KEKUASAAN DAN KEPEMIMPINAN Kekuasaan mengimplikasi kemampuan untuk mempengaruhi

  • Slides: 31
Download presentation
KEKUASAAN DAN KEPEMIMPINAN

KEKUASAAN DAN KEPEMIMPINAN

Kekuasaan, mengimplikasi kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, dalam arti yang paling umum kekuasaan menunjukan

Kekuasaan, mengimplikasi kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, dalam arti yang paling umum kekuasaan menunjukan : 1. Kemampuan, (baik yang digunakan maupun tidak) untuk menimbulkan kejadian tertentu atau, 2. Mempengaruhi seseorang atau kelompok melalui alat apapun juga atas kelakuan orang -orang lain sesuai dengan apa yang diinginkan.

PENGERTIAN KEKUASAAN Kekuasaan itu sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor didalam suatu hubungan

PENGERTIAN KEKUASAAN Kekuasaan itu sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor didalam suatu hubungan sosial yang berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan menghilangkan halangan (Max Weber). Kekuasaan sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran energi dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dengan tujuan lainnya (Walter Nord). Kekuasaan merupakan suatu produksi dari akibat yang diinginkan (Russel). Kekuasaan itu kemampuan untuk menggunakan kekuasaan (Biersdt)

PENGERTIAN & ASPEK KEKUASAAN Kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang lain supaya

PENGERTIAN & ASPEK KEKUASAAN Kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang lain supaya melakukan sesuatu, meskipun sebenarnya tidak diinginkannya. Aspek kekuasaan: n potensi n hubungan ketergantungan n kebebasan untuk memilih

PERBEDAAN KEPEMIMPINAN DENGAN KEKUASAAN Kepemimpinan Kekuasaan 1. Tujuan berlaku bila ada tujuan tertentu yang

PERBEDAAN KEPEMIMPINAN DENGAN KEKUASAAN Kepemimpinan Kekuasaan 1. Tujuan berlaku bila ada tujuan tertentu yang akan dicapai oleh pemimpin dan bawahan dapat berjalan tanpa ada tujuan tertentu yang akan dicapai, asal ada ketergantungan seseorang terhadap orang lain 2. Arah pengaruh memiliki arah pengaruh ke bawah (dari atasan kepada bawahannya) dapat mengarah ke mana saja 3. Penekanan riset lebih cenderung ke arah gaya (memimpin) lebih cenderung ke arah taktik

Macam-macam Kekuasaan (French & Raven) 1. Coercive power kekuasaan atas dasar ketergantungan karena rasa

Macam-macam Kekuasaan (French & Raven) 1. Coercive power kekuasaan atas dasar ketergantungan karena rasa takut 2. Reward power kekuasaan atas dasar ketergantungan karena kesang-gupan memberikan sesuatu yang berharga 3. Expert power kekuasaan atas dasar pengaruh karena kemampuan atau pengetahuan spesialis (khusus) 4. Legitimate power kekuasaan atas dasar pengaruh karena posisi atau otoritas 5. Referent power kekuasaan atas dasar pemujaan atau kekaguman

PENGERTIAN POLITIK Politik adalah Power in Action, yaitu aktivitas yang mengubah kekuasaan menjadi suatu

PENGERTIAN POLITIK Politik adalah Power in Action, yaitu aktivitas yang mengubah kekuasaan menjadi suatu aksi Perilaku politik seseorang dipengaruhi faktor: 1. Faktor individu n pemantauan diri n harapan sukses n kesempatan kerja n ketrampilan dan pengetahuan 2. Faktor organisasi n budaya organisasi n kepercayaan dlm organisasi n penilaian karya

Servant leader Ada banyak sekali kriteria pemimpin yang ideal, salah satu contoh pemimpin yang

Servant leader Ada banyak sekali kriteria pemimpin yang ideal, salah satu contoh pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang melayani. Adanya harapan yang besar di masyarakat akan munculnya sosok pemimpin ini menyebabkan kepemimpinan yang melayani (servant leadership) berkembang menjadi salah satu gaya kepemimpinan. Seorang pemimpin yang melayani merasa wajib melayani anggotanya dahulu baru kemudian muncul dorongan kepadanya untuk memimpin. Akan tetapi, kondisi saat ini menunjukkan bahwa sebagian besar pemimpin yang ada belum memenuhi harapan akan pemimpin yang melayani. Hampir semua pemimpin yang ada saat ini menganggap dirinyalah yang semestinya dilayani oleh anggota kelompok atau organisasi yang dipimpinnya karena merasa dirinya sebagai seseorang yang sangat istimewa dan tinggi kedudukannya dalam sebuah organisasi.

Definisi pemimpin yang melayani Adalah seorang pemimpin yang sangat peduli atas pertumbuhan dinamika kehidupan

Definisi pemimpin yang melayani Adalah seorang pemimpin yang sangat peduli atas pertumbuhan dinamika kehidupan pengikut, dirinya dan komunitasnya dan karenanya ia mendahulukan hal-hal tersebut dibandingkan dengan pencapaian ambisi pribadi atau pola dan kesukaannya saja. (Greenleaf: 2002)

Karakteristik Pemimpin yang Melayani Menurut Larry C. Spears (1995), mengacu pada pemikiran Greenleaf, karakteristik-karakteristik

Karakteristik Pemimpin yang Melayani Menurut Larry C. Spears (1995), mengacu pada pemikiran Greenleaf, karakteristik-karakteristik berikut bagi pemimpin yang melayani adalah: 1. Kesediaan untuk menyimak (listening) mendengarkan orang lain dengan sungguh-sungguh. Pemimpin yang melayani mencoba untuk mengidentifikasikan keinginan dari sebuah kelompok dan membantu mengklarifikasikan keinginan tersebut, dengan cara menyimak. 2. Kuat dalam empati (empathy) Pemimpin yang melayani berusaha untuk mengerti dan berempati dengan orang lain. Manusia perlu untuk merasa diterima dan diakui atas semangat mereka yang khusus dan unik. 3. Melakukan pemulihan-pemulihan (healing) Salah satu kekuatan terbesar seorang pemimpin yang melayani adalah kemampuannya untuk melakukan pemulihan bagi dirinya sendiri maupun orang lain. 4. Penyadaran/peningkatan kesadaran (awareness) Kesadaran umum, dan terutama kesadaran diri, memperkuat pemimpin yang melayani. Kesadaran juga membantu seseorang dalam memahami persoalan yang berhubungan dengan etika dan nilai.

5. Memiliki sifat persuasif (persuasion) Karakteristik lain dari pemimpin yang melayani adalah mengandalkan persuasi

5. Memiliki sifat persuasif (persuasion) Karakteristik lain dari pemimpin yang melayani adalah mengandalkan persuasi dalam pengambilan keputusan, bukan posisi sebagai otoritas. Pemimpin yang melayani mencoba untuk meyakinkan orang lain, bukan memaksa orang lain untuk patuh. 6. Mampu membuat konsep (conceptualization) Kemampuan untuk melihat permasalahan (atau sebuah organisasi) dari perspektif konseptualisasi berarti bahwa seseorang harus berpikir melebihi realitas sehari-hari. 7. Mampu membuat perkiraan yang tepat (foresight) Foresight adalah sebuah karakteristik yang memungkinkan pemimpin yang melayani untuk memahami pelajaran dari masa lalu, realitas saat ini dan kemungkinan konsekuensi dari sebuah keputusan untuk masa depan. 8. Penatalayanannya baik (stewardship) Pemimpin yang melayani, seperti stewardship, mengasumsikan komitmen utama untuk melayani kebutuhan orang lain. Hal ini juga menekankan pada penggunaan keterbukaan dan persuasi dibandingkan dengan pengendalian.

9. Memiliki komitmen untuk menghasilkan proses pembelajaran (commitment to the growth of people) Pemimpin

9. Memiliki komitmen untuk menghasilkan proses pembelajaran (commitment to the growth of people) Pemimpin yang melayani percaya bahwa orang lain mempunyai nilai intrinsik melebihi kontribusi nyata mereka sebagai pekerja. Pemimpin yang melayani menyadari tanggung jawab yang luar biasa untuk melakukan semua hal yang memungkinkan untuk membantu pembelajaran sumber daya manusia. 10. Serius dalam upaya pembentukan dan pengembangan komunitas (building community) Pemimpin yang melayani merasakan bahwa banyak hal yang telah hilang dalam sejarah manusia belakangan ini sebagai hasil dari pergeseran dari komunitas lokal menjadi institusi besar sebagai pembentuk utama dalam hidup manusia. Hal ini menyebabkan pemimpin yang melayani untuk mencoba mengidentifikasikan beberapa sarana untuk membangun komunitas di antara mereka yang bekerja di institusi tersebut.

John French dan Bertram Raven), mengemukakan tentang suatu kerangka kekuatan yang dikaitkan dengan soal

John French dan Bertram Raven), mengemukakan tentang suatu kerangka kekuatan yang dikaitkan dengan soal pengaruh : 1. Kekuatan Koersif 2. Kekuatan penghargaan 3. Kekuatan pengesahan 4. Kekuatan keahlian 5. Kekuartan referensi

1. Kekuatan Koersif (COERCIVE POWER). Di sini, "pemimpin", yang bersangkutan mengandalkan diri pada perasaan

1. Kekuatan Koersif (COERCIVE POWER). Di sini, "pemimpin", yang bersangkutan mengandalkan diri pada perasaan takut dan yang diusahakan atas perkiraan bahwa pihak bawahan menganggap bahwa hukurnan diberikan karena mereka tidak menyetujui tindakan‑tindakan dan keyakinan‑keyakirian pihak atasan. n

2. Kekuatan karena diberikannya "penghargaan". (REWARD POWER). Di sini diusahakan agar diberikan "penghargaan" kepada

2. Kekuatan karena diberikannya "penghargaan". (REWARD POWER). Di sini diusahakan agar diberikan "penghargaan" kepada pekerja yang melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tindakan-tindakan dan keinginan pihak atasan. n

3. Kekuatan karena adanya pengesahan" (LEGITIMATE POWER). Kekuatan ini diperoleh darl posisi "supervisor" di

3. Kekuatan karena adanya pengesahan" (LEGITIMATE POWER). Kekuatan ini diperoleh darl posisi "supervisor" di dalam organisasi yang bersangkutan. n

4. Kekuatan karena memiliki sesuatu keahlian (EXPERT POWER). Kekuatan ini timbul karena seorang individu

4. Kekuatan karena memiliki sesuatu keahlian (EXPERT POWER). Kekuatan ini timbul karena seorang individu memiliki skill khusus tertentu, pengetahuan atau keahlian tertentu n

5. Kekuatan karena memiliki sesuatu referensi. Kekuatan ini didasarkan atas identifikasi seorang pengikut dengan

5. Kekuatan karena memiliki sesuatu referensi. Kekuatan ini didasarkan atas identifikasi seorang pengikut dengan seorang pemimpin yang dikagumi dan yang sangat dihargainya. n

SUMBER DAN BENTUK KEKUASAAN • Machiavelli menyatakan bahwa hubungan yang baik itu tercipta jika

SUMBER DAN BENTUK KEKUASAAN • Machiavelli menyatakan bahwa hubungan yang baik itu tercipta jika didasarkan atas cinta (kekuasaan pribadi) dan ketakutan (kekuasaan jabatan). Itulah sebabnya maka Amitai Etziomi membahas bahwa sunber dan bentuk kekuasaan itu ada dua yakni kekuasaan jabatan (position power) dan kekuasaan pribadi(personal power) Menurut Etzio ini perbedaab keduanya bersemi pada konsep kekuasaan itu sendiri sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi perilaku. .

Kekuasaan dapat diperoleh dari jabatan organisasi, pengaruh pribadi atau keduanya. Seseorang yang mempunyai kemampuan

Kekuasaan dapat diperoleh dari jabatan organisasi, pengaruh pribadi atau keduanya. Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain untuk melakukan kerja karena jabatan organisasi yang dijabatnya, maka orang tersebut mempunyai kekuasaan jabatan, Adapun seseorang yang memperoleh kekuasaan dari para pengikutnya dikatakan mempunyai kekuasaan pribadi. Kadangkadang orang lain mempunyai kedua-duanya kekuasaan jabatan dan pribadi.

TUJUH SUMBER DAN BENTUK KEKUASAAN • Dari sekian banyak studi yang membagi sum -sumber

TUJUH SUMBER DAN BENTUK KEKUASAAN • Dari sekian banyak studi yang membagi sum -sumber dari bentuk kekuasaan, (French dan Raven) membagi kekuasaan atas lima sumber : 1. 2. 3. 4. 5. Kekuasaan Kekuasaan paksaan keahlian legitimasi referensi penghargaan

Pada usaha berikutnya (Raven) bekerjasama dengan (Kruglanski) menambah kekuasaan yang keenam : 6. Kekuasaan

Pada usaha berikutnya (Raven) bekerjasama dengan (Kruglanski) menambah kekuasaan yang keenam : 6. Kekuasaan Informasi Pada tahun 1979 (Hersey dan Goldsminth) mengusulkan kekuasaan yang ke tujuh : 7. Kekuasaan hubungan

Kekuasaan paksaan (Coercive power) • Kekuasaan ini berdasarkan atas rasa takut. Dengan demikian sumber

Kekuasaan paksaan (Coercive power) • Kekuasaan ini berdasarkan atas rasa takut. Dengan demikian sumber kekuatan diperoleh dari rasa takut. Pemimpin yang mempunyai kekuasaan jenis ini mempunyai kemampuan untuk mengenakan hukuman, teguran, atau pemecatan. • Dalam kehidupan organisasi, pimpinan atau maneaer yang menggunakan kekuasaan paksaan ini dapat dilihat dari tindakanya yang suka menghukum , menunda pembayaran gaji, dan kenaikan pangkat dan bahkan memecat pegawai.

Kekuasaan legitimasi (legitimate power) • Kekuasan ini bersumber pada jabatan yang dipegang oleh pemimpin,

Kekuasaan legitimasi (legitimate power) • Kekuasan ini bersumber pada jabatan yang dipegang oleh pemimpin, maka semakin besar kekuasaan legitimasinya, seorang pemimpin yang tinggi legitimasinya. • Seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan legitimasinya mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi orang lain, karena pemimpin tersebut merasakan bahwa ia mempunyai hak atau wewenang yang diperoleh dan jabatan dalam organisasinya. Sehingga dengan demikian diharapkan saran-saran akan banyak diikuti oleh orang lain tersebut.

Kekuasaan keahlian (expert power) • Kekuasaan ini bersumber dari keahlian, kecakapan, atau pengetahuan yang

Kekuasaan keahlian (expert power) • Kekuasaan ini bersumber dari keahlian, kecakapan, atau pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang diwujudkan oleh rasa hormat, dan pengaruhnya terhadap orang lain. • seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan kehlianya ini, kelihatanya mempunyai keahlian untuk memberikan fasilitas terhadap perilaku kerja orang lain.

Kekuasaan penghargaan (reward power) • Kekuasaan ini bersumber atas kemampuan unutk menyediakan penghargaan atau

Kekuasaan penghargaan (reward power) • Kekuasaan ini bersumber atas kemampuan unutk menyediakan penghargaan atau hadiah bagi orang lain, misalnya gaji, promosi atau penghargaan jasa. • Dengan demikian kekuasaan ini sangat tergantung pada seseorang yang mempunyai sumber untuk menghargai atau memberikan hadiah tersebut. Tujuan dari kekuasaan ini dapat diperkirakan secara jelas , yakni harus dinilai dengan hadiah-hadiah tersebut

Kekuasaan referensi (Referent power) • Kekuasaan ini bersumber pada sifat-sifat pribadi dan seorang pemimpin.

Kekuasaan referensi (Referent power) • Kekuasaan ini bersumber pada sifat-sifat pribadi dan seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan referensinya ini pada umunya disenangi dan dikagumi oleh oarng lain karena kepribadianya • Kekuatan pimpinan atau manajer dalam kekuasaan referensi ini sangat tergantung pada kepribadianya yang mampu menarik para bawahan atau para pengikutnya

Kesenangan daya tarik , dan kekaguman para bawahan dapat memberikan identifikasi terseniri terhadap pengaruh

Kesenangan daya tarik , dan kekaguman para bawahan dapat memberikan identifikasi terseniri terhadap pengaruh pimpinanya. Pimpinan yang selalu tampil dengan kepribadianya yang jujur satu kata dengan perbuatan, taat pada agama, loyal pada undang-undang negara , sederhana gaya hidup dan tutur katanya atau mementingkan kepentingan orang banyak dari pada kepentingan sendiri, maka pemimpin seperti ini mempunyai kekuasaan referensi yang tinggi.

Kekuasaan informasi (information power) • Kekuasan ini bersumber karena adanya akses informasi yang dimiliki

Kekuasaan informasi (information power) • Kekuasan ini bersumber karena adanya akses informasi yang dimiliki oleh pemimpin yang dinilai sangat berharga oleh para pengikutnya, Sebagai seorang pimpinan, maka semua informasi mengenai organisasi ada padanya, demikian pula informasi yang datang dari luar organisasi

Dengan demikian pimpinan merupakan sumber informasi (lihat peranan manajer sebagai informational role dimuka ).

Dengan demikian pimpinan merupakan sumber informasi (lihat peranan manajer sebagai informational role dimuka ). Kekuasaan yang bersumber pada usaha mempengaruhi orang lain karena mereka membutuhkan informasi yang ada pimpinan, maka kekuasaan ini digolongkan pada kekuasaan informasi.

Kekuasaan hubungan (connection power) • kekuasaan ini bersumber pada hubungan yang diajalin oleh pimpinan

Kekuasaan hubungan (connection power) • kekuasaan ini bersumber pada hubungan yang diajalin oleh pimpinan dengan orang-orang penting dan berpengaruh baik diluar atau didalm oeganisasi • seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan hubunganya ini cenderung meminta saran-saran dari orang lain , karena mereka membantu menadapatkan hal-hal yang menyenangkan dan menghilangkan hal-hal yang tidak menyenangkandari kekuasaan hubungan ini.