KELOMPOK 6 1 NENENG SURYANI 2 SOFI AULIA

  • Slides: 15
Download presentation
KELOMPOK 6 1. NENENG SURYANI 2. SOFI AULIA PROGRAM STRATA S 1 PGRA/PIAUDI

KELOMPOK 6 1. NENENG SURYANI 2. SOFI AULIA PROGRAM STRATA S 1 PGRA/PIAUDI

TAFSIR TAHLILI

TAFSIR TAHLILI

PENGERTIAN TAFSIR TAHLILI “tahlili” berasal dari bahasa arab yakni “hallala-yuhallilu” yang berarti menguraikan atau

PENGERTIAN TAFSIR TAHLILI “tahlili” berasal dari bahasa arab yakni “hallala-yuhallilu” yang berarti menguraikan atau menganalisa, jadi tafsir tahlili (analitis) atau yang juga disebut dengan tafsir tajzi’I merupakan suatu metode yang bermaksud menjelaskan dan menguraikan kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dari seluruh sisinya, sesuai dengan urutan ayat di dalam suatu surat.

Tafsir tahlili merupakan metode tafsir ayat-ayat Al-Qur’an dengan memaparkan segala aspek yang terkandung di

Tafsir tahlili merupakan metode tafsir ayat-ayat Al-Qur’an dengan memaparkan segala aspek yang terkandung di dalam ayat-ayat yang di tafsirkan itu serta menerangkan makna-makna yang tercakup di dalamnya, sesuai dengan keahlian dan kecenderungan mufasir yang menafsirkan ayat-ayat tersebut. Selain itu ada juga yang menyebutkan tafsir tahlili adalah tafsir yang mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an, ayat demi ayat dan surat demi surat sesuai dengan urutan dalam mushhaf Ustmany. Untuk itu ia menguraikan kosa kata dan lafadz, menjelaskan arti yang dikehendaki,

Sasaran yang dituju dan kandungan ayat, yaitu unsur I’jaz, balaghah dan keindahan susunan kalimat,

Sasaran yang dituju dan kandungan ayat, yaitu unsur I’jaz, balaghah dan keindahan susunan kalimat, menjelaskan apa yang diistinbathkan dari ayat, yaitu hukum fiqih, dalil syar’I, arti secara bahasa, norma-norma ahlak, akidah atau tauhid, perintah, larangan, janji, ancaman, haqiqat, majaz, kinayah, dan isti’arah

j z i Berbagai aspek yang dianggap perlu oleh seorang ’ mufasir tajzi’iy/tahlily diuraikan,

j z i Berbagai aspek yang dianggap perlu oleh seorang ’ mufasir tajzi’iy/tahlily diuraikan, yang tahapan i y kerjanya yaitu dimulai dari : / t a Bermula dari kosa kata yang terdapat pada setiap ayat yang akan di tafsirkan sebagaimana h urutan dalam Al-Qur’an, mulai dari surah Al-fatihah hingga surah Annas. l i Menjelaskan asbabul nuzul ayat ini dengan menggunakan keterangan yang diberikan olehl hadits (bir riwayah). y Menjelaskan munasabah atau hubungan ayat yang ditafsirkan dengan ayat sebelum/sesudahnya, Menjelaskan makna yang terkandung pada setiap potongan ayat dengan i menggunakan keterangan yang ada pada ayat lain , atau dengan menggunakan u SAW atau dengan menggunakan penalaran rasional atau berbagai hadist Rosulullah r disiplin ilmu sebagai sebuah pendekatan, Menarik kesimpulan dari ayat tersebut yang berkenaan dengan hukum mengenai i atau lainnya sesuai dengan kandungan ayat tersebut suatu masalah, d a k a n ,

Pembagian Metode Tafsir Tahlili Tafsir bil ma’tsur ialah tafsir yang berdasarkan pada kutipan-kutipan yang

Pembagian Metode Tafsir Tahlili Tafsir bil ma’tsur ialah tafsir yang berdasarkan pada kutipan-kutipan yang shahih yaitu menafsirkan Qur’an dengan Qur’an , dengan sunnah karean ia berfungsi menjelaskan Kitabullah dengan perkataan sahabat karena merekalah yang paling mengetahui Kitabullah atau dengan apa yang dikatakan tokoh-tokoh besar tabi’in karena pada umumnya mereka menerimanya daripada sahabat. Tafsir bir ra’yi adalah tafsir yang di dalam menjelaskan maknanya, mufasir hanya berpegang pada pemahaman sendiri dan penyimpulan (istinbath) yang didasarkan pada ra’yu semata Tafsir sufi ialah Apabila yang dimaksud dengan tasawwuf adalah perilaku ritual yang dilakukan untuk menjernihkan jiwa dan menjauhkan diri dari kemegahan duniawi melalui zuhud, kesderhanaan dan ibadah, maka yang demikian mrupakan hal yang tidak diragukan lagi, jika tidak dikatakan sangat disukai

 Tafsir fikih adalah tafsir yang menitikberatkan bahasan dan tinjauannya pada aspek hokum dari

Tafsir fikih adalah tafsir yang menitikberatkan bahasan dan tinjauannya pada aspek hokum dari Al-Qur’an Tafsir ‘ilmi adalah menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an berdasarkan pendekatan ilmiah atau menggali kandungan ayat berdasarkan ilmu pengetahuan Tafsir Adab al-ijtima Merupakan tafsir yang menitikberatkan pada penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an dari segi ketelitian redaksinya, kemudian menyusun kandungan ayat-ayat tersebut dalam suatu redaksi yang indah dengan penonjolan tujuan utama dari tujuan Al-Qur’an yaitu membawa petunjuk dalam kehidupan,

Ciri-ciri tafsir tahlili :

Ciri-ciri tafsir tahlili :

 Mufasir menafsirkan ayat per ayat sesuai dengan urutan dalam mushaf Ustmani, yaitu dimulai

Mufasir menafsirkan ayat per ayat sesuai dengan urutan dalam mushaf Ustmani, yaitu dimulai dari suat Al-Fatihah dan di akhiri oleh surat An-Nas. Mufasir menjelaskan makna yang terkandung dalam Al-Qur’an secara komprehensif dan menyeluruh, baik makna harfiah setiap kata maupun asbabun nuzulnya.

 Bahasa yang digunakan metode tahlili tidak sesederhana yang dipakai metode tafsir ijmali. Tidak

Bahasa yang digunakan metode tahlili tidak sesederhana yang dipakai metode tafsir ijmali. Tidak menuntaskan permasalahan melainkan sesuai dengan kapasitas yang ditafsirnya.

Keistimewaan dan kelemahan Tafsir Tahlili :

Keistimewaan dan kelemahan Tafsir Tahlili :

beberapa keistimewaan diantaranya adalah tafsir ini biasanya selalu memaparkan beberapa hadist ataupun perkataan sahabat

beberapa keistimewaan diantaranya adalah tafsir ini biasanya selalu memaparkan beberapa hadist ataupun perkataan sahabat dan para tabi’in yang berkenaan dengan pokok pembahasan pada ayat. Juga didalamnya terdapat beberapa analisa mufasir mengenai hal –hal umum yang terjadi sesuai ayat

 Keistimewaan lainnya adalah adanya potensi besar untuk memperkaya arti kata-kata dengan usaha penafsiran

Keistimewaan lainnya adalah adanya potensi besar untuk memperkaya arti kata-kata dengan usaha penafsiran terhadap kosa kata ayat. Potensi ini muncul dari luasnya sumber tafsir metode tahlili tersebut. Penafsiran kata dengan metode tahlili akan erat kaitannya dengan kaidah-kaidah bahasa arab dan tidak tertutup kemungkinan bahwa kosa kata ayat tersebut sedikit banyaknya bisa dijelaskan dengan kembali kepada arti kata tersebut seperti pemakaian aslinya. Pembuktian seperti ini akan banyak berkaitan dengan syair-syair kuno

Salah satu kelemahan yang sering disebutkan adalah berkenaan dengan Israiliyat yang mungkin terkadang masuk

Salah satu kelemahan yang sering disebutkan adalah berkenaan dengan Israiliyat yang mungkin terkadang masuk dalam informasi yang diberika mufasir. Sama halnya dengan berbagai hadist lemah yang tidak selayaknya digunakan pada tempat dan kondisi sesuai. Akan tetapi dengan analisa kritis yang mendalam, kelemahan ini sangat mungkin untuk dihindarkan.