Kegembiraan dan harapan duka dan kecemasan orangorang zaman
Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga. ~ Konstitusi Pastoral GAUDIUM ET SPES, art. 1 ~
Sesuai dengan situasi masyarakat kita yang ditandai kemiskinan dan kemajemukan budaya dan agama, hidup menggereja kita dipanggil untuk berdialog dengan kaum miskin, dengan budaya, dan dengan agama-agama. ( threefold dialogue, FABC I, Taipei, 1974 )
PERMASALAHAN DASAR
GLOBALISASI • • Revolusi teknologi melahirkan kecepatan (velocity). Dari masa ke masa waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi bola dunia semakin singkat Corak ekonomi politik global. Uang yang dimengerti secara virtual merupakan corak ekonomi politik global, dengan demikian segalanya dikomersialisasikan
GLOBALISASI - perubahan serba cepat dan mengenai siapa saja di seluruh dunia - siap menerjang siapa saja - informasi terbuka secara mondial - persaingan dengan negara lain
SISTEM KEKUASAAN NEGARA Kekuasaan memihak siapa ? - Budaya Feodal patriarkhi : sosialisasi pelanggeng status Quo - Sistem kekuasaan tidak berpihak pada RAKYAT KECIL LEMAH MISKIN TERSINGKIR TERTINDAS
KORUPSI: KEPRIHATINAN BANGSA KEPRIHATINAN GEREJA Lord Acton: “Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely!” “ Sangat disayangkan kalau otonomi daerah yang seharusnya mendukung desentralisasi kekuasaan, justru disalahgunakan untuk menebarkan sentralisasi kekuasaan pada penguasa-penguasa setempat. Bila kekuasaan itu disalahgunakan untuk kepentingan diri, korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta merajalela pula ke seluruh negeri. ” (Nota Pastoral DKP KAS, Menghayati Iman dalam Arus-Arus Besar Zaman Ini, 2002, hal. 17)
Budiarto Shambazy: AMBOI! Ternyata selama periode 1999 -2004, praktik korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN mencapai Rp. 167 trilyun. Angka tersebut hampir sama dengan setengah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2003 yang nilainya Rp. 350 trilyun KOMPAS, Sabtu, 25 September 2004, hal. 11.
INDONESIA TERPURUK KARENA PRAKTEK KKN MENGGURITA HAMPIR DALAM SEGALA SEGI KEHIDUPAN BANGSA Juru bicara F-PPP Zain Badjeber (Sabtu, 25/09/2004) pada Sidang MPR/DPR di Jakarta: 1970 -an : Bung Hatta mensinyalir korupsi di Indonesia menjadi budaya; 1980 -an : Prof. Sumitro Djojohadikusumo mengungkapkan APBN mengalami kebocoran hingga 30%; 2004 : BPK melaporkan temuan berindikasi KKN sebesar Rp. 166. 532. 05 milyard? (trilyun!), dan 62. 70 juga dolar AS. Bernas Jogya, Minggu, 26 September 2004, hal. 1
INDONESIA KORUPSI: NOMOR TIGA INDONESIA
REALITAS PEMISKINAN di INDONESIA
Tabel Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Indonesia 1999 -2000 (dalam ribu orang) 1999 2000 2001 2002 Pertumbuhan rata-rata per tahun (%) Perkotaan 15. 643 12. 312 8. 599 13. 319 1, 15 Pedesaan 32. 332 26. 431 29. 268 25. 075 -7, 28 Total 47. 975 38. 743 37. 867 38. 394 -6, 13 Sumber: KOMPAS, 10 Februari 2004
Realitas Kemiskinan : 1. Pertanian: Proses pemiskinan lewat kian murahnya harga jual produk pertanian dan makin mahalnya ongkos produksi. 2. Buruh: Sistem buruh sewa, kontrak pun tidak. Pengangguran meningkat. Tidak ada jaminan kerja dan keamanan kerja. 3. Iptek: Ketertinggalan teknologi. 4. Pendidikan: Pendidikan makin mahal. Orang terdidik makin kurang. Lembaga pendidikan gulung tikar. 5. Hukum : Miskin dalam penegakan hukum. 6. Miskin dalam hal semangat sosial & pelayanan pastoral.
REALITAS PEMBODOHAN 1. Dirjen Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda , “ sebagian besar bangsa Indonesia masih ketinggalan dengan negara-negara lain di bidang pendidikan. Sekitar 70% penduduk Indonesia hanya berpendidikan SD atau kurang dari 20 % berpendidikan (STP dan SLTA), dan baru sekitar 10% yang berpendidikan tinggi”.
DATA PELAJAR INDONESIA JENJANG PRA Sekolah JUMLAH PENDUDUK 1. 845. 983 22, 35 % 25. 525. 000 24. 041. 707 94, 19 % SMP ~ 13 -15 Th. 12. 831. 200 7. 630. 760 59, 47 % SMA ~ 16 -18 Th. 12. 695. 800 4. 818. 575 37, 95 % PT 24. 738. 000 3. 442. 429 13, 91 % SD ~ 7 -12 Th. ~ 19 -24 Th. 8. 259. 200 TERTAMPUNG DI SEKOLAH FORMAL Sumber : Kedaulatan Rakyat, Sabtu, 30 Oktober 2004, hlm. 24
USIA BELAJAR JENJANG PRA Sekolah SD JUMLAH PENDUDUK TERTAMPUNG SEKOLAH FORMAL TIDAK TERTAMPUNG SEKOLAH FORMAL 8. 259. 200 1. 845. 983 22, 35 % 6. 413. 217 77, 65 % 25. 525. 000 24. 041. 707 94, 19 % 12. 831. 200 7. 630. 760 59, 47 % 5. 200. 440 40, 53 % 12. 695. 800 4. 818. 575 37, 95 % 7. 877. 225 62, 05 % 24. 738. 000 3. 442. 429 13, 91 % 21. 295. 571 86, 09 % 1. 483. 293 5, 81 % 7 -12 Th. SMP 13 -15 Th. SMA 16 -18 Th. PT 19 -24 Th. Sumber : Kedaulatan Rakyat, Sabtu, 30 Oktober 2004, hlm. 24
DATA PELAJAR INDONESIA SD SMA Sumber : Kedaulatan Rakyat, Sabtu, 30 Oktober 2004, hlm. 24
HDI – Human Development Index ( indeks kualitas manusia ) Indonesia Dari 177 negara di dunia : > Th. 1996: ranking 102 > Th. 1999: ranking 105 > Th. 2000: ranking 109 ~ Singapura 34 ; Brunei 36 ; Thailand 52 ; Malaysia 53 ; Vietnam 108 ~ > Th. 2002: ranking 111
DATA KEKERASAN ANAK Tahun 2002 : • 1. 184. 000 anak putus sekolah • 144 anak terinfeksi HIV/AIDS Tahun 2003 : • 11. 344 anak ditangkap karena berbuat kriminal • 2. 000 anak (dari 11. 344) masuk penjara anak • 1. 800. 000 anak terjerat narkoba ( Prof Dr. Sarlito W. Sarwono, Kedaulatan Rakyat, Minggu, 17 Oktober 2004, hlm. 20 )
Paradigma dan Kesadaran Lama yang EGOISTIK-HIRARKIK-EKSPLOITATIF Baik dalam pergaulan antar pribadi maupun dalam berkehidupan bersama sebagai bangsa, sebagian besar dari kita masih suka berpikir dngan cakrawala yang sempit, terkotak-kotak, bercita-rasa dangkal, munafik, tidak fair, tidak jujur, serakah, manipulatif, tidak cerdas, dan tidak dewasa. Artinya : masih jauh dari kesadaran hidup bersama yang semakin saling memekarkan dan mencerdaskan, semakin adil dan damai.
Masalah masyarakat Indonesia dewasa ini dapat dipetakan dalam diagram cartesian dengan menempatkan pada: Y= Indonesia Dewasa Ini Theg: Berenang di Arus Zaman Menuju Tanah Merdeka Kliyek: Gagap Ketinggalan Zaman + o Kliyek II Theg I -W S+ IV III Joto: Tenggelam dalam Pusaran Arus Zaman X= Masyarakat T - Kemil: Berjuang Melawan Arus Zaman Kehancuran keadaban politik terletak pada Q. III
KELEKATAN PADA HARTA: PENGHALANG KESELAMATAN ABADI Oleh Dr. Hary Susanto, SJ, (Cf. Op. cit. , hal. 167 -171) Terhadap pameran rumah mewah dan kekayaan seorang kaya, pertapa itu menjawab, “Sungguh luar biasa! Belum pernah saya melihat tempat tinggal seindah ini. Hanya sayang, ada satu lubang yang jadi penghalang segala keindahan ini. ” “Itu lubang kubur. Suatu ketika bapak harus masuk lubang itu. Dan seluruh rumah tempat tinggal dan harta bapak terpaksa harus ditinggalkan, karena tidak bisa dibawa. ”
Lukas 12: 6 -21 Kisah tentang seorang kaya yang menumpuk harta tidak sedia berbagi kekayaannya. “Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padam dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, Jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah Orang seperti itu mati dua kali: 1. mati dalam hidup karena hidup sendirian (idiotes), 2. dia mati karena harus meninggalkan hidup ini.
IBU TERESA DARI CALCUTTA “Saya hanya ingin membantu agar orang kaya membantu yang miskin dan yang miskin membantu yang kaya. Yang kaya membantu yang miskin agar bisa keluar dari kemiskinan mereka. Dan yang miskin membantu yang kaya agar bisa keluar dari materialisme dan egoisme mereka. ”
“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan jiwanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti jiwanya? ” (Mat 16: 26; Mrk 8: 36; Lk 9: 25) Harta adalah sarana untuk hidup bersama, untuk saling berkomunikasi antar manusia, untuk saling menolong. Harta adalah sarana untuk keselamatan abadi.
“PILIHAN ANDA SANGAT MENENTUKAN” SAPAAN PASTORAL KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA MENJELANG PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 08. Kita memerlukan pemimpin yang mengukur kemajuan bangsa tidak hanya dengan ukuran pertumbuhan ekonomi. Kita memilih pemimpin yang memiliki komitmen untuk secara signifikan mengurangi jumlah orang-orang miskin; untuk mengurangi jumlah orang yang menganggur dengan menciptakan lapangan kerja; pemimpin yang mempunyai kesungguhan untuk memerangi perusakan lingkungan; dan pemimpin yang memiliki keberanian untuk membasmi korupsi dan menghukum koruptor. Semuanya ini harus diukur secara kuantitatif. Konferensi Waligereja Indonesia, 7 Mei 2004 J. Kardinal Darmaatmadja Ketua Mgr. I. Suharyo Sekretaris Jendral
PROGRAM KERJA REALITAS MASYARAKAT USULAN PARTISIPASI GEREJA Kemiskinan mengurangi jumlah orang-orang miskin secara signifikan menjadi sahabat mereka yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir (KLMT); Pembodohan menyelenggarakan sistem pendidikan sekolah bermutu: competence, yang mencerdaskan conscience, compassion Pengangguran mengurangi jumlah orang yang menganggur pemberdayaan masyarakat; bursa tenaga kerja; dengan menciptakan lapangan kerja Perusakan lingkungan memerangi kerusakan lingkungan dengan kesungguhan eko-pastoral melestarikan keutuhan ciptaan Korupsi berani memberantas korupsi dan menghukum koruptor gerakan moral: transparancy, membebaskan masyarakat dari budaya Budaya kekerasan yang dilakukan negara (adu-domba, stigmatisasi, marginalisasi, viktimisasi) accountability gerakan “active nonviolence” advokasi, swa-bela pemberdayaan korban konflik
PROGRAM KERJA REALITAS MASYARAKAT USULAN PARTISIPASI GEREJA Ketidakadilan Menegakkan keadilan tanpa melupakan kebenaran, Nota Pastoral KWI: “Keadilan Sosial bagi Semua” ditindaklanjuti sebagai PR. Mentalitas: Pendek ingatan, rindu “rasa aman” Pepatah “Orang bertongkat pun tidak tersandung pada batu yang sama untuk kedua kalinya” Melaksanakan fungsi profetis, visioner dan strategis “Think globally, act locally!” Semuanya ini harus diukur secara kuantitatif.
GERAKAN BERSAMA ANTIKORUPSI Pergeseran paradigma dari nafsu ‘to have more’ menuju kesadaran ‘to be more’ “Melik nggendhong lali!” Manajemen harta benda: Transparancy : tembus pandang Accountability : tanggung-gugat Credibility : dapat dipercaya BAGAIMANA MEMBANGUN KREDIBILITAS? PEKERJAAN KITA BERSAMA
Situasi negatif yang dialami bersama : Ketidakadilan, pemiskinan, KKN, Pembodohan, dll 1 KEPRIHATINAN MANUSIAWI bersama 2 2 4 4 Umat/saudara-i dari iman lain, dengan Kitab Suci dan/atau tradisi lain Persaudaraan Kristen dengan Kitab Suci dan Tradisi Kristen 3 5 KEPRIHATINAN IMAN 3 KEPRIHATINAN IMAN TRANSFORMASI SOSIAL
PARADIGMA BARU HIDUP MENGGEREJA PIRAMIDE The teaching Church Societas Perfecta Sentralistis Dikotomis Komando Top down - Bottom up Kekuasaan Maskulin Seksi Eksklusif sektarian Pastoral: cura animarum (pemeliharaan jiwa-jiwa) Institusi GEREJA LINGKARAN The learning Church Communion of communities Multisentris Holistik/integral Partisipasi Community discernment> Musyawarah Pelayanan Kesetaraan gender Tim Kerja Inklusif toleran Eko-pastoral (pemeliharaan keutuhan ciptaan) Gerakan
PERUBAHAN POLA HIDUP UNTUK MEMBARUI MASYARAKAT PIRAMIDE Sentralistis KOMUNAL Multisentris Seragam (uniformis) Multiformis Militeristis Civil Society Kekerasan Sewenang-wenang (otoriter) Pola hubungan atas-bawah Feodalistis Patriarkis Menguras kekayaan alam Ketidakadilan, kesenjangan sosial Antikekerasan ‘non violence’ Musyawarah Pola hubungan kemitraan Demokratis Keadilan gender Melestarikan kekayaan alam Adil, bersaudara dan bersahabat
- Slides: 45