KEDUDUKAN METODE WAWANCARA DALAM PSIKODIAGNOSTIK Pengertian Wawancara adalah

  • Slides: 9
Download presentation
KEDUDUKAN METODE WAWANCARA DALAM PSIKODIAGNOSTIK

KEDUDUKAN METODE WAWANCARA DALAM PSIKODIAGNOSTIK

Pengertian Wawancara adalah proses percakapan yang dilakukan oleh interviewer dan interviewee dengan tujuan tertentu,

Pengertian Wawancara adalah proses percakapan yang dilakukan oleh interviewer dan interviewee dengan tujuan tertentu, dengan pedoman, dan bisa bertatap muka maupun melalui alat komunikasi tertentu. Wawancara adalah teknik pengambilan data melalui pertanyaan yang diajukan secara lisan kepada responden.

Hal yang membedakan wawancara dengan percakapan sehari-hari � � � Pewawancara dan responden biasanya

Hal yang membedakan wawancara dengan percakapan sehari-hari � � � Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal mengenal sebelumnya. Responden selalu menjawab pertanyaan. Pewawancara selalu bertanya. Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban, tetapi harus selalu bersifat netral. Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat sebelumnya.

Tujuan Wawancara Menurut Rich (dalam Baker 1990) mengklasaifikasikan tujuan wawancara menjadi lima hal, yaitu:

Tujuan Wawancara Menurut Rich (dalam Baker 1990) mengklasaifikasikan tujuan wawancara menjadi lima hal, yaitu: 1. Fact finding interviews, yaitu wawancara yang dilakukan dengan tujuan untuk menggali data atau informasi atas suatu topik. 2. Fact giving interviews, yaitu wawancara yang dilakukan di mana pewawancara memberikan keterangan atau penjelasan kepada orang yang diwawancara. 3. Manipulative interviews, yaitu wawancara yangbertujuan untuk mengarahkan atau membuat subjekmelakukan apa yang diinginkan (menuju kondisiyang lebih baik). 4. Treatment interviews, yaitu wawancara yangbertujuan untuk memberikan support, konseling, atau menumbuhkan insight kepada subjek. 5. Demonstrative interviews, yaitu wawancarayang dilakukan untuk mengilustrasikan ataumendemonstrasikan teknik atau hal-hal pentingkepada subjek.

Kegunaan Wawancara � � � � Untuk memverifikasi Untuk mengontrol waktu, kehadiran orang lain,

Kegunaan Wawancara � � � � Untuk memverifikasi Untuk mengontrol waktu, kehadiran orang lain, pertanyaan & jawaban dan situasi Untuk memotivasi orang untuk ikut serta, dengarkan dan tanggapi dengan bebas, terbuka & akurat Ketika dibutuhkan jawaban yang terperinci dan panjang Untuk memeriksa latar belakang pribadi, tindakan dan pengalaman yang mengungkapkan kepercayaan dan sikap serta membangkitkan emosi Untuk menjelaskan, mengklarifikasi dan membenarkan pertanyaan dan jawaban Untuk melihat penampilan, perilaku, dan komunikasi non verbal

Keunggulan Wawancara � � � � Flexibility. Pewancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai

Keunggulan Wawancara � � � � Flexibility. Pewancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai dengan situasi yang dihadapi pada saat itu dan memmungkinkan diberikan penjelasan kepada respoden bila pertanyaan kurang dimengerti Nonverbal behavior. Pewawancara dapat mengobservasi perilaku nonverbal, Misalnya rasa suka, rasa tidak suka, atau perilaku lainnya pada saat pertanyaan diajukan dijawab oleh responden. Completeness. Pewawancara dapat memperoleh jawaban atas seluruh pertanyaan yang diajukan secara langsung. Time of interview. Pewawancara dapat menyusun jadwal wawancara yang relatif pasti. Kapan, di mana, sehingga data yang diperoleh tidak keluar dari rancangan penelitian. Melalui wawancara, dapat ditanyakan hal-hal yang rumit dan mendetail. Wawancara dapat dilaksanakan kepada setiap individu tanpa dibatasi oleh faktor usia maupun kemampuan membaca Data yang diperoleh dapat langsung diketahui obyektifitasnya karena dilaksanakan secara tatap muka

Kelemahan Wawancara � � � Prores wawancara membutuhkan biaya dan tenaga yang besar (biaya

Kelemahan Wawancara � � � Prores wawancara membutuhkan biaya dan tenaga yang besar (biaya pelatihan pewawancara, perjalanan, pemondokan) Waktu wawancara tidak dapat dilakukan kapan saja (disesuaikan dengan responden) Keberhasilan wawancara sangat tergantung kepandaian pewawancara dalam menggali, mencatat dan menafsirkan setiap jawaban Interview bias. Walau telah dilakukan tatap muka, namun kesalahan bertanya dan juga kesalahan menafsirkan jawaban, masih bisa terjadi Responden sulit menyembunyikan identitas dirinya. Artinya pewawancara bisa dipandang mempunyai potensi yang bisa mengancam dirinya, sehingga jawaban harus dilakukan secara ekstra hati-hati.

Kode Etik Wawancara (Fontana & Frey, 1994) � � Persetujuan responden dinyatakan dengan informed

Kode Etik Wawancara (Fontana & Frey, 1994) � � Persetujuan responden dinyatakan dengan informed consent Hak untuk dilindungi kerahasiaannya (identitas responden) Perlindungan dari celaka fisik, emosi, dll Kejujuran laporan (melaporkan seperti apa adanya, tanpa dikotori oleh pendapat atau penilaian pribadi

THANK YOU

THANK YOU