KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Satuan Tugas
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Satuan Tugas Percepatan Perizinan Berusaha (Perpres 91/2017) Pekalongan, 24 April 2019 1
LATAR BELAKANG PKE I-XV tidak maksimal karena masih terhambat perizinan berusaha. Teridentifikasi >500 elemen data pemohon perizinan dalam layanan publik di Indonesia Seorang Warga/Badan Usaha harus menuju banyak lembaga Pemerintah Satu Lembaga Pemerintah harus melayani banyak warga/badan usaha Kemenperin BKPM Asosiasi KLH Kehutanan Kemendag Kelurahan ESDM Bank DPU Bea Cukai Pajak Loket PTSP “Rumit, Lama, Tidak Pasti, dan Boros” Pol. PP Kecamatan 2
PERMASALAHAN UTAMA DALAM BERUSAHA DI INDONESIA Berdasarkan Executive Opinion Survey 2017 yang dilakukan oleh World Economic Forum, salah satu permasalahan utama yang dihadapi pelaku usaha dalam melaksanakan usaha di Indonesia adalah birokrasi pemerintah yang tidak efisien. 3
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Pemerintahan dan Pembagian Wilayah berdasarkan UUD 1945: UUD 1945 1. Presiden memegang kekuasaan Pemerintahan (Pasal 4). 2. Legislatif Eksekutif Yudikatif Presiden & Wakil Presiden Kementerian/ Lembaga Pemda KDH DPRD NKRI dibagi atas Daerah Provinsi yang terdiri dari Kabupaten dan Kota (Pasal 18). Prinsip dasar dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah: 1. Urusan Pemerintahan adalah kewenangan Presiden dan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga dan Pemda (K/L/P) --- (Pasal 1 angka 5). 2. Pemda adalah Kepala Daerah dan DPRD (Pasal 1 angka 2). 3. Presiden: • menetapkan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan (Pasal 6). • melakukan pembinaan dan pengawasan (Pasal 7 ayat 1). • memegang tanggung jawab akhir atas penyelenggaraan urusan pemerintahan (Pasal 7 ayat 2). OSS sebagai bentuk pelaksanaan kewenangan Presiden sebagai pemegang kekuasaan Pemerintahan dalam pemberian kesatuan layanan perizinan berusaha kepada masyarakat dan pelaku usaha 4
TUJUAN PELAKSANAAN SISTEM OSS TERSTANDARISASI KEMUDAHAN AKSES TERINTEGRASI OSS PENGAWASAN OLEH SKPD & PROFESI BERSERTIFIKAT KEPERCAYAAN KPD PELAKU USAHA UNTUK MEMENUHI STANDAR ! TERPENUHINYA ASPEK K 3 L (kesehatan, keamanan dan lingkungan) 5
PERIZINAN BERUSAHA DENGAN OSS POLA PROSES PENGAJUAN PERIZINAN PENDAFTARAN NIB : Nomor Induk Berusaha TDP API • Tanda Daftar Perusahaan • Angka Pengenal Impor (APIP/APIU akses kepabean an PERIZINAN BERUSAHA ) Pengelompokan Jenis Perizinan Berusaha : 1. Izin Usaha. 2. Izin Komersial atau Operasional. Seluruh perizinan berusaha yang diatur dalam peraturan perundang-undangan sektor, dikelompokan sebagai Izin Usaha atau Izin Komersial atau Operasional. • dahulu nomor induk kepabeanan 6
BISNIS PROSES PERIZINAN POLA PROSES PENGAJUAN PERIZINAN IZIN USAHA PENDAFTAR AN Komitmen Izin Usaha • Komitmen Izin Usaha adalah komitmen atas 3 prasarana dasar Izin Lokasi, Izin Lingkungan dan IMB/SLF dan lainnya sesuai pengaturan sektor terkait IZIN KOMERSIAL/ OPERASIONAL Komitmen izin komersial/operasional • Komitmen izin komersial/operasional adalah standard, sertifikat, pendaftaran produk dan izin lain yang terkait dengan kegiatan komersial/operasional 7
GAMBARAN SISTEM DALAM PROSES PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA MELALUI OSS Pelaku Usaha lainnya Investor SPIPISE Delegasi K/L Sektor Investasi/ berusaha yang didelegasikan/ BKO Investasi (Pasal 30 ayat (7) UU 25/2017) 1. 2. Si. CANTIK DPMPTSP Investasi/Urusan Delegasi SKPD Urusan Layanan OSS tersedia secara cloud di http: //oss. go. id q Mobile apps berbasis Android/IOS Hardware OSS diadakan melalui mekanisme sewa 8
DATA STATISTIK OSS V. 1. 0 UPGRADE Sistem OSS v. 1. 0 Upgrade (9 Juli 2018 s. d. 12 April 2019) Jenis Usaha Perorangan 21% (89, 259) Non-Perorangan 79% (329, 765) Pelaku usaha yang mengurus perizinan didominasi oleh Non-Perorangan. Jenis Penanaman Modal PMDN 93, 6% (282, 148) Skala Usaha Non-UMKM 30% (97, 023) UMKM 70% (224, 464) PMA 6, 4% (19, 134) Lebih dari 90% jenis penanaman modal adalah PMDN, sisanya merupakan PMA. Dari sisi skala usaha, jumlah pelaku usaha UMKM masih lebih besar bila dibandingkan dengan pelaku usaha Non-UMKM. *Non-perorangan: PT, Perum, Badan Usaha Yayasan, BUMD, BHMN, CV, Firma, Koperasi, Lembaga Penyiaran, BLU. 9
0 NIB 7. 9. 2018 7. 10. 2018 7. 11. 2018 7. 12. 2018 7. 13. 2018 7. 14. 2018 7. 15. 2018 7. 16. 2018 7. 17. 2018 7. 18. 2018 7. 19. 2018 7. 21. 2018 7. 22. 2018 7. 23. 2018 7. 24. 2018 7. 25. 2018 7. 26. 2018 7. 28. 2018 7. 29. 2018 7. 30. 2018 7. 31. 2018 8. 2. 2018 8. 3. 2018 8. 4. 2018 8. 5. 2018 8. 6. 2018 8. 7. 2018 8. 8. 2018 8. 9. 2018 8. 10. 2018 8. 11. 2018 8. 12. 2018 8. 13. 2018 8. 14. 2018 8. 15. 2018 8. 16. 2018 8. 17. 2018 8. 18. 2018 8. 19. 2018 8. 21. 2018 8. 22. 2018 8. 23. 2018 8. 24. 2018 8. 25. 2018 8. 26. 2018 8. 27. 2018 8. 29. 2018 8. 30. 2018 8. 31. 2018 9. 2. 2018 9. 3. 2018 9. 4. 2018 9. 5. 2018 9. 6. 2018 9. 7. 2018 9. 8. 2018 9. 9. 2018 9. 10. 2018 9. 11. 2018 9. 12. 2018 9. 13. 2018 9. 14. 2018 9. 15. 2018 9. 16. 2018 9. 17. 2018 9. 18. 2018 9. 19. 2018 9. 21. 2018 9. 22. 2018 9. 23. 2018 9. 24. 2018 9. 25. 2018 9. 26. 2018 9. 27. 2018 9. 28. 2018 9. 30. 2018 10. 1. 2018 10. 2. 2018 10. 3. 2018 10. 4. 2018 10. 5. 2018 10. 6. 2018 10. 7. 2018 10. 8. 2018 10. 9. 2018 10. 11. 2018 10. 12. 2018 10. 13. 2018 10. 14. 2018 10. 15. 2018 10. 16. 2018 10. 17. 2018 10. 18. 2018 10. 19. 2018 10. 21. 2018 10. 22. 2018 10. 23. 2018 10. 24. 2018 10. 25. 2018 10. 26. 2018 10. 27. 2018 10. 28. 2018 10. 29. 2018 10. 30. 2018 10. 31. 2018 11. 2. 2018 11. 3. 2018 11. 4. 2018 11. 5. 2018 11. 6. 2018 11. 7. 2018 11. 8. 2018 11. 9. 2018 11. 10. 2018 11. 12. 2018 11. 13. 2018 11. 14. 2018 11. 15. 2018 11. 16. 2018 11. 17. 2018 11. 18. 2018 11. 19. 2018 11. 22. 2018 11. 23. 2018 11. 24. 2018 11. 25. 2018 11. 26. 2018 11. 27. 2018 11. 28. 2018 11. 29. 2018 11. 30. 2018 12. 1. 2018 12. 2. 2018 12. 3. 2018 12. 4. 2018 12. 5. 2018 12. 6. 2018 12. 7. 2018 12. 8. 2018 12. 9. 2018 12. 10. 2018 12. 11. 2018 12. 13. 2018 12. 14. 2018 12. 15. 2018 12. 16. 2018 12. 17. 2018 12. 18. 2018 12. 19. 2018 12. 21. 2018 12. 23. 2018 12. 24. 2018 12. 25. 2018 12. 26. 2018 12. 27. 2018 12. 28. 2018 12. 29. 2018 12. 30. 2018 12. 31. 2018 1. 1. 2019 1. 2. 2019 1. 3. 2019 1. 4. 2019 1. 5. 2019 1. 6. 2019 1. 7. 2019 1. 8. 2019 1. 9. 2019 1. 10. 2019 1. 11. 2019 1. 12. 2019 1. 13. 2019 1. 14. 2019 1. 15. 2019 1. 16. 2019 1. 17. 2019 1. 18. 2019 1. 19. 2019 1. 22. 2019 1. 23. 2019 1. 24. 2019 1. 25. 2019 1. 26. 2019 1. 27. 2019 1. 28. 2019 1. 29. 2019 1. 30. 2019 1. 31. 2019 2. 2. 2019 2. 3. 2019 2. 4. 2019 2. 5. 2019 2. 6. 2019 2. 7. 2019 2. 8. 2019 2. 9. 2019 2. 10. 2019 2. 11. 2019 2. 12. 2019 2. 13. 2019 2. 14. 2019 2. 15. 2019 2. 16. 2019 2. 17. 2019 2. 18. 2019 2. 19. 2019 2. 21. 2019 2. 23. 2019 2. 24. 2019 2. 25. 2019 2. 26. 2019 2. 27. 2019 2. 28. 2019 3. 1. 2019 3. 2. 2019 3. 3. 2019 3. 4. 2019 3. 5. 2019 3. 6. 2019 3. 7. 2019 3. 8. 2019 3. 9. 2019 3. 10. 2019 3. 11. 2019 3. 12. 2019 3. 13. 2019 3. 14. 2019 3. 15. 2019 3. 16. 2019 3. 17. 2019 3. 18. 2019 3. 19. 2019 3. 21. 2019 3. 22. 2019 3. 24. 2019 3. 25. 2019 3. 26. 2019 3. 27. 2019 3. 28. 2019 3. 29. 2019 3. 30. 2019 3. 31. 2019 4. 2. 2019 4. 3. 2019 4. 4. 2019 4. 5. 2019 4. 6. 2019 4. 7. 2019 4. 8. 2019 4. 9. 2019 4. 10. 2019 4. 11. 2019 4. 12. 2019 DATA STASTISTIK – SISTEM OSS Sistem OSS v. 1. 0 Upgrade (9 Juli 2018 s. d. 12 April 2019) • • Per tanggal 2 Januari 2019, Sistem OSS dikelola oleh BKPM. • Sistem OSS memberikan layanan 24/7 (tetap menerbitkan perizinan berusaha pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur) Sistem OSS melayani lebih dari 1900 Registrasi per-hari dan menerbitkan NIB lebih dari 1700 per-hari. 25000 Statistik Layanan Perizinan (Sumber Data Tim Teknis OSS) Jumlah Total Rata-Rata (Per Hari) Registrasi 430. 221 1. 489 Aktivasi akun 396. 469 1. 372 Nomor Induk Berusaha (NIB) 330. 558 1. 189 Izin Usaha 937. 607 3. 373 Izin Komersial/Operasional 212. 976 766 Izin Usaha (Sumber Data Tim Teknis OSS) 20000 15000 10000 5000 10
PERKEMBANGAN PENGGUNAAN OSS DI DAERAH 5 Daerah Paling Aktif Memberikan Notifikasi ke OSS Kabupaten/Kota Respon Daerah Kota Tangerang 1740 Kab. Pasaman Barat 2674 1861 Kab. Banyuwangi • Tercatat 5 Kabupaten/Kota yang memberikan 30890 notifikasi tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan jumlah data perizinan berusaha 6395 1915 Kota Bandar Lampung 3729 2733 Kota Pontianak 3292 notifikasi terbanyak ke OSS. Namun, jumlah yang dikirimkan ke lokasi tersebut. • Kabupaten/Kota perlu meningkatkan keaktifan 16354 dalam menindaklanjuti data perizinan berusaha dan menotifikasi ke OSS. 0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 Jumlah Notifikasi dari OSS ke Daerah Jumlah Notifikasi dari Daerah ke OSS 11
PERKEMBANGAN PENGGUNAAN OSS DI DAERAH 5 Daerah Paling Tidak Aktif Memberikan Notifikasi ke OSS Respon Daerah Kab. Halmahera Timur 1 Kab. Sinjai 1 Kab. Keerom Kabupaten/Kota Jumlah Notifikasi dari Daerah ke OSS 1 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 1 Kab. Nias Utara 1 0 0, 2 0, 4 0, 6 0, 8 1 Jumlah Notifikasi Kab. Halmahera Timur 1 Kab. Sinjai 1 Kab. Keerom 1 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 1 Kab. Nias Utara 1 0 1, 2 47 37 24 16 14 10 20 30 40 50 Jumlah Notifikasi dari OSS ke Daerah Jumlah Notifikasi dari Daerah ke OSS 12
STATUS PERDA RDTR KABUPATEN/KOTA Status Perda RDTR 2, 2% 97, 8% Sudah Perda RDTR Belum Perda RDTR Dari 508 kabupaten/kota, hanya terdapat 38 kabupaten/kota yang telah menetapkan Perda RDTR. 1 3 13
STRUKTUR SATUAN TUGAS PERPRES NO. 91 TAHUN 2017 Keterangan § SATGAS Nasional bertanggung jawab terhadap pemantauan proses perizinan berusaha dan melaporkannya kepada Presiden. § SATGAS Leading Sector wajib: (1) mengawal dan membantu penyelesaian setiap perizinan berusaha; (2) mengidentifikasi perizinan yang perlu direformasi; (3) melaporkan kegiatan berusaha dan permasalahannya kepada SATGAS Nasional. § SATGAS Provinsi, Kab/Kota adalah SATGAS yang bertanggung jawab terhadap pelayanan perizinan berusaha yang menjadi tanggung jawabnya. § SATGAS Pendukung adalah SATGAS yang memberikan dukungan untuk penyelesaian perizinan usaha sektor atau daerah. Garis Komando Presiden Garis Koordinasi PTSP/ BKPM DPMPTSP SATGAS K/L Pendukung Sekjen DPMPTSP SATGAS Leading Sector Sekjen L Garis Pendukung SATGAS Nasional Garis Penugasan L Laporan L SATGAS Provinsi Sekretaris Daerah SATGAS Kab/Kota Sekretaris Daerah 14
15
TUGAS SATGAS PROVINSI MENURUT PERMENKO NO 8 TAHUN 2017 (1) Tugas Satgas Provinsi pada Tahap I: 1) 2) 3) 4) 5) Melakukan inventarisasi (stock opname) atas seluruh perizinan berusaha yang menjadi kewenangannya dan perizinan yang diperlukan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah kabupaten/kota yang telah diajukan dan belum selesai. Melakukan penyelesaian hambatan (debottlenecking) atas seluruh perizinan berusaha yang menjadi kewenangannya dan perizinan yang diperlukan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah kabupaten/kota yang telah diajukan dan belum selesai. Melakukan inventarisasi seluruh perizinan berusaha yang menjadi kewenangannya dan perizinan yang diperlukan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah kabupaten/ kota. Melakukan penyederhanaan proses (debirokratisasi) yang mencakup: penyederhanaan pengajuan dan penyelesaian perizinan, percepatan waktu penyelesaian, dan penggunaan data sharing atas dokumen perizinan yang disampaikan oleh pelaku usaha. Melakukan pelayanan perizinan berusaha yang baru dengan menerapkan penyederhanaan proses (debirokratisasi). Output: 1) 2) 3) 4) Daftar seluruh perizinan berusaha yang menjadi kewenangannya yang telah diajukan dan belum selesai. Daftar seluruh perizinan diperlukan oleh kementerian/ lembaga dan kabupaten/kota yang telah diajukan dan belum selesai. Daftar inventarisasi (stock opname) dari seluruh perizinan berusaha yang menjadi kewenangannya dan perizinan yang diperlukan oleh kementerian/lembaga dan kabupaten/kota yang telah diajukan dan belum selesai. Debirokratisasi proses dan waktu penyelesaian perizinan berusaha pada sektornya. 5) Perizinan yang telah diselesaikan (debottlenecking). 16
TUGAS SATGAS PROVINSI MENURUT PERMENKO NO 8 TAHUN 2017 (2) Tugas Satgas Provinsi pada Tahap II: 1) 2) 3) Melakukan reformasi peraturan perizinan berusaha pada sektornya: a) menyusun daftar peraturan yang akan diganti (peraturan daerah dan peraturan/keputusan kepala daerah dan mengusulkan perubahan atas undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, dan/atau keputusan presiden) berdasarkan hasil evaluasi; b) menyusun rancangan peraturan daerah atau keputusan kepala daerah pengganti peraturan sebelumnya; dan c) menyusun dan menyampaikan usulan perubahan atas undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, dan/atau keputusan presiden yang menghambat kepada Menteri Koordintor Bidang Perekonomian selaku Ketua Satuan Tugas Nasional Percepatan Pelaksanaan Berusaha. Mengidentifikasi kesiapan dukungan teknologi dalam rangka penerapan perizinan melalui infromasi dan teknologi online (Online Single Submission). Menyiapkan pembiayaan dan sumber daya dalam rangka penerapan perizinan melalui Online Single Submission Output: 1) 2) 3) Peraturan Daerah Keputusan Kepala Daerah pengganti peraturan lama. Uji coba pelaksanaan perizinan melalui Online Single Submission. Penerapan perizinan melalui Online Single Submission. 17
TUGAS SATGAS KAB/KOTA MENURUT PERMENKO NO 8 TAHUN 2017 (1) Tugas Satgas Kabupaten/Kota pada Tahap I: 1) 2) 3) 4) 5) Melakukan inventarisasi (stock opname) atas seluruh perizinan berusaha yang menjadi kewenangannya dan perizinan yang diperlukan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah provinsi yang telah diajukan dan belum selesai. Melakukan penyelesaian hambatan (debottlenecking) atas seluruh perizinan berusaha yang menjadi kewenangannya dan perizinan yang diperlukan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah provinsi yang telah diajukan dan belum selesai. Melakukan inventarisasi seluruh perizinan berusaha yang menjadi kewenangannya dan perizinan yang diperlukan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah provinsi. Melakukan penyederhanaan proses (debirokratisasi) yang mencakup: penyederhanaan pengajuan dan penyelesaian perizinan, percepatan waktu penyelesaian, dan penggunaan data sharing atas dokumen perizinan yang disampaikan oleh pelaku usaha. Melakukan pelayanan perizinan berusaha yang baru dengan menerapkan penyederhanaan proses (debirokratisasi). Output: 1) 2) 3) 4) 5) Daftar seluruh perizinan berusaha yang menjadi kewenangannya yang telah diajukan dan belum selesai. Daftar seluruh perizinan diperlukan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah provinsi yang telah diajukan dan belum selesai. Daftar inventarisasi (stock opname) dari seluruh perizinan berusaha yang menjadi kewenangannya dan perizinan yang diperlukan oleh kementerian/lembaga dan pemerintah provinsi yang telah diajukan dan belum selesai. Debirokratisasi proses dan waktu penyelesaian perizinan berusaha pada sektornya. Perizinan yang telah diselesaikan (debottlenecking) 18
TUGAS SATGAS KAB/KOTA MENURUT PERMENKO NO 8 TAHUN 2017 (2) Tugas Satgas Kabupaten/Kota pada Tahap II: 1) 2) 3) Melakukan reformasi peraturan perizinan berusaha pada sektornya: a) menyusun daftar peraturan yang akan diganti (peraturan daerah dan peraturan/keputusan kepala daerah dan mengusulkan perubahan atas undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, dan/atau keputusan presiden) berdasarkan hasil evaluasi b) menyusun rancangan peraturan daerah atau keputusan kepala daerah pengganti peraturan sebelumnya; dan c) menyusun dan menyampaikan usulan perubahan atas undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, dan/atau keputusan presiden yang menghambat kepada Menteri Koordintor Bidang Perekonomian selaku Ketua Satuan Tugas Nasional Percepatan Pelaksanaan Berusaha. Mengidentifikasi kesiapan dukungan teknologi dalam rangka penerapan perizinan melalui informasi dan teknologi online (Online Single Submission). Menyiapkan pembiayaan dan sumber daya dalam rangka penerapan perizinan melalui Online Single Submission. Output: 1) 2) 3) Peraturan Daerah atau Keputusan Kepala Daerah pengganti peraturan lama. Uji coba pelaksanaan perizinan melalui Online Single Submission. Penerapan perizinan melalui Online Single Submission. 19
PERKEMBANGAN PEMBENTUKAN SATGAS DAERAH Aceh Prov: sudah Kab/Kota: 23 dari 23 Kaltara Kalbar Kep. Riau Prov: sudah Kab/Kota: 10 dari 10 Jambi Prov: sudah Kab/Kota: 19 dari 19 Kalteng Babel Bengkulu Sumsel Prov: sudah Kab/Kota: 10 dari 10 Prov: sudah Kab/Kota: 7 dari 7 Banten Prov: sudah Kab/Kota: 6 dari 8 DKI Jakarta Prov: sudah Kab/Kota: 6 dari 6 Sulteng Sulbar Prov: sudah Kab/Kota: 11 dari 14 Kalsel Prov: sudah Kab/Kota: 5 dari 6 Prov: sudah Kab/Kota: 35 dari 35 Jawa Barat Prov: sudah Kab/Kota: 27 dari 27 Jawa Timur Prov: sudah Kab/Kota: 38 dari 38 DI Yogyakarta Prov: sudah Kab/Kota: 5 dari 5 Prov: sudah Kab/Kota: 13 dari 13 Sultra Sulsel Jawa Tengah Prov: sudah Kab/Kota: 4 dari 10 Papua Barat Prov: belum Kab/Kota: 4 dari 13 Papua Prov: sudah Kab/Kota: 13 dari 13 Prov: sudah Kab/Kota: 17 dari 17 Lampung Prov: sudah Kab/Kota: 12 dari 15 Maluku Utara Kaltim Prov: sudah Kab/Kota: 11 dari 11 Sumbar Prov: sudah Kab/Kota: 10 dari 15 Prov: sudah Kab/Kota: 6 dari 6 Prov: sudah Kab/Kota: 12 dari 12 Prov: sudah Kab/Kota: 33 dari 33 Sulut Gorontalo Prov: sudah Kab/Kota: 7 dari 14 Prov: sudah Kab/Kota: 7 dari 7 Riau Sumut Prov: sudah Kab/Kota: 5 dari 5 Prov: sudah Kab/Kota: 17 dari 17 Maluku Prov: sudah Kab/Kota: 10 dari 11 Prov: sudah Kab/Kota: 9 dari 29 Prov: sudah Kab/Kota: 24 dari 24 Bali NTB Prov: sudah Kab/Kota: 9 dari 9 Kab/Kota: 9 dari 10 NTT Prov: sudah Kab/Kota: 17 dari 22 PERKEMBANGAN PEMBENTUKAN SATGAS: § Provinsi mencapai 100% (34 dari 34 Provinsi) § Provinsi yang telah lengkap membentuk Satgas sebanyak 23 Provinsi, yaitu: 1) Aceh; 2) Riau; 3) Satgas daerah yang telah lengkap Sumbar; 4) Sumsel; 5) Kepri; 6) Jambi; 7) Babel; 8) Bengkulu; 9) Jakarta; 10) Jabar; 11) Jateng; 12) Provinsi sudah, Kab/Kota belum lengkap Yogyakarta; 13) Jatim; 14) Bali; 15) Kaltim; 16) Sulteng; 17) Sulsel; 18) Sultra; 19) Gorontalo; 20) Sumut; 21) Kaltara; dan 22) Kalsel; 23) Banten Sumber: Kemenko Perekonomian, Kemendagri, dan BKPM, per 24 Oktober 2018 § Kabupaten/Kota mencapai 88% (454 dari 514 kabupaten/kota – 60 belum terbentuk) 20
PERKEMBANGAN PEMBENTUKAN SATGAS DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH No KAB/KOTA/PROV Provinsi Jawa Tengah 1 Kabupaten Cilacap 2 Kabupaten Banyumas 3 Kabupaten Purbalingga 4 Kabupaten Banjarnegara 5 Kabupaten Kebumen 6 Kabupaten Purworejo 7 Kabupaten Wonosobo 8 Kabupaten Magelang 9 Kabupaten Boyolali 10 Kabupaten Klaten 11 Kabupaten Sukoharjo 12 Kabupaten Wonogiri 13 Kabupaten Karanganyar 14 Kabupaten Sragen 15 Kabupaten Grobogan 16 Kabupaten Blora 17 Kabupaten Rembang 18 Kabupaten Pati 19 Kabupaten Kudus 20 Kabupaten Jepara 21 Kabupaten Demak 22 Kabupaten Semarang 23 Kabupaten Temanggung 24 Kabupaten Kendal 25 Kabupaten Batang 26 Kabupaten Pekalongan 27 Kabupaten Pemalang 28 Kabupaten Tegal 29 Kabupaten Brebes 30 Kota Magelang 31 Kota Surakarta 32 Kota Salatiga 33 Kota Semarang 34 Kota Pekalongan 35 Kota Tegal Sudah Membentuk v v v v v v v v v Keterangan SK Nomor: 561/101 Tahun 2017 503/204/25/2018 503/1013 Tahun 2017 500/361 Tahun 2017 503. 1/1068 tahun 2017 SK Nomor: 503/692 Tahun 2017 160. 18/165 030/479/2017 180. 182/212 KEP/16/2018 561/175 Tahun 2018 500/105 Tahun 2018 500/25 Tahun 2018 127 tahun 2018 503/520 Tahun 2018 800/148/003/2018 SK Nomor: 750/568/2017 SK Nomor: 374/142/2018 503/0650/2018 503/075/Tahun 2018 570/057/2018 500/38 tahun 2018 570/89 Tahun 2018 SK Nomor: 300/0635/2017 SK Nomor: 800/526 Tahun 2017 974/59/2018 060/220/2018 510. 4/162 Tahun 2018 503/65/tahun 2018 050/189/2018 300/045 Tahun 2018 574/24/112 Tahun 2018 536. 05/1. 18 Tahun 2018 503 -05/96/2018 582/1234 tahun 2017 No. 500. 05/039 Tahun 2018 503/077/2018 21
KABUPATEN/ KOTA YANG BELUM MEMBENTUK SATGAS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung Kabupaten Lombok Utara, Provinsi NTB Kabupaten Alor, Provinsi NTT Kabupaten Ende, Provinsi NTT Kabupaten Lembata, Provinsi NTT Kabupaten Ngada, Provinsi NTT Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Bolaang Mondondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Bolaang Mondondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Kabupaten Keerom, Provinsi Papua Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua Kabupaten Mamberamo Raya, Provinsi Papua Kabupaten Mamberamo Tengah, Provinsi Papua Kabupaten Mappi, Provinsi Papua Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua Kabupaten Supiori, Provinsi Papua Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Kabupaten Waropen, Provinsi Papua Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua 22
REKAPITULASI PENYELESAIAN KASUS KEGIATAN INVESTASI DAN BERUSAHA OLEH POKJA IV 28 September 2016 – 31 Maret 2019 Rekapitulasi Kasus 3% JUMLAH 324 KASUS SELESAI: 152 KASUS DITOLAK : 10 KASUS DITANGANI 149 KASUS BARU: 11 KASUS 49% 48% Selesei 324 : Regulasi, Birokrasi, Sengketa Bisnis, Perpajakan, Perijinan, Gangguan Keamanan 10 : Sudah ditangani oleh penegak hukum, Tidak Memenuhi Kriteria 152 : Kasus telah Selesai (659 T) 149 : Rekomendasi Pokja IV belum ditindaklanjuti oleh K/L 11 : Kasus baru Sedang ditangani Ditolak 23
TANTANGAN SISTEM OSS 1. Belum berfungsinya Satuan Tugas Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. 2. Masih banyak daerah yang belum memahami tentang sistem Online Single Submission (OSS). 3. Tingkat pemahaman, pola pikir, dan kultur K/L/D dan masyarakat terhadap aturan (proses bisnis) dan sistem OSS masih belum memadai. 4. Belum seluruhnya terkoneksi sistem Sicantik dengan OPD/Dinas-dinas teknis terkait di Pemerintah Daerah. 5. Belum terpenuhi tata ruang secara menyeluruh. 6. Belum semua Kementerian /Lembaga yang menerbitkan Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria (NSPK), telah menerbitkan NSPK namun belum sesuai dengan PP 24/2018. 24
DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH 1. Untuk mendukung pelaksanaan sistem OSS, diperlukan dukungan Daerah untuk percepatan penyelesaian Komitmen pelaku usaha, yang mencakup: a. Percepatan penyelesaian RDTR (standar peta digital); b. Penetapan DPM-PTSP sebagai hub OSS di daerah dan meningkatkan peran aktif DPM-PTSP untuk melakukan notifikasi ke sistem OSS, yang berkoordinasi dengan Dinas daerah terkait; c. Peningkatan pengawasan atas kegiatan usaha di daerah. 2. Diharapkan Kepala Daerah telah menunjuk Sekretaris Daerah sebagai Ketua Satgas, yang selanjutnya akan berkoordinasi dengan Satgas Nasional dan Satgas K/L. 3. Untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi antar Satgas, BKPM telah menyediakan platform komunikasi online. 25
MODEL LAYANAN PTSP DI ERA OSS MODEL LAYANAN MANDIRI BERBANTUAN PRIORITAS 26
TERIMA KASIH Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri
- Slides: 27