KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN KAWASAN KUMUH KAMPUNG PEMULUNG

  • Slides: 37
Download presentation
KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN KAWASAN KUMUH KAMPUNG PEMULUNG KOTA BANDAR LAMPUNG

KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN KAWASAN KUMUH KAMPUNG PEMULUNG KOTA BANDAR LAMPUNG

 • Provinsi Lampung mempunyai “icon” kota “tapis berseri” yang artinya provinsi lampung adalah

• Provinsi Lampung mempunyai “icon” kota “tapis berseri” yang artinya provinsi lampung adalah provinsi yang peduli dengan lingkungan bersih, rapi dan tertata dengan baik dan indah. Dari icon tersebut maka provinsi Lampung pernah mendapatkan penghargaan salah satu provinsi yang bersih, rapi dan tertata dengan baik dan indah

 • Pengembangan kota ditandai dengan tumbuhnya kawasan permukiman, namun demikian daerah pinggiran belum

• Pengembangan kota ditandai dengan tumbuhnya kawasan permukiman, namun demikian daerah pinggiran belum terlihat jelas ciri perkotaannya. slogan “Tapis Berseri” (Tertib, Aman, Patuh, Iman, Sejahtera, Bersih, Sehat, Rapih, dan Indah) merupakan sebuah visi yang merupakan harapan besar

 • Namun dibalik icon tersebut masih ada di sudut kota Bandar lampung nampak

• Namun dibalik icon tersebut masih ada di sudut kota Bandar lampung nampak kawasan kumuh dan kawasan padat dengan masyarakat pemulung

 • muncul permukiman kumuh di beberapa wilayah kota yang merupakan hal yang tidak

• muncul permukiman kumuh di beberapa wilayah kota yang merupakan hal yang tidak dapat dihindari, yaitu tidak direncanakan oleh pemerintah tetapi tumbuh sebagai proses alamiah.

 • Kehidupan masyarakat di kawasan kumuh itu nampak berjalan seperti biasa hal nya

• Kehidupan masyarakat di kawasan kumuh itu nampak berjalan seperti biasa hal nya masyarakat lain, ada aktifitas biasa dari pagi hingga malam hari. Namun apakah berjalan layaknya suatu masyarakat dan kehidupan sosial ataupun kehidupan beragama

 • Kawasan kumuh kampung pemulung ini berjumlah kurang lebih 52 KK terletak di

• Kawasan kumuh kampung pemulung ini berjumlah kurang lebih 52 KK terletak di kelurahan Gunung Sulah Kota Bandar Lampung. Mayoritas warga pemulung dan sisanya pengamen, buruh bahkan ada yang pengemis

 • Kampung pemulung ini dikenal oleh masyarakat sebagai kampung kumuh. Disekitar kawasan kampung

• Kampung pemulung ini dikenal oleh masyarakat sebagai kampung kumuh. Disekitar kawasan kampung pemulung ini terdapat kawasan elit dan menengah, sehingga untuk menginjakkan kaki mereka untuk bersilaturrahmi mereka tidak punya “nyali” atau keberanian karena melihat kondisi mereka begitu pula masyarakat sekitar kampung pemulung tidak ingin berkunjung bagi mereka tidak ada kepentingan.

 • Pada dasarnya struktur manusia itu dalam segala tindakannya selalu membutuhkan sesama. Manusia

• Pada dasarnya struktur manusia itu dalam segala tindakannya selalu membutuhkan sesama. Manusia itu pada dasarnya tidak hanya “koeksistensi” melainkan juga “kooperasi”. Korelasi ini harus pula mencerminkan keserasian, keselarsan dan keseimbangan hidup diantara dunia materi dan rohani. Antara dunia imanen dan transenden. Dan antara hak dan kewajiban

 • Begitu pula dengan kehidupan beragama mereka nampak tidak terlihat baik dari ibadah

• Begitu pula dengan kehidupan beragama mereka nampak tidak terlihat baik dari ibadah keseharian apalagi untuk bergabung dengan masyarakat lain berjamaah di masjid atau di musholla yang ada disekitar kawasan kumuh tersebut.

 • Orientasi kehidupan masyarakat tersebut adalah bagaimana dapat membawa pulang hasil “mulung” sehingga

• Orientasi kehidupan masyarakat tersebut adalah bagaimana dapat membawa pulang hasil “mulung” sehingga bisa di sortir dan dapat dijual kembali. Begitu pula bagi keluarga lain yang tidak ikut memulung mereka memilih hasil “mulung” dibersihkan sehingga layak dijual dengan alasan barang yang dijual dengan kondisi bersih dan tidak cacat maka nilai jualnya tinggi dari harga standar.

 • Dari kesibukan mereka maka untuk bergabung atau menyatu dengan masyarakat lain tidak

• Dari kesibukan mereka maka untuk bergabung atau menyatu dengan masyarakat lain tidak ada. Begitu pula dengan keagamaan, mereka tidak perduli pentingnya ibadah dalam kehidupan mereka hingga ada yang tidak mengerjkan sholat ada juga yang tidak mengetahui tentang ibadah wajib

 • Hal ini memprihtinkan sekali karena pola pikir yang tidak maju dan hanya

• Hal ini memprihtinkan sekali karena pola pikir yang tidak maju dan hanya pola pikir berorientasi “uang” dan “hasil” sehingga kehidupan mereka baik kehidupan sosial dan agama tertinggal. Inipun luput dari perhatian para tokoh baik tokoh masyarakat begitu pula tokoh agama.

 • Perubahan ini memang meresahkan tetapi yang terpenting bagaimana perubahan sosial itu diangkat

• Perubahan ini memang meresahkan tetapi yang terpenting bagaimana perubahan sosial itu diangkat menjadi sebuah kesadaran. Setiap transformasi sering dimulai dari keresahan yang positif dan akan menjadi basis kesadaran potensial dalam menegakkan tatanan baru yang lebih baik, termasuk di dalamnya tatanan moral dan tatanan sosial keagamaan

 • Dalam suasana seperti itu terjadi konflik antara kepentingan bersama (cooperate values control)

• Dalam suasana seperti itu terjadi konflik antara kepentingan bersama (cooperate values control) dan kepentingan individu (personal autonomy) namun dalam proses elienasi yaitu ketentraman dan kepuasan rohani dan spiritual melalui agama yang pada gilirannya akan membentuk prilaku khas terhadap persoalan sosial keagaman.

 • Sejalan dengan permasalahan yang ada, corak atau visi keagamaan yang perlu ditekankan

• Sejalan dengan permasalahan yang ada, corak atau visi keagamaan yang perlu ditekankan kepada mereka adalah bahwa agama tidak hanya bersemangat membangun kerajaan di akhirat, sehingga agama menjadi pelarian semu tetapi harus juga memberi motivasi (emansipatoris), agama bukan hanya menekankan penyelamat individu (individu solvation) tetapi agama membawa penyelamat sosial ( social solvation) karena itu agama bagi mereka ditanamkan untuk mampu mengintegrasikan nilai etnik antar kesalehan individu dan ketaqwaan sosial.

 • RUMUSAN MASALAH • Dari latar belakang masalah di atas, Adapun yang menjadi

• RUMUSAN MASALAH • Dari latar belakang masalah di atas, Adapun yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kehidupan sosial masyarakat kawasan kumuh kampung pemulung di kota Bandar lampung 2. Bagaimana kehidupan agama masyarakat kawasan kumuh kampung pemulung di Kota bandar lampung 3. Bagaimana Pola Komunikasi kehidupan sosial keagamaan kawasan kumuh kampung pemulung di kota Bandar lampung

 • METODOLOGI • Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif yaitu berorientasi pada penjelasan data

• METODOLOGI • Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif yaitu berorientasi pada penjelasan data deskriptif yang alamiah (natural) dari objek yang diteliti dengan mengarahkan pendekatan-pendekatannya pada latar dan objek tersebut secara alamiah dan holistik (utuh dan menyeluruh).

 • Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah masyarakat kawasan kumuh kampung

• Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah masyarakat kawasan kumuh kampung pemulung kota Bandar Lampung yang terletak di kel gunungsulah yang berjumlah 32 KK. Kemudian penelitian ini dibantu beberapa orang informan sebagai pelengkap data yaitu dari masyarakat-masyarakat sekitar mereka.

 • Berdasarkan ketentuan dalam penelitian kualitatif, informan penelitian tidak dipilih secara acak (probability

• Berdasarkan ketentuan dalam penelitian kualitatif, informan penelitian tidak dipilih secara acak (probability sampling), melainkan ditentukan dengan menetapkan secara langsung (purposif) sesuai prinsip yang berlaku, yaitu: 1. Kesesuaian (Appropriateness) • Informan ditentukan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki berkaitan dengan topik dan tujuan penelitian yang dilakukan. 2. Kecukupan ( Adequacy) • Informan yang dipilih secara kuat memenuhi kategori-kategori yang terkait dengan penelitian seperti: pendidikan, jabatan, pengalaman dan lain-lain

 • Hasil Penelitian 1. Kehidupan sosial a. Keadaan lingkungan sekitar Tapak kawasan yang

• Hasil Penelitian 1. Kehidupan sosial a. Keadaan lingkungan sekitar Tapak kawasan yang akan didesain ini pemukiman padat penduduk yang berada Satu wilayah kumuh yang berada di kota Bandar lampung yang berada di Kecamatan wayhalim di Kelurahn Gunung Sulah. Kawasan H. Achmad adalah 1 RT yang masyarakatnya berprofesi pemulung dan sebagian kecil pengamen dan pengemis. Menariknya masyarakat di sekitar H. Achmad adalah masyarakat pemukiman elit dan di sebelah kanan nya adalah pemukiman masyarakat home industri yaitu makanan, industri tahu, tempe dan mie

 • masyarakat H. Achmad adalah masyarakat pendatang yang ingin menjadi buruh pada sentra

• masyarakat H. Achmad adalah masyarakat pendatang yang ingin menjadi buruh pada sentra - sentra home industri tersebut, yang akhirnya sebagian anggota keluarganya menjadi pemulung untuk membantu menopang kehidupan keluarga karena dengan menjadi buruh industri makanan tidak mencukupi.

 • kawasan H Achmad merupakan tanah kosong yang belum dibangun oleh pemiliknya, sehingga

• kawasan H Achmad merupakan tanah kosong yang belum dibangun oleh pemiliknya, sehingga bangunan yang adalah terbuat dari semi permanen, sempit dan penuh dengan hasil memulung yang akan disortis sebelum di jual pada agen penjualnya.

 • Menariknya lagi adalah kelurahan gunung sulah adalah satu kelurahan yang terpilih oleh

• Menariknya lagi adalah kelurahan gunung sulah adalah satu kelurahan yang terpilih oleh BKKBN sebagai kampung KB, namun disisi lain ada satu RT merupakan kawasan yang memprihatinkan

 • b. Kegiatan keseharian • Kebiasaan masyarakat yang suka berkumpul menjadi sorotan utama

• b. Kegiatan keseharian • Kebiasaan masyarakat yang suka berkumpul menjadi sorotan utama masyarakat kawasan H Achmd ini. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa suka berkumpul untuk melakukan interaksi. Kegiatan yang mereka lakukan juga cukup beragam, misalnya suami memulung, istri buruh industri, anak mensortis hasil memulung, adapula anak yang menjadi pengamen dan mengemis. Kesibukan ini nampak pada pagi hari hingga petang. Sore harinya mereka nampak berkerumun antara kelompok mereka.

 • Mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan memadai di kota. Pada akhirnya mereka mengerjakan

• Mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan memadai di kota. Pada akhirnya mereka mengerjakan pekerjaan apa saja asal dapat mempertahankan kelangsungan hidup mereka. Penghasilan mereka rendah dan penuh ketidakpastian. Mereka inilah yang termasuk golongan miskin di kota.

 • Kehidupan mereka yang tergolong miskin tersebut merupakan masalah sosial akibat terjadinya ketidakcukupan

• Kehidupan mereka yang tergolong miskin tersebut merupakan masalah sosial akibat terjadinya ketidakcukupan materi atau uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, termasuk biaya pendidikan dan tempat bermukim

 • c. Hubungan sosial kemasyarakatan Tidak adanya waktu yang cukup untuk berinteraksi dengan

• c. Hubungan sosial kemasyarakatan Tidak adanya waktu yang cukup untuk berinteraksi dengan warga lain yang akhirnya hubungan antar warga tidak terjalin baik dalam arti tidak saling mengenal. Walaupun demikian warga H. Achmad saling berinteraksi antar kelompok mereka

 • 2. Kehidupan Keagamaan kawasan kumuh • a. Aktifitas Keagamaan Masyarakat di kelurahan

• 2. Kehidupan Keagamaan kawasan kumuh • a. Aktifitas Keagamaan Masyarakat di kelurahan Gunung Sulah mayoritas beragama Islam. Menurut data kependudukan yang ditemukan menunjukkan sebagian besar warga kelurahan Gunung Sulah beragama Islam. Tapi tidak bisa dinyatakan seluruh warga masyarakat beragama Islam. Ada sebagian kecil warga masyarakat desa yang beragama non- Islam berjumlah sekitar 1 %.

 • Aktifitas keagamaan warga H Achamd belum terlihat baik, menurut tokoh agama Yursal

• Aktifitas keagamaan warga H Achamd belum terlihat baik, menurut tokoh agama Yursal mengatakan untuk sholat berjamaah kami jarang sekali berkumpul di mungkinkan warga di sana masih sibuk dengan urusan pekerjaannya, jangankan waktu sholat maghrib yang merupakan waktu istirahat dalam segala pekerjaan mereka, waktu sholat djuhur, ashar kami tidak pernah bertemu, namun untuk sholat idul fitri dan sholat idul adha ada sebagian warga yang datang untuk mengikuti sholat ied,

 • waktu sholat jumat ada sebagian yang mengikuti tapi kemungkinan sebagian warga ada

• waktu sholat jumat ada sebagian yang mengikuti tapi kemungkinan sebagian warga ada yang berjamaah di tempat lain karena mereka biasanya pulang sore atau menjelang maghrib, untuk warga lainnya kami tidak mengetahui.

 • Aktivitas keagamaan terdiri dari dua kata yaitu aktivitas dan keagamaan. Aktivitas mempunyai

• Aktivitas keagamaan terdiri dari dua kata yaitu aktivitas dan keagamaan. Aktivitas mempunyai arti kegiatan atau kesibukan. Secara lebih luas aktivitas dapat diartikan sebagai perbuatan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang berupa ucapan, perbuatan ataupun kreatifitas di tengah lingkungannya

 • , keagamaan merupakan segala sesuatu yang mempunyai sifat yang ada dalam agama

• , keagamaan merupakan segala sesuatu yang mempunyai sifat yang ada dalam agama dan segala sesuatu yang berhubungan agama. Jadi aktivitas keagamaan adalah segala perbuatan atau kegiatan yang dilakukan seseorang atau individu yang berhubungan dengan agama.

 • b. Prilaku Keagamaan • Perilaku keagamaan adalah rangkaian perbuatan atau tindakan yang

• b. Prilaku Keagamaan • Perilaku keagamaan adalah rangkaian perbuatan atau tindakan yang didasari oleh nilai-nilai agama Islam ataupun dalam proses melaksanakan aturan-aturan yang sudah ditentukan oleh agama,

 • Prilaku keagamaan warga tidak terlihat baik dari segi prilaku ibadah keseharian maupun

• Prilaku keagamaan warga tidak terlihat baik dari segi prilaku ibadah keseharian maupun prilaku akhlak dengan lingkungan karena tidak melakukan interaksi sesama warga sekitar

 • c. Pemahaman Keagamaan • pemahaman agama itu dapat dilihat ketika mereka beriman,

• c. Pemahaman Keagamaan • pemahaman agama itu dapat dilihat ketika mereka beriman, yaitu mengakui adanya Allah, Rasulullah, malaikat, kitab Allah, hari akhir, dan qada’ dan qadhar. Selain itu ketika mereka dapat menerapkan lima rukun islam. Jika mereka dapat melakukan ketiga hal tersebut, mereka dapat dikatakan bahwa mereka dapat memahami tentang agama.

 • Dari prilaku keagamaan dan aktifitas keagamaan tidak terlihat berarti warga tidak memahami

• Dari prilaku keagamaan dan aktifitas keagamaan tidak terlihat berarti warga tidak memahami tentang keyakinan yang dianut karena mereka hanya berorientasi pada kehidupan dunia, bagaimana mereka bisa menghidupi keluarga dan hidup nyaman dengan tercukupi kebutuhan hidup