KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Indeks Kualitas Lingkungan

  • Slides: 34
Download presentation
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Indeks Kualitas Lingkungan Hidup M. R. KARLIANSYAH DIREKTUR JENDERAL

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Indeks Kualitas Lingkungan Hidup M. R. KARLIANSYAH DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN Kerja Bersama Untuk Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Yogyakarta, 6 November 2017

Rencana Kerja Pemerintah 2018 Infrastruktur, Polhukam Konektivitas dan Kemaritiman Holistik. Tematik, Integratif dan Spasial

Rencana Kerja Pemerintah 2018 Infrastruktur, Polhukam Konektivitas dan Kemaritiman Holistik. Tematik, Integratif dan Spasial (HITS) Pembangunan Wilayah “Menyeluruh, terfokus, saling memperkuat, dan selaras dalam mencapai prioritas nasional dengan lokasi yang jelas” Penanggulangan Kemiskinan 10 Prioritas Nasional RKP 2018 Ketahanan Pangan Ketahanan Energi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pendidikan Money Follow Program Kesehatan Perumahan dan Permukiman Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata “Pembagian sumber daya (anggaran) berdasarkan prioritas” 9 Prioritas Nasional 2

PEMBANGUNAN KEMENTERIAN 2015 -2019 NILAI Pembangunan berkelanjutan TUJUAN Memastikan kondisi lingkungan berada pada TOLERANSI

PEMBANGUNAN KEMENTERIAN 2015 -2019 NILAI Pembangunan berkelanjutan TUJUAN Memastikan kondisi lingkungan berada pada TOLERANSI YANG DIBUTUHKAN untuk kehidupan manusia, dan sumberdaya berada pada RENTANG POPULASI YANG AMAN serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya alam untuk memberikan SUMBANGAN BAGI PEREKONOMIAN NASIONAL. SASARAN STRATEGIS MENJAGA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat MEMANFAATKAN POTENSI SUMBERDAYA HUTAN DAN LINGKUNGAN HUTAN secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadailan MELESTARIKAN KESEIMBANGAN EKOSISTEM dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan Indeks kualitas lingkungan hidup berada pada kisaran 66, 5 – 68, 5 Peningkatan kontribusi sumberdaya hutan dan lingkungan hidup terhadap penerimaan devisa dan PNBP sebagai masukan terhadap PDB nasional Derajat keseimbangan ekosistem meningkat setiap tahun 3 3

PN: “KESEHATAN” Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

PN: “KESEHATAN” Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak KLHK Perbaikan Kualitas Gizi Ibu dan Anak Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Lingkungan Sehat Konsumsi Pangan Sehat Peningkatan Pemahaman Hidup Sehat KESEHATAN Preventif dan Promotif (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Surveilans, Imunisasi, Sistem Informasi Penyakit dan Karantina Kesehatan 7

PN: “PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN” Penyediaan Perumahan Layak Penciptaan Iklim Kondusif Penyediaan Rumah MBR Penyediaan

PN: “PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN” Penyediaan Perumahan Layak Penciptaan Iklim Kondusif Penyediaan Rumah MBR Penyediaan dan Peningkatan Kualitas Perumahan MBR KLHK Fasilitasi Pembiayaan Perumahan MBR Peningkatan Kualitas dan Penyediaan Infrastruktur Dasar Permukiman PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Air Bersih dan Sanitasi Peningkatan Akses Air Bersih dan Sanitasi Peningkatan Ketersediaan Air Baku 9

Pencemaran air akibat pertambangan Pencemaran udara akibat kebakaran hutan Lingkungan yang Baik dan Sehat

Pencemaran air akibat pertambangan Pencemaran udara akibat kebakaran hutan Lingkungan yang Baik dan Sehat Merupakan Hak Asasi Setiap Warga Indonesia Bencana banjir Bencana tanah longsor

INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP 2016 NO PROVINSI IKA IKU ITL IKLH 1 ACEH 51,

INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP 2016 NO PROVINSI IKA IKU ITL IKLH 1 ACEH 51, 93 86, 30 73, 20 70, 47 2 SUMATERA UTARA 53, 33 79, 20 45, 57 59, 36 3 SUMATERA BARAT 43, 28 82, 90 64, 67 63, 62 4 RIAU 46, 73 72, 40 46, 31 55, 14 5 JAMBI 55, 61 88, 10 47, 75 63, 82 6 SUMATERA SELATAN 64, 52 81, 60 35, 08 60, 40 7 BENGKULU 60, 33 85, 40 53, 84 66, 52 8 LAMPUNG 53, 81 77, 50 30, 74 54, 02 9 BANGKA BELITUNG 62, 06 80, 40 35, 35 59, 27 10 KEPULAUAN RIAU 58, 00 78, 60 52, 93 63, 17 11 DKI JAKARTA 22, 31 58, 40 31, 99 37, 56 12 JAWA BARAT 41, 33 78, 60 38, 25 52, 73 13 JAWA TENGAH 46, 15 77, 30 48, 54 57, 33 14 DI YOGYAKARTA 60, 22 87, 60 32, 74 60, 18 15 JAWA TIMUR 49, 07 83, 20 49, 45 60, 57 16 BANTEN 70, 00 58, 80 37, 34 55, 38 17 BALI 61, 39 88, 30 39, 03 62, 91 18 NUSA TENGGARA BARAT 33, 13 81, 20 60, 05 58, 13 19 NUSA TENGGARA TIMUR 37, 10 82, 70 60, 81 60, 20 20 KALIMANTAN BARAT 52, 92 81, 50 58, 33 64, 25 21 KALIMANTAN TENGAH 57, 44 83, 80 68, 11 69, 78 22 KALIMANTAN SELATAN 49, 30 85, 60 44, 00 59, 63 23 KALIMANTAN TIMUR 55, 29 80, 20 82, 26 72, 58 24 KALIMANTAN UTARA 52, 86 89, 10 - 70, 98 25 SULAWESI UTARA 49, 52 86, 70 58, 08 64, 76 26 SULAWESI TENGAH 46, 67 87, 90 81, 45 72, 01 27 SULAWESI SELATAN 55, 95 85, 80 50, 64 64, 13 28 SULAWESI TENGGARA 52, 00 83, 50 71, 26 68, 92 29 GORONTALO 54, 00 88, 30 75, 49 72, 59 30 SULAWESI BARAT 44, 16 86, 40 67, 18 65, 91 31 MALUKU 42, 50 87, 30 82, 14 70, 65 32 MALUKU UTARA 50, 59 86, 20 82, 87 73, 22 33 PAPUA BARAT 55, 33 93, 40 97, 44 82, 06 34 PAPUA 50, 00 89, 60 99, 51 79, 70 NASIONAL 50, 20 81, 78 58, 42 63, 47

KOMPONEN DAN PROPORSI PENYUSUN IKLH Perspektif Tutupan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) memberikan Lahan

KOMPONEN DAN PROPORSI PENYUSUN IKLH Perspektif Tutupan Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) memberikan Lahan dukungan terhadap keberlanjutan IKA dan IKU (Indeks Kualitas Udara): Tutupan hutan di kota difungsikan untuk penyerapan polutan tertentu IKLH IKA (Indeks Kualitas Air): Tutupan hutan difungsikan untuk menjaga debit air dan mengurangi erosi – sedimentasi serta polutan tertentu

IKLH : REALISASI DAN TARGET 85 80 84. 96 79. 61 80. 17 81.

IKLH : REALISASI DAN TARGET 85 80 84. 96 79. 61 80. 17 81. 78 80. 54 75 70 65 63. 96 59. 26 60 55 63. 42 63. 20 59. 01 Target 2015 -2019: 2015 = 64, 0 – 64, 5 2016 = 64, 5 – 65, 0 2017 = 65, 0 – 65, 5 2018 = 65, 5 – 66, 5 2019 = 66, 6 – 68, 5 62. 96 59. 01 54. 58 51. 82 64. 84 58. 55 58. 42 53. 10 52. 19 50. 20 50 45 40 2012 2013 2014 IKA 2015 IKU 2016 IKTL 2017 IKLH 2018 2019

UPAYA PENCAPAIAN TARGET IKTL • Pemantauan Perubahan Tutupan Lahan • Pemeliharaan tutupan hutan melalui

UPAYA PENCAPAIAN TARGET IKTL • Pemantauan Perubahan Tutupan Lahan • Pemeliharaan tutupan hutan melalui berbagai program/kegiatan • Penanaman pohon dengan berbagai pendekatan (2019 : minimal 62) IKA • Penurunan beban pencemaran melalui pengetatan baku mutu air limbah, recycle water • Pengolahan air limbah domestik dan UKM • Restorasi (kualitas air) sungai/danau • Pemantauan dan pengawasan (2019 : minimal 55) IKU • Intervensi peraturan: memperketat baku mutu emisi, pembatasan beban emisi dan kapasitas produksi untuk industri • Car freeday diperbanyak, pembatasan kapasitas kendaraan di jalan, dan ecodriving • Program Green transportation (2019 : minimal 84)

AIR QUALITY MONITORING NETWORK • 40 Air Quality Monitoring Stations in Indonesia. • Ministry

AIR QUALITY MONITORING NETWORK • 40 Air Quality Monitoring Stations in Indonesia. • Ministry Of Environment And Forestry (KLHK) already developed networks of integrated ambient air quality monitoring (AQMS). Currently, KLHK already developed AQMS in 7 cities: Palembang, Palangkaraya, Jambi, Pontianak, Banjarmasin, Padang and Pekanbaru.

Metodologi Perhitungan IKU Tahun 2015 - 2017 Indikator Sumber data Jumlah Titik Pantau Metode

Metodologi Perhitungan IKU Tahun 2015 - 2017 Indikator Sumber data Jumlah Titik Pantau Metode Pemantauan Parameter Baku mutu udara ambien IKU tahun 2015 Pengukuran kualitas udara ambien dilaksanakan oleh kab/kota dan provinsi dengan anggaran APBN Dit PPU 600 titik pantau pada 150 Kab/Kota di 28 provinsi. Passive sampler 2 kali/th Oktober dan November 2015, di 4 area per kab/kota: transportasi, industri, perkantoran, dan pemukiman SO 2, NO 2 Mengacu pada referensi standar internasional (WHO dan European Union) IKU tahun 2016 Pengukuran kualitas udara ambien melalui mekanisme dana dekonsentrasi dan APBN Dit PPU 1. 072 titik pantau pada 268 Kab/Kota di 34 provinsi. Passive sampler 2 kali/th Juli-Agustus dan Oktober 2016, di 4 area per kab/kota: transportasi, industri, perkantoran, dan pemukiman SO 2, NO 2 Mengacu pada referensi standar internasional (WHO dan European Union)

METODOLOGI PERHITUNGAN IKU TAHUN 2017 Indikator Sumber data Jumlah Titik Pantau Metode Pemantauan IKU

METODOLOGI PERHITUNGAN IKU TAHUN 2017 Indikator Sumber data Jumlah Titik Pantau Metode Pemantauan IKU tahun 2017 Pengukuran kualitas udara ambien melalui mekanisme dana dekonsentrasi dan APBN Dit PPU 1. 600 titik pantau pada 400 Kab/Kota di 34 Passive sampler 2 kali/th April dan Agustus 2017, di 4 area per kab/kota: transportasi, industri, perkantoran, dan pemukiman Parameter Baku mutu udara ambien SO 2, NO 2 Mengacu pada referensi standar internasional (WHO dan European Union)

PELAKSANAAN PENGAMBILEAN SAMPLE UDARA AMBIEN DENGAN PASSIVE SAMPLER TAHUN 2017 PROVINSI ACEH BALI BANGKA

PELAKSANAAN PENGAMBILEAN SAMPLE UDARA AMBIEN DENGAN PASSIVE SAMPLER TAHUN 2017 PROVINSI ACEH BALI BANGKA BELITUNG BANTEN BENGKULU DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA GORONTALO JAMBI JAWA BARAT JAWA TENGAH JAWA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN UTARA TOTAL JUMLAH PROVINSI KAB/KOTA KEPULAUAN RIAU 17 LAMPUNG 9 MALUKU 7 MALUKU UTARA 8 NTB 10 NTT 5 PAPUA BARAT 6 9 RIAU SULAWESI BARAT 20 SULAWESI SELATAN 35 SULAWESI TENGAH 38 SULAWESI TENGGARA 14 SULAWESI UTARA 13 SUMATERA BARAT 14 SUMATERA SELATAN 8 SUMATERA UTARA 5 400 JUMLAH KAB/KOTA 5 15 6 6 10 10 3 3 12 6 24 9 12 12 19 17 8

IKU Provinsi dan IKU Nasional Tahun 2016 Papua Barat Papua Kal Utara Gorontalo Bali

IKU Provinsi dan IKU Nasional Tahun 2016 Papua Barat Papua Kal Utara Gorontalo Bali Jambi Sulawesi Tengah DI Jogja Maluku Sulawesi Utara Sulawesi Barat Aceh Maluku Utara Sulawesi Selatan Kal Selatan Bengkulu Kal Tengah Sulawesi Tenggara Jawa Timur Sumatera Barat Nusa Tenggara Timur Sumatera Selatan Kal Barat Nusa Tenggara Barat Bangka Belitung Kal Timur Sumatera Utara Jawa Barat Kep Riau Lampung Jawa Tengah Riau Banten DKI Jakarta 58. 8 56. 4 0 20 40 60 93. 4 89. 6 89. 1 88. 3 88. 1 87. 9 87. 6 87. 3 86. 7 86. 4 86. 3 86. 2 85. 8 85. 6 85. 4 83. 8 83. 5 83. 2 82. 9 82. 7 81. 6 81. 5 81. 2 80. 4 80. 2 79. 2 78. 6 77. 5 77. 3 72. 4 80 100 IKU Nasional 81. 78

TREND STATUS MUTU AIR SUNGAI DI INDONESIA 2012 -2016

TREND STATUS MUTU AIR SUNGAI DI INDONESIA 2012 -2016

PERSENTASE STATUS MUTU DI WILAYAH REGIONAL JAWA 2015 - 2016

PERSENTASE STATUS MUTU DI WILAYAH REGIONAL JAWA 2015 - 2016

TABEL IKA 2011 - 2016

TABEL IKA 2011 - 2016

PERBAIKAN KUALITAS AIR 1. Penurunan beban pencemar pada sumber pencemar 2. Perbaikan koefisien rejim

PERBAIKAN KUALITAS AIR 1. Penurunan beban pencemar pada sumber pencemar 2. Perbaikan koefisien rejim sungai (KRS), yaitu penurunan rasio maksimum/minimum debit air 3. Penurunan tingkat erosi dan sedimentasi 4. Penurunan koeffisien runoff 5. Pemulihan kualitas air di badan air langsung (pemurnian kualitas air dan perbaikan hidromorfologi)

PENGEMBANGAN EKORIPARIAN Percontohan: 1) Pengolahan air limbah domestik 2) Penghijauan sempadan sungai 3) Sarana

PENGEMBANGAN EKORIPARIAN Percontohan: 1) Pengolahan air limbah domestik 2) Penghijauan sempadan sungai 3) Sarana edukasi lingkungan 4) Pemanfaatan ekowisata Srengseng Sawah Sungai Ciliwung • Beban Pencemar Air Sungai Ciliwung 54. 416, 64 kg/hari • Daya Tampung Beban Pencemaran 9. 290, 47 kg/hari

KEGITAN YANG TELAH DILAKSANAKAN – PILOT PROJECT UNTUK AIR LIMBAH DOMESTIK- PEMBANGUNAN IPAL DOMESTIK

KEGITAN YANG TELAH DILAKSANAKAN – PILOT PROJECT UNTUK AIR LIMBAH DOMESTIK- PEMBANGUNAN IPAL DOMESTIK 2015 KABUPATEN Kab. Bandung Kab. Bogor Unit IPAL Kapasitas (orang) 1 300 1 400 Penurunan Hasil Setara LPG BOD Biogas (kg/hari) (ton/tahun) (m 3/hari) 3. 96 5. 29 9. 59 12. 79 LOKASI (DAS) 1. 10 DAS CITARUM 1. 47 DAS CILIWUNG Kota Bogor 1 400 5. 29 12. 79 1. 47 DAS CISADANE Malang 1 400 5. 29 12. 79 1. 47 DAS BRANTAS

KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN – AIR LIMBAH USK-

KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN – AIR LIMBAH USK-

SUNGAI-SUNGAI DI JAKARTA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

SUNGAI-SUNGAI DI JAKARTA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Ci Liwung Ci Pinang Kali Angke Kali Baru Barat Kali Baru Timur Kali Buaran Kali Grogol Kali Krukut Kali Malang Kali Mookervaart Kali Pesanggrahan Kali Semanan Kali Sunter Sungai Aluran Sungai Tengah Sungai Udang

SUNGAI-SUNGAI DI JAWA BARAT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

SUNGAI-SUNGAI DI JAWA BARAT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Ci Asem Ci Beet Ci Tarum Ci Bekasi Ci Binong Ci Bulan Ci Bumi Ci Danau Ci Durian Ci Herang Ci Hideung Ci Kaengan Ci Kandang Ci Kapundung Ci Karang Ci Kaso Ci Katomas Ci Kubang Ci Lamaya Ci Lalanang 21. Ci Langkub 22. Ci Letuh 23. Ci Leuleuy 24. Ci Liwung 25. Ci Losari 26. Ci Mandiri 27. Ci Mantiung 28. Ci Manuk 29. Ci Medang 30. Ci Ojar 31. Ci Pada 32. Ci Paku 33. Ci Picung 34. Ci Punegara 35. Ci Rawa 36. Ci Sadane 37. Ci Sadea 38. Ci Sanggarung 39. Ci Sanggiri 40. Ci Sarua 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. Ci Seel Ci Tanduy Ci Tarik Ci Tarum Ci Ujung Sungai Bondet Sungai Cilosari Sungai Cipager Sungai Ciwaringin Sungai Condong Sungai Jamblang Sungai Pekik Sungai Sukalila Sungai Cijulang

SUNGAI-SUNGAI DI JAWA TENGAH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

SUNGAI-SUNGAI DI JAWA TENGAH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Bengawan Solo Ci Jolang Kali Ampobendo Kali Bendungan Kali Bodri Kali Bogowonto Kali Dogleg Kali Dukuh Kali Geritri Kali Gondok Kali Kapulogok Kali Kedu Dua Kali Klampis Kali Klawing Kali Logawa Kali Lusi Kali Maron Kali Medono Kali Pekalongan Kali Sapi 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. Kali Sengkarang Kali Sragi Kali Tajum Kali Urang Sungai Bedono Sungai Cacaban Sungai Cibeet Sungai Cibeureum Sungai Comal Sungai Dulang Sungai Ijo Sungai Juwana Sungai Kebuyutan Sungai Ketiwon Sungai Luk Ulo Sungai Merawu Sungai Pemali Sungai Progo Sungai Sambong Sungai Serayu

SUNGAI-SUNGAI DI JAWA TIMUR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

SUNGAI-SUNGAI DI JAWA TIMUR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Bengawan Madiun Bengawan Solo Kali Bajulmati Kali Balige Kali Bango Kali Bandojudo Kali Baru, Madura Kali Besukkoboan Kali Besuksemut Kali Besuktunggeng Kali Grindulu Kali Grobogan Kali Jatiroto Kali Klempes Kali Konto Kali Lanang Kali Lebak Kali Mas Kali Metro Kali Mujur 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. Kali Pasian Kali Pasongan Kali Porong Kali Rejali Kali Sampang Kali Saroka Kali Sedung Kali Semajul Kali Suko Kali Sumberbanger Kali Tambing Kali Temburu Kali Winong Sungai Ajung Sungai Bajulmati Sungai Banyupahit Sungai Bedadung Sungai Brangkal Sungai Brantas Sungai Glagah 41. 42. 43. 44. 45. 46. Sungai Grindulu Sungai Jagir Sungai Lamongan Sungai Rejoso Sungai Sampean Sungai Sumbermarijing

Hektar KONTRIBUSI PENINGKATAN INDEKS KUALITAS TUTUPAN LAHAN

Hektar KONTRIBUSI PENINGKATAN INDEKS KUALITAS TUTUPAN LAHAN

TAMAN/HUTAN KOTA DI JAKARTA TAMAN WISATA HUTAN MANGROVE ANGKE HUTAN KOTA SENAYAN, JKT SELATAN

TAMAN/HUTAN KOTA DI JAKARTA TAMAN WISATA HUTAN MANGROVE ANGKE HUTAN KOTA SENAYAN, JKT SELATAN TAMAN SITU LEMBANG, JKT PUSAT TAMAN MENTENG, JKT PUSAT TAMAN SUROPATI HUTAN MANGGALA WANABAKTI JKT SELATAN

TAMAN/HUTAN KOTA DI JAWA BARAT KEBUN RAYA BOGOR TAMAN KOTA, PURWAKARTA HUTAN KOTA SUBANG

TAMAN/HUTAN KOTA DI JAWA BARAT KEBUN RAYA BOGOR TAMAN KOTA, PURWAKARTA HUTAN KOTA SUBANG CURUG CILEMBER, BOGOR TAMAN GANESHA, BANDUNG TAMAN SEJARAH, BANDUNG

TAMAN/HUTAN KOTA DI JAWA TENGAH SOLO

TAMAN/HUTAN KOTA DI JAWA TENGAH SOLO

TAMAN/HUTAN KOTA DI JAWA TIMUR MALANG PACITA N SURABAYA

TAMAN/HUTAN KOTA DI JAWA TIMUR MALANG PACITA N SURABAYA

TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup

TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan