive to pollution • Which species are present can indicate air quality • Most resistant species can also be analyzed for pollutants, including bioaccumulation of heavy metals and radioactive isotopes Lobaria
Perbedaan Jamur dan Tumbuhan tingkat tinggi Jamur Tumbuhan Tingkat Tinggi • Tidak berklorofil • Dinding sel dari kitin • Monoseluler dan multiselulur • Memperoleh nutrisi dengan absorbsi • Berklorofil • Dinding sel dari selulosa • Multiseluler • Memperoleh nutrisi dengan cara sintesis
CIRI-CIRI UMUM JAMUR • • Eukariotik (memiliki membran inti) Tidak memiliki klorofil (heterotrof) Uniseluler dan multiseluler Beberapa memiliki zat warna Mendapatkan nutrisi dengan absorpsi Bentuknya bermacam-macam Dinding sel tersusun dari zat kitin
Uniseluler, misalnya Saccharomyces Multiseluler, misalnya Lepiota
Berbentuk Payung Berbentuk bulat Berbentuk kuping
Struktur dan Fungsi Tubuh • • Hifa/hifae benang-benang halus Septum/septa sekat / dinding Hifa senositik hifa yg tdk berseptum Miselium/miselia hifa yg bercabang membentuk anyaman • Miselium vegetatif menyerap makanan • Miselium generatif menghasilkan spora • Haustorium/haustoria ujung hifa
Bentuk Hifa
Hifa • Berbentuk tabung • Dinding sel keras tersusun dari chitin • Csekat dinding mungkin membentuk ruang-ruang (± sel-sel) • Multinucleate • Tumbuh dari ujung
Cara Hidup Heterotrof – Saprofit = memperoleh zat organik dr sisa 2 organisme mati, misal daun 2, kertas. Saprofit, misalnya Gymnophilus
Cara Hidup – Parasit = memperoleh zat organik dr orgnisme hidup yg lain (inang) Parasit, misalnya Ustilago
Habitat • Di darat dan di laut • Di tempat yang lembab • Mengandung zat organik • Lingkungan yang asam, manis
Reproduksi Jamur • Jamur bereproduksi secara seksual & aseksual. • Reproduksi secara aseksual termasuk: 1. Fragmentasi: pemecahan hifa 2. Budding: penonjolan hifa kecil yang tumbuh keluar 3. Spora aseksual: ada 2 jenis spora aseksual a. Sporangiospores, dihasilkan oleh sporangia yang berlokasi di atas filamen. b. Konidia, dibentuk pada ujung hifa khusus.
Spora Aseksual Sporangium: menghasilkan sporangiospora Sporangiofor Menahan sporangium
Spora Aseksual § Konidiofora kelihatan seperti tabung. § Konidia kelihatan seperti titik hitam kecil di dalam tabung.
Struktur Penghasil Spora * Sporangiospora * Konidiospora
• Spora aseksual : hasil pembelahan mitosis. • Spora seksual : hasil pembelahan meiosis. • Kegunaan Spora: – Membantu jamur untuk bergerak ke sumber makanan yang baru. – Tahap Resisten - membantu jamur untuk bertahan hidup. – Alat untuk mengenalkan kombinasi genetik baru menjadi satu populasi.
Klasifikasi Jamur
Divisi Zygomycotina Ciri-ciri: • Hifa tidak bersekat • Dinding sel dari zat kitin • Saprofit dan parasit • Reproduksi seksual dengan zigosporangium • Reproduksi aseksual dengan sporangium
Contoh sporangium Rhizopus stolonifer sporangiophore Mucor sp.
Divisi Ascomycotina Ciri-ciri : • Hifa bersekat (ada yang berinti satu dan banyak) • Saprofit, parasit, dan bersimbiosis dengan alga biru membentuk Likenes • Reproduksi seksual dengan Askus membentuk askokarp • Reproduksi aseksual dengan konidium
Askus dengan 8 askospora Trikogin Jenis jantan Askogonium Tiap inti haploid membelah sekali dengan mitosis Jenis betina Anteredium Inti haploid jantan Berpindah ke dalam askogonium Hifa dikariotik (n + n) berkembang dari askogonium Meiosis Askus muda Nukleus diploid (2 n) Askokarp terdiri dari hifa dikariotik (n + n) dan hifa steril (n) Reproduksi seksual pada Ascomycota
Bentuk-bentuk Konidium Ascomycotyna Aspergilus flavus Penicillium Cladosporium Phialophora
Bentuk- Bentuk Ascocarp
Divisi Basidiomycotina Ciri-ciri : • Hifa bersekat (ada yang berinti satu dan dua) • Saprofit, parasit, dan bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentuk Mikoriza • Reproduksi seksual dengan basidium membentuk basidiokarp • Reproduksi aseksual dengan konidium
Satu inti haploid pada basidium kemudian masuk ke dalam salah satu sterigma dan berkembang menjadi basidiospora Jika basidiospora terlepas dari basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai, akan tumbuh menjadi hifa yang haploid Hifa (+) dan hifa (-) yang berinti haploid (n) berkecambah dari basidiospora. Kedua hifa ini saling bersinggungan Plasmogami terjadi antara hifa (+) dan hifa (-) sehingga inti salah satu hifa pindah ke hifa lainnya membentuk hifa dengan dua inti haploid (n) yang berpasangan (dikariotik). Hifa haploid dikariotik akan tumbuh menjadi miselium haploid dikariotik. Basidium membentuk empat tonjolan yang disebut sterigma pada ujungnya Inti diploid dalam basidium akan membelah secara meioisis menjadi empat inti yang haploid (n) Miselium dikariotik tumbuh dan membentuk badan buah yang disebut basidiokarp Pada ujung-ujung hifa basidiokarp terjadi kariogami sehingga membentuk basidium yang berinti diploid (2 n) Miselium dikariotik tumbuh dan membentuk badan buah yang disebut basidiokarp Reproduksi seksual pada Basidiomycota
Bentuk Basidium Cap/pileus (tudung) Gills/ Lamellae (bilah) Stalk/ Stipe Basidium
Contoh Volvariella volvaceae (jamur merang) Lentinula edodes Amanita muscaria
Divisi Deutromycotina Sudah Tidak Ada Lagi!! • • • 22, 000 spesies. Tidak diketahui tahapan seksualnya. Saprofit, parasit dan predator. Banyak yang menghasilkan conidia. Kebanyakan dire-klasifikasikan sebagai Ascomycota. • Contoh: Layu Fusarium pada tanaman tomat, kentang dan kapas.
2. Ascomycota – – – Saccharomyces cereviceae = ragi roti Saccharomyces tuac = nira tuak Penicillium notatum & P. chrysogenum = menghasilkan antibiotik P. camemberti dan P. requeforti = mengharumkan keju Aspergillus wentii = kecap A. oryzae = sake A. niger = menjernihkan sari buah A. flavus = racun aflatoksin – mematikan A. fumigatus = penyakit paru-paru burung & manusia Neurospora crassa & N. sitophilia = membuat tape Trichoderma = sumber protein tinggi (SPT) Xyloria tabacina = parasit petai cina
3. Basidiomyotca – Volvariella volvacea = dapat dimakan – Auricularia auricula & A. polytricha = dapat dimakan – Agaritus campetris = dapat dimakan – Pleurotes = dapat dikonsumsi – Ganoderma aplanatum dan Polyporus gingaetum = bahan obat-obatan – Ustilago maydis = parasit jagung dan tebu – Corticium salmonella = menyerang batang karet, jeruk, dan melinjo
Terima Kasih
- Slides: 51