KELELAHAN KERJA PERTEMUAN 6 Siswati SKM MKM MIK

  • Slides: 65
Download presentation
KELELAHAN KERJA PERTEMUAN 6 Siswati, SKM. , MKM MIK Iphov Kumala Sriwana

KELELAHAN KERJA PERTEMUAN 6 Siswati, SKM. , MKM MIK Iphov Kumala Sriwana

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa memahami penyebab kelelahan kerja Iphov Kumala Sriwana

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa memahami penyebab kelelahan kerja Iphov Kumala Sriwana

KELELAHAN 3 • Adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih

KELELAHAN 3 • Adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. • Kelelahan bermuara pada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. • Kelelahan diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

KELELAHAN 4 • Kelelahan otot adalah merupakan tremor pada otot/perasaan nyeri pada otot. •

KELELAHAN 4 • Kelelahan otot adalah merupakan tremor pada otot/perasaan nyeri pada otot. • Kelelahan umum biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan karena monotoni, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi (Grandjean, 1993). • Kelelahan subyektif biasanya terjadi pada akhir jam kerja, apabila rata-rata beban kerja melebihi 3040% dari tenaga aerobik maksimal Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

KELELAHAN OTOT 5 • Pada teori kimia secara umum menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan adalah

KELELAHAN OTOT 5 • Pada teori kimia secara umum menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan adalah akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya sisa metabolisme sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot, sedangkan perubahan arus listrik pada otot dan syaraf adalah penyebab sekunder. • Pada teori syaraf pusat menjelaskan bahwa perubahan kimia hanya merupakan penunjang proses. Perubahan kimia yang terjadi mengakibatkan dihantarkannya rangsangan syaraf melalui syaraf sensoris ke otak yang disadari sebagai kelelahan otot. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

6 Semakin lambat gerakan seseorang akan menunjukkan semakin lelah kondisi otot seseorang Iphov Kumala

6 Semakin lambat gerakan seseorang akan menunjukkan semakin lelah kondisi otot seseorang Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

KERJA OTOT STATIS DAN DINAMIS 7 • Pada kerja otot statis, dengan pengerahan tenaga

KERJA OTOT STATIS DAN DINAMIS 7 • Pada kerja otot statis, dengan pengerahan tenaga 50% dari kekuatan maksimum otot hanya dapat bekerja selama 1 menit, • Pada pengerahan tenaga < 20% kerja fisik dapat berlangsung cukup lama Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

KERJA OTOT STATIS 8 • Kerja otot statis merupakan kerja berat (Strenous) • Pada

KERJA OTOT STATIS 8 • Kerja otot statis merupakan kerja berat (Strenous) • Pada kondisi yang hampir sama, kerja otot statis mempunyai konsumsi energi lebih tinggi, denyut nadi meningkat dan diperlukan waktu istirahat yang lebih lama. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

9 • Annis & Mc. Conville (1996) berpendapat bahwa saat kebutuhan metabolisme dinamis dan

9 • Annis & Mc. Conville (1996) berpendapat bahwa saat kebutuhan metabolisme dinamis dan aktivitas melampaui kapasitas energi yang dihasilkan oleh tenaga kerja, maka kontraksi otot akan terpengaruh sehingga kelelahan seluruh badan terjadi Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

REKOMENDASI 10 • Penggunaan energi tidak melebihi 50% dari tenaga aerobik maksimum untuk kerja

REKOMENDASI 10 • Penggunaan energi tidak melebihi 50% dari tenaga aerobik maksimum untuk kerja 1 jam; 40% untuk kerja 2 jam dan 33% untuk kerja 8 jam terus menerus. • Nilai tersebut didesain untuk mencegah kelelahan yang dipercaya dapat meningkatkan resiko cedera otot skeletal pada tenaga kerja. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

STATIS. . . . . DINAMIS 11 • Untuk mengurangi tingkat kelelahan maka harus

STATIS. . . . . DINAMIS 11 • Untuk mengurangi tingkat kelelahan maka harus dihindarkan sikap kerja yang bersifat statis dan diupayakan sikap kerja yang lebih dinamis, sehingga sirkulasi darah dan oksigen dapat berjalan normal ke seluruh anggota tubuh Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

JENIS KELELAHAN LAINNYA 12 • Lelah otot, yang diindikasikan dengan munculnya gejala kesakitan ketika

JENIS KELELAHAN LAINNYA 12 • Lelah otot, yang diindikasikan dengan munculnya gejala kesakitan ketika otot harus menerima beban berlebihan. • Lelah visual, yaitu lelah yang diakibatkan ketegangan yang terjadi pada organ visual (mata) yang terkonsentrasi secara terus menerus pada suatu objek. • Lelah mental, yaitu kelelahan yang datang melalui kerja mental seperti berfikir sering juga disebut sebagai lelah otak. • Lelah monotonis, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh aktivitas kerja yang bersifat rutin, monoton, ataupun lingkungan kerja yang menjemukan. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

LELAH KRONIS 13 • kelelahan yang disebabkan oleh sejumlah faktor yang berlangsung secara terus

LELAH KRONIS 13 • kelelahan yang disebabkan oleh sejumlah faktor yang berlangsung secara terus menerus dan terakumulasi, akan menyebabkan lelah kronis. Gejala-gejala : • Meningkatnya emosi dan rasa jengkel sehingga orang menjadi kurang toleran atau asosial terhadap orang lain. • Munculnya sikap apatis terhadap pekerjaan. • Depresi yang berat. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

PROSES TERJADINYA KELELAHAN 14 • Kelelahan terjadi karena terkumpulnya produk -produk sisa dalam otot

PROSES TERJADINYA KELELAHAN 14 • Kelelahan terjadi karena terkumpulnya produk -produk sisa dalam otot dan peredaran darah, di mana produk-produk sisa ini bersifat membatasi kelangsungan aktivitas otot dan mempengaruhi serat-serat syaraf dan sistem syaraf pusat sehingga orang menjadi lambat bekerja. • Dan tidak seimbangnya antara kerja dan proses pemulihan Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

PROSES TERJADINYA KELELAHAN 15 • Makanan yang mengandung glikogen mengalir dalam tubuh melalui peredaran

PROSES TERJADINYA KELELAHAN 15 • Makanan yang mengandung glikogen mengalir dalam tubuh melalui peredaran darah. • Setiap kontraksi dari otot selalu diikuti oleh kimia (oksidasi glukosa) yang merubah glikogen menjadi tenaga, panas dan asam laktat (produk sisa). Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

PENYEBAB TIMBULNYA KELELAHAN 16 1. Aktivitas kerja fislk 2. Aktivitas kerja mental 3. Stasiun

PENYEBAB TIMBULNYA KELELAHAN 16 1. Aktivitas kerja fislk 2. Aktivitas kerja mental 3. Stasiun kerja tidak ergonomis 4. Sikap paksa 5. Kerja statis 6. Kerja bersifat monoton 7. Lingkungan kerja ekstrim 8. Psikologis 9. Kebutuhan kalori kurang 10. Waktu kerja-istirahat tidak tepat, dll Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

CARA MENGATASINYA : 17 1. Sesuai kapasitas kerja fisik 2. Sesuai kapasitas kerja mental

CARA MENGATASINYA : 17 1. Sesuai kapasitas kerja fisik 2. Sesuai kapasitas kerja mental 3. Redesain stasiun kerja ergonomis 4. Sikap kerja alamiah 5. Kerja lebih dmaniis 6. Kerja lebih bervariasi 7. Redesain lingkungan kerja 8. Reorganisasi kerja 9. Kebutuhan kalori seimbang 10. Istirahat setiap 2 jam kerja dengan sedikit kudapan Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

RESIKO 18 • • • Motivasi kerja turun Performansi rendah Kualitas kerja rendah Banyak

RESIKO 18 • • • Motivasi kerja turun Performansi rendah Kualitas kerja rendah Banyak terjadi kesalahan Stress akibat kerja Penyakit akibat kerja Cedera Terjadi kecelakaan akibat kerja danlain-lain Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

PENYEBAB TIMBULNYA KELELAHAN FISIK 19 • Oksidase glukosa dalam otot menimbulkan CO 2, saerolactic,

PENYEBAB TIMBULNYA KELELAHAN FISIK 19 • Oksidase glukosa dalam otot menimbulkan CO 2, saerolactic, phosphati dan sebagainya, • Zat-zat tersebut terikat dalam darah yang kemudian dikeluarkan waktu bernafas. • Kelelahan terjadi apabila pembentukan zatzat tersebut tidak seimbang dengan proses pengeluaran, sehingga timbul penimbunan dalam jaringan otot yang mengganggu kegiatan otot selanjutnya. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

PENYEBAB TIMBULNYA KELELAHAN FISIK 20 • Karbohidrat didapat dari makanan dirubah jadi glukosa dan

PENYEBAB TIMBULNYA KELELAHAN FISIK 20 • Karbohidrat didapat dari makanan dirubah jadi glukosa dan disimpan dihati dalam bentuk glukogen. • Setiap cm 2 darah normal akan membawa 1 mm glukosa, berarti setiap sirkulasi darah hanya membawa 0, 1% dari sejumlah glikogen yang ada dalam hati karena persediaan glikogen akan menipis • Kelelahan akan timbul apabila konsentrasi glikogen dalam hati tinggal 0, 7%. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

PENYEBAB TIMBULNYA KELELAHAN FISIK 21 • Dalam keadaan normal jumlah udara yang masuk dalam

PENYEBAB TIMBULNYA KELELAHAN FISIK 21 • Dalam keadaan normal jumlah udara yang masuk dalam pernafasan kira-kira 4 Lt/menit, sedangkan dalam keadaan kerja keras dibutuhkan udara kira-kira 15 Lt/menit. • Pada suatu tingkat kerja tetentu akan dijumpai suatu keadaan dimana jumlah oksigen yang masuk melalui pernafasan lebih kecil dari tingkat kebutuhan. • Jika hal ini terjadi maka kelelahan yang timbul dikarenakan reaksi oksidasi dalam tubuh yaitu untuk mengurangi asam laktat menjadi air dan karbon dioksida agar dikeluarkan dari tubuh, menjadi tidak seimbang dengan pembentukan asam laktat itu sendiri (asam laktat terakumulasi dalam otot dalam peredaran darah). Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

PENYEBAB KELELAHAN 22 • • • Monotonitas Intensitas dan durasi kerja Lingkungan suasana, cahaya,

PENYEBAB KELELAHAN 22 • • • Monotonitas Intensitas dan durasi kerja Lingkungan suasana, cahaya, dan kebisingan. Fisiologi tanggung jawab. Sakit, ngilu, dan gejala nutrisi. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

GEJALA-GEJALA KELELAHAN 23 • Perhatian pekerja yang menurun. • Perasaan berat dikepala, menjadi lelah

GEJALA-GEJALA KELELAHAN 23 • Perhatian pekerja yang menurun. • Perasaan berat dikepala, menjadi lelah seluruh badan, kaki terasa berat, menguap, pikiran merasa kacau, mata merasa berat, kaku dan canggung dalam gerakan, tidak seimbang dalam berdiri, terasa berbaring. • Menjadi gugup, tidak dapat konsentrasi, tidak dapat mempunyai perhatian terhadap sesuatu, cenderung lupa, kurang kepercayaan, cemas terhadap sesuatu, tidak dapat mengontrol sikap dan tidak tekun dalam pekerjaan. • Sakit kekakuan bahu nyeri di pinggang, pernafasan merasa tertekan, suara serat, haus, terasa pening , spasme dari kelopak mata, tremor pada anggota badan merasa kurang sehat badan. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

UPAYA MENGURANGI KELELAHAN. 24 • Sediakan kalori secukupnya sebagai input untuk tubuh. • Bekerja

UPAYA MENGURANGI KELELAHAN. 24 • Sediakan kalori secukupnya sebagai input untuk tubuh. • Bekerja menggunakan metode kerja yang baik • Memperhatikan kemampuan tubuh, artinya mengeluarkan tenaga tidak melebihi pemasukannya dengan memperhatikan batasan- batasannya. • Memperhatikan waktu kerja yang teratur. Berarti harus dilakukan pengaturan terhadap jam kerja, waktu istirahat, dan sarana-sarananya. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

UPAYA MENGURANGI KELELAHAN. 25 • Masa-masa libur dan rekreasi. • Mengatur lingkungan fisik sebaik-baiknya,

UPAYA MENGURANGI KELELAHAN. 25 • Masa-masa libur dan rekreasi. • Mengatur lingkungan fisik sebaik-baiknya, seperti temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan kebisingan getaran, bau/wangi-wangian, dll. • Berusaha untuk mengurangi monotoni warna dan dekorasi ruangan kerja, menyediakan musik, menyediakan waktu-waktu olah raga, dll. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

PENGUKURAN KELELAHAN 26 • Grandjean (1993) mengelompokkan metode pengukuran kelelahan dalam beberapa kelompok :

PENGUKURAN KELELAHAN 26 • Grandjean (1993) mengelompokkan metode pengukuran kelelahan dalam beberapa kelompok : – Kualitas dan kuantitas kerja yang dilakukan – Uji psikomotor (Psychomotor test) – Uji hilangnya kelipan (flicker-fusion test) – Perasaan kelelahan secara subjektif (Subjective feelings of fatigue) – Uji mental Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

KUALITAS DAN KUANTITAS KERJA 27 • Kuantitas output digambarkan sebagai jumlah proses kerja (waktu

KUALITAS DAN KUANTITAS KERJA 27 • Kuantitas output digambarkan sebagai jumlah proses kerja (waktu yang digunakan setiap item) atau proses operasi yang dilakukan setiap unit waktu dengan banyak faktor yang harus dipertimbangkan seperti; target produksi; faktor sosial; dan perilaku psikologis dalam kerja. • Sedangkan kualitas output (kerusakan produk, penolakan produk) atau frekuensi kecelakaan dapat menggambarkan terjadinya kelelahan. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

28 UJI PSIKOMOTOR (PSYCHOMOTOR TEST) • Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan

28 UJI PSIKOMOTOR (PSYCHOMOTOR TEST) • Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan pengukuran waktu reaksi. • Waktu reaksi adalah jangka waktu dari pemberian suatu rangsang sampai kepada suatu saat kesadaran atau dilaksanakan kegiatan. • Dalam uji waktu reaksi dapat digunakan nyala lampu, denting suara, sentuhan kulit atau goyangan badan. Terjadinya pemanjangan waktu reaksi merupakan petunjuk adanya pelambatan pada proses faal syaraf dan otot. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

29 UJI PSIKOMOTOR (PSYCHOMOTOR TEST) • Sanders & Mc. Cormick (1987) mengatakan bahwa waktu

29 UJI PSIKOMOTOR (PSYCHOMOTOR TEST) • Sanders & Mc. Cormick (1987) mengatakan bahwa waktu reaksi adalah waktu untuk membuat suatu respon yang spesifik saat satu stimuli terjadi. • Waktu reaksi terpendek biasanya berkisar antara 150 s/d 200 millidetik. Waktu reaksi tergantung dari stimuli yang dibuat; intensitas dan lamanya perangsangan; umur subjek; dan perbedaan-perbedaan individu lainnya. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

30 UJI HILANGNYA KELIPAN (FLICKER-FUSION TEST) • Dalam kondisi yang lelah, kemampuan tenaga kerja

30 UJI HILANGNYA KELIPAN (FLICKER-FUSION TEST) • Dalam kondisi yang lelah, kemampuan tenaga kerja untuk melihat kelipan akan berkurang. • Semakin lelah akan semakin panjang waktu yang diperlukan untuk jarak antara dua kelipan. Uji kelipan, di samping untuk mengukur kelelahan juga menunjukkan keadaan kewaspadaan tenaga kerja Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

31 Perasaan kelelahan secara subjektif (Subjective feelings of fatigue) • Subjective Self Rating Test

31 Perasaan kelelahan secara subjektif (Subjective feelings of fatigue) • Subjective Self Rating Test dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) Jepang, merupakan salah satu kuesioner yang dapat untuk mengukur tingkat kelelahan subjektif, Kuesioner tersebut berisi 30 daftar pertanyaan yang terdiri dari: – 10 pertanyaan tentang pelemahan kegiatan: – 10 pertanyaan tentang pelemahan motivasi: – 10 pertanyaan tentang gambaran kelelahan fisik: Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

10 PERTANYAAN TENTANG PELEMAHAN KEGIATAN: 32 • • • Perasaan berat di kepala Lelah

10 PERTANYAAN TENTANG PELEMAHAN KEGIATAN: 32 • • • Perasaan berat di kepala Lelah seluruh badan Berat di kaki Menguap Pikiran kacau Mengantuk Ada beban pada mata Gerakan canggung dan kaku Berdiri tidak stabil Ingin berbaring Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

10 PERTANYAAN TENTANG PELEMAHAN MOTIVASI: 33 • • • Susah berpikir Lelah untuk bicara

10 PERTANYAAN TENTANG PELEMAHAN MOTIVASI: 33 • • • Susah berpikir Lelah untuk bicara Gugup Tidak berkonsentrasi Sulit memusatkan perhatian Mudah lupa Kepercayaan diri berkurang Merasa cemas Sulit mengontrol sikap Tidak tekun dalam pekerjaan Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

10 PERTANYAAN TENTANG GAMBARAN KELELAHAN FISIK: 34 • • • Sakit di kepala Kaku

10 PERTANYAAN TENTANG GAMBARAN KELELAHAN FISIK: 34 • • • Sakit di kepala Kaku di bahu Nyeri di punggung Sesak nafas Haus Suara serak Merasa pening Sakit di kelopak mata Sakit pada anggota badan Merasa kurang sehat Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

UJI MENTAL 35 • Pack metode ini konsentrasi merupakan salah satu pendekatan yang dapat

UJI MENTAL 35 • Pack metode ini konsentrasi merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menguji ketelitian dan kecepatan menyelesaikan pekerjaan. • Bourdon Wiersma test, merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menguji kecepatan, ketelitian dan konstansi. • Hasil tes akan menunjukkan bahwa semakin lelah seseorang maka tingkat kecepatan, ketelitian dan konstansi akan semakin rendah atau sebaliknya. • Namun demikian Bourdon Wiersma test lebih tepat untuk mengukur kelelahan akibat aktivitas atau pekerjaan yang lebih bersifat mental. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

36 Sikap kerja yang salah, canggung, dan di luar kebiasaan akan menambah resiko cidera

36 Sikap kerja yang salah, canggung, dan di luar kebiasaan akan menambah resiko cidera pada bagian sistem muskuloskeletal. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

MEMBUNGKUK : 37 • Salah satu sikap kerja yang tidak nyaman untuk diterapkan dalam

MEMBUNGKUK : 37 • Salah satu sikap kerja yang tidak nyaman untuk diterapkan dalam pekerjaan adalah membungkuk. • Posisi ini tidak menjaga kestabilan tubuh ketika bekerja. • Pekerja mengalami keluhan nyeri pada bagian punggung bagian bawah (low back pain ) bila dilakukan secara berulang dan periode yang cukup lama. • Sikap kerja membungkuk dapat menyebabkan “slipped disks ”, bila dibarengi dengan pengangkatan beban berlebih. Prosesnya sama dengan sikap kerja membungkuk, tetapi akibat tekanan yang berlebih menyebabkan pada sisi belakang rusak dan penekanan pembuluh syaraf. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

PENGANGKATAN BEBAN 38 • Kegiatan ini menjadi penyumbang terbesar terjadinya kecelakaan kerja pada bagian

PENGANGKATAN BEBAN 38 • Kegiatan ini menjadi penyumbang terbesar terjadinya kecelakaan kerja pada bagian punggung. • Pengangkatan beban yang melebihi kadar dari kekuatan manusia menyebabkan penggunaan tenaga yang lebih besar pula atau over exertion. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

FISIOLOGI KERJA : 39 • Adalah studi tentang fungsi organ manusia yang dipengaruhi stress

FISIOLOGI KERJA : 39 • Adalah studi tentang fungsi organ manusia yang dipengaruhi stress otot. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

FISIOLOGI KERJA : 40 • Saat seseorang melakukan kerja fisik diperlukan gaya otot, •

FISIOLOGI KERJA : 40 • Saat seseorang melakukan kerja fisik diperlukan gaya otot, • Aktivitas otot memerlukan energi dimana suplai energi memberi beban kepada sistem pernafasan dan sistem kardiovaskular. • Sistem pernafasan dibebani oleh kerja fisik untuk mensuplai kebutuhan oksigen pada otot yang melakukan pekerjaan. • Sedangkan pembebanan pada sistem kardiovaskular dikarenakan jantung harus memompa lebih cepat untuk memberikan oksigen pada otot yang terlibat melalui pembuluh darah. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

FISIOLOGI KERJA : 41 • Kesimpulannya bahwa saat tubuh melakukan kerja fisik akan terjadi

FISIOLOGI KERJA : 41 • Kesimpulannya bahwa saat tubuh melakukan kerja fisik akan terjadi perubahan pada kecepatan denyut jantung dan konsumsi oksigen. • Ketika seseorang mulai bekerja, denyut jantung dan tingkat konsumsi oksigen meningkat sampai memenuhi kebutuhan karena jantung harus memompa lebih cepat untuk memberikan oksigen pada otot yang terlibat melalui pembuluh darah. • Peningkatan ini tidak terjadi tiba-tiba, sehingga kebutuhan ini akan dipenuhi terlebih dahulu oleh energi yang tersimpan di otot. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

FISIOLOGI KERJA : 42 • Ketika seseorang berhenti bekerja, kecepatan denyut jantung dan konsumsi

FISIOLOGI KERJA : 42 • Ketika seseorang berhenti bekerja, kecepatan denyut jantung dan konsumsi oksigen akan menurun secara perlahan-lahan sampai kondisi normal. • Untuk melakukan penilaian beban fisik dalam bekerja dengan metode fisiologi maka pengukuran harus dimulai sebelum pekerja melakukan pekerjaannya. • Selain mengukur secara langsung dengan mengetahui tingkat konsumsi oksigen, dapat juga dilakukan pengukuran secara tidak langsung yaitu dengan mengukur kecepatan denyut jantung seseorang. Iphov Kumala Sriwana KELELAHAN KERJA BY IPHOV

DEFINISI • Definisi (International Ergonomics Association). – ERGON (Kerja) dan NOMOS (Ilmu Pengetahuan). –

DEFINISI • Definisi (International Ergonomics Association). – ERGON (Kerja) dan NOMOS (Ilmu Pengetahuan). – Studi tentang aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan untuk mendapatkan suasana kerja yang sesuai dengan manusianya. Iphov Kumala Sriwana 43

SEJARAH ERGONOMI • Disosialisasikan sebagai bidang ilmu dari tahun 1949. • Beberapa kejadian yang

SEJARAH ERGONOMI • Disosialisasikan sebagai bidang ilmu dari tahun 1949. • Beberapa kejadian yang terkait dengan perkembangan ilmu ergonomi: – CT. Thackrah, England, 1831. • Postur tubuh manusia pada saat bekerja berhubungan dengan kesehatan kerja. • Pencahayaan, ventilasi dan temperatur di lingkungan kerja, • Pembebanan kerja, jam kerja, dan gerakan yang berulang-ulang. Iphov Kumala Sriwana 44

DASAR KEILMUAN ERGONOMI • Ergonomi terkait dengan karakteristik fungsional dari manusia, seperti kemampuan penginderaan,

DASAR KEILMUAN ERGONOMI • Ergonomi terkait dengan karakteristik fungsional dari manusia, seperti kemampuan penginderaan, respon, daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki, dll. • Ergonomi membutuhkan pemahaman ilmu terapan yang banyak berhubungan dengan fungsi tubuh manusia seperti anatomi dan fisiologi. Iphov Kumala Sriwana 45

DASAR KEILMUAN ERGONOMI • Sistem kerangka otot manusia, yang meliputi: – Kinesiologi, • Mekanika

DASAR KEILMUAN ERGONOMI • Sistem kerangka otot manusia, yang meliputi: – Kinesiologi, • Mekanika pergerakan manusia (mechanics of human movement). – Biomekanika, • Aplikasi ilmu mekanika teknik untuk analisis sistem kerangka-otot manusia. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 46

DASAR KEILMUAN ERGONOMI • Anthropometri, • Pengukuran deskripsi dimensi tubuh manusia. • Industrial Hygiene,

DASAR KEILMUAN ERGONOMI • Anthropometri, • Pengukuran deskripsi dimensi tubuh manusia. • Industrial Hygiene, • Pengendalian resiko kesehatan dalam kerja. • Industrial Phsychology, • Sikap dan Prilaku manusia dalam bekerja. Iphov Kumala Sriwana 47

PENERAPAN ERGONOMI • Penerapan Ergonomi dapat berupa: – Rancang Bangun (design) – Rancang Ulang

PENERAPAN ERGONOMI • Penerapan Ergonomi dapat berupa: – Rancang Bangun (design) – Rancang Ulang (re-design) • Dapat diterapkan untuk design pekerjaan pada suatu organisasi, misal: penentuan jam istirahat, pergantian shift, variasi pekerjaan, dll. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 48

 • Ergonomi secara khusus mempelajari keterbatasan dan kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan teknologi

• Ergonomi secara khusus mempelajari keterbatasan dan kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan teknologi dan produk-produk buatannya. • Ilmu ini berangkat dari kenyataan bahwa manusia memiliki batas-batas kemampuan baik jangka pendek maupun jangka panjang, pada saat berhadapan dengan lingkungan sistem kerja yang berupa perangkat keras/hardware (mesin, peralatan kerja, dll) dan perangkat lunak/software (metode kerja, sistem, dll). Iphov Kumala Sriwana 49

 • Ergonomi adalah satu ilmu yang peduli akan adanya keserasian manusia dan pekerjaannya.

• Ergonomi adalah satu ilmu yang peduli akan adanya keserasian manusia dan pekerjaannya. • Ilmu ini menempatkan manusia sebagai unsur pertama, terutama kemampuan, kebolehan, dan batasannya. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 50

TUJUAN ERGONOMI Membuat pekerjaan, peralatan, informasi, dan lingkungan yang serasi satu sama lainnya. ERGONOMI-IPHOV

TUJUAN ERGONOMI Membuat pekerjaan, peralatan, informasi, dan lingkungan yang serasi satu sama lainnya. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 51

MEWUJUDKAN TUJUAN ? • Metodenya dengan menganalisis hubungan fisik antara manusia dengan fasilitas kerja.

MEWUJUDKAN TUJUAN ? • Metodenya dengan menganalisis hubungan fisik antara manusia dengan fasilitas kerja. • Manfaat dan tujuan ilmu ini adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan pada saat bekerja. • Dengan demikian Egonomi berguna sebagai media pencegahan terhadap kelelahan kerja sedini mungkin sebelum berakibat kronis dan fatal. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 52

Aktivitas Rancang Bangun (Design) dan Rancang Ulang (Re-Design) • Aktivitas Rancang Bangun (Design) dan

Aktivitas Rancang Bangun (Design) dan Rancang Ulang (Re-Design) • Aktivitas Rancang Bangun (Design) dan Rancang Ulang (Re. Design), meliputi: – Design/re-design perkakas kerja (tool), bangku kerja (benches), Kursi, alat pengendali (control), dll. – Design pekerjaan pada organisasi, misal: waktu istirahat, pembagian shift kerja, variasi kerja, dll. – Design sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu terhadap sistem kerja kerangka dan otot manusia, kelelahan, ketidaknyamanan visual dan postur tubuh. – Design dan evaluasi produk, untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap para pemakainya. Iphov Kumala Sriwana 53

Peran ergonomi • Peran ergonomi dalam kehidupan sehari dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: –

Peran ergonomi • Peran ergonomi dalam kehidupan sehari dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: – Perancangan produk. – Meningkatkan keselamatan dan higiene kerja. – Meningkatkan produktivitas kerja. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 54

lingkup kajian Ergonomi • lingkup kajian Ergonomi dapat dikelompokkan dalam 4 bidang lingkup kajian,

lingkup kajian Ergonomi • lingkup kajian Ergonomi dapat dikelompokkan dalam 4 bidang lingkup kajian, yaitu 1. Display. 2. Kekuatan fisik manusia (Fisiologi). 3. Ukuran/dimensi dari tempat (antropometri). 4. Lingkungan fisik. kerja ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 55

Display • Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang dikomunikasikan dalam bentuk

Display • Display adalah alat yang menyajikan informasi tentang lingkungan yang dikomunikasikan dalam bentuk tanda-tanda atau lambang. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 56

Display • Display statis adalah display yang memberikan informasi tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu,

Display • Display statis adalah display yang memberikan informasi tanpa dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya peta, papan pengumuman. • Display dinamis adalah display yang dipengaruhi oleh variabel waktu, misalnya speedometer yang memberikan informasi kecepatan kendaraan bermotor dalam setiap kondisi ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 57

Kekuatan fisik manusia (Fisiologi). • Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika bekerja

Kekuatan fisik manusia (Fisiologi). • Penelitian ini mencakup mengukur kekuatan/daya fisik manusia ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktifitas tersebut. • Penelitian ini merupakan bagian dari biomekanik. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 58

Ukuran/dimensi dari tempat kerja (antropometri). • Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran tempat kerja

Ukuran/dimensi dari tempat kerja (antropometri). • Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan ukuran tempat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh manusia, dipelajari dalam antropometri. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 59

Lingkungan fisik • Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik dari ruangan dan

Lingkungan fisik • Penelitian ini berkenaan dengan perancangan kondisi lingkungan fisik dari ruangan dan fasilitas-fasilitas dimana manusia bekerja. • Hal ini meliputi perancangan cahaya, suara, warna, temperatur, kelembaban, bau-bauan dan getaran pada suatu fasilitas kerja. ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 60

CONTOH PERANCANGAN PRODUK SUATU HANDPHONE • Penggunaan display layar, warna keypad, warna handphone sehingga

CONTOH PERANCANGAN PRODUK SUATU HANDPHONE • Penggunaan display layar, warna keypad, warna handphone sehingga memudahkan pembacaan dan tidak melelahkan mata. • Perancangan dimensi handphone sehingga ukuran menyesuaikan dengan ukuran standar manusia. • Perancangan berat handphone sehingga tidak melelahkan manusia saat dibawa. • Desain ukuran keypad sehingga memudahkan jari-jari kita untuk navigasi. • Penggunaan sistem operasi yang ada didalamnya sehingga memudahkan orang dalam menggunakannya. Iphov Kumala Sriwana 61

CONTOH ERGONOMI LAINNYA • Pada pekerjaan tangan yang di lakukan dengan berdiri, tinggi kerja

CONTOH ERGONOMI LAINNYA • Pada pekerjaan tangan yang di lakukan dengan berdiri, tinggi kerja sebaiknya 5 – 10 cm di bawah tinggi siku. • Dari sudut otot, sikap duduk yang paling baik adalah sedikit membungkuk. • Namun dari sudut tulang lebih baik tegak, agar punggung tidak bungkuk dan otot perut tidak lemas, di selingi istirahat dengan sedikit membungkuk ERGONOMI-IPHOV K. S Iphov Kumala Sriwana 62

CONTOH ERGONOMI LAINNYA • Arah penglihatan untuk pekerja yang berdiri adalah 23 -37 derajat

CONTOH ERGONOMI LAINNYA • Arah penglihatan untuk pekerja yang berdiri adalah 23 -37 derajat ke bawah, sedangkan untuk pekerjaan duduk 32 -44 derajat ke bawah. Arah penglihatan ini sesuai dengan sikap kepala yang istirahat, sehingga tidak mudah lelah. • Gerakan ritmis seperti memutar roda, mengayuh, mendayung memerlukan frekuensi optimal, yaitu 60 x / menit. • Beban tambahan akibat lingkungan harus di tekan sekecil mungkin. Iphov Kumala Sriwana 63

CONTOH ERGONOMI LAINNYA • Batas kesanggupan kerja sudah tercapai, apabilangan nadi kerja menjadi 30

CONTOH ERGONOMI LAINNYA • Batas kesanggupan kerja sudah tercapai, apabilangan nadi kerja menjadi 30 menit di atas bilangan nadi istirahat. Sementara nadi kerja tersebut tidak terus menanjak dan sehabis bekerja pulih kembali pada nadi istirahat setelah lebih kurang 15 menit. • kemampuan seseorang bekerja sehari adalah 8 – 10 jam. Lebih dari itu efisiensi dan kualitas kerja sangat menurun. • Kondisi mental psikologis di pertahankan dengan motifasi, iklim kerja yang baik Dll. Iphov Kumala Sriwana 64

TUGAS • RANCANGLAH SEBUAH PRODUK YANG MENCAKUP 4 BIDANG KAJIAN ERGONOMI ! Iphov Kumala

TUGAS • RANCANGLAH SEBUAH PRODUK YANG MENCAKUP 4 BIDANG KAJIAN ERGONOMI ! Iphov Kumala Sriwana 65