KELOMPOK 11 AJENG KURNIA 1113085000086 RIFDA KAMILA 1113085000074

  • Slides: 19
Download presentation

KELOMPOK 11 AJENG KURNIA 1113085000086 RIFDA KAMILA 1113085000074 SUJANA ROMAYUDI 1113085000020

KELOMPOK 11 AJENG KURNIA 1113085000086 RIFDA KAMILA 1113085000074 SUJANA ROMAYUDI 1113085000020

Pengertian Konflik Con-fligere atau conffictum artinya: semua bentuk benturan, tabrakan, ketidaksesuaian, pertentangan, perkelahian, oposisi,

Pengertian Konflik Con-fligere atau conffictum artinya: semua bentuk benturan, tabrakan, ketidaksesuaian, pertentangan, perkelahian, oposisi, dan interaksi yang antagonis/bertentangan. Konflik adalah suatu pertentangan dan ketidaksesuaian kepentingan, tujuan, dan kebutuhan dalam situasi formal, sosial, dan psikologis, sehingga menjadi antagonis, ambivalen, dan emosional.

Unsur-unsur konflik Adanya pertentangan, ketidaksesuaian, perbedaan. Adanya pihak-pihak yang berkonflik. Adanya situasi dan proses.

Unsur-unsur konflik Adanya pertentangan, ketidaksesuaian, perbedaan. Adanya pihak-pihak yang berkonflik. Adanya situasi dan proses. Adanya tujuan, kepentingan, dan kebutuhan

Pandangan Terhadap Konflik Aliran Tradisional Aliran tradisional menyatakan bahwa konflik dipandang sebagai sesuatu yang

Pandangan Terhadap Konflik Aliran Tradisional Aliran tradisional menyatakan bahwa konflik dipandang sebagai sesuatu yang jelek, tidak menguntungkan, dan selalu menimbulkan kerugian dalam organisasi. Aliran Behavioral Aliran behavioral memandang konflik sebagai sesuatu yang alamiah, wajar terjadinya dalam organisasi, karena tanpa dicipta, konflik pasti terjadi dalam organisasi. Aliran Interaksi Aliran interaksi yang memandang konflik dalam suatu organisasi seharusnya diciptakan (dirangsang).

JENIS KONFLIK Jenis konflik dibedakan dalam beberapa perspektif Ditinjau dari fungsinya, ada dua jenis

JENIS KONFLIK Jenis konflik dibedakan dalam beberapa perspektif Ditinjau dari fungsinya, ada dua jenis konflik Ditinjau dari segi instansionalnya, konflik dibagi menjadi tiga jenis Konflik Intra Individu Konflik konstruktif adalah konflik yang memiliki nilai positif bagi pengembangan organisasi. Konflik kebutuhan individu dengan peran yang dimainkan dalam organisasi Konflik Antar Individu Konflik Antar Kelompok Konflik Organisasi Konflik destruktif adalah konflik yang berdampak negatif bagi pengembangan organisasi Konflik peranan dengan peranan Konflik inividu dengan individu lainnya

Ditinjau dari segi materi/masalah yang menjadi sumber konflik Konflik tujuan Adanya perbedaan tujuan antar

Ditinjau dari segi materi/masalah yang menjadi sumber konflik Konflik tujuan Adanya perbedaan tujuan antar individu, kelompok, atau organisasi bisa memunculkan konflik. Konflik peranan Setiap manusia memiliki peran lebih dari satu. Peran yang dimainkan, yang jumlahnya banyak tersebut, seringkali memunculkan konflik. Konflik nilai Nilai yang dianut seseorang yang seringkali tidak sejalan dengan sistem nilai yang dianut organisasi atau kelompok. Konflik kebijakan Konflik ini muncul karena seorang individu atau kelompok tidak sependapat dengan kebijakan yang ditetapkan organisasi.

Penyebab Munculnya Konflik terjadi karena salah komunikasi atau distorsi. Unsur komunikasi terdiri atas: Schmuck

Penyebab Munculnya Konflik terjadi karena salah komunikasi atau distorsi. Unsur komunikasi terdiri atas: Schmuck mengemukakan empat sumber terjadinya konflik 1. Sumber pertama komunikasi, pesan, “encoder”, saluran, ”decoder”, dan penerima. 2. Sumber kedua adalah struktur organisasi yang secara potensial dapat memunculkan konflik, karena masing-masing unit organisasi memiliki tugas dan kepentingan yang saling bisa bergesekan dan berbenturan. Adanya perbedaan fungsi dalam organisasi. Adanya pertentangan kekuatan antarpribadi dan subsistem. Adanya perbedaan peranan. Sumber ketiga adalah faktor manusia, yaitu karena sifat-sifat kepribadian yang beragam dan unik dapat memunculkan konflik. Adanya tekanan yang dipaksakan dari luar organisasi. 3.

Beberapa sebab yang penting terjadinya konflik Saling bergantungan Saling bergantung dalam pekerjaan terjadi jika

Beberapa sebab yang penting terjadinya konflik Saling bergantungan Saling bergantung dalam pekerjaan terjadi jika dua kelompok organisasi atau lebih saling membutuhkan satu sama lain guna menyelesaikan tugas. Perbedaan tujuan yang ada diantara satu bagian dengan bagian yang lain, seperti unit produksi yang bertujuan semaksimal mungkin biaya produksi dan mengusahakan sesedikit mungkin kerusakan produk, sementara bagian penelitian dan pengembang berurusan dengan pengembangan ide-ide baru untuk mengubah dan mengembangkan produk yang berhasil secara komersial. Hal ini dapat menjadi potensi konflik. Perbedaan persepsi Dalam menghadapi suatu masalah, jika terjadi perbedaan persepsi maka hal itu dapat menyebabkan munculnya konflik.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konflik 1. Ciri umum pihak-pihak yang berkonflik 2. Hubungan pihak-pihak yang

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konflik 1. Ciri umum pihak-pihak yang berkonflik 2. Hubungan pihak-pihak yang berkonflik sebelum terjadi konflik 3. Sifat masalah yang menimbulkan konflik 4. Lingkungan sosial dimana konflik terjadi 5. Kepentingan pihak-pihak yang berkonflik 6. Konsekuensi konflik terhadap yang berkonflik dan terhadap pihak lain

Proses Terjadinya Konflik Smith mengemukakan proses terjadinya konflik melalui tahap-tahap berikut: Tahap Antisipasi Yaitu

Proses Terjadinya Konflik Smith mengemukakan proses terjadinya konflik melalui tahap-tahap berikut: Tahap Antisipasi Yaitu merasakan munculnya gejala perubahan yang mencurigakan Tahap Menyadari Yaitu perbedaan mulai diekspresikan dalam bentuk suasana yang tidak mengenakan Tahap Pembicaraan Yaitu pendapat-pendapat berbeda mulai muncul Tahap Perdebatan Terbuka Yaitu pendapat-pendapat berbeda mulai dipertajam dan lebih terumuskan dengan baik dan ketara Tahap Konflik Terbuka Yaitu masing-masing pihak berusaha memaksakan pendirian kepada pihak lain

Strategi mengatasi konflik dalam diri Individu Menciptakan kontak dan membina hubungan Menumbuhkan rasa percaya

Strategi mengatasi konflik dalam diri Individu Menciptakan kontak dan membina hubungan Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan Menumbuhkan kemampuan / kekuatan diri sendiri Menentukan tujuan Mencari beberapa alternatif Memilih alternatif Merencanakan pelaksanaan jalan keluar

Strategi mengatasi konflik antar pribadi Strategi Menang-Kalah Strategi ini ada kalanya pihak tertentu menggunakan

Strategi mengatasi konflik antar pribadi Strategi Menang-Kalah Strategi ini ada kalanya pihak tertentu menggunakan wewenang atau kekuasaan untuk memenangkan/menekan pihak lain. q Penarikan Diri q Taktik penghalusan damai q Bujukan q Taktik paksaan dan penekanan q Taktik-taktik yang berorientasi pada tawar menawar Strategi Kalah-Kalah Dalam strategi kalah-kalah, konflik dapat diselesaikan dengan adanya pihak ketiga q Arbitasi q Mediasi

 Strategi Menang-Menang Konflik dipecahkan melalui metode problem solving. Metode ini dianggap paling baik

Strategi Menang-Menang Konflik dipecahkan melalui metode problem solving. Metode ini dianggap paling baik karena tidak ada pihak yang dirugikan. Ada anggapan bahwa: q Metode pemecahan masalah mempunyai hubungan positif dengan manajemen konflik yang efektif. q Pemecahan masalah banyak dipergunakan oleh pihak-pihak yang memiliki kekuasaan tetapi lebih suka bekerja sama. Ada 2 cara dalam stategi ini yang dapat diperhunakan untuk alternatif pemecahan konflik: q Pemecahan masalah terpadu q Konsultasi proses antar pihak

Pendekatan birokratis Strategi Mengatasi Konflik Organisasi Pendekatan Intervensi Otoritatif dalam Konflik Lateral Reorganisasi Struktual

Pendekatan birokratis Strategi Mengatasi Konflik Organisasi Pendekatan Intervensi Otoritatif dalam Konflik Lateral Reorganisasi Struktual Pendekatan sistem

Latihan Penyelesaian Konflik Latihan untuk menggali konflik The Influence Line Latihan untuk menata konflik

Latihan Penyelesaian Konflik Latihan untuk menggali konflik The Influence Line Latihan untuk menata konflik q Latihan ini untuk menggali konflik akibat dari pertentangan kekuatan dan kekuasaanantarpersonel dalam organisasi Hand Mirroring Cara ini digunakan untuk membuka tensi yang timbul akiat perbedaan pola kepemimpinan atau kekuasaan antara pihak-pihak yang berkonflik. Caranya dengan memasangkan dua orang itu, salah satunya berperan menjadi pemimpin dan satunya lagi menjadi bawahan Checking Expactation Latihan ini untuk membuka konflik harapan antara individu dan peranannya. Perencana dan Pelaksana Latihan ini dilaksanakan dengan cara membalik peran, misalnya kepala sekolah berperan sebagai pegawai TU, dan pegawai TU berperan sebagai kepala sekolah, untuk membicarakan masalah sekolah. Skala Resolusi Konflik (Conflict Resolution Scale) Latihan ini untuk menyelesaikan pertentangan antarkelompok dengan cara memberikan skor rata-rata intensitas sentimennya dengan skala 1 -10. q Mengimajinasi (Imanging) Tujuan latihan ini adalah mengidentifikasikan ciri-ciri hubungan antarkelompok dan problem-problem yang menyebabkan timbulnya konflik di antara mereka pada secarik kertas yang telah disediakan. q Pertemuan Konfrontasi (The Confrontatiom Meeting) Latihan ini dilaksanakan kalau organisasi benar-benar dalam keadaan tertekan.

Identifikasi masalah Tentukan tujuan yang hendak dicapai Tentukan kriteria keberhasilan Alternatif-alternatif tindakan Metode Penanganan

Identifikasi masalah Tentukan tujuan yang hendak dicapai Tentukan kriteria keberhasilan Alternatif-alternatif tindakan Metode Penanganan Konflik Langkah awal yang perlu ditempuh dalam penanganan konflik Memilih alternatif terbaik Percobaan dan penyempurnaan Pelaksanaan

Bentuk manajemen konflik Metode Stimulasi Konflik Metode ini meliputi: Pemasukan/penempatan orang luar ke dalam

Bentuk manajemen konflik Metode Stimulasi Konflik Metode ini meliputi: Pemasukan/penempatan orang luar ke dalam kelompok Penyusunan kembali organisasi Penawaran bonus, pembayaran insentif dan penghargaan untuk mendorong persaingan Pemilihan manajer yang tepat Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan Metode Pengurangan Konflik Pendinginan suasana dilakukan dengan cara: Mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih dapat diterima oleh kedua pihak yang konflik Mempersatukan kedua kelompok yang saling bertentangan untuk menghadapi “ancaman” atau “musuh” yang sama Metode Penyelesaian Konflik Metode ini berkaitan dengan kegiatan para manajer yang dapat secara langsung mempengaruhi pihak-pihak yang saling bertentangan. Misalnya melalui perubahan dalam struktur organisasi, mekanisme koordinasi dan sebagainya.

“Gunakan keteraturan untuk menantikan kekacauan. Gunakan ketenangan untuk menantikan kebisingan. Inilah yang dimaksud dengan

“Gunakan keteraturan untuk menantikan kekacauan. Gunakan ketenangan untuk menantikan kebisingan. Inilah yang dimaksud dengan mengatur hati dan pikiran. ” U) -The SUN TZ ( r a W f O Art