KEPUASAN KERJA Kepuasan kerja Merupakan perasaan dan sikap

  • Slides: 24
Download presentation
KEPUASAN KERJA

KEPUASAN KERJA

Kepuasan kerja • Merupakan perasaan dan sikap positif dan negatif seseorang terhadap pekerjaannya •

Kepuasan kerja • Merupakan perasaan dan sikap positif dan negatif seseorang terhadap pekerjaannya • Diukur dengan cara wawancara, survey, pertemuan kelompok atau angket. • Metode khusus yang dapat dipakai misalnya MSQ (Minnesota Satisfaction Questionnaire), JDI (Job Description Index), NSQ (Need Satisfaction Questionnaire) dan Skala Wajah

Teori Kepuasan Kerja Teori Value Discrepancy (Locke) • Kepuasan terhadap sebuah faktor kerja tergantung

Teori Kepuasan Kerja Teori Value Discrepancy (Locke) • Kepuasan terhadap sebuah faktor kerja tergantung dari penting tidaknya faktor itu serta dari perbedaan antara apa yang diinginkan dengan apa yang diperoleh • Kepuasan akan bertambah besar jika perbedaan semakin kecil • Discrepancy negatif berarti apa yang diperoleh lebih kecil daripada apa yang diharapkan, sebalinya adalah discrepancy positif

Teori Facet (Lawler) • Kepuasan terjadi jika apa yang diterima jumlahnya sama dengan apa

Teori Facet (Lawler) • Kepuasan terjadi jika apa yang diterima jumlahnya sama dengan apa yang diharapkan • Ketidakpuasan terjadi jika apa yang diterima lebih sedikit daripada apa yang diharapkan. • Jika seseorang menerima lebih dari apa yang diharapkan, yang muncul adalah rasa bersalah, bukan ketidakpuasan.

Hubungan kepuasan kerja dengan variabel lain • Selama bertahun manajer dan psikolog I/O percaya

Hubungan kepuasan kerja dengan variabel lain • Selama bertahun manajer dan psikolog I/O percaya bhw ada hubungan antara kepuasan kerja dengan performansi kerja karyawan • Setelah 60 tahun ditemukan bahwa di antara keduanya masih ada variabel lain yang menjembatani.

Lanjutan…. 1. Ada efek moderator. Antara kepuasan dengan performansi mungkin ada norma kelompok atau

Lanjutan…. 1. Ada efek moderator. Antara kepuasan dengan performansi mungkin ada norma kelompok atau variabel lain (Katzell dkk, 1992) 2. Ada efek disposisi. Kepuasan kerja banyak berkaitan dengan “efek trait”

Kepuasan kerja –komitmen organisasi • Merupakan dua konsep yg berkaitan erat • Hubungan keduanya

Kepuasan kerja –komitmen organisasi • Merupakan dua konsep yg berkaitan erat • Hubungan keduanya tergantung pd faktor tipe pekerjaan, tingkat tanggung jawab, kualitas lingkungan sosial, kesempatan promosi dsb. • Komitmen organisasi juga berkaitan dg masalah absensi dan turn over • Komitmen organisasi dpt ditingkatkan dg program kepemilikan organisasi misal melalui pembelian saham

Meningkatkan Kepuasan kerja • Mengubah struktur pekerjaan job rotation job enlargement (penambahan variasi tugas)

Meningkatkan Kepuasan kerja • Mengubah struktur pekerjaan job rotation job enlargement (penambahan variasi tugas) job enrichment • Mengubah struktur gaji knowledge-based pay merit pay (gaji pokok + tambahan berdasarkan performance)

Meningkatkan Kepuasan kerja gainsharing (didasarkan pd performance kelompok) profit sharing (mendapatkan sebagian profit organisasi

Meningkatkan Kepuasan kerja gainsharing (didasarkan pd performance kelompok) profit sharing (mendapatkan sebagian profit organisasi tergantung keberhasilan organisasi) • Menyelenggarakan program yang mendatangkan manfaat, misal : jam kerja fleksibel, aneka program kesehatan, program karier, program kesehatan anak dll.

Perilaku positif karena ada kepuasan kerja Organizational Citizenship Behavior • OCB berhubungan dg produktivitas

Perilaku positif karena ada kepuasan kerja Organizational Citizenship Behavior • OCB berhubungan dg produktivitas dan kualitas kerja • OCB karyawan rendah nampak dari kualitas kerja yang rendah dan tidak produktif • Sebaliknya OCB tinggi nampak dari kualitas kerja yang tinggi dan produktif

Tipe OCB • Individual initiative (bersedia ambil tugas tambahan, kreatif, inovatif, siap bertugas, mengingatkan

Tipe OCB • Individual initiative (bersedia ambil tugas tambahan, kreatif, inovatif, siap bertugas, mengingatkan orang lain utk melakukan yg terbaik) • Civic virtue (partisipasi pada organisasi, ikut memelihara organisasi) • Self-development (meningkatkan kerampilan baru utk organisasi, membantu orang lain meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan

 • Helping behavior (menolong orang lain utk menyelesaikan masalah, mengatur konflik) • Sportsmanship

• Helping behavior (menolong orang lain utk menyelesaikan masalah, mengatur konflik) • Sportsmanship (sikap positif dlm menghadapi persoalan, mengorbankan kepentinga pribadi, toleransi terhadap kerumitan) • Organizational Loyalty (mempromosikan organisasi ke luar, melindungi organisasi dari ancaman luar, komitmen pada organisasi pd situasi apapun) • Organizational Compliance (menerima aturan dan prosedur organisasi, tidak boros waktu)

Stres Kerja

Stres Kerja

Stres : reaksi fisik, emosional dan psikologis terhadap peristiwa yang mengancam Stres kerja :

Stres : reaksi fisik, emosional dan psikologis terhadap peristiwa yang mengancam Stres kerja : stres yang disebabkan oleh peristiwa yang terjadi dalam lingkungan pekerjaan Stressor stres

Bentuk reaksi : a. Fisik : jantung berdebar, berkeringat, tekanan darah naik dll b.

Bentuk reaksi : a. Fisik : jantung berdebar, berkeringat, tekanan darah naik dll b. Emosional : cemas, takut, depresi, frustasi dll c. Psikologis : mengevaluasi peristiwa stres, berfikir ttg peristiwa stres, persiapan coping dll.

Sumber stres kerja A. Organisasional, seperti a. Work overload b. Underutilization (yg dimiliki tdk

Sumber stres kerja A. Organisasional, seperti a. Work overload b. Underutilization (yg dimiliki tdk dpt digunakan secara maksimal) c. Ketidakjelasan pekerjaan (ambiguitas pekerjaan) tugas tdk jelas atau feedback tdk rutin d. Masalah interpersonal e. Lack of control, merasa tdk mampu memberikan input thd pekerjaan (biasanya karena pola aturan organisasi yg tidak melibatkan partisipasi karyawan)

B. Individual, seperti : a. Peristiwa dalam kehidupan (kematian pasangan, cerai, masuk penjara, masalah

B. Individual, seperti : a. Peristiwa dalam kehidupan (kematian pasangan, cerai, masuk penjara, masalah perkawinan, hutang dll) b. Perilaku tipe A (kompetisi, hasil sempurna, terburu-buru, tidak sabaran, dll) c. Hardiness, individu yang “unhardy” atau “desease-prone” mudah stres.

Mengukur stres kerja • Pengukuran fisik (misal : tensimeter, electrocardiogram) • Asesmen self report

Mengukur stres kerja • Pengukuran fisik (misal : tensimeter, electrocardiogram) • Asesmen self report (mengenai kondisi organisasi atau kondisi psikologis). Instrumen yang dipakai : OSI (Occupational Stress Indicator), JSS (Job Stress Survey), SDS (Stress Dianostic Survey)

 • Checklist utk mengukur stres karena berbagai peristiwa dalam kehidupan • Mengukur kecocokan

• Checklist utk mengukur stres karena berbagai peristiwa dalam kehidupan • Mengukur kecocokan pekerjaan – pekerja Dengan melihat karakteristik psikologis pekerja, lingkungan kerja dan tuntutan pekerja.

Perilaku negatif karena tidak ada kepuasan kerja Counterproductive Work Behaviors, seperti : a. Mengatakan

Perilaku negatif karena tidak ada kepuasan kerja Counterproductive Work Behaviors, seperti : a. Mengatakan sesuatu yg menyakitkan pd sesama karyawan b. Bertindak kasar, menunjukkan sesuatu yg mempermalukan rekan sekerja c. Ambil barang yg bukan haknya

Perilaku negatif karena tidak ada kepuasan kerja a. Molor istirahat kerja b. Telat kerja

Perilaku negatif karena tidak ada kepuasan kerja a. Molor istirahat kerja b. Telat kerja tanpa memberitahu c. Kerja lebih lamban daripada seharusnya

Efek stres kerja Penyakit fisik Dampak psikologis (cemas, depresi, bosan kronis) Alkohol dan ketagihan

Efek stres kerja Penyakit fisik Dampak psikologis (cemas, depresi, bosan kronis) Alkohol dan ketagihan obat Kenaikan angka kecelakaan Penurunan kinerja (tdk berkaitan langsung) Kenaikan absensi, turn over Burnout (dapat menyebabkan withdrawl)

Strategi Coping • Individual (relaksasi, meditasi, latihan kesehatan mental, metode kerja efektif, liburan) •

Strategi Coping • Individual (relaksasi, meditasi, latihan kesehatan mental, metode kerja efektif, liburan) • Organisasional a. memperbaiki kecocokan personkerja b. Memperbaiki program pelatihan dan program orientasi c. Meningkatkan sense of control

d. Menghilangkan metode hukuman yang tidak adil bagi karyawan e. Menghilangkan kondisi kerja yang

d. Menghilangkan metode hukuman yang tidak adil bagi karyawan e. Menghilangkan kondisi kerja yang membahayakan keselamatan f. Memperbaiki komunikasi