KELOMPOK I BAB 5 PENYAJIAN BENDABENDA TIGA DIMENSI
KELOMPOK I: BAB 5; PENYAJIAN BENDA-BENDA TIGA DIMENSI 1. Nissa Fitri Evilia 2. Hanifah Fuadi 3. Sanji Rafhallasha 4. Bondan Estu P. 5. Krisnaligya Mahesy 6. Khailmi Budi S.
I II IV V VI VIII IX XIII XIV 5. 1 Gambar Proyeksi Titik Pengelihatan A Proyeksi Dari Titik A Bidang Proyeksi D E P Garis Proyeksi B C Bidang P akan dipotong oleh garis AB didatar Diantaranya Titik A dihubungkan terdapat sebuah dengan B P AC di Terdapat tiga buah titik A, bidang B, titik-titik dan CD dan E dan C oleh garis-garis lurus
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 5. 1 Gambar Proyeksi Perspektif P Gambar Perspektif O
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 5. 1 Gambar Proyeksi Sejajar P ~ Tak Hingga
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 5. 2 Gambar Pandangan Tunggal Kadang-kadang diperlukan gambar-gambar dalam tiga dimensi dari sebuah benda untuk mendapatkan gambaran dari bentuk bendanya. Gambar demikian yang diperoleh dari satu pandangan Disebut gambar satu pandangan
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 5. 2 Gambar Pandangan Tunggal Sebuah gambar satu pandangan menyajikan sebuah benda seperti dalam foto, sehingga bentuk bendanya dapat dimengerti oleh si penglihat.
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 5. 2 Gambar Pandangan Tunggal Oleh karena itu gambar-gambar ini biasanya dipakai sebagai ilustrasi, tidak saja dalam buku pegangan pemakai, gambar susunan, atau katalogus dari produk sebuah industri mesin, tetapi juga gambar pendahuluan, diagram sistem, diagram pipa pemimpa, dsb.
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV Cara proyeksi yang dipergunakan untuk gambar satu pandangan terdiri dari proyeksi aksiometri, proyeksi miring dan proyeksi perspektif.
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 5. 2. 1 Proyeksi Aksonometri a. Gambar aksonometri Benda Proyeksi Aksonometri Bidang Proyeksi Benda P Proyeksi Ortogonal Tiga bentuk proyeksi aksonometri adalah isometri, dimetri, dan trimetri.
I II IV V VI VIII IX X XI XIV XIII 1. Proyeksi Isometri A B (D) E F (H) C G KUBUS HORIZONTAL TAMPAK DARI DEPAN
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 1. Proyeksi Isometri D A C B KUBUS DIMIRINGKAN TAMPAK DARI DEPAN
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 1. Proyeksi Isometri P C D C 120⁰ A 120⁰ B A B D 120⁰ G H 30⁰ E F 30 ⁰ Sumbu Isometri F 54⁰ 44` E (H) 35⁰ 16`
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 1. Proyeksi Isometri Skala Perpendekan: A A a b ÷ 0, 82 a 54⁰ 44` E b= a sin 54⁰ 44` ÷ 0, 82 a 35⁰ 16`
I II III V IV VI VII IX VIII XI X XIII XIV 1. Proyeksi Isometri Skala Isometri: 1 0 2 3 1 4 5 2 3 6 7 4 5 8 9 10 45⁰ 6 7 89 10 90⁰ (0, 82) 30⁰
I II IV V VI VIII IX XIII XIV 2. Proyeksi Dimetri Dimana skala perpendekan dari dua sisi dan dua sudut dengan garis horizontal sama X Y C O A B α β Z α=β
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 3. Proyeksi Trimetri Dimana skala perpendekan dari tiga sisi dan tiga sudut tidak sama X Y C O A α B ϒ Z β α≠β≠ϒ
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV Sudut Proyeksi dan Skala Kependekan Cara Proyeksi Sudut Proyeksi (⁰) Skala Perpendekan α β Sumbu-x Sumbu-y Sumbu-z Proyeksi isometri 30 30 82 82 82 Proyeksi dimetri 15 35 40 15 35 10 73 86 54 73 86 92 96 71 92 Proyeksi Aksonomet ri 20 30 30 35 45 10 15 20 25 15 64 65 72 77 65 83 86 83 85 92 97 92 89 83 86
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV b. Gambar Isometri Proyeksi Aksonometri Bidang Proyeksi Benda P Untuk mendapatkan sedikit gambaran mengenai bentuk benda yang sebenarnya, dari proyeksi aksonometrinya, pada umumnya dibuat gambar isometri, dimetri atau trimetri
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV b. Gambar Isometri Untuk mendapatkan sedikit gambaran mengenai bentuk benda yang sebenarnya, dari proyeksi aksonometrinya, pada umumnya dibuat gambar isometri, dimetri atau trimetri Proyeksi Aksonometri Bidang Proyeksi Benda P C D 120⁰ A C B A 120⁰ B D G H 30⁰ F E 3 0⁰ Sumbu Isometri P 54⁰ 44` E F (H) 35⁰ 16`
I II IV V VI VIII IX XIII XIV b. Gambar Isometri Untuk mendapatkan sedikit gambaran mengenai bentuk benda yang sebenarnya, dari proyeksi aksonometrinya, pada umumnya dibuat gambar isometri, dimetri atau trimetri Proyeksi Aksonometri Bidang Proyeksi Benda P X Y C O A B α β Z
I II IV V VI VII IX VIII XI X XIII XIV b. Gambar Isometri Untuk mendapatkan sedikit gambaran mengenai bentuk benda yang sebenarnya, dari proyeksi aksonometrinya, pada umumnya dibuat gambar isometri, dimetri atau trimetri Proyeksi Aksonometri Bidang Proyeksi Benda P X Y C O A α B ϒ Z β α≠β≠ϒ
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV b. Gambar Isometri Proyeksi Aksonometri Benda Bidang Proyeksi P Pada proyeksi aksonometri tidak terdapat panjang sisi yang sebenarnya daripada yang bersangkutan. Oleh karena itu penggambarannya memakan waktu.
I II IV V VI VIII IX XIII XIV b. Gambar Isometri C D 120⁰ A C B A 120⁰ B D G H 30⁰ F E 3 0⁰ P 54⁰ 44` E F (H) 35⁰ 16` Sumbu Isometri Dilain pihak, gambar isometri, dimetri atau trimetri setidaknya satu sisi merupakan panjang yang benar.
I II IV V VI VIII IX XIII XIV b. Gambar Isometri X Y C O A B α β Z Dilain pihak, gambar isometri, dimetri atau trimetri setidaknya satu sisi merupakan panjang yang benar.
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV b. Gambar Isometri X Y C O A α B ϒ Z β α≠β≠ϒ Dilain pihak, gambar isometri, dimetri atau trimetri setidaknya satu sisi merupakan panjang yang benar.
I II IV V VI VIII IX XII XIV XIII b. Gambar Isometri P C D C 120⁰ A 120⁰ B A B D 120⁰ G H 30⁰ E F 30 ⁰ F 54⁰ 44` E (H) 35⁰ 16` Sumbu Isometri Pada gambar isometri panjang garis pada sumbu-sumbu isometri menggambarkan panjang yang sebenarnya. Karena itu penggambarannya sangat sederhana, dan banya dipakai untuk membuat gambar satu pandangan. Gambar isometri dapat menyajikan benda dengan tepat, dan memerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan proyeksi yang lain.
I II IV V VI VII IX VIII X XI XIII XIV b. Gambar Isometri 120⁰ 30⁰ 30⁰ 120⁰ Sumbu Utama 120⁰ 30⁰ Sumbu Utama Atas Dasar a) Sumbu utama pada kedudukan normal b) Sumbu utama pada kedudukan terbalik c) Sumbu utama pada horizontal
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 1. Gambar isometri dari sebuah benda dengan sebuah bidang miring c d B O e 30⁰ b A C a Gambar Ortogonal
I II IV V VI VII IX VIII X XI XIII XIV 1. Gambar isometri dari sebuah benda dengan sebuah bidang miring b e a O` A` C` c Isometri selubung segi empat, sementara bidang yang miring diabaikan dahulu
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 1. Gambar isometri dari sebuah benda dengan sebuah bidang miring c l B` b B d d l E` O` e A` 30 ⁰ 30⁰ O F` e A C a C` Gambar Ortogonal Kemudian titik A` dan B` dihubungkan ditentukan dengan memindahkan ukuran-ukuran d dan e pada sisi-sisi selubung segi empat.
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 1. Gambar isometri dari sebuah benda dengan sebuah bidang miring
I II III V IV VI VIII IX X XI XIII XIV 2. Gambar isometri dari sebuah benda dengan bidang lengkung tak teratur A 1` 2` 3` 4` 5` 6` 7` 8` B 1 D A 1`` 2`` 3`` 2 3 4`` 5`` 4 6`` 7`` 5 67 1` 2`34 `5`6` 7` 1 D 2 3 4 5 6 8`` 8 8`C C B E 7 1`` 2`` 3`4 `5 8 ``6`` 7``8``C E
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 3. Gambar isometri dari sebuah lingkaran O 30⁰ A d r D r C B
I II IV V VI VIII IX X XI XIV XIII 3. Gambar isometri dari sebuah lingkaran d 1 d 2 d 1 l 1 l 2 Poros bertangga d 2 Cara pendekatan Isometri silinder
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 3. Gambar isometri dari sebuah lingkaran Gambar isometri lingkaran pada tiga bidang
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 5. 2. 2 Proyeksi Miring Semacam proyeksi sejajar, tetapi dengan garis-garis proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi Proyeksi Sejajar P ~ Tak Hingga
I II IV V VI VIII IX XIII XIV 5. 2. 2 Proyeksi Miring Sudut yang menggambarkan kedalamannya biasanya 30⁰, 45⁰, dan 60⁰ 1/3 1 1 1 30⁰ 45⁰ 60⁰ Pada Jika panjang proyeksi ke ini dalam skala sama yang dengan sama dapat panjang dipergunakan sebenarnya, Dilain pihak, gambar Cavalier menghasilkan gambar Dalamnya dapat ditentukan sembarang Oleh Skala Gambar karena perpendekan Cabinet itu, seringkali dengan 1/2 memberikan digunakan sudut 45⁰ banyak skala gambar perpendekan dipakai yang tidak di Gambar demikian disebut gambar Cabinet pada berubah, sumbu dan kesumbu-sumbu dalam, penggambarannya beberapa misalnya negara 3/4, agak 1/2, mudah atau 1/3 gambar pada demikian disebut yang gambar lain Cavalier berubah, walaupun menggambarnya mudah 1/2 1/2 1 1 1 30⁰ 1 45⁰ 60⁰
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 5. 2. 2 Proyeksi Miring Perbandingan gambar isometri dengan gambar miring
I II III V IV VI VIII IX X XI XIII XIV 5. 2. 3. Gambar Perspektif Ini merupakan gambar pandangan tunggal yang Untuk gambar teknik dengan bagian-bagian yang terbaik, rumit dan kecil tidak menguntungkan, oleh Tetapi cara penggambarannya sangat sulit dan karenanya, jarang sekali dipakai dalam gambar Gambar yang serupa dengan mata biasa, rumit teknik mesin dan banyak digunakan dalam bidang arsitektur Daripada cara-cara menggambar yang lain E G H A B D F G` C A` H` B` D` E` F` C` O
I II III V IV VI VIII IX X XI XIII XIV 5. 2. 3. Gambar Perspektif E G Ada tiga macam gambar perspektif, seperti: H A B D F C Titik Hilang
I II IV V VI VIII IX X XI XII 5. 2. 3. Gambar Perspektif XIII XIV
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 5. 3 Proyeksi Ortogonal (Gambar pandangan majemuk) Proyeksi umumnya tidak memberikan Gambarortogonal proyeksipada ortogonal dipergunakan untuk gambaran lengkap dari benda hanya dengan satu memberikan yang tepat proyeksi saja. informasi Oleh karena itu, lengkap diambildan beberapa suatu Biasanya benda tiga dimensi. bidangdari proyeksi. diambil tiga. Untuk bidang tegak lurus, dan dapat bidang bantu mendapatkan hasilditambah demikiandengan bendanya diletakkan apabila Bendanya diproyeksikan secara dengandiperlukan. bidang-bidangnya sejajar dengan bidang ortogonal pada tiap-tiap bidang proyeksi untuk proyeksi, terutama sekali bidang yang penting memperlihatkan benda tersebut pada bidang-bidang dua dimensi. Dengan menggabungkan gambardiletakkan sejajar dengan bidang proyeksi vertikal. gambar proyeksi tersebut dapatlah diperoleh gambaran jelas dari benda yang dimaksud. Cara penggambaran demikian disebut proyeksi otogonal.
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 5. 3 Proyeksi Ortogonal (Gambar pandangan majemuk) Garis-garis pengelihatan (tegak lurus pada bidang proyeksi) Proyeksi ortogonal kanan ke kiri Benda Bidang Proyeksi Garis-garis Bidang Proyeksi Pandangan Bidang depan Proyeksi (tampak depan)
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 5. 3 Proyeksi Ortogonal (Gambar pandangan majemuk) Bidang proyeksi kanan Pandangan atas(tampak atas) Bidang proyeksi horizontal Pandangan atas(tampak kanan)
I II IV V VI VIII IX X XI XIII XIV 5. 3 Proyeksi Ortogonal (Gambar pandangan majemuk)
TERIMA KASIH
- Slides: 46