KEPALA SILINDER Kepala silinder dan kelengkapannya Kepala silinder

  • Slides: 12
Download presentation

KEPALA SILINDER Kepala silinder dan kelengkapannya Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder.

KEPALA SILINDER Kepala silinder dan kelengkapannya Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya disekat dengan gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran kompresi, disamping itu agar permukaan metal kepala silinder dan permukaan bagian atas blok silinder tidak rusak. Kepala silinder biasanya dibuat dari bahan Aluminium campuran, supaya tahan karat juga tahan pada suhu tinggi serta ringan. Biasanya bagian luar kontruksi kepala silinder bersirip, ini untuk membantu melepaskan panas pada mesin berpendingin udara.

Fungsi kepala silinder adalah : a. Sebagai tempat ruang bakar (combustion chamber) b. Sebagai

Fungsi kepala silinder adalah : a. Sebagai tempat ruang bakar (combustion chamber) b. Sebagai penutup silinder dan tempat dudukan dari komponen kepala silinder Combustion Chamber

FUNGSI DAN KOMPONEN KEPALA SILINDER. 1. KLEP Fungsi : • Pintu keluar – masuk

FUNGSI DAN KOMPONEN KEPALA SILINDER. 1. KLEP Fungsi : • Pintu keluar – masuk gas • Seal/perapat dengan dudukan klep, untuk ini klep terbuat dari baja spesial (nickel chrome) Jenis-Jenis Klep : 1. Klep Pemasukan Klep pemasukan menerima panas pembaka ran, dan didinginkan oleh campuran gas yang rnengalir masuk keruang bakar. sehingga klep mengalami pemuaian yang tidak merata, yang akan berakibat dapat mengurangi efektifitas kerapatan pada dudukan klep. Untuk mening katkan efisiensi pemasukan, biasanya lubang pemasukan dibuat sebesar mungkin.

2. Klep Pembuangan Klep pembuangan menerima tekanan panas jauh lebih tinggi, hal ini tentunya

2. Klep Pembuangan Klep pembuangan menerima tekanan panas jauh lebih tinggi, hal ini tentunya akan mengurangi efektifitas kerapatan, dan pada bagian dudukan klep mudah terjadi keausan. Untuk meng hindari hal ini, maka kelonggaran klep (valve clearence) klep buang dibuat lebih lebar. Exhaust Valve Intake Valve

KONSTRUKSI BAGIAN DARI KATUP Ada dua macam pada dudukan klep yaitu : 1. Langsung

KONSTRUKSI BAGIAN DARI KATUP Ada dua macam pada dudukan klep yaitu : 1. Langsung dibentuk pada kepala silinder, dan hanya mungkin digunakan pada kepala silinder berbahan besi tuang. 2. Dudukan klep berbentuk ring yang dipres pada kepala silinder, keuntungannya apabila ring aus dapat diganti dan lebih awet karena terbuat dari bahan yang keras

2. PER KLEP (valve spring) Fungsi : 1. Menekan klep agar dapat menutup dengan

2. PER KLEP (valve spring) Fungsi : 1. Menekan klep agar dapat menutup dengan sempurna. 2. Untuk mengembalikan posisi kelep pada posisi semula setelah tertekan/membuka 3. PENUNTUN KLEP / VALVE GUIDES DAN STEM SEALS AS Untuk menjaga agar oli tidak berlebihan mengalir, pada bagian ujung penuntun klep terpasang "valve steam seal" (seal klep)

4. RANGKAIAN GERAK KLEP / VALVE TRAIN 1. Camshafts, Cam Sprockets, Rantai/Chains Rocker Arms

4. RANGKAIAN GERAK KLEP / VALVE TRAIN 1. Camshafts, Cam Sprockets, Rantai/Chains Rocker Arms Rangkaian gerak klep/valve train, dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah klep, dan posisi camshaft dalam mesin sepeda motor. Over Head Valve (O. H. V), Single Over Head Camshaft (S. O. H. C) dan Double Over Head Camshaft (D. O. H. C) semua digerakkan oleh rantai penggerak. ada juga beberapa model yang digerakkan oleh gear. Sistim penggerak ini terdiri dari cam shaft, cam sprocket, cam chain, rocker arm, dan chain tensioner.

2. Setelan Rantai / Chain Tensioner Setelan rantai/chain tensioner berfungsi menjaga kekencangan rantai timing.

2. Setelan Rantai / Chain Tensioner Setelan rantai/chain tensioner berfungsi menjaga kekencangan rantai timing. Jika kekencangan rantai ber ubah (kendor kencang), akan berpengaruh pada putaran mesin, valve timing (saat buka tutup klep) dan saat pengapian juga akan berubah, dan akan timbul suara berisik (noise) untuk itu, chain tension sangat penting berfungsi menjaga kekencangan rantai dengan tepat Jenis – Jenis Setelan Rantai : 1. Setelan Manual 2. Setelan Otomatis 3. Setelan Semi Otomatis

1. Tipe setelan manual/ Manual adjustment Tipe penyetelan manual, memerlukan penyetelan kekencangan secara berkala.

1. Tipe setelan manual/ Manual adjustment Tipe penyetelan manual, memerlukan penyetelan kekencangan secara berkala. cara penye telannya dengan cara menekan batang penekan jika setelan kurang tepat, akan mempengaruhi putaran mesin. Jika terlalu kencang, putaran mesin akan menjadi berat, jika terlalu kendor, akan timbul suara berisik

2. Setelan otomatis/Automatic adjustment A. Pegas Volut Jika chain guide (karet) melengkung, karet a

2. Setelan otomatis/Automatic adjustment A. Pegas Volut Jika chain guide (karet) melengkung, karet a kan menekan rantai, sehingga rantai mengalami penegangan. Selanjutnya chain guide akan menjaga kekencangan rantai. Jika rantai mengalami kekendoran, secara otomatis batang penekan akan menekan chain guide. Se lanjutnya batang penekan yang berbentuk ra chetbergerak searah dan tidak akan kembali dan tidak perlu penyetelan. Penyetel Pegas Volut

B. Hidrolis Pada saat rantai timing menegang, roda penegang terangkat ke atas, tuas penegang

B. Hidrolis Pada saat rantai timing menegang, roda penegang terangkat ke atas, tuas penegang akan mendorong batang penekan ke bawah. Oli yang ada dalam batang penekan akan naik ke atas melalui check valve, dengan demikian batang penekan akan turun secara perlahan. Pada saat rantai timing mengendor, pegas pengembali akan mendorong batang penekan ke atas, oli dalam batang penekan akan turun ke bawah melalui check valve, aliran oli ini akan memperlambat reaksi pegas, sehingga roda penegang akan bergerak turun secara perlahan. Tekanan (kerja) oli ini membuat rantai timing tidak memerlukan penyetelan lagi