Kementerian PPN Bappenas PRIORITAS KEDAULATAN ENERGI dan INFRASTRUKTUR
Kementerian PPN Bappenas PRIORITAS KEDAULATAN ENERGI dan INFRASTRUKTUR RPJMN 2015 - 2019 DEPUTI BIDANG SARANA DAN PRASARANA KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS Ambon, 8 Desember 2014
OUTLINE 1 KERANGKA BERPIKIR PEMBANGUNAN INFRSTRUKTUR 2 TARGET 2015 -2019 3 PEMBANGUNAN BIDANG ENERGI DAN INFRASTRUKTUR 2015 -2019 KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG ENERGI DAN INFRASTRUKTUR 2015 -2019 4 5 ALOKASI APBN BIDANG ENERGI DAN INFRASTRUKTUR 2015 6 KEBIJAKAN UNTUK MEMENUHI GAP PENDANAAN PROYEK STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG ENERGI DAN INFRASTRUKTUR 2015 -2019 7 2
KERANGKA BERFIKIR PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2015 -2019 AMANAT RPJPN Infrastruktur Memadai Pendapatan per kapita USD 14 Ribu Pengangguran < 5% Penduduk Miskin > 5% HDI dan GDI Meningkat VISI/MISI PRESIDEN + NAWA CIPTA 1. Kondisi jalan daerah kurang memadai 2. Pembangunan Kereta api masih terbatas. 3. Kinerja Pelabuhan kurang kompetitif 4. Rasio Elektriikasi rendah (Krisis Energi) 5. Kapasitas cadangan air masih terbatas– Krisis Air TANTANGAN 1. GEOPOLITIK 2. GEOEKONOMI 3. BONUS DEMOGRAFI 4. AGENDA PASKA 2015 5. PERUBAHAN IKLIM SASARAN RPJMN 2015 -2019 ISU STRATEGIS Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur Dasar Peningkatan Ketahanan Air, Pangan dan Energi Rasio elektrifikasi 100% (96. 6, kemapuan Kem. ESDM) Penguatan Konektivitas Nasional Pengembangan Transportasi Massal Perkotaan Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Pembiayaan Penyediaan Infrastruktur REGULASI KEBIJAKAN DAN SRATEGI Peningkatan bauran energi, konservasi energi dan iklim investasi Jaringan gas untuk rumah infrastruktur energi dan tangga 192. 000(SR) ketenagalistrikan Akses air minum layak Peningkatan peran Pemda dalam 100% penyediaan rumah baru layak huni Sanitasi layak 100% dan meningkatkan kualitas hunian MBR Rumah Tangga kumuh Pembangunan Transportasi perkotaan 0% Multimoda dan mendukung Kondisi mantap jalan Sislognas, kawasan industri, nasional 100% pariwisata dan pusat pertumbuhan. Biaya logistik menurun Mendorong pembangunan menjadi 20% trhdap PDB infrastruktur fixed/wireline broadband Pangsa Pasar Angkutan di daerah perbatasan negara dan Umum 32% implementasi e-government. Layanan Pita Lebar 100% Mengembangkan Transportasi Kab/Kota Massal Perkotaan Index e-government Peningkatan layanan jaringan mencapai 3, 4 (skala 4. 0) irigasi/rawa dsan cakupan pemenuhan dan kualitas layanan air Areal irigasi yang dilayani waduk 20% baku Pengendalian daya rusak air Kapasitasi air baku menjadi 118, 6 m 3/detik KELEMBAGAAN PENDANAAN PERBAIKAN REGULASI, TEROBOSAN KEBIJAKAN DAN PENDANAAN KREATIF PROYEK STRATEGIS PERMASALAHAN
TARGET OUTCOME KEDAULATAN ENERGI DAN INFRASTRUKTUR 2015 -2019 (1) KEDAULATAN ENERGI Kondisi 2014 Target Akhir 2019 • Rasio Elektrifikasi (%) 81, 5 100 (96, 6*) • Konsumsi listrik per kapita (k. Wh)** 843 1200 2 3 11. 960 17. 690 40 118 102 ribu 1 jt - 2 INDIKATOR • Pembangunan FSRU (unit) • Jaringan pipa gas (km) • Pembangunan SPBG (unit) • Jaringan gas kota (sambungan rumah) • Pembangunan kilang baru (unit) INFRASTRUKTUR DASAR • Akses Air Minum layak 68, 5% 100% • Akses Sanitasi Layak 60, 5% 100% • Kawasan Kumuh Perkotaan 37. 407 Ha 0 Ha • Backlog Kebutuhan Rumah 13, 5 Juta 6, 8 Juta *) Kemampuan Kementerian ESDM **) Sebagai perbandingan konsumsi listrik per kapita saat ini: Vietnam 1. 000 k. Wh, Thailand 2. 200 k. Wh, Malaysia 4. 200 k. Wh, Jepang 7. 800 k. Wh, USA 13. 200 k. Wh 4
TARGET OUTCOME KEDAULATAN ENERGI DAN INFRASTRUKTUR 2015 -2019 Kondisi 2014 Target Akhir 2019 94% 100 % 23, 5% 19, 2 % • Pangsa Angkutan Umum 23% 32% • Kab/Kota yang dijangkau pitalebar 72% 100% • Kapasitas Air Baku 51. 4 M 3/Detik 118. 6 M/Detik • Storage Per Kapita 62. 3 M 3/Kapita 78. 36 M 3/Kapita 11% 20% • Jaringan Irigasi Permukaan 7. 145 Juta Ha 7. 914 Juta Ha • Kapasitas Desain Banjir 5 -25 Tahunan 10 -100 Tahunan KONEKTIVITAS • Kemantapan Jalan Nasional • Biaya Logistik KETAHANAN AIR • Irigasi yang diairi waduk 5
INFRASTRUKTUR YANG HARUS DIBANGUN 2015 -2019 Jalan baru 2. 650 Km Jalan tol 1. 000 Km Pemeliharaan jalan 46. 770 Km Pembangunan Jalur KA 3. 258 km di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan terdiri dari: - KA Antar kota 2. 159 km - KA Perkotaan 1. 099 km Pembangunan 15 Bandara baru Pengadaan 20 Pesawat Perintis Pengembangan Bandara untuk pelayanan Cargo Udara di 6 Lokasi Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan di 60 lokasi Pengadaan kapal penyeberangan (terutama perintis) sebanyak 50 unit Pembangunan 24 Pelabuhan baru Pengadaan 26 Kapal Barang Perintis Pengadaan 2 Kapal Ternak Pengadaan 500 unit kapal Rakyat Pembangunan BRT di 29 kota Pembangunan angkutan massal cepat di kawasan perkotaan (6 Kota metropolitan, 17 Kota besar) 6
INFRASTRUKTUR YANG HARUS DIBANGUN 2015 -2019 Pembangunan 49 Waduk Baru dan 33 PLTA Pembangunan/Peningkatan jaringan irigasi 1 Juta Ha Rehabilitasi 3 Juta Ha Jaringan Irigasi Jangkauan Pitalebar/broadband di 100% kab/kota Indeks e-government mencapai 3, 4 (skala 4, 0) Pengmbangan e-pengadaan, e-kesehatan, e-pendidikan, dan e-logistik Pembangunan Rusanawa 5. 257 Twinblok (515. 711 rumah tangga) Bantuan stimulan perumahan swadaya 5, 5 Juta rumah tangga Penanganan kawasan kumuh 37. 407 Ha Fasilitasi kredit perumahan untuk MBR 2, 5 Juta rumah tangga Pembangunan SPAM di perkotaan 21, 4 juta sambungan rumah (268. 680 liter/detik) Pembangunan SPAM di perdesaan 11, 1 juta sambungan rumah (22. 647 desa) Pembangunan sistem air limbah komunal di 227 kota/kab dan terpusat di 430 kota/kab Pembangunan IPLT untuk pengelolaan lumpur tinja perkotaan di 409 kota/kab Pembangunan TPA sanitary landfill dan fasilitas 3 R di 341 kota/kab dan fasilitas 3 R terpusat & komunal di 294 kota/kab Pengurangan genangan seluas 22. 500 Ha di kawasan permukiman 7
INFRASTRUKTUR ENERGI YANG HARUS DIBANGUN 2015 -2019 Pembangunan 2 kilang minyak 2 x 300 ribu barrel Pembangunan FSRU 5 lokasi Jaringan gas kota sebesar 1 juta sambungan rumah Pembangunan SPBG 78 unit Pembangkit listrik sebesar 35 ribu MW Gas bumi untuk 600 ribu nelayan Eksplorasi minyak bumi di laut dalam
TOL LAUT DALAM MENDUKUNG POROS MARITIM DUNIA Keterangan Program 24 Pelabuhan Strategis Short sea shipping Fasilitas kargo umum dan bulk Pengembangan pelabuhan non-komersil Pengembangan pelabuhan komersil lainnya Transportasi multimoda untuk mencapai pelabuhan Revitalisasi industri galangan kapal Kapal untuk 5 tahun ke depan Kapal patroli Total Nilai (Rp. Milyar ) 243, 696 7, 500 40, 615 198, 100 41, 500 50, 000 10, 800 101, 740 6, 048 699, 999 Keterangan Termasuk pengerukan, pengembangan terminal kontainer, serta lahannya Kapal, pelabuhan Panjang, sumur, Bojanegara, Kendal, Pacitan, Cirebon Rencana induk pelabuhan nasional 1. 481 pelabuhan 83 pelabuhan Jalan akses, kereta pelabuhan, kereta pesisir. 12 galangan kapal Kapal container, barang perintis, bulk carrier, tug & barge, tanker, dan kapal rakyat Kapal patrol dari Kelas IA s/d V
Pengembangan Transportasi Penyeberangan (Komplemen Konsep Tol Laut) Arah kebijakan pengembangan transportasi penyeberangan 2015 -2019: • Penyelesaian dan penguatan jalur lintas Sabuk Utara, Sabuk Tengah dan Sabuk Selatan serta poros penghubung. • Terobosan regulasi termasuk kebijakan pengadaan kapal oleh pemerintah dan pembentukan Otorita Pelabuhan Penyeberangan. Program Strategis dan Target: Koridor Penyebe rangan Sabuk Utara Kondisi Saat ini dan Rencana Pembangunan Keb. Biaya • Terdapat lintas yang belum terhubung yaitu: Tj. Pinang – Sintete, akan diselesaikan pada 20172019 Sabuk Tengah Terdapat lintas yang belum terhubung: Wahai – Fak, akan diselesaikan pada akhir tahun 2014. Akan dilakukan peningkatan layanan (pelabuhan dan kapal) Sabuk Selatan Telah terhubung sejak tahun 2013, akan dilakukan peningkatan layanan (pelabuhan dan kapal) • • Rp. 40 T • Pembangunan pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi Pembangunan kapal penyeberangan (terutama perintis) 50 unit Pemisahan operator dan regulator (pembentukan Otorita Pelabuhan) Pembangunan kapal untuk mengatasi bottleneck pada lintas utama termasuk lintas Merak -Bakauheni (melalui PMN pada BUMN) 10
RENCANA PEMBANGUNAN 15 BANDARA BARU DAN PENGEMBANGAN 10 BANDARA MELALUI KPS Miangas Letung Juwata Muara Teweh Tojo Una 2 Tambelan Mutiara Tjilik Riwut Fatmawati Hananjoedin Redin Inten II Sultan Babullah Werur Morowali Samarinda Baru Sentani Buntu Kunik Namniwel Matohara Kertajati Keterangan: Siau Maratua Komodo Koroway Batu Kabir-Patar Rencana Pembangunan Bandara Baru Bandara Ditawarkan Ke Swasta 11
Pembangunan Infrastruktur Mendukung 13 Kawasan Industri di Luar Jawa Kebutuhan penanganan infrastruktur untuk mendukung 13 Kawasan Industri sebesar Rp. 55, 444. 8 Triliun SEKTOR INVESTASI Bandara Jalan Kereta Api Ketenagalistrikan Pelabuhan Sumber Daya AIR Total SUMATERA 1. Kuala Tanjung - Sumut 2. Seimangke – Sumut 3. Tanggamus - Lampung KALIMANTAN 4. Batulicin – Kalsel 5. Ketapang - Kalbar 6. Landak - Kalbar; 8, 200. 00 8, 079. 74 10, 085, 00 10, 477. 06 17, 664. 00 939. 00 55, 444, 80 PROYEK STRATEGIS Pelabuhan: Pembangunan Pel. Kualatanjung, Tanjung Perak, Pontianak, Bitung, Makassar, Banjarmasin, Kupang dan Halmahera Tol: Pembangunan Jalan Tol Manado Bitung Jalan: Pembangunan Jalan Lingkar Batulicin, Palu-Parigi, Lingkar Kupang, Jalan Susumuk-Bintuni Kereta Api: Pembangunan jalur KA antara Manado – Bitung, Sei Mangke – Bandar Tinggi - Kuala Tanjung, Pasoso – Tanjung Priok, DDT dan Elektrifikasi Manggarai–Bekasi -Cikarang, Lingkar Luar Kereta Api. Listrik: Pembangunan pembangkit listrik (PLTU Kualatanjung, Asahan 3, Pangkalan Susu, PLTU Palu, PLTA Poso, PLTMG Morowali, PLTU NTT-2 Kupang, PLTU Ketapang (FTP 2), PLTG/MG Pontianak Peaker, PLTU Bengkayang, Parit Baru, Pulau Pisau, PLTA Konawe, PLTA/MH Morowali, Bantaeng dan PLTGU Tangguh. Bandara: Pengembangan Bandara Mutiara Palu, Eltari Kupang, Pengembangan, Halu Oleo Kendari. Sam Ratulangi Manado dan Bandara Syamsuddin Noor. Banjarmasin MALUKU 12. Buli, Halmahera Timur-Malu. T PAPUA 13. Teluk Bintuni, Papua Barat SULAWESI 7. Palu – Sulteng 8. Morowali - Sulteng 9. Bantaeng - Sulsel 10. Bitung – Sulut 11. Konawe – Sultra 12
Pembangunan Infrastruktur Mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Lhokseumawe KEK SEI MANGKEI 1 Tarakan Kabupaten Simalungun, Sumut Kota Bitung, Sulawesi KEK Utara KEK MBTK Kabupaten Kutai Timur, Kaltim Padang Pariaman KEK TANJUNG APIAPI KEK PALU 4 Kota Palu, Sulawesi Tengah 6 8 5 MOROTAI Kab. Pulau Morotai, Maluku Utara Raja Ampat Sorong Papua Barat 2 Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan KEK TANJUNG LESUNG Kab. Pandeglang, Banten KEK BITUNG Batu Licin Jawa Barat Garombing, Kab. Baru. Sulsel Taka Bonerate, Selayar Sulawesi Selatan 3 7 Keterangan KEK MANDALIKA Kab. Lombok Tengah, NTB Indikasi lokasi dan Bisnis KEK 2014 -2019 No Lokasi Teluk Bituni, Papua Barat Lokasi KEK yang telah ditetapkan s. d. 2014 Indikasi Lokasi KEK 2014 -2019 Bisnis yang Perlu dikembangkan 1 Sorong, Papua Barat Pengolahan hasil laut dan industri pengilangan 2 Teluk Bintuni, Papua Barat Industri pupuk dan petrokimia dengan sumber bahan baku dari Tangguh Train 3 3 Merauke, Papua Food and Energy Industries 4 Garombong, Kab Baru, Sulsel Refinery, Petrochemical, dan depo logistic energy 5 Tarakan, Kalimantan Utara Industri Manufaktur 6 Batulicin, Kalsel Industri pengilangan dan industri bebasis metal 7 Padang-Pariaman, Sumatera Barat Industri agro berbasis Karet, Kakao, dan Kelapa Sawit 8 Lhokseumawe, Aceh Industri manufaktur dan galangan kapal 9 Jawa Barat (Bandung dan Jabodetabek) High tech Industries, R&D, dan Jasa Pendidikan/ Kesehatan Taka Bonerate, Selayar, Sulawesi Industri Pariwisata berbasis Maritim 10 Merauke 13
Pembangunan Infrastruktur Mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dalam Destinasi Pariwisata Nasional DUKUNGAN LANJUTAN TERHADAP 16 KSPN PRIORITAS Sumatera 16 KSPN Prioritas Jawa Kalimantan Sulawesi Bali-Nusa Tenggara Papua-Kep. Maluku Danau Toba, dskt Kep. Seribu, dskt Kota Tua – Sunda Kelapa, dskt Borobudur, dskt Bromo – Tengger – Semeru, dskt Tanjung Puting, dskt Toraja, dskt Bunaken, dskt Wakatobi, dskt Proyek Strategis • Rantauprapat - Gunung Tua - Padang Sidempuan- Sibolga • Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi • Reaktivasi jalur KA antara Yogyakarta – Magelang & Magelang – Ambarawa • Pembangunan Bandara Internasional di DI Yogyakarta • Pembangunan Jalan Lingkar Probolinggo • Pelebaran Jalan Sp. Meluang - Pelabuhan Derawan • pelebaran jalan Lingkar Luar Kota Labuhan Bajo • pembangunan jalan Toraja • Pembangunan jalur KA antara Manado - Bitung Kintamani-Danau Batur, dskt Menjangan-Pemuteran, dskt Kuta-Sanur-Nusa Dua, dskt Rinjani, dskt Pulau Komodo, dskt Ende-Kelimutu, dskt • • • Raja Ampat, dskt Pengembangan Pelabuhan di Sorong dan Faspel Laut Arar Bandara Internasional Lombok Pembangunan dermaga kapal pesiar di Labuan Bajo, Pelabuhan Laut Pulau Komodo Pengembangan Dermaga Wisata di Rinca, Pengembangan Dermaga Wisata di Maumere Pengembangan Dermaga Wisata di Ende 14
RENCANA BESAR PERCEPATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK 35. 000 MW 2015 -2019 2014 q Kapasitas Pembangkit 2014 adalah 50, 7 GW dan Rasio Elektrifikasi 81, 5 Persen Pertumbuhan Ekonomi 6 -7 persen 2019 q Kapasitas pembangkit sekitar 85, 7 GW dan Rasio Elektrifikasi 96, 6 persen Oleh PLN: Pembangkit: 16, 4 GW ( berikut Transmisi 50 ribu kms; Jaringan Distribusi 150 ribu kms) Oleh Swasta: Pembangkit 18, 7 GW (berikut transmisi 360 kms) Kebutuhan Investasi : PT. PLN 545 triliun dan Swasta Rp 435 triliun Konsumsi Listrik per kapita (k. Wh) 843 1. 200 q Kemampuan Investasi PT. PLN adalah Rp 250 triliun dalam 5 tahun q Dari alokasi Pinjaman dalam DIPA 2015 sebesar Rp 205, 6 triliun, terdapat kekurangan sebesar Rp 339, 4 triliun, diharapkan dari anggaran pemerintah, yang sebagian dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) dan pinjaman/penerusan pinjaman, agar kondisi keuangan PT. PLN menjadi sehat. Debt Equity Rasio PT. PLN saat kondisinya kronis sekitar 257 %. q Investasi yang paling mendesak untuk mengatasi krisis listrik/potensi krisis listrik q Diperlukan program penyehatan kondisi keuangan PT. PLN melalui : § Penyesuaian tarif dasar listrik mencapai nilai keekonomiannya pada tahun 2017, dengan tarif yang mencerminkan kemampuan investasi PT. PLN secara mandiri (memperhitungkan beban investasi sesuai kondisi demografi dan geografi yang ada serta beban sasaran bauran energi) § Peningkatan injeksi PMN sekitar Rp 134 Triliun (2015 -2019). § Subsidi yang semakin tepat sasaran (hanya untuk pengguna dibawah 60 KWh) per bulan q Fasilitasi pemerintah dalam mengatasi hambatan (bottleneck) investasi, berupa: (a) penjaminan pemerintah untuk investasi; (b) Percepatan persetujuan PKLN; (c) fasilitasi pembebasan lahan; (d) mempermudah perijinan (e) penyesuaian harga jual beli listrik IPP yang lebih menarik terutama energi terbarukan; (f) fasilitasi penyediaan gas untuk pembangkit listrik: serta (g) perlindungan hukum bagi pelaksana proyek. 15
LOKASI PEMBANGUNAN 49 WADUK KEUREUTO, RUKOH, TIRO, JAMBO AYE (NAD) WADUK LAUSIMEME (SUMUT) ESTUARI SEI GONG, DOMPAK, BUSUNG (KEPRI) WADUK SUKOHARJO, SEGALAMINDER, WAY SEKAMPUNG, SUKARAJA III (LAMPUNG) WADUK KARIAN, SINDANGHEU LA (BANTEN) WADUK LOMPATAN HARIMAU (RIAU) WADUK CIAWI, SUKAMAHI, CIPANAS, LEUWIKERIS, SADAWARNA, SANTOSA, SUKAHURIP (JABAR) WADUK TAPIN (KALSEL) WADUK SEPAKU SEMOI, MARANGKAYU, TERITIP (KALTIM) WADUK KARALOE, PASELORENG, PAMUKULU, JENELATA, NIPA (SULSEL) WADUK TELAGAWAJA, LAMBUK (BALI) WADUK LASONGI (SULTRA) WADUK RAKNAMO, KOLHUA, ROTIKLOD, NAPUNGGETE (NTT) WADUK LOGUNG, JLANTAH, MATENGGENG (JATENG) WADUK BENER, KARANGTALUN (DIY) WADUK LOLAK, KUWIL (SULUT) WADUK SEMANTOK, WADUK BAGONG, WADUK LESTI, WADUK WONODADI (JATIM) WADUK BINTANG BANO, TANJU DAN MILA, MUJUR (NTB) 16
LOKASI 33 PEMBANGUNAN PLTA GUNA MENDUKUNG PEMBANGUNAN 49 WADUK • Wampu, 45 Mw, - • Peusangan 1 – 2, 88 Mw, Peusangan-4, 400 Mw (NAD) Asahan III (FTP 2), 174 Mw, Hasang (FTP 2, 40 Mw, Simonggo 2, 86 MW, Batang Toru (Tapsel), 510 Mw, Masang-2, 55 Mw (Sumut) • Bontobatu (FTP 2), 110 Mw, Malea, 90 Mw (Sulsel) • Karama Peaking (Unsolicited) 150 Mw, Karama Baseload (Unsolicited), 300 Mw (Sulbar) • Duminanga, 1 Mw, Sawangan, 12 Mw (Sulut) • PLTA Tersebar Maluku Utara, 4. 5 Mw, (Malut) • Isal 3 , 4 Mw, Nua (Masohi), 6 Mw, Wai Tala 13. 5 Mw, Wai Tala 40. 5 Mw, Isal, 6 Mw, PLTA Tersebar Maluku , 18. 5 Mw(Maluku) • Simpang Aur (FTP 2), 23 Mw, Ketahun-3, 61 Mw (Bengkulu) • Warsamson, 46, 5 Mw(Papua Barat) • Merangin, 350 Mw(Jambi) • Semangka (FTP 2), 56 Mw(Lampung) • Orya 2, 10 Mw, • Kusan, 65 Mw(Kalsel) • Brang Beh 1, 8 Mw, Brang Beh 2, 4. 1 Mw NTB) • Konawe, 50 Mw, Watunohu 1, 20 Mw (Sultra) • Maubesi , 1 Mw, Kudungawa, 2 Mw, Ubungawu III, 0. 2 Mw (NTT) Kalibumi-2, 5 Mw, Mariarotu II 1. 3 Mw, Baliem, 10 Mw, Kalibumi III Cascade, 5 Mw, Baliem, 40 Mw, Tatui, 4 Mw, Amai, 1. 4 Mw (Papua) 17
Perkiraan Kebutuhan Pendanaan RPJMN 2015 -2019 Sektor APBN 1 APBD BUMN 2 Swasta 3 Rp Triliun Total Jalan 340. 0 200. 0 65. 0 200. 0 805. 0 Kereta Api 150. 0 - 11. 0 122. 0 283. 0 Perhubungan Laut 4 498. 0 - 238. 2 163. 8 900. 0 Udara 85. 0 50. 0 25. 0 165. 0 Darat (termasuk ASDP) 50. 0 - 10. 0 - 60. 0 Transportasi Perkotaan 5 90. 0 15. 0 115. 0 Ketenagalistrikan 6 100. 0 - 445. 0 435. 0 980. 0 Energi (Migas) 3. 6 - 151. 5 351. 5 506. 6 Teknologi Komunikasi dan Informatika 12. 5 15. 3 27. 0 223. 0 277. 8 Sumber Daya Air 275. 5 68. 0 7. 0 50. 0 400. 5 Air Minum dan Limbah 227. 0 198. 0 44. 0 30. 0 499. 0 Perumahan 384. 0 44. 0 12. 5 87. 0 527. 5 TOTAL INFRASTRUKTUR 2, 215. 6 545. 3 1, 066. 2 1, 692. 3 5, 519. 4 Persentase 40. 14% 9. 88% 19. 32% 30. 66% 100. 00% 1) Dukungan pendanaan APBN yang diharapkan 2) Dukungan pendanaan BUMN yang diharapkan. 3) Kemampuan maksimal swasta melalui percepatan kerjasama pemerintah dan swasta termasuk business to business 4) Kenaikan karena pertambahan komponen tol laut serta biaya rutin 18
APBN TAHUN 2015 BIDANG INFRASTRUKTUR 142, 80 213, 11 154, 44 148, 61 117, 35 104, 32 Terdapat gap pembiayaan sebesar Rp. 85, 7 Triliun dalam rangka mengejar pemenuhan target RPJPN, diantaranya: • Rasio elektrifikasi 96, 6% • Air Minum dan Sanitasi 100 % • Perumahan layak 100 % (Rp. Miliar) 2011 2012 2013 2014 2015 Kementerian/ (Miliar Rupiah) Indikati Kebutuha No Lembaga Indikatif APBN Indikatif APBN Gap f n* Pekerjaan Umum 56. 467, 6 57. 960, 7 61. 480, 9 62. 563, 1 69. 102, 7 77. 978, 0 69. 063, 2 84. 148, 1 2 Perhubungan 21. 371, 6 22. 111, 7 26. 602, 3 28. 117, 7 31. 299, 4 36. 679, 3 34. 081, 3 40. 370, 5 1 3 Perumahan Rakyat 2. 759, 5 4. 616, 7 4. 604, 1 5. 129, 1 5. 168, 1 4. 242, 0 81. 338, 123. 324, 0 41. 985, 8 2 44. 933, 72. 328, 0 27. 394, 1 9 4. 565, 2 4. 621, 5 12. 163, 0 7. 541, 5 10. 023, 16. 849, 0 6. 825, 5 5 5 Kominfo 3. 307, 6 3. 450, 3 3. 464, 0 3. 245, 9 3. 433, 7 3. 807, 4 3. 579, 6 3. 619, 9 4. 859, 8 6 BPLS 1. 286, 0 1. 331, 0 1. 606, 9 2. 256, 9 845, 1 843, 2**) 7 Basarnas 1. 054, 6 1. 163, 8 959, 2 1. 111, 8 1. 311, 7 1. 666, 4 1. 438, 8 2. 188, 8 2. 420, 0 3. 489, 0 1. 069, 0 *) Kebutuhan 2015 berdasarkan hasil usulan K/L pada Trilateral Meeting. 8 Sesuai BPWSkeputusan MK, bila revisi - Perpres 292, 5 299, 6 399, 6 381, 6 sisa ganti 381, 6 195, 5 **) telah terbit, diperlukan tambahan Rp. 781 M untuk membayar rugi kepada masyarakat 400, 0 di wilayah 204, 5 terdampak. 9 LPP RRI 869, 0 985, 2 783, 0 998, 5 889 1. 109, 0 220, 0 10 LPP TVRI 853, 2 864, 2 765, 0 1. 075, 6 866, 5 1. 347, 0 480, 5 19 4 ESDM 15. 172, 7 15. 298, 6 15. 689, 0 15. 804, 7 17. 304, 7 18. 803, 9 13. 500, 7 16. 263, 2
Kebijakan untuk Memenuhi Gap Pendanaan Meningkatkan Peran Swasta dan Percepatan proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (PPP) • Percepatan proses pengadaan dengan melakukan revitalisasi dan harmonisasi peraturan perundangan tentang Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS): Perpres 67/2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur, Perpres 78/2010 tentang Penjaminan Infrastruktur Dalam Proyek Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha yang Dilakukan Melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur, PP 50/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah • Percepatan proses & kepastian pengambilan keputusan proyek KPS: championship at the top untuk pelaksanaan KPS melalui pembentukan Pusat KPS dibawah Presiden dalam rangka memperjelas komitmen Pemerintah dan rujukan kebijakan Pemerintah Daerah dalam melaksanakan KPS • Memperkuat jejaring KPS dengan membentuk Pusat KPS dan simpul-simpul KPS (di setiap Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah) • Kepastian pendanaan melalui penganggaran dana penyiapan, Transaksi serta dukungan dan jaminan proyek KPS pada setiap Kementerian /Lembaga /Pemerintah Daerah • Percepatan perijinan bagi proyek KPS melalui perijinan terpadu Penugasan kepada BUMN • Penugasan BUMN untuk proyek-proyek strategis seperti waduk, PLTA, jalan tol trans sumatera, angkutan pelayaran • Penyediaan dana Penyertaan Modal Negara untuk BUMN yang ditugaskan dalam percepatan pembangunan infrastruktur Jaminan Ketersediaan Tanah • Pembentukan Bank Tanah • Alokasi khusus untuk pengadaan tanah Penyediaan Skema Pembiayaan untuk Mendukung Percepatan Proyek Infrastruktur • Availability Payment/PBAS, Dana Penyiapan Proyek (PDF) – Transaksi, Viability Gap Fund (VGF), Bank Infrastruktur 20
TERIMA KASIH
Lampiran I Kegiatan Strategis RPJMN 2015 – 2019 ( Maluku dan Papua ) 22
Kementerian PPN Bappenas Papua
Matriks Proyek Strategis Provinsi Papua 2015 - 2019 Perhubungan Udara Pembangunan Bandara Taria* Pembangunan Bandara Keenyam* Pembangunan Bandara Aboy* Pembangunan Bandara Koroway Batu* Pengembangan Bandara Sentani (Swasta) Perpanjangan Bandara Mopah Merauke Perhubungan Laut Pengembangan Pelabuhan Jayapura* Pengembangan Pelabuhan Pomako Pengembangan Pelabuhan Serui Pembangunan Dermaga Terminal Penumpang dan Peti Kemas Pelabuhan Depapre Pembangunan terminal agribisnis, pergudangan, dan pelabuhan ekspor di Serapuh & Wogikel Pengembangan Pelabuhan Merauke* Ketenagalistrikan PLTA Orya/Genyem (On Going) 20 MW PLTU Jayapura - Holtekamp 50 MW PLTU Timika 14 MW PLTMG Mobile PP (Jayapura) 50 MW PLTMG Serui 10 MW Jalan Pembangunan Pembangunan Jalan Sumohai - Dekai – Oksibil – Iwur - Waropko Jalan Sarmi – Ampawar – Barapasi – Sumiangga - Kimibay Jalan Merauke - Okaba - Buraka - Wanam - Bian - Wogikel Jalan Ring Road Kota Jayapura Jalan Timika – Potowaiburu – Wagete - Nabire Jalan Lingkar Numfor Jembatan Holtekam Jalan Yetti - Ubrub Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi Pembangunan rumah khusus perbatasan di Kota Jayapura, Kab. Keerom, Kab. Pegunungan Bintang, Kab. Boven Digoel dan Kab. Merauke, serta di pulau terluar Sumber Daya Air Pembangunan/Peningkatan Jaringan Irigasi D. I. Bonggo Pembangunan Bendung Wanggar Pengendalian Banjir Kabupaten Keerom Pembangunan Embung di Kabupaten Merauke Pembangunan jaringan dan intake Danau Sentani untuk kota Jayapura dan Kota Sentani tahap III (lanjutan) ASDP Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Waren di Kabupaten Waropen * Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Kaonda Kabupaten di Kep. Yapen * Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Numfor di Kabupaten Biak Numfor * Kapal Motor Sungai 200 GT Untuk Kab Mimika * Kapal Motor Sungai 200 GT Untuk Kab Mappi * Telekomunikasi dan Informatika Pembangunan Backbone Palapa Ring, Telekomunikasi Informatika Pembangunan Serat Optik antar seluruh kabupaten/kota Pengembangan transmisi penyiaran TVRI 24
25
Matriks Proyek Strategis Provinsi Papua Barat 2015 – 2019 Perhubungan Udara Pengembangan Bandara Domine Eduard Osok Pengembangan Bandara Bintuni Pembangunan Bandara Segun Pembangunan Bandara Werur Pengambangan Bandara Rendani Perhubungan Laut Pengembangan Pelabuhan Kaimana Pembangunan Pelabuhan Seget Pengembangan Pelabuhan Owi Pengembangan Pelabuhan Teminabuan Pengembangan Pelabuhan Saunek Pengembangan Pelabuhan Kokas Pembangunan Faspel Laut Arar Pengembangan Pelabuhan Arardi Sorong * Pengembangan Pelabuhan Fak Pembangunan Pelabuhan Biak Ketenagalistrikan PLTU Andai 14 MW PLTU Klalin 30 MW PLTM G Mobile PP (Manokwari) 20 MW PLTMG Fak-fak 10 MW PLTM G Bintuni 10 MW Jalan Pembangunan Pembangunan Jalan Jalan Mameh-Wendesi-Ambuni-Tandia Manokwari – Bintuni Sorong - Pelabuhan Arar Lingkar Raja Ampat Susumuk - Bintuni Lingkar Kota Biak Tandia - Yahour Sumber Daya Air Lanjutan Pembangunan Bendung Wariori Peningkatan Jaringan Irigasi D. I. Oransbari 56. Pembangunan Jaringan Air Baku Warsamson (SPAM Regional) Kab. Sorong Pembangunan Bendung dan Jaringan Air Baku di Kab. Raja Ampat Pengendalian Banjir Sungai Tubhi Kab. Teluk Bintuni ASDP Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Salawati * Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Waisior Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Kota Sorong * Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Folley (Pulau Missol) * Kapal 500 GT Lintas Daerah Pesisir - S. Sorong* Telekomunikasi dan Informatika Pembangunan Serat Optik Backbone Palapa Ring, Telekomunikasi informatika Pembangunan Serat Optik antar seluruh kabupaten/kota Pengembangan transmisi penyiaran TVRI 26
27
Kementerian PPN Bappenas Maluku – Nusa Tenggara Bali
Matriks Proyek Strategis Provinsi Maluku 2015 – 2019 Perhubungan Udara Perpanjangan Runway Bandara di Tual Pengembangan Bandar Udara Amahai* Pembangunan Bandara Namniwel* Pembangunan Bandara Moa* Perhubungan Laut Pembangunan Dermaga Kapal di Waisamu Pembangunan Pelabuhan Areate Pembangunan Dermaga Laut di Makariki Pelabuhan Container di Passo Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Ambon* Pengembangan Pelabuhan Ternate Pengembangan Pelabuhan Namlea Pengembangan Pelabuhan Batu Goyang/Kalar-kalar Pengembangan Pelabuhan Dobo Pengembangan Pelabuhan Banda Naira Pengembangan Pelabuhan Tulehu Pengembangan Pelabuhan Saumlaki Sumber Daya Air Pembangunan Waduk Way Apu Pembangunan Bendung D. I. Bula (Fufa) Seram Bagian Timur Pembangunan D. I. Way Simi Buru Selatan Pembangunan Irigasi Lahan Kering Kec. Tanimbar Maluku Tenggara Barat Ambon Waterfront City Telekomunikasi dan Informatika Pembangunan Serat Optik Backbone Palapa Ring, Telekomunikasi informatika Pembangunan Serat Optik antar seluruh kabupaten/kota Pengembangan transmisi penyiaran TVRI Perhubungan Darat Pengembangan. Sistem Transit dan Semi BRTKota Ambon* Jalan Pembangunan Jalan Trans Maluku ruas Ibra--Damar-Tetoat (P. Tual) Pembangunan Jalan Trans Maluku ruas Lingkar Barat Pulau Seram (Kairatu-Piru -Traniwei-Lisabota-Saleman)* Pembangunan Jalan Trans Maluku ruas Lingkar Pulau Ambon (Laha-Alang. Wukasibu-Asilulu-Kaitetu-Hitu-Morela-Liang)* Pembangunan Jalan Trans Maluku ruas Lingkar Selatan Pulau Seram (Haya. Tehoru-Warin-Kotabaru-Airnanang) Pembangunan Jalan Trans Maluku ruas Lingkar Timur Pulau Seram (Airnanang. Musiwang-Waru-Bula) Pembangunan Jalan Trans Maluku ruas Leksuka - Namrole (P. Buru) Pembangunan Jalan Trans Maluku ruas Tual - Ngadi - Tamedan - Ohoitu (P. Tual) ASDP Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Leti* Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Moa * Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Wunlah * Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Gorom Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Wailey* Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Toyando* Kapal Penyeberangan 600 GT Lintas Tual - Air Nanang * Kapal Penyeberangan Perintis 500 GRT Lintas Teor - Kesui * Kapal Penyeberangan Perintis 500 GRT Lintas Wunlah - Gorom * Kapal Penyeberangan 500 GT Lintas Namlea - Waisala * Ketenagalistrikan PLTP Tulehu (FTP 2) 20 MW PLTU Waai (FTP ) 30 MW PLTMG Mobile PP (Ambon) 50 MW PLTMG Langgur 20 MW PLTMG Seram Peaker 20 MW 29
30
Matriks Proyek Strategis Provinsi Maluku Utara 2015 – 2019 Perhubungan Udara Pengembangan Bandara Sultan Babullah Ternate Pembangunan Bandara Pitu Morotai Pengembangan Bandara Oesman Sadik Labuha Perhubungan Laut Pengembangan Pelabuhan Sofifi/Kaiyasa Pengembangan Pelabuhan Subaim Pengembangan Pelabuhan Malbufa Pengembangan Pelabuhan Tikong Pengembangan Pelabuhan Wayaluar-Obi Pengembangan Pelabuhan Saketa Pengembangan Pelabuhan Bosua Pembangunan Pelabuhan Khusus di Tanjung Buli Pengembangan Pelabuhan Tobelo Pengembangan Pelabuhan Matui-Jailolo Pengembangan Pelabuhan Labuha/Babang Pengembangan Pelabuhan Laut Falabisahaya Pengembangan Pelabuhan Gebe Pembangunan Dermaga General Cargo 100 meter - Pelabuhan Sofifi Perumahan, Air Minum, dan Sanitasi Pembangunan rumah khusus perbatasan atau di pulau terluar ASDP Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Weda * Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Wayaloar * Pengembangan Sisi Darat Pelabuhan Penyeberangan Bastiong* Kapal Penyeberangan Perintis 500 GT Lintas Babang - Saketa * Kapal Penyeberangan Perintis 500 GT Lintas Patani - Gebe * Kapal Penyeberangan Perintis 300 GT Lintas Doro Kao - Subaim * Perhubungan Darat Pengembangan. Sistem Transit dan Semi BRTKota Ambon* Jalan Pembangunan Jalan Daruba - Wayabula - Sopi - Barebare Pembangunan Jalan Lingkar Halmahera Bagian Selatan (Weda Matuting - Gane, Sakea - Dehep - Payahe) Pembangunan Jalan Lingkar Halmahera Bagian Tengah (Boboneigo -Ekor-Subaim-Lolobata-Tamtam-Akelamo-Gamloba-Jara-Buli. Maba-Sagea-Patani) Pembangunan Jalan Lingkar Halmahera Bagian Utara (Sidangoli. Jailolo-Goal-Kedi-Galela) Sumber Daya Air Pembangunan Bendung dan Jar. Irigasi D. I. Jani Halmahera Barat Pembangunan Embung Pulau Sanana Kab. Kepulauan Sula Pembangunan Bendung & Jaringan Irigasi DI. Leleseng Halmahera Timur Pembangunan Konstruksi Pengamanan Pantai Maba Pembangunan Konstruksi Pengamanan Pantai Jailolo Ketenagalistrikan PLTU Tidore FTP 1 14 MW PLTU Sofifi 6 MW PLTMG Mobile PP (Ternate) 30 MW PLTMG Mobile PP (Sofifi) 10 MW PLTMG Malifut Peaker 5 MW Telekomunikasi dan Informatika Pembangunan Serat Optik Backbone Palapa Ring, Telekomunikasi informatika Pembangunan Serat Optik antar seluruh kabupaten/kota Pengembangan transmisi penyiaran TVRI 31
32
- Slides: 32